• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bagi pasien gagal ginjal kronis yang menjalini hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta

Pasien gagal ginjal kronis yang menjali hemodialisis diharapan dapat mempertahankan tekanan darah dengan tekanan 140/90 mmHg dan masukan cairan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan, diharapkan pasien memiliki timbangan badan pribadi untuk melihat penambahan berat badan.

2. RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta

Rumah sakit disarankan untuk memiliki konseling khusus bagi pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis, agar setiap keluhan dapat diberikan pendekatan sesuai dengan kebutuhan pasien.

3. Bagi perawat bangsal hemodialisa RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta

Penelitian ini dimanfaatkan sebagai informasi dalam bidang keperawatan mengenai pengetahuan terkait kepatuhan masukan cairan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan menyediakan hasil penelitian di ruang hemodialisis.

Perawat dapat memberikan intervensi berupa edukasi dan konseling terkait masukan cairan dan tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialysis, perawat dapat memberikan kartu mentoring masukan cairan pasien selama di rumah untuk mengontrol masukan cairan.

4. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai masukan dan pertimbangan dalam melakukan penelitian lanjut dengan menggunakan metode kohort atau memonitor kepatuhan manajemen masukan cairan secara harian.

66

DAFTAR PUSTAKA

Arditawati, S. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Ckd Untuk Mempertahankan Kualitas Hidup Di Rsud Pandanarang Boyolali.Universitas Muhammadiyah Surakarta,Surakarta. Armiyati, Y. (2010). Hipotensi dan Hipertensi Intradialisis Pada Hemodialisis di

Yogyakarta. Nasional Seminaf of Research Result at Semarang, Volume: ISBN: 978-602-18809-0-6. Diakses pada 22 Januari 2016, dari http://www.researchgate.net/publicatin/279524963

Asriani,, Bahar, B., Kadrianti. (2014). Hubungan Hipertensi Dengan Kejadian Gagal Ginjal Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Periode Januari 2011- Desember 2012., Jurnal ilmiah kesehatan diagnosis volume 4 nomor 2. Diakses pada 29 Mei 2015, dari http://library.stikes.ac.id/files/disk1/10/e- library%20stikes%20nani%20hasanudin--asrianibur-452-1-42141631- 1.pdf.

Astiti, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal Krois Yang Menjalani Hemodialisis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Astrini, W.A., Haribuan, P., Irsan, A. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin (HB), Indeks Masa Tubuh (IMT) Dan Tekanan Darah Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kroni Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsud Dokter Soedarso Pontianak Bulan April 2013. Universitas Tanjungpura Pontianak, Pontianak. Diakses pada tanggal 01 November 2015 dari http://www.ejournal.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.php/ilmukepera watan/notification.

Bastuble, S.B.,(2002). Perawat sebagai pendidik. Jakarta: ECG

CDC. (2011). HRQOL concepts. Diakses pada tanggal 9 Desember 2015 dari http://www.cdc.gov/hrqol/concept.html.

Chaidir, R., Putri, M.E. (2014). Factor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Intradialisis Hipotensi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Terapi Hemodialisis, Stikes Yarsi Sumber Bukit Tinggi. Bukit Tinggi

Dahlan, M.S. (2009). Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sempel Dalam Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dahlan, M.S. (2013). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Floresa, P.G. (2015) Beberapa Factor Resiko Gagal Ginjal Kronis di RSUD dr. Soebandi. Universitas Jember. Jember.

Guyton & Hall. (2007). Buku Ajar Fisiologi KedokteranEdisi 2. Jakarta: ECG. Hadi, S., Wantonoro. (2015). Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan

Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Rs Pku Muhammadiyah Unit II Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Hakiki, A.F., Ruhyana. (2015). Analisis Factor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Asupan Cairan Dan Nutrisi Pada Klien Hemodialisis Di RS Pku Muhammadiyah Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Harison. (2000). Perinsip – Perinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol 3. Jakarta: EGC. Hecking, M., Antlanger, M., Winnicki, W., Reiter, T., Werzoa, J., Haidinger,. M.,

et al. (2012). Blood Volume – Monitored Regulation of Ultrafiltration in Fluid – Overloaded Hemodialysis Patient :Study Protocol for a Randomized Controlled Trial. Trials 2012, 13:79, diakses pada tanggal 1

November 2015 dari BioMed Central

http://www.trialjurnal.com/content/13/1/79.

Hirmawaty, T. (2014). Pengaruh Metode Pendidikan Kesehatan Terhadap Kepatuhan dalam Pembatasan Asupan Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di RSUD Tarakan, Universitas Esa Unggul : Jakarta.

Isroni, L., Istanti Y.P., Soejoko S.K. (2013). Manajemen Cairan Pada Pasien Hemodialisis Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Di Rsud Dr.Harjono Progo, tesis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Istanti, Y.P. (2011). Factor-Aktor Yang Berkontribusi Terhadap InterdialyticWeight Gains Pada Pasien Chronic Kidney Diseases Yang Menjalani Hemodialisis. Mutiara medika vol.11 no 2:118-130, Mei 2011. Istanti, Y.P. (2014). Hubungan Antara Masukan Cairan Dengan Interdialytic

Weight Gains (IDWG) Pada Pasien Chronic Kidney Diseases Di Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014.

Kalantar, Z.K. (2010). Fluid Retention is Associated with Cardiovascular Mortality in Chronic HemodialysisPatients. Circulation. Author manuscript; available in PMC 2010 February 10. Diakses pada tanggal 5 Juni 2015 dari http://www.ahajournals.org

Kamaluddin, R., Rahayu, E. (2009). Aalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepa Tuhan Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Dengan Hemodialisisdi Rsud Prof.Dr .Margono Soekarjo Purwokerto.jurnal keperawatan sudirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4 No.1 Maret.

Levin, N.W., Kotanko, P., Eckardt, K.U., Kasiske, B.L., Chazot, C., Cheung, A.K., et al. (2010). Blood Pressure in Chronic Kidney Disease Stage 5D – Report from a Kidney Disease :Improving Global Outcomes controversies conference. Interanional Society of Neprhrology. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015 dari http://www.kidney-internasional.org.

Lewis, M.S., et al . (2000). Medical Surgical Nursing Vol 2. Mosby

Lolyta, R., Ismonah., Solechan,. (2011). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Hemodialisis pada Klien Gagal Ginjal Kronis. Diakses

pada tanggal 9 Desember 2015 dari

http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.php/ilmukeperawatan/ article.

Mardjun, F. (2014). Factor yang berhubungan dengan kepatuhan pematasan cairan pada pasien gagal ginjal kronis di ruang hemodialisa RSUD Prod.dr. H. Aloei Soboe Kota Gorontalo. Universitas Negri Gorontalo. Gorontalo. Muryawis, M., Junaidi., Suryani, S. (2012). Pengaruh Tindakan Hemodialisisa

Terhadap perubahan Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Penyakit Ginjal di Bangsal Hemodialisis Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo Makassar. Volume 1 Nomor 4 Tahun 2012. ISSN:2302-1721.

Mutakin, A., Sari, K. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kaerdiovaskular danHematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Novitaningtias, T. (2014). Hubungan Karakteristik (Umr, Jenis Kelamin,Tingkat Pendidikan) dan Aktifitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasurya Kabupaten Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarata.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Slemba Medika.

Oshvandi, K., Fathabadi M.A., Nia G.H.F., Mahjub, H., Adib-Hajbahery, M. (2013). Effects of Small Group Education on Interdialytic Weight Gain and Blood Pressures in Hemodialysis Patient. Nurs Midwifery Stud. 2013;2(1):128-32. DOI: 10.5812/nms.9910. Diakses pada 1 November 2015 dari (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0)

Page,M.R., & Pharm, D. (2014). THE JNE 8 (The Eighth Joint National Committee)management/2014/January-2014/The-JNC-8-Hypertension- Guidelines-An In-Depth-Guide. Diakses pada tanggal 1 juli 2015 pukul 21:59 dari http://www.ajmc.com/journals/evidence-based-diabetes

Perkumpulan Nefrologi Indonesia. (2012). 5th Report of Indonesian Renal Registry. Diakses pada tanggal 1 juli 2014 pukul 21:59, dari www.pernefri-org.

Pranandari, R., Supadmi, W. (2015). Factor Resiko Gagal Ginjal Kronis di Unit Hemodialisis RDUD Wates Kulon Progo. Maajalah Farmaseutik, Vol. 11 No. 2 tahun, 2015

Prasetya, Y.R. (2015). Hubungan Kepatuhan hemodialisis terhadap tekanan darah sistolik dan diastolic pada pasien penyakit ginjal kronis di rumah sakit umum daerah kota semarang [Abstrak]. Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Semarang.

Price & Wilson. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol. 2. Jakarta: ECG.

Rahmawati, A., Ruhyana. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Pasien Hemodialisis Di RS Pku Muhammadiyah Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta

Ramelan, M.I., Ismonah., Hendrajaya. (2013). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan pada Klien dengan Chronic Kidney Dieasease yang Menjalani Hemodialisis. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 4 (2013).

Rosiana, A. (2014). Pengaruh Pendampingan Prilaku Diet Hipertensi Terhadap Kepatuhan Diet Pada Penderita Hipertensi Di Kampong Sanggrahan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta, Surakarta. Sari, L. K. (2009) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Dalam

Pembatasan Asupan Cairan Pada Klien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Ruang Hemodialisis RSUP Fatmawati Jakarta. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatulloh. Jakarta

Smeltzer & Bare. (2008). Keperawatan Medical Bedah vol 2. Jakarta: EGC. Sudoyo, A.W, dkk. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:

Interna publishing.

Sulistini, R.,Sari, P.I., Hamid, N.A. (2015) Hubungan Antara Tekanan Drah Pre Hemodialisis dan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Penambahan Berat Badan Interdialitik di Ruang Hemodialisis Rs. Moh. Hoesin Palembang. Poltekes kemmenkes Palembang, Palembang.

Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Thomas, N. (2003). Renal Nursing. Bailliere Tindall.

U.S Departmen of health and human services. (2003). Seventh Report of the Join National Committee on Prevention Detection,Evaluation and Treatment of High Blood Preasure (JNE 7). Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 dari the NHLBI Web site at http://www.nhlbi.ni

PENJELASAN PENELITIAN KEPADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALNI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMDAIYAH UNIT II KOTA

YOGYAKARTA

Saya Zafria Atsna mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul:

“HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN MANAJEMEN MASUKAN CAIRAN

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II KOTA

YOGYAKARTA”

penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan manajemen masukan cairan terhadap tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta.

Pada penelitian ini, peneliti mengajak pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa yang telah memenuhi kriteria inklusi akan diminta untuk mengisi lembar kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti, kemudian dikembalikan kepada peneliti untuk penghitungan data-data dari kuesioner yang telah diisi dan akan dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan homodialisis dan hasil pengkuran akan dituliskan pada lembar observasi.

A.Kesukarelaan dalam Penelitian

Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa berhak memilih untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Apabila pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa sudah memutuskan untuk ikut berpartisipasi lalu berubah pikiran, maka pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa berhak mengundurkan diri tanpa ada denda ataupun sanksi. Apabila pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, maka pasien akan

diminta untuk menandatangani lembar persetujuan sebanyak 1 rangkap untuk disimpan peneliti sebagai bukti.

B.Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan kemudian penjelasan terkait penelitian dan pengisisan data demografi, pada hemodialisa berikutnya pasien akan di ukur tekanan darah pada saat sebelum tindakan hemodialisa mengunakan tensimeter yang sudah di kalibrasi dan memberikan kuesioner kepatuhan pengaturan masukan cairan. C.Kewajiban Partisipan Penelitian

Sebagai partisipan dalam penelitian ini, Bapak/Ibu berkewajiban mengikuti aturan/ petunjuk penelitian sesuai yang sudah disebutkan diatas.

D.Risiko Efek Samping dan Ketidakyamanan

Penelitian ini tidak memiliki risiko efek samping dan ketidaknyamanan. E.Manfaat dan Keuntungan

Manfaat atau keuntungan yang Bapak/Ibu dapatkan adalah informasi mengenai hubungan tingkat kepatuhan manajemen masukan cairan terhadap tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.

F.Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas Bapak/Ibu yang menjadi partisipan dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas subjek dan hanya menggunakan inisial. G.Kompensasi

Bapak/Ibu yang menjadi partisipan akan mendapatkan kenang-kenangan dari peneliti H.Informasi Tambahan

Bapak/Ibu dapat menanyakan mengkonfirmasi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini dengan menghubungi peneliti sendiri dengan nama Ratri Fahmi Ardanti pada no. Hp 085865725658 atau email zafriaatsna@gmail.com. Selain itu, informasi pada penelitian ini juga dapat diperoleh dan ditanyakan lebih lanjut kepada Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta di etikapenelitian@yahoo.com.

Yth. Calon responden penelitian

Di RS PKU Muhammadiyah Unit II Kota Yogyakarta Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Zafria Atsna

Nim : 20120320119

Program Studi : Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Alamat : Kost telaga, Tlogo, Ambarketawang, Gamping, Sleman

Mahasiswa yang akan melakukanpenelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Kepatuhaan Manajemen Masukan Cairan Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Gagal Ginjal

Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Rs Pku Muhammadiyah Unit II Kota Yogyakarta”

Prosedur pelaksanaan yang akan dilakukan adalah :

1. Menandatangani lembar persetujuan bila bersedia menjadi responden

2. Bapak/Ibu selaku wakil dari anak, diminta mengisi kuisioner pada lembar kuisioner 3. Peneliti sangat mengharapkan partisipasinya

4. Semua informasi dan data akan dijaga kerahasiaannya dan hanya di gunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas perhatiannya, peneliti mengucapkan terimakasih. Wassalamualaikum, wr.wb

dan menyatakan bersedia mengikuti penelitian yang dilakukan oleh Zafria Atsna, mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan judul “Hubungan Tingkat Kepatuhaan Manajemen Masukan Cairan Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Rs Pku Muhammadiyah Unit II Kota Yogyakarta

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak negative bagi saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa paksaan dari pihak maanpun.

Yogyakarta,……….2015

Responden

Petunjuk Pengisian Kuisioner :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pertanyaan/pernyataan dalam kuisioner ini.

2. Pilihlah jawaban yang sesuai menurut Anda dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada kotak pilihan/ kolom yang tersedia.

3. Isilah titik – titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.

Kode Responden

(diisi oleh peneliti)

A. DATA DEMOGRAFI

1. Umur : ... tahun

2. Alamat : ………

3. Jenis kelamin : Laki – laki Perempuan

4. Status perkawinaan : menikah belum menikah janda duda

5. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan tinggi (Diploma/ S1) 6. Pekerjaan ibu/bapak : Tidak bekerja Bekerja

7. BB sebelum hemodialisa : ……… .kg 8. BB setelah hemodialisa : ………..kg 9. Tekanan darah sebelum hemodialisa : ………..mmhg 10.Tekanan darah setelah hemodialisa : ………..mmhg 11.Lama menjalani HD :………Bulan/Tahun

Iya Tidak 1 Saya mengkonsumsi asupan cairan sesuai yang dianjurkan

2 Saya mengkonsumsi air dengan porsi besar dan selalu habis 3 Saya mengkonsumsi asupan cairan tidak lebih dari 1000cc

dalam sehari

4 Saya mengukur konsumsi minum sehari-hari dengan akurat 5 Saya menggunakan porsi/ gelas kecil saat minum

6 Saya selalu mengontrol atau memperhatikan air kencing (urin) dalam sehari

7 Saya mengukur jumlah air kencing (urin) dalam sehari 8 Saya mengkonsumsi asupan air sebanyak jumlah air kencing

(urin) dalam sehari ditambah dengan ±600 cc (2-3 gelas belimbing)

9 Setiap cuci darah/hemodialisa, berat badan saya bertambah dari berat badan sebelumnya

10 Selain asupan cairan yang dianjurkan, kadang-kadang saya mengkonsumsi makanan kesukaan tanpa dibatasi

11 Kadang-kadang saya mengkonsumsi makanan yang asin atau pedas

12 Saya mengikuti anjuran untuk membatasi buah-buahan dengan kandungan tinggi air (seperti: semangka, melon, pepaya, pir, jeruk, dll )

13 Kadang-kadang saya mengkomsumsi makanan kalengan (contoh : ikan kaleng, buah kaleng, cornet, jamur kaleng, jus kalengan)

14 Saya memperhatikan makanan yang dimakan sehari-hari sesuai petunjuk dari rumah sakit.

15 Saya kesulitan untuk membatasi asupan cairan seperti yang dianjurkan.

16 Ketika kebutuhan cairan saya sudah mencapai batas, tetapi saya haus, maka untuk menghilangkan haus biasanya yang saya lakukan mengulum es batu atau sikat gigi dan berkumur 17 Saya memahami resiko jika tidak membatasi asupan cairan 18 Semua anggota keluarga memperhatikan/mengingatkan

selama saya melakukan pembatasan asupan cairan 19 Saya memahami pembatasan asupan cairan membantu

mengoptimalkan kualitas hidup

20 Petugas menanyakan keluhan selama saya melakukan cuci darah/ terapi hemodialisa

No Nama Pasien Tanggal Pemeriksa Pemeriksa Tekanan Darah (mmHg) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 v

i

Naskah Publikasi

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Derajad Sarjana Keperawatan Pada Fakultas Kedokteran Dan Ilmu

Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Zafria Atsna 20120320119

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

iii

Zafria Atsna1, Resti Yulianti Sutrisno2, Yuni Permatasari Istanti2, Arianti2

Peneliti Mahasiswa, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2016

INTISARI

Latar belakang: Banyak pasien gagal ginjal kronik yang mengalami kelebihan volume cairan karena ketidakpatuhannya dalam melakukan manajemen masukan cairan, salah satu dampak ketidakpatuhan pembatasan cairan tersebut adalah tekanan darah naik yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler, penyakit kardiovaskuler menyebabkan kematian 47% pada pasien gagal ginjal kronik.

Tujuan: penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuahan masukan cairan terhadap tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah unit II kota Yogyakarta

Metode: Penelitan ini mengunakan metode observasi korelasional dengan pendekatan crossectional. Penelitian dilakukan dengan responden sebanyak 70. Tehnik pengambilan sampel dengan total sampel. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson instrumen penelitian menggunakan kusioner kepatuhan masukan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dan tensi meter

Hasil: Hsil peneltian adalah rata-rata skor kepatuhan masukan cairan responden 10,78 dan rata- rata tekanan darah sistol 166,28mmHg dan diastol 94,4mmHg. Berdasarkan analisis statistik bivariat menggunakan pearson didapatkan hasil (P value = 0,495) untuk sistol dan (P value = 0,378) untuk diastol

Kesimpulan: Penelitian ini dapat di simpulakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kepatuhan manajemen masukan cairan terhadap tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah unit II Kota Yogyakarta

Kata Kunci: kepatuhan, masukan cairan, tekanan darah, gagal ginjal kronik, hemodialisis

1

Mahasiswa Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2

Dosen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

iv

Students Research, Nursing Department, Faculty of Medicine and Health Science, 2016

ABSTRACT

Background: There are many renal failure patients who experiences excess fluid volume as their incompliance in managing fluid intake. One of the effects of their incompliance is cardiovascular diseases which can lead to death of 47% of renal failure patients.

Purpose: The research was aimed at knowing the relationship between compliance fluid intake management to the blood pressure of chronic renal failure patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah UNIT II Hospital, Yogyakarta.

Method: The research applied correlational method and cross-sectional approach. There were 70 respondents in the research determined by total sample technique. The data was analyzed by using Pearson correlation test. In addition, the instrument of the research was compliance questionnaire of liquid intake management of chronic renal failure patients and tension meters. Result: The mean score of liquid management intake compliance of the respondents was 10.78 and systolic blood pressure was 166.28 mmHg. Meanwhile, diastolic pressure was 94.4 mmHg. Based on statistic bivariate analysis using Pearson correlation test, p value was 0.0495 for systolic and 0.378 for diastole.

Conclusion: There is no correlation between liquid intake management compliance to the blood pressure of renal failure patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah unit II Yogyakarta Hospital.

Keywords: compliance, liquid intake, blood pressure, chronic renal failure, hemodialysis

1

The student of Nursing Science, Faculty of Medicine and Health Science, University of Muhammadiyah Yogyakarta

2

The lecturer of Nursing Science, Faculty of Medicine and Health Science, University of Muhammadiyah Yogyakarta

1 ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia 17. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2010, lebih dari 20 juta warga Amerika Serikat menderita gagal ginjal kronis, angka ini meningkat sekitar 8% setiap tahunya. Lebih dari 35% pasien yang menderita diabetes mengalami penyakit gagal ginjal kronik, dan lebih dari 20% pasien hipertensi juga mengalami penyakit gagal ginjal kronik dengan insidensi penyakit gagal ginjal kronik tertinggi ditemukan pada usia 65 tahun atau lebih.

Jumlah keseluruhan pasien gagal ginjal di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 1.893 orang, gagal ginjal kronik sebanyak 13.213, gagal ginjal akut sebanyak 874 orang. Sedangkan di Yogyakarta gagal ginjal akut sebanyak 187 orang, gagal ginjal kronik sebanyak 1656 orang14.

Pengobatan yang paling efektif bagi pasien gagal ginjal kronis adalah dialysis intermiten dan trasplantasi ginjal, dialisis biasanya dilakukan pada pasien gagal ginjal sebelum mencapai ESRD atau penyakit

Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa sering mengalami kelebihan volume cairan didalam tubuh, hal tersebut dikarenakan penurunan fungsi ginjal dalam mengeksresikan cairan8. Beberapa penelitian menujukan pasien meninggal karena kelebihan masukan cairan. Kelebihan cairan dapat mengakibatkan edema atau kongesti paru, sehingga tindakan utama yang harus diperhatikan adalah memonitoring masukan cairan pada pasien yang menjalani hemodialisa6. Interdyalitic Weight Gain (IDWG) merupakan indikator untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik dan kepatuhan pasien terhadap pengaturan cairan pada pasien hemodialisis4.

Hipertensi pada gagal ginjal adalah suatu komplikasi ataupun penyebab dari gagal ginjal kronis14. Tekanan darah yang harus dicapai pada pasien gagal ginjal kronik adalah <160/90 mmhg untuk pasien gagal

Dokumen terkait