• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Produk domestik Bruto (PDRB).

Pendapatan daerah terdiri salah satunya adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan digulirkannya desentralisasi fiskal maka pemerintahan daerah harus berpacu dan berusaha meningkatkan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka dengan terus meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dikatakan bahwa daerah tersebut mampu membangun secara mandiri tanpa bergantung pada pusat. Daerah dengan intensitas kegiatan ekonomi yang tinggi pada setiap 26 tahunnya maka akan memberikan kontribusi bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Dengan meningkatnya Pendapatan Asli

Daaerah (PAD) yang dinyatakan sebagai akumulasi modal berarti hal ini juga sejalan dengan teori pertumbuhan ekonomi endogen tersebut yang menyatakan behwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari besaran nilai PDRB diutamakan faktor produksi dari daerah itu sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari pajak, retribusi dan pendapatan lain – lain yang sah sangat bergantung dari intensitas kegiatan perekonomian yang dilakukan pemerintah daerah. Maka semakin tinggi pendapatan perkapita suatu daerah, semakin besar pula potensi sumber penerimaan daerah, sehingga kemampuan masyarakat untuk membayar pajak meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Teori keynes, permintaan agregat menjadi penentu tingkat perekonomian. Dalam teorinya berpendapat apabila di periode tertentu adanya pembentukan modal, maka di saat mendatang perekonomian berkemampuan besar utuk menghasilkan barang dan jasa. Jika PAD meningkat, maka dana yang ada ikut meningkat, dan pemerintah bisa lebih mencari potensi pada daerah tersebut. Caranya dengan melakukan pemberian porsi besar pada belanja modal untuk pembangunan, yang akan berdampak positif pada pembangunan infrastruktur dan sarana prasaranan terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut Mawarni (2013), PAD berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan menurut Mahafir & Soelistitiyo (2017), PAD berpengaruh Negtif dan tidak signifikan terhadap PDRB, dikarenakan Pendapatan Asli Daerah didapatkan

dari sektor Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah.

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah dipisahkan dari retribusi daerah akan berdampak ke output daerah yang mengacu pada PDRB yang dihasilkan sektor-sektor pendapatan di kabupaten/kota tidak maksimal dan menurut Sufadli (2019), PAD berpengaruh Positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi hal ini menjadi indikasi bahwa derajat kemandirian keuangan masih rendah dan Pendapatan Asli Daerah perlu mendapat perhatian khusus oleh pemda setempat dalam rangka mengurangi ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat. Ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin, sehingga PAD harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar bagi pelaksanaan otonomi daerah.

2. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan, “Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Meningkatnya PDRB diharapkan beriringan dengan meningkatnya kepuasan publik terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui penggunaan Dana Alokasi Umum. DAU merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan untuk

memperkuat kondisi fiskal daerah dan mengurangi ketimpangan antar daerah (horizontal imbalance) guna membiayai kebutuhan pengeluarannya.

Kenyataanya bahwa setiap daerah mempunyai potensi fiskal yang beragam, perbedaan ini selanjutnya dapat menghasilkan Pertumbuhan Ekonomi yang beragam pula. Menurut Mahafir & Soelistiyo (2017), Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB. Menurut Sisilia &

Harsono (2021), Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Menurut Putri (2015) Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan DAU yang diterima oleh daerah tidak digunakan untuk kegiatan yang bertujuan pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah, sehingga peran DAU tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.Seharusnya DAU yang diterima daerah dialokasikan untuk belanja pembangunan sebagai sarana dan prasarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi DAU tersebut dialokasikan untuk belanja rutin, sehingga alokasi tersebut tidak tepat sasaran.

Menurut Dewi & Suputra, (2017) Jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh pada Produk Domestik Regional Bruto, maka terdapat kemungklnan kuat bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) juga berpengaruh positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto karena nilai DAU pada umumnya lebih besar dibandingkan kontribusi PAD

3. Pengaruh Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Produk domestik Regional Bruto (PDRB)

Menurut UU No 33 tahun 2004 Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Berkaitan dengan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, hal tersebut merupakan konsekuensi adanya penyerahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Dengan demikian, terjadi transfer yang cukup signifikan didalam APBN dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan pemerintah daerah secara leluasa dapat menggunakan dana ini apakah untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Besarnya DAK yang diterima dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah melalui terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana fisik yang dibutuhkan dalam roda perekonomian. Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik akan meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga diharapkan dapat menarik para pelaku ekonomi untuk berinvestasi yang akan mendorong Produk Domestik Regional Bruto.

Menurut Sisilia & Harsono (2021), Dana Alokasi Khusus berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan menurut Mahafir &

Soelistiyo (2017), Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto dikarenakan sebagian besar dialokasikan untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang bisa jadi bukan menjadi prioritas pemerintah daerah yang bersangkutan pada tahun berjalan. DAK tidak secara langsung berhubungan dengan faktor-faktor yang secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi seperti jalan dan jembatan. Selain itu, adanya kewajiban penyediaan dana pendamping sebesar 10% dari total nilai alokasi DAK pada APBD tentunya akan menggeser sejumlah anggaran belanja tertentu yang kemungkinan sebenarnya diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana yang menunjang pertumbuhan ekonomi

Menurut Friska Sihite (2012) menyatakan DAK adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, yaitu untuk membiayai investasi dan infrastruktur yang dalam jangka panjang akan meningkatkan PDRB suatu daerah.

Dokumen terkait