• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Tinjauan Pustaka

G. Hubungan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat … 23

Bid Ask Spread menggambarkan perbedaan antara harga tertinggi (bid price) dengan harga terendah (ask price) yang terbentuk dari permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa. Penjual menginginkan sahamnya terjual dengan harga yang tinggi sedangkan pembeli menginginkan membeli saham yang rendah. Spread yang tinggi menyebabkan investor akan menahan sahamnya kebih lama. Begitu juga sebaliknya spread yang tinggi menggambarkan perbedaan yang jauh antara harga yang ingin dijual dengan harga yang ingin di beli oleh investor.

2. Market Value dengan Holding Period

Market value menggambarkan ukuran perusahaan. Market value besar maka ukuran perusahaan besar pula. Ukuran perusahaan yang besar manandakan perusahaan tersebut memiliki kontribusi yang besar pula di industrinya sehingga jika terjadi kerugian maka perusahaan tersebut mampu menutupi kerugian tersebut sehingga investor tertarik untuk menahan saham tersebut. Lain halnya dengan perusahaan yang kecil.

3. Return Saham dengan Holding Period

Return saham yang tinggi mengindikasi tingkat pengembalian yang tinggi sehingga investor tertarik untuk membeli saham tersebut. Dan akan menjual sahamnya pada saat return yang tertentu. Lamanya waktu dari mulai membeli saham sampai menjual sahamnya kembali dinamakan holding period.

4. Varian Return Saham dengan Holding period

Varian return saham mengindikasikan resiko atau penyimpangan return saham tersebut. Investor akan melepaskan sahamnya dikarenakan resiko yang tinggi. Varian return saham dapat menggambarkan naik turunnya harga saham di bursa sehingga perdagangan akan aktif jika resikonya tinggi dan akan kurang aktif jika resikonya rendah.

H. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian Januar dan Fitri

Januar dan Fitri melakukan penelitian tentang pengaruh bid ask spread, market value, dan return saham terhadap holding period saham LQ 45. penelitian menggunakan sampel LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari bulan Februari 2002-Januari 2004. Berdasarkan uji F menunjukkan 0.000 yang berarti variabel independen bid ask spread, market value, dan return

saham terdapat pengaruh yang signifikan terhadap holding period. Berdasarkan uji T variabel bid ask spread terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap holding period. Variabel market value terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap holding period. Variabel return saham tidak terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Berdasarkan uji Determinasi angka R (koefisien korelasi) sebesar 0.049 menunjukkan hubungan antara bid ask spread, market value, return saham terhadap holding period adalah positif dan hubungan cukup lemah dan angka adjusted R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka 0.232 berarti 23,2% variasi holding period bisa dijelaskan pada ketiga variabel independen yaitu bid ask spread, market value dan return saham dan sisanya 76.8% disebabkan oleh sebab lain diluar model.

2. Penelitian Roni Setyawan

Roni Setyawan melakukan penelitian tentang pengaruh bid ask spread, market value, volatilitas harga terhadap holding period saham-saham LQ 45 tahun 2003-2005. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji F menunjukkan taraf signifikan 1% terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan atau

bersama-sama dari bid ask spread, market value, dan volatilitas harga terhadap holding period. Sedangkan berdasarkan uji T menunjukkan variabel

bid ask spread tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Variabel market value terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

holding period. Variabel volatilitas harga terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap holding period. Berdasarkan uji Determinasi angka R (koefisien korelasi) sebesar 0.464 menunjukkan hubungan antara bid ask spread, market value, volatilitas harga terhadapholding period adalah positif dan hubungan cukup lemah dan angka adjusted R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka 0.181 berarti18.1% variasi holding period bisa dijelaskan pada ketiga variabel independen yaitu bid ask spead, market value dan volatilitas harga dan sisanya 81.9% disebabkan oleh sebab lain diluar model. 3. Penelitian Yenny Ayu mia Puspita, Linda Purnamasari, dan Iramani

Penelitian ini menggunakan populasi data LQ 45 periode 1999-2002 sedangkan sampel yang diambil merupakan saham perusahaan yang listing dari 31 Desember 1997 sampai dengan 31 Desember 2002. Berdasarkan Uji uji F menunjukkan taraf signifikan 5% terdapat tidak ada pengaruh yang

signifikan secara simultan atau bersama-sama dari bid ask spread, market value, variance return saham dan return on equity terhadap holding period. Sedangkan berdasarkan uji T menunjukkan variabel bid ask spread terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Variabel market value

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Variabel

variance return saham tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Variabel return on equity tidak terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap holding period. Berdasarkan uji Determinasi angka adjusted R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka 0,037 atau 3,7 % variasi holding period bisa dijelaskan pada ketiga variabel independen yaitu bid ask spead, market value,variance return saham dan earnings sisanya 96,3 % disebabkan oleh sebab lain diluar model.

I. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian dengan menggunakan sampel dari perusahaan yang terdaftar dari tahun 2004-2006, perusahaan yang melakukan transaksi saham akan dapat menunjukkan besarnya bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham.

Bid ask spread yang menggambarkan besarnya biaya transaksi (Irwan, 2006:8) dimana semakin besar bid ask spread akan menunjukkan pula semakin besar biaya transaksinya. Biaya transaksi yang tinggi akan mempengaruhi lamanya investor dalam menahan sahamnya. Biaya transaksi yang tinggi akan menyebabkan investor akan menahan semakin lama sahamnya atau holding period tinggi pula.

Market value yang menggambarkan besarnya ukuran perusahaan Lenny dan Nur (1999) dimana basar market value akan menunjukkan semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Market value yang besar akan mempengaruhi lamanya investor dalam menahan sahamnya. Besarnya ukuran

perusahaan akan menyebabkan investor akan menahan semakin lama sahamnya atau holding period tinggi.

Return saham menunjukkan tingkat pengembalian saham. Return saham akan mempengaruhi lamanya investor dalam menahan sahamnya. Begitu juga, varian return saham menunjukkan tingkat resiko atau fluktuasi dari transaksi saham. Varian return saham akan memepengaruhi investor dalam menahan sahamnya. Berdasarkan keempat variabel ini maka dapat dibuat model kerangka pemikiran sebagai berikut :

Model Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran penelitian

Dokumen terkait