• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.4 Perbedaan Self Regulated Learning ditinjau dari Goal Orientation Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

3.3.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Hubungan antar dua variabel adalah cara umum di mana nilai-nilai berbeda dari satu variabel diasosiasikan dengan nilai-nilai berbeda dari variabel yang lain (Cozby 2009: 109). Berdasarkan hipotesis penelitian, diasumsikan bahwa variabel goal orientation dapat mempengaruhi variabel self regulated learning. Hubungan antar variabel pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat self regulated learning yang dipengaruhi oleh perbedaan goal orientation individu tersebut. Hubungan antar variabel dapat ditunjukkan dalam bagan sebagai berikut :

Variabel bebas : goal orientation Variabel tergantung : self regulated learning

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2010: 173). Definisi lain dari populasi adalah kelompok subjek yang akan diteliti atau dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang tahun ajaran 2012/2013 dari kelas X, XI berjumlah 415 siswa dengan rincian kurang lebih 30 siswa per kelas. Adapun gambaran jumlah 415 siswa yang terbagi menjadi dua karakteristik goal orientation sebagai berikut (1) siswa kelas X1 terdapat 10 siswa mastery goal, 7 siswa performance goal dan 14 siswa tidak terbedakan, (2) siswa kelas X3 terdapat 9 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 12 siswa tidak terbedakan, (3) Siswa kelas X4 terdapat 7 siswa mastery goal, 7 siswa performance goal dan 16 siswa tidak terbedakan, (4) Siswa kelas X5 terdapat 8 siswa mastery goal, 10 siswa performance goal dan 11 siswa tidak terbedakan, (5) Siswa kelas X6

terdapat 7 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 14 siswa tidak terbedakan, (6) Siswa kelas X7 terdapat 6 siswa mastery goal, 11 siswa performance goal dan 11 siswa tidak terbedakan, (7) Siswa kelas X8 terdapat 6 siswa mastery goal, 10 siswa performance goal dan 16 siswa tidak terbedakan, (8) Siswa kelas XIIS2 terdapat 9 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 12 siswa tidak terbedakan, (9) Siswa kelas XIIS3 terdapat 6 siswa mastery goal, 11

siswa performance goal dan 10 siswa tidak terbedakan, (10) Siswa kelas XIIS4

terdapat 7 siswa mastery goal, 10 siswa performance goal dan 11 siswa tidak terbedakan, (11) Siswa kelas XIIA1 terdapat 10 siswa mastery goal, 6 siswa performance goal dan 15 siswa tidak terbedakan, (12) Siswa kelas XIIA2 terdapat 8 siswa mastery goal, 8 siswa performance goal dan 14 siswa tidak terbedakan, (13) Siswa kelas XIIA3 terdapat 9 siswa mastery goal, 8 siswa performance goal dan 13 siswa tidak terbedakan, (14) Siswa kelas XIIA4 terdapat 7 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 13 siswa tidak terbedakan. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat populasi secara keseluruhan terdiri dari 109 siswa mastery goal, 124 siswa performance goal, dan 182 siswa tidak terbedakan. Data tersebut terangkum pada lampiran halaman 118.

Siswa kelas XII tidak digunakan karena sudah mengakhiri masa sekolah tahun ajaran 2012/2013. Karakteristik dari populasi penelitian ini sebagai berikut : 1. siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Siswa yang memiliki mastery goal.

3. Siswa yang memiliki performance goal.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi representasi atau mewakili populasi. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto 2010: 174). Analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan kesimpulannya nanti akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk memperoleh sampel yang representatif bagi populasinya (Azwar 2011: 79-80).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling berupa Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono, 2010: 120).

Berdasarkan hasil penggolongan karakteristik goal orientation diperoleh populasi siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang tahun ajaran 2012/2013 yang memiliki mastery goal berjumlah 109 siswa, sedangkan siswa yang memiliki performance goal berjumlah 124 siswa. Menurut McMillan dan Sally (2011: 177) ukuran sampel penelitian komparasi minimal 30 subjek untuk masing kelompok. Sampel penelitian yang akan diambil untuk masing-masing karakteristik goal orientation sebanyak 64 siswa.

Pengambilan sampel dengan cara pengundian. Undian dilakukan pada siswa yang memiliki mastery goal sebanyak 109 siswa dan siswa yang memiliki performance goal sebanyak 124 siswa. Pengambilan undian dilakukan per kelas yang akan diambil 4 s.d. 5 siswa untuk masing-masing karakteristik goal orientation, dengan cara mengambil secara acak melalui nomer absen siswa-siswa per kelas. Siswa yang namanya terpanggil akan menjadi subjek penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara pengumpulan data atau disebut dengan instrumen. Menurut Suryabrata (2006: 38) kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Bila alat pengambil data cukup reliabel dan valid, maka datanya juga akan cukup reliabel dan valid.

Pengumpul data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala psikologi, karena skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari berbagai bentuk alat pengumpul data lain seperti angket atau yang lainnya, sehingga skala psikologi dapat menggali secara dalam data yang ingin didapat. Menurut Azwar (2011: 3) karakteristik skala psikologi adalah sebagai berikut :

1) Stimulusnya berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dan atribut yang bersangkutan.

2) Skala psikologi selalu berisi banyak item. Jawaban subyek dari satu item baru merupakan bagian dari banyak indikator mengenai atribut yang diukur sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila semua item telah direspon.

3) Respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula.

Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini memiliki empat alternatif jawaban, tanpa menggunakan jawaban netral. Pemilihan empat alternatif jawaban tanpa jawaban netral tersebut berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut (Hadi, 1991: 20) :

1) Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu

2) Adanya pilihan tengah atau netral membuat responden menjadi ragu-ragu 3) Maksud kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat

kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke arah tidak setuju.