• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINDAKAN KONSUMEN DENGAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SONGKET “TUJUH SAUDARA” DI PALEMBANG

HUBUNGAN TINDAKAN KONSUMEN DENGAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Tindakan Konsumen

Tindakan konsumen merupakan sikap dari konsumen yang menimbulkan tahapan tindakan konsumen, tindakan tersebut dilihat dari adanya perubahan tahapan yaitu tahap attention (perhatian), interest (ketertarikan), desire

(keinginan), dan action (tindakan).

Tabel 9 Jumlah dan persentase tindakan konsumen Tindakan konsumen (skor) Jumlah Persentase (%) Attention ( 4-16) 2 5.6 Interest (17-32) 3 8.3 Desire (33-48) 2 5.6 Action (49-72) 29 80.5 Total 36 100.0 Attention

Attention merupakan perhatian konsumen setelah melihat daya tarik pesan yang ditampilkan oleh pihak songket “Tujuh Saudara”. Pengunjung website atau konsumen dari songket “Tujuh Saudara” dikatakan melewati unsur attention

apabila mengetahui dengan jelas mengenai jenis produk yang telah ditampilkan, mengetahui dengan jelas mengenai harga produk songket, mengetahui dengan jelas mengenai informasi cara pembuatan songket, mengetahui dengan jelas mengenai informasi cara merawat songket. Ada dua dari 36 responden atau hanya 5.6 persen yang terhenti pada tahap attention, dikarenakan responden hanya ingin melihat atau ingin tahu mengenai produk-produk yang tawarkan oleh pihak songket “Tujuh Saudara”.

Interest

Interest merupakan daya tarik pesan yang timbul karena konsumen lebih tertarik pada produk bukan hanya sekedar melihat. Pengunjung website atau konsumen dari songket “Tujuh Saudara” dikatakan melewati unsur interest

apabila responden mengklik tombol “enter” yang ada di halaman perhatian

website, membuka “profil” yang ada di halaman kedua website, responden akan mencari informasi mengenai jenis produk dengan mengklik “category”, dan responden akan mencari informasi mengenai “Tujuh Saudara” dengan mengklik “galleries”. Ada tiga orang dari 36 responden atau hanya 8.3 persen responden berhenti di tahap ini, dikarenakan setelah dia melihat atau tertarik untuk mengetahui produk tetapi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Desire

Desire merupakan upaya konsumen membangkitkan keinginan. Pengunjung website atau konsumen dari songket “Tujuh Saudara” dikatakan melewati unsur desire apabila responden mengklik produk yang ingin dibeli, menghubungi pihak songket “Tujuh Saudara” melalui (pin blacberry, email, phone, chat online), responden menanyakan detail produk kepada pihak songket “Tujuh Saudara”, dan responden akan menanyakan kembali harga dari produk yang diinginkan. Ada dua orang dari 36 responden atau hanya 5.6 persen responden berhenti di tahap ini, dikarenakan setalah dia menanyakan produk ternyata produk yang inginkan habis atau pada saat menghubngi pihak songket “Tujuh Saudara”, pihak songket tidak merespon dengan baik.

Action

Action merupakan upaya konsumen menyebabkan tindakan, terlihat jelas nyata menimbulkan perubahan pada konsumen yaitu konsumen membeli produk yang telah ditawarkan oleh pihak songket “Tujuh Saudara”. Dikatakan melewati unsur action apabila responden memesan produk yang diinginkan, membeli lalu membayar produk yang sudah dipesan, memastikan kapan produk akan diterima dan mengucapkan terima kasih ketika barang sudah diterima. Sebanyak 29 dari 36 responden atau 80.5 persen yang mencapai pada tahap terakhir atau tahap pembelian yaitu action, dikarenakan banyaknya responden yang membeli produk dari songket “Tujuh Saudara” karena sesuai dengan keinginan dari responden dan akhirnya responden memutuskan untuk membeli produk yang telah ditampilkan.

Hubungan Tindakan Konsumen dengan Faktor Internal

Faktor internal yang berupa umur, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin mempengaruhi tindakan konsumen dalam membeli dan mengunjungi website

songket “Tujuh Saudara” di Palembang. Pengujian faktor internal (jenis kelamin) dalam tindakan konsumen menggunakan sofware SPSS 19 for windows dan menggunakan uji chi-square yang merupakan suatu uji yang telah banyak orang mengetahuinya, uji chi-square juga memiliki keterbatasan atau kelemahan. Chi-square hanya memberikan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel. Uji ini tidak memberikan informasi mengenai seberapa besar hubungan yang ada diantara kedua variabel tersebut. Chi-square juga hanya bagus digunakan apabila menggunakan data nominal. Sedangkan faktor internal (umur dan tingkat pendidikan) menggunakan uji rank spearman, yang digunakan untuk mengetahui hubungan tindakan konsumen dengan faktor internal.

Tabel 10 Hubungan faktor internal (umur dan tingkat pendidikan) dengan tindakan konsumen

Faktor intenal Koefisien korelasi Signifikansi

Jenis kelamin * 0.156

Umur 0.173 0.156

Tingkat pendidikan 0.163 0.175

Jenis Kelamin

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik yaitu dengan alat uji

chi-square, tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dengan tindakan konsumen. Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan uji analisis chi-square dapat dilihat bahwa signifikasi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik nilai signifikansi perbedaan faktor internal (jenis kelamin) dengan tindakan konsumen sebesar 0.580, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan faktor internal (jenis kelamin) terima H0 karena nilai signifikansi > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bawah perbedaan faktor internal (jenis kelamin) tidak mempengaruhi tindakan yang diambil oleh konsumen atau pengujung

website songket “Tujuh Saudara”. Hal ini disebabkan baik perempuan ataupun laki-laki sama-sama mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membeli produk ataupun mengunjungi website songket “Tujuh Saudara”.

Umur

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik non parametik yaitu dengan uji Rank Spearman dengan variabel umur (X1.1) yang dihubungan dengan variabel tindakan konsumen (Y). Data yang ada mengenai umur dirankingkan dengan tiga kategori yaitu umur muda (< 20 tahun), umur sedang (21-30 tahun) dan umur tinggi (>30 tahun).

Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan uji analisis rank spearman dapat dilihat bahwa signifikasi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara faktor internal (umur) dengan tindakan konsumen mempunyai hubungan tapi sangat lemah, hal ini disebabkan karena dari semua responden di dominasi oleh responden umur tinggi (>30 tahun), jadi faktor internal (umur) tidak berhubungan dengan tindakan konsumen dalam membeli ataupun mengunjungi website songket “Tujuh Saudara”. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.173 dengan nilai signifikansi sebesar 0.156. berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang lemah dan umur tidak berpengaruh besar kepada tindakan konsumen.

Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik non parametik yaitu dengan uji rank spearman dengan variabel umur (X1.2) yang dihubungan dengan variabel tindakan konsumen (Y). Data yang ada mengenai pendidikan dirankingkan dengan tiga kategori yaitu berpendidikan rendah, berpendidikan sedang, dan berpendidikan tinggi.

Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan uji analisis rank spearman dapat dilihat bahwa signifikasi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara faktor internal (tingkat pendidikan) dengan tindakan konsumen mempunyai hubungan korelasi yang sangat lemah, hal ini juga disebabkan karena dari semua responden di dominasi oleh responden yang berpendidikan tinggi, jadi faktor internal (tingkat pendidikan) tidak berhubungan dengan tindakan konsumen dalam membeli ataupun mengunjungi

nilai signifikansi sebesar 0.175. berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang lemah dan umur tidak berpengaruh besar kepada tindakan konsumen.

Faktor Kualitas Informasi dan Kualitas Layanan

Kualitas informasi yang terdiri dari indikator yaitu kejelasan informasi, kelengkapan isi, daya visualisasi, daya tarik pesan (warna, logo, huruf, desain) dan gaya pesan. Dan kualitas layanan yang terdiri dari indikator yaitu kecepatan akses, kualitas isi (berguna, akurat, dipercaya), kemudahan menggunakan situsnya, kecepat tanggapan petugas pengelola dan frekuensi pesan atau feedback

pesan. Melihat sejauh mana kualitas informasi dan kualitas layanan mempengaruhi tindakan konsumen setelah melihat website songket “Tujuh Saudara” di Palembang.

Tabel 11 Hubungan kualitas informasi dan kualitas layanan dengan tindakan Konsumen

Peubah Koefisien korelasi Signifikansi

Kualitas informasi 0.324 0.027

Kualitas layanan 0.202 0.118

Kualitas Informasi

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik non parametik yaitu dengan uji Rank Spearman dengan variabel umur (X2) yang dihubungan dengan variabel tindakan konsumen (Y), menghasilkan Nilai koefisien korelasi sebesar 0.324 dengan nilai signifikansi sebesar 0.027. berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang moderat atau cukup mempengaruhi terhadap tindakan yang diambil oleh konsumen setalah melihat webistesongket “Tujuh Saudara”.

Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan uji analisis Rank Spearman dapat dilihat bahwa signifikasi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi mempengaruhi tindakan dari konsumen dan pengunjung websitesongket “Tujuh Saudara” setelah mengunjungi

website songket “Tujuh Saudara”, hal ini disebabkan karena kualitas informasi merupakan hal utama yang dibutuhkan oleh konsumen atau pengunjung untuk mengetahui mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh pihak songket “Tujuh Saudara” dan kualitas informasi tersebut dapat mempengaruhi konsumen sampai dengan tindakan konsumen pada tahap action.

Kualitas Layanan

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik non parametik yaitu dengan uji Rank Spearman dengan variabel umur (X3) yang dihubungan dengan variabel tindakan konsumen (Y). Nilai koefisien korelasi sebesar 0.202 dengan nilai signifikansi sebesar 0.118. berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang lemah dan kualitas

layanan sedikit mempengaruhi terhadap tindakan yang diambil oleh konsumen setalah melihat webistesongket “Tujuh Saudara”.

Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan uji analisis Rank Spearman dapat dilihat bahwa signifikasi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Menggunakan hasil uji statistik terlihat nilai koefisien korelasi hubungan kualitas informasi dengan tindakan konsumen sebesar 0.202, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan tidak begitu mempengaruhi tindakan dari konsumen dan pengunjung website songket “Tujuh Saudara” setelah mengunjungi website

songket “Tujuh Saudara”, hal ini disebabkan karena kualitas layanan bukanlah hal utama yang diperhatikan oleh konsumen karena setelah mereka ingin mengunjungi webiste atau membeli produk mereka hanya memperhatikan kualitas informasi dan kualitas layanan menjadi nomor dua karena apabila sudah memesan, mereka belum tau kualitas pelayanan kecuali mereka sudah membeli produk untuk kedua kalinya. mengenai pelayanan tidak begitu di perhatikan karena merupakan hal utama yang dibutuhkan oleh konsumen atau pengunjung untuk mengetahui mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh pihak songket “Tujuh Saudara”.

Dokumen terkait