HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
10. Hubungan Tingkat Pendidikan Akhir Responden dengan Kesiapan Responden dalam Menghadapi Menopause di
Keluarahan Patangpuluhan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2016
Berdasarkan data yang didapat, diketahui bahwa tingkat pendidikan akhir responden dengan kesiapan wanita premenopause dalam menghadapi menopause memiliki hubungan, dengan nilai Significancy p=0,000 yang menunjukan bahwa korelasi antara tingkat akhir pendidikan dengan kesiapan wanita premenopause dalam menghadapi menopause bermakna. Nilai korelasi Spearman r=0,508 menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. Arah korelasi positif artinya adalah semakin tinggi pendidikan maka semakin siap dalam menghadapi menopause.
Hal ini sejalan dengan penelitian dari Estiani dan Dhuhana (2015), dengan judul “Hubungan Pendidikan Dan Pengetahuan Wanita Pramenopause terhadap Sikap Menghadapi Menopause di Desa Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu”. Penelitian ini melibatkan 97 responden usia 40-45 tahun, dengan teknik pengambilan sampel menggunakanaccidental sampling. Selanjutnya instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, pendidikan dan sikap menghadapi menopause menggunakan skala likert dengan mode analisis. Data dilakukan uji statistic dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan chi-square dengan tingkat
kemaknaaan 95% (α=0,05). Didapatkan bahwa dari 66 responden yang berpendidikan tinggi terdapat 53 orang (80,3%) yang bersikap positif dan 13 orang (19,7%) yang bersikap negatif. Sedangkan dari 31 responden yang berpendidikan rendah terdapat 18 orang (58,1%) yang bersikap positif dan 13 orang (41,9%) yang bersikap negatif. Dari hasil analisa statistik Chi-square oleh p value 0,03≤0,05 dapat diartikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan wanita pramenopause dengan sikap menghadapi masa menopause.
Semakin tinggi pendidikan yang dicapai oleh seseorang, maka penerimaan informasi akan lebih mudah, karena dengan pendidikan, seseorang dapat berpikir secara rasional dan terbuka ide-ide baru terhadap perubahan (Ahmadi, 2003). Hal ini sesuai juga dengan pernyataan Anggraini (2006) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan mudah untuk menerima informasi dan dalam menghadapi tantangan lebih mengutamakan rasio dibandingkan perasaannya. Menurut peneliti, tinggi rendahnya pendidikan seseorang akan berpengaruh kepada penerimaan dan daya serapnya terhadap informasi serta akan memperluas pandangannya terkait penerimaan informasi kesehatan.
Responden penelitian memiliki tingkat pendidikan yang berbeda, terdapat responden dengan tingkat pendidikan rendah seperti SD dan SMP. Data penelitian menunjukan jika terdapat responden dengan tingkat pendidikan rendah namun memiliki kesiapan tinggi.
Hal ini didukung dengan pernyataan Soekarno dalam (Anggarini, 2010), yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu tentang menopause tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal, tetapi informasi bisa juga didapatkan melalui media massa atau elektronik dan tenaga kesehatan. Informasi dari sumber selain pendidikan formal juga sangat berpengaruh dalam kesiapan wanita ketika menghadapi masa menopause.
C. Kekuatan Penelitian
1. Peneliti mendampingi saat pengisian kuesioner, ketika responden tidak mengerti dengan isi kuesioner maka peneliti dapat langsung menjelaskan maksud dari peryataan, sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan.
2. Penelitian ini dilakukan pada responden dengan kriteria yang cukup mengurangi bias, seperti halnya status pernikahan, usia dan keluhan menstruasi.
3. Hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Wanita Premenopause dalam Menghadapi Menopause di Kelurahan Patangpuluhan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta tahun 2016, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesiapan wanita premenopause dalam mengahadapi menopause, yang ditunjukan dengan nilai signifikansi p= 0,039.
2. Terdapat hubungan antara tingkat aktivitas dengan kesiapan wanita
premenopause dalam mengahadapi menopause, yang ditunjukan
dengan nilai signifikansi p= 0,005.
3. Terdapat hubungan antara tingkat dukungan keluarga dengan kesiapan wanita premenopause dalam mengahadapi menopause, yang ditunjukan dengannilai signifikansi p= 0,035.
4. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kesiapan wanita
premenopause dalam mengahadapi menopause, yang ditunjukan
B. Saran
1. Bagi Wanita Premenopause
Diharapkan penelitian ini mampu menambah wawasan tentang menopause agar kedepannya lebih siap dalam menghadapi menopause. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang kesiapan menopause dengan cara kualitatif pada wanita
premenopause sehingga mendapatkan data lebih aktual karena
Admin.(2005).Terjadi Pergeseran Umur Menopause. Diakses pada tanggal 15 juni dari www.mkiakr.ugm.ac.id
Almatsier, S. (2001). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. Al-Qur’an.(2008). Al-Hikmah Al Qur’an dan Terjemahannya. Bandung;
Diponegoro.
Anggraini, P.D. (2006). Wanita dalammenghadapi menopause di Wilayah RW
03Desa Bantarsoka Purwokerto. Diakses tanggal 05 Juni 2015 dari
http://digilib.ump.ac.id.
Anwar, M. (2011). Ilmu Obestri dan Ginekologi. Yogyakarta; FKIK UMY
Aprillian, N.I. & Puspitasari, N. (2007). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kecemasan pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of Public
Health, Vol. 4, No. 1, Juli 2007: 35-42. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga. Surabaya.
Aqila, S. (2010). Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta; A Plus Books. Arikunto, S. (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta; Rineka Cipta
Azwar, S. (2009). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Jakarta; Pustaka Pelajar.
Baziad, A. (2008). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta; PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses dan praktik. Edisi 4. Jakarta; EGC.
Chaplin, J P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta; Rajawali Pres
Coad, J., & Dunstall, M. (2007). Anatomi danFisiologi untuk Bidan. Jakarta; EGC.
Darmojo, R., dkk. (2006). Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.
Dhuhana, C., & Estiani, M. (2015). Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Wanita Pramenopause terhadap Sikap Menghadapi Menopause di Desa
Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal Keperawatan Sriwijaya.
Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015. Palembang.
Fitri, N. (2008). Hubungan antara dukungansuami terhadap tingkat kecemasan
perempuan menopause. Karya Tulis Ilmiah Program Studi Ilmu
Keperawatan. Universitas Riau. Riau.
Francina, S. (2003). Yoga and The Wisdom of Menopause: A Guide to Physical, Emotional, and Spiritual Health at Midlife and Beyond. United States of America: Health Communications, Inc.
Galih, M. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause. Karya Tulis Ilmiah Diploma. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Aisyiyah.Yogyakarta.
Gilly, A. (2009). Buku ajar kesehatan reproduksi wanita. Edisi 2. Jakarta; EGC. Glaiser, A. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta; EGC Guyton, A.C., & Hall, J.E. (2007). Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan hormon-hormon wanita dalam buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi : IX. Alih bahasa: Irawati,dkk. Jakarta ; EGC.
Handayani, Y. (2014). Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Keluhan Klimakterium Pada Wanita Usia 45-65 Tahun. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Hidaningtyas, U., R. (2014). Hubungan Kesiapan Menghadapi Menopause dengan Tingkat Kecemasan Perempuan Menghadapi Menoapuse di Cabang ‘Aisyiyah Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Hidayat, A.A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta; Salemba Medika
Kesiapan Menghadapi Menopause pada Ibu Premenopause di Perumahan
Sewon Asri Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Kaheksi, dkk.(2013). Hubungan antara Penerimaan Diri dan Dukungan suami
dengan Kecemasan Wanita dalam Menghadapi Menopause. Jurnal Program
Studi Psikologi. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Kasdu. (2004). Kiat sehat & bahagia di usia menopause. Puspaswara. Jakarta;
Gramedia.
Kathy, A. (2010). Menopause: lifestyle andtherapeutic approaches RCN guidance fornurses, midwives and health visitors. London; Royal College Of Nursing Publications.
Kusumawardhani, A. (2006). Psikologis pada Ibu menopause. Majalah Kedokteran Indonesia.
Lane, N. E. (2001). Osteoporosis, Rapuh Tulang: Petunjuk untuk Penderita dan
Langkah-langkah Pengamanan untuk Keluarga.Terjemahan. Jakarta;
Rajagrafindo Persada.
Lestari, D. (2010). Seluk Beluk Menopause: Cetakan pertama. Yogyakarta; Garailmu.
Lichtenstein, A.H., Appel, L.J., Brands, M., Carnethon, M., Daniels, S., Franch, H.A., et al. (2006). Diet and lifestyle recommendations revision: A scientific statement from the American Heart Association Nutrition Committee. America: Circulation.
Marni.(2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Kesiapan Ibu Premenopause di Rt.004 Rw.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011. Jurnal Kebidanan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia. Bekasi.
Marzuki. (2005). Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial. Edisi Kedua. Yogyakarta; Eksosenia.
Muller, H., Lindman, A.S., Brantsaeter, A.L., & Pedersen, J.I. (2003). The serum LDL/HDL cholesterol ratio is influenced more favorably by exchanging saturated with unsaturated fat than by reducing saturated fat in the diet of women. Jurnal Nutrisi Vol 2003.
Mutalazimah. (2010). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap
Perubahan Fisik Masa Menopause. Jurnal Kebidan. Sekolah Tinggi
Kesehatan Kusuma Husada. Surakarta.
Northrup, C. (2006). Bijak di Saat Menopause. Bandung; Penerbit Pustaka Hidayah.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta; Rineka cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta. Nurdono, D. A. (2013). Gambaran Sikap Ibu Terhadap Masa Menopause Pada
Ibu-ibu. Jurnal Psikologi. Jilid 1 No. 4 . Diakses pada tanggal 23 Mei 2016
http://journal.unair.ac.id diakses pada tanggal 23 Mei 2016.
Nurlita & Tsania. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Osteoporosis pada Kelompok Usia 40 Tahun Keatas di Lima Puskesmas
Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia.
Nurningsih. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Keluahan Wanita Saat Menopause. Karya Tulis Ilmiah.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Edisi 2. Jakarta; Salemba Medika.
Permata, & Ahmad, N. (2000). Metodologi Study Agama. Yoyakarta; Pustaka Pelajar.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, prosesdan praktik. Edisi 4: Vol 1. Jakarta; EGC.
Prajogo, S., & Nadine. (2009). Cara Indah Menghadapi Menopause. Yogyakarta; Locus.
Proverawati, A. (2010). Menopause dan sindrom menopause. Yogyakarta; Nuha Medika.
Purwoastuti, E. (2008). Menopause, siapa takut?. Yogyakarta; Kasinius.
Puspitasari, N. (2008). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 4, No. 1, Hal 35-42.
Rahmaendah. (2013). Uji Validitas dan Reliabelitas. Diakses Tanggal 1 Juni 2016 dari http://statistikapendidikan.comwp-contentuploads201305uji-validitas-dan-reliabilitas.rahmi.pdf.
Rahman, S., S. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause dengan Kesiapan MenghadapiMenopause di Desa Molosipat Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuewato. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Diakses Tanggal 1 Juni 2016 kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/article/download/10469/10348.
Rahwuni, D., Lestari, W., & Bayhakki. (2014). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Tingkat Kecemasan pada Wanita Menopause. Jour Psik Vol. 1 No. 2. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Riau.
Rambulangi, J. (2006). Tantangan, Harapan, dan Pengobatan Alternatif dalam
Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hidup Wanita Menopause.
Majalah Obstetri dan Ginekologi. Vol.30 no.2. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka.
Rasyid, Eka P., dkk. (2014). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Kecemasan Menghadapi Menopause di Kelurahan Tanggikiki Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo Tahun. Jurnal Keperawatan. Universitas Gorontalo.
Silolonga, W., dkk. (2014). Hubungan Sikap Ibu Premenopause dengan Perubahan yang Terjadi Menjelang Masa Menopause di Kelurahan Woloan 1, Kecamatan Tomohon Barat. Jurnal Keperawatan. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Smart, A. (2010). Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta; A Plus Books.
Smeltzer, S., C., &Bare., B., G. (2008). Keperawatan Medikal Bedah edisi 8.
Jakarta; EGC.
Soerjono, S. (2009). Peranan Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. Jakarta; Rajawali Pers.
Spencer, F.R., & Brown, P. (2006). Menopause. Jakarta; Erlangga.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung; Alfabeta.
Suharso. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesa. Semarang; Widya Karya.
Wade, Carole, & Carol, T. (2007). Psychology, 9th edition, bahasa indonesia language edition. Jakarta; Penerbit Erlangga.
Di Kelurahan Patang Puluhan Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Tri Sabatini
NIM : 2010320171
Adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan melaksanakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kesiapan Wanita Premenopause dalam Menghadapi Menopause”.
Peneliti memohon dengan hormat untuk bersedia menjadi responden dan mau mengisi data dan mengisi kuesioner dengan sejujur-jujurnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat bagi responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Saudara menyetujui maka saya sebagai peneliti memohon kesediaanya menanda tangani persetujuan ini. Atas perhatian dan kesediaan saudara, peneliti ucapkan terimakasih.
Peneliti
Umur :
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan Tri Sabatini, mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta semester 7 yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Wanita Premenopause dalam Menghadapi Menopause”.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun.
Yogyakarta, Mei 2016 Responden
peneliti.
1. Usia : tahun
2. Status : ( ) Menikah ( ) Janda/Pernah menikah ( ) Belum Menikah
3. Pendidikan : ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) Diploma ( ) Perguruan tinggi 4. Agama : ( ) Islam ( ) Kristen ( ) Budha ( ) Hindu
5. Sudah Menopause : ( ) Ya ( ) Belum 6. Riwayat Penyakit : ...
salah satu pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan pendapat Anda.
Contoh :
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Saya makan dengan berdiri √
No Pernyataan Ya Jawaban Tidak
1 Saya berolahraga untuk mengurangi panas dalam tubuh (dada, leher dan wajah) 2 Saya tidak pernah minum lebih dari 8 gelas air putih meskipun saya banyak berkeringat akhir-akhir ini
3
Saya berolahraga 3 kali dalam seminggu seperti berjalan kaki mengelilingi kompleks perumahan untuk menjaga kebugaran saya berolahraga 3 kali
dalam seminggu
4 Saya jarang mengkonsumsinya meskipun saya tahu buah-buahan dapat menguragi gejala menopause 5 Saya sering meminum kopi supaya badan saya lebih segar
6 Saya tidak suka mengkonsumsi susu walaupun susu baik untuk kesehatan 7 Saya tidur larut malam yaitu diatas jam 10 malam 8 Saya menganggap menopause adalah hal yang menakutkan 9 Saya merasa mudah marah diumur saya yang lebih dari 40 tahun
10 Saya selalu berpikir positif agar dapat mencegah keluhan-keluhan yang bersifat psikologis (stress
13 diadakan di dalam atau di luar komplek rumah 14 Saya ingin meningkatkan aktivitas ibadah/religius pada diri dan keluarga 15 Saya berpendapat bahwa menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan wanita sehingga kita
salah satu pilihan “Benar” atau “Salah” sesuai dengan pendapat Anda.
Contoh :
No Pernyataan Jawaban
Benar Salah
1 Banyak makan membuat anda gemuk √
No Pernyataan Benar Salah
A. Pengetahuan
1 Gejala menopause akan berkurang dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup vitamin
2 Makanan yang sehat adalah makanan yang banyak mengandung zat kimia 3 Pengetahuan yang cukup tentang menopause akan membantu menjalani kehidupan masa ini dan nanti 4 Olahraga sangat penting bagi wanita yang akan mengalami menopause 5 Wanita yang rajin melakukan olahraga pada saat menopause terjadi akan mengalami kerapuhan tulang 6 Masa menopause akan dilalui dengan mudah jika menghindari stress
7 Masa menopause dapat dilalui dengan baik jika
berpikir positif
B. Aktivitas
8 Saya merasa cemas dengan datangnya menopause
prestasi saya akan menurun
9 Keluhan yang akan timbul pada masa menopause akan
berkurang dengan bekerja atau aktif diluar rumah 10 Wanita menopause tidak harus berhenti bekerja
13 Saya sering membicarakan perubahan dalam tubuh saya bersama suami/keluarga 14 Kami (saya dan keluarga) selalu menyediakan waktu untuk berdiskusi tentang apa yang harus disiapkan