• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPANUNDANG-UNDANGNO28 TAHUN2014 TENTANGHAK CIPTATERHADAP PRODUKSIKARYA SENIBERUPAREKAMAN

B. HubunganHukumantara Pencipta, Penyanyi, danElta Record

Dalamhalmenjalinkerjasamadenganpenciptaataupemegang hakcipta LagudanpenyanyiEltaRecordselakuproduserrekaman membuatsuatu perjanjian.Perjanjiantersebutberisi tentang kedudukanpenciptadenganproduser rekaman, hak dan kewajiban masing-masingpihak, tatacarapembayaran, promosi danhal-halyang berkaitandenganprosesperekaman lagu.Perjanjiantersebut menimbulkan suatu hubungan hukum antaraEltarecord dengan penciptalagu dan penyanyi.

Perjanjian dibuatoleh Eltarecord selaku produser rekaman dengan penyanyi,sebagaisampelsepertiyang telahdilakukanolehpenyanyiMinang bernamaRayolaAureliaLaksmipadatanggal26 Oktober 2013. DalamSurat PerjanjianKerjasamaditerangkanbahwaPihakPertama adalahEltaRecord yang mempunyaiusahadibidang industrimusikyaitumemproduksidan memasarkan albumrekaman musik dalambentuk kaset, CD, dan VCD. Untuk Pihak Kedua adalah penyanyiMinang bernamaRayolaAureliaLaksmiyang merupakan penyanyiprofesionalyang menyediakanjasa atauproduk berupalaguuntukdi pasarkan dalambentuk kaset, CD, dan VCD.

Dalamperjanjianinimengenaihak ciptalagutidak adahubungannya denganpenyayi,halitumerupakanurusanEltaRecord denganpencipta lagu.Perjanjian mengenaipemakaian lagu inibiasanyadibedakan berdasarkan cara pembayaran honorariumnya,yaitu:

1. Flatpaysempurnaataujualputus

Dalamhal inipenciptamenerimahonorariumsekali saja.Selanjutnya, produser rekaman yangberhak ataspengeksploitasianlagu.

2. Flatpayterbatasatau bersyarat

Dalamhal inipenciptapun menerimahonorariumsekalisaja.Akan tetapi, hak produseruntuk mengeksploitasi lagu dibatasi, misalnya pemakaian lagu hanyauntuksatukaliatauduakalisaja.Setelahitu,siPencipta laguakankembali mendapatkan hak untuk mengeksploitasilagu miliknya

3. Royalti

Dalamhal ini, pembayaranhonorariumpencipta lagudidasarkan atas jumlahphonogramyangterjualdenganterlebihdahuluditentukanberapajumlah

uangatauberapapersenyangmenjadihakpenciptadarisetiapkepingphonogram yangterjual.

4. Semiroyalty

Bentukini merupakangabunganantara carapembayaranflat paydan

royalti.Jadi,penciptalagumenerimauang mukadanroyalti.Mengenai pembayaran royalti, adayangdihitungsejak phonogramyangpertamaberedar.

Akantetapi,padaumumnyapembayaranroyaltidihitung setelah phonogramterjualsejumlahtertentu,yang dianggaptelahmencapaitargetBreak EventPoint(BEP).PenentuanBEPyaituseluruhbiayaproduksidanuang muka tertutupi.Biasanya perkiraan BEP ini telah ditentukan sejak awal dalam perjanjian, misalnya apabila angka penjualan phonogram melampaui sekitar

30.000 keping.

Perjanjianyang biasadilakukanEltaRecorddenganpenciptalaguadalah flat

payterbatas atau bersyarat. Elta Recordhanya bisa menggunakan lagu

penciptauntuk satu albumsajadengan jangkawaktu 6 bulan setelah album tersebutdikeluarkan.Setelah melewati6bulansejak albumdiedarkanmaka penciptamendapatkanlagihakatas laguciptaannyadandapatmenjuallagilagu tersebutkepadaoranglain atau pihaklain yangjuga ingin menggunakan.

Menurut berbagaisumber kepustakaan,terminologi yangdigunakan untuk berbagaihak ekonomiyangdimilikipencipta lagu adalah sebagaiberikut:

1. Hak merekam(themechanicalright).

2. Hak memperbanyak (thereproduction right):

a. Memperbanyak secara mekanis(mechanicalreproduction). b.

c. Memperbanyak untuk karya audio visual(syncronization).

3. Hak mengalihwujudkan (theadaptation right).

4. Hak menyiarkan(the broadcasting and coblecasting right) atau hak

mengumumkan (theperforming right).

5. Hak menjual(theseling right).

6. Hak mengedarkan (thedistribution right),dan

7. Hak menyebarkan (thepublication right).

Berkaitandenganpemakaian laguolehEltaRecord,Penciptalagu setidaknya menyerahkan empat macamhak ekonominya,yaitu:

1. Hak merekamlagu.

2. Hak memperbanyak rekaman lagu.

3. Hak mengedarkandan memasarkan rekaman lagu, termasuk di dalamnya memasarkan melaluimediatertentu.

4. Hak mengumumkan, khususnya memperdengarkan lagu kepadapublik.

DengandemikianEltaRecordberhak merekam,menggandakandan menjuallagudalambentukkaset,CD, maupunVCDkewilayahyangtelah ditentukandandiketahuiolehpenciptaataupemegang hakciptasebagaipemberi izin.Dalamsuratperjanjianitu jugadiaturberapanominaluangyang harus dibayarkanEltaRecordselakuProduser kepadaRayolaAureliaLaksmiyaitu sebesarRp.15.000.0000untuksatu albumrekaman,dimanadalamperjanjian tersebutEltaRecordakanmembuatempatalbumdalamrentangwaktu8bulan untuk satu album maka Elta Record membayar nilai kontrak sebesar Rp.60.000.000 rupiah.

DalamSuratPerjanjianKerjasama tersebutantara EltaRecord dengan RayolaAurelia laksmiPasal2,3 dan 4 hanya menjelaskan mengenaipenunjukan dankewajiban maupunhakPihak Kedua, sedangkanmengenaihakdan kewajiban Pihak Pertama tidak dicantumkan. PadadasarnyaHubunganHukum adalah suatu hubunganyangdapatmenimbulkansuatu hakdankewajibanolehmasing-masing pihak, dengan tidak dicantumkannyahak dan kewajiban Pihak Pertamadapat menimbulkancelahuntukmelakukanperbuatan diluarsuratperjanjianyang dibuat.

Dalampelaksanaan perjanjian iniPihak Keduaberkewajiban untuk: a. Pihakkeduaharusmembuatrekamanvokal/suarasesuaidenganalbumyang

dibuatoleh EltaRecord.

b. PihakkeduatidakbisamenggunakanPimprosendiridanharusmengikuti Pimproyangditunjuk oleh EltaRecord

c. Menerimasaran (intervensi) dalamprosespembuatan albumrekamantersebut. Sedangkan dalamperjanjianiniPihak keduaberhak untuk:

a. Menggunakan fasilitas studio rekaman yangtelah ditunjuk oleh Pimpro b. MendapatkanfasilitasdistribusimelaluitokokasetresmidiseluruhSumatera

Barat, Riau, dan jambidan toko kasetlainnya.

c. Mendapatkan fasilitaspromosidalambentuk poster, radio danTVlokal.

SuratPerjanjianKerjasamaantaraElta recorddenganpenyanyiRayola AureliaLaksmimerupakansalahsatucontohsuratperjanjianyangditerbitkan oleh EltaRecord. Didalamnyaberisi mengenai jangkawaktu, penunjukkan, hak dan kewajiban, sampaipadapenyelesaian sengketadimanatidak diketemukan adanyahal-halyangmerugikanbaikdaripihakEltaRecordmaupunpenyanyi

RayolaAurelia laksmi.Sementaradalampenyelesaian sengketadijelaskan mengenaikerugian dan perselisihan yang terjadidikemudian hariparapihak akan menyelesaikannyasesuaidengan hukumyangberlaku.

C. PelaksanaanPerlindunganHakCiptaolehElta Record

Pelaksanaanperlindunganhukumhakciptakaryamusikminang olehElta Recordmengenaiperlindunganterhadap karyamusikminang atashak-hakyang diperoleholehpenciptaataupemegang

hakciptalagusesuaidengansuratperjanjiankerjasamayangdilaksanakansejakperjanjia ntersebutditandatangani oleh keduabelah pihak.

Pelaksanaanperlindunganhukumhakciptakaryamusikminang olehElta Recordmeliputiaspek promo,distribusi, danroyalti.Didalamhalpromo Elta Recordmemegangkuasapenuhterhadappengaturanpromolagu.Untukpromo

biayakeradio dan televisiditanggungsepenuhnyaoleh EltaRecord.

Promo sebuah karya cipta musik sangat menguntungkan bagipencipta karena dapatmemperkenalkanhasil karyanyakemasyarakatakantetapidisisilain sangatmerugikanbaikdaripihakElta Recordmaupunpenciptadenganmaraknya kasus pembajakan. Pihak EltaRecord sendiri mengakui untuk urusan promo sangatsulituntukdiawasikarenakurangnyakesadaranmasyarakatterhadap karya ciptamusik.

EltaRecordmelakukanpromomelaluicarayaitumelaluimedia elektronik atauradiodantelevisi.Promoyang dilakukanpadamediaelektronik,pencipta ataupun penyanyi tidak menerimaroyaltidaripenyiaran lagu tersebut.EltaRecord menjelaskanbahwauntukpromolewatmediaelektroniktidakakanmendapatkan

promosi,malahsebaliknyaEltaRecord membayarsejumlahstasiunradiodan televisiuntuk menyiarkan albumrekaman tersebutdalamkaitannya memperkenalkanlagu hasil ciptaan penciptakemasyarakat.

Pihak penciptaataupun penyanyisebelumnyatelah mendapatkan penjelasandariElta Recordmengenaihaltersebut,karenasifatnyapromoagar masyarakatmengenallagutersebutmaka EltaRecorddenganindustripenyiaran mengadakankesepakatan tidak tertulis mengenaipromo lagu tersebut(wawancara denganLirdatiningsih, Pimpinan EltaRecord tanggal10 Mei2015).

Dengandemikian maka telahterjadipenyimpanganterhadapkonsep Hukum HakCipta dalam pelaksanaan perlindungan hukum di mana konsep HukumHakCiptamengaturbahwapenciptaataupemeganghakciptamemiliki

hakmonopoliuntukmemperoleh komersialisasi terhadap laguyang diciptakan namundenganalasanuntukkepentinganpopularitas makaEltaRecorddan pencipta atau pemegang hak cipta sengaja melakukan dan membiarkan pembajakan terhadap lagu hasilkarya ciptanya.

Sebenarnyapencipta memilikihakekslusifuntukmemberikan izinatau melarang pihak lain yang tanpapersetujuannyamembuat,memperbanyak,atau menyiarkan rekamansuara dari gambar atau pertunjukannya. Tetapi dengan adanyapersetujuan daripencipta mengenai menyiarkan lagu ciptaannyaoleh industripenyiaran,makatidak adapelanggarandalamhalpenyiaranmeskipun pihakpenciptaharus mengorbankanroyaltiyangsemestinyadidapatkandari penyiaran lagu tersebut.

Untuk perlindunganhukum hak cipta karya musik Minang oleh Elta Recordmelaluimediapromodirasamasihkurang.EltaRecorddalamhalini

sebagaipihakyang diberikuasaolehpencipta ataupemegang hakciptadalamhal pelaksanaan promo lagu semestinya lebih berperan besar dalammelindungihak- hak penciptaatau pemeganghak cipta.

Promoyang dilaksanakanuntukmemperkenalkankaryaciptake masyarakatmelaluimediacetakdanelektronikdapatdijadikansasaranempuk oleh oranglain untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok. SepertikitaketahuidiIndonesiapembajakansuatulaguataukaryaciptamusik

sangatbesar.Faktoryang mempengaruhipembajakansalahsatunyaadalahfaktor ekonomidan kemajuan teknologi.

Dalamhalini EltaRecordseharusnyatidakhanyamelaksanakan penggandaandanpenjualan saja, akantetapijugaikutberperandalammelindungi hak-hakpencipta ataupemegang hakcipta.Untuk mediapenyiaranyang semestinyaadapenarikan royaltiditiadakan mengingatpromo dilaksanakan untuk memperkenalkan lagu atau karya ciptakemasyarakatsehinggadirasa menguntungkanbagiindustrirekamandanpenciptaataupemegang hakcipta dengan katalain royaltidaripenyiaran lagu atau karya ciptadikesampingkan.

Distribusi merupakan halyangharusdiperhatikan pula.Setelah promo dari mediaelektronik,industriperekamanjugamelaksanakandistribusiketoko-toko

kasetyang adadiSumateraBarat, Riau,danJambi.PihakEltaRecord membenarkan bahwauntuk urusan distribusipihak penciptamaupun penyanyi menyerahkankuasasepenuhnyakepadapihakindustriperekamansesuaidengan

kesepakatandidalamsuratperjanjiankerjasamayang dibuatoleh keduabelah pihak(wawancaradenganLirdatiningsih,PimpinanEltaRecordtanggal10Mei

Disinilahpeluang terjadinyapelanggaransangatbesar.EltaRecord mengakuidalamhalpendistribusianke toko-tokokasettidakdapatseluruhnya dipantau dilihatdari luaspendistribusian danjumlah tokokasetyang mencapai ratusan tempat.

Mengenaipembajakankasetyangsering terjadipihakyang paling dirugikandisiniadalahEltaRecord,karenatelahmengeluarkanbiayayang cukup besaruntukmebuatsatu albumrekaman.Sementarapenciptalagudanpenyanyi sudah menerimapembayaran terlebih dahulu, dan tidak bertanggung jawab lagi akanlaku/tidaknyapenjualan kaset.

Hakyangwajibdiperoleholehpencipta yaituberupahakekonomidalam haliniroyalti.Jumlahroyaltiditentukan olehkeduabelahpihakmelaluisurat perjanjian kerjasama, tetapidalamproduksikasetdaerahMinang belum ada ditemukan pembayaran royalti. Biasanyahanyadikenalpemberian dariProduser rekamankepadapencipta laguataupenyanyiapabilakasetterjualbanyak.Tetapi pemberian itu juga tidak ada diperjanjikan hanya sebatas rasa terima kasih Produser rekaman kepadapenciptalagu dan penyanyi.

Kewajibanproduserrekaman ataudalamhal ini EltaRecorduntuk melakukansegalapembayarankepadapencipta lagudanpenyanyihanyasampai pembuatan albumtersebutselesai.Setelah albumselesaipencipta lagu maupun penyanyi tidak adaurusan lagidengan EltaRecord.Semuanyadimulaidaripromo dan distribusidilakukan oleh EltaRecordsendiri.

Demikianlah, kalau diperhatikan kehidupan kebanyakan penciptalagu di Indonesia padaumumnya sangat sederhana, bahkan tidak sedikit seniman PenciptalagudiIndonesiayangtergolongmiskin.Kalauadayangtidakmiskin,

itukemungkinankarenamelakoniprofesilain,bukanhanyapencipta.Apalagi pencipta lagu daerah khususnyaSumateraBaratakanlebih sulit.

Dibandingkan dengan penciptalagu, penyanyi masih bisa mendapatkan keuntunganlain darihasilpembuatanalbumrekaman.Misalkansaja laguyang dinyanyikanpenyanyipadaalbumtersebutlaku,makasipenyanyiakanbanyak

dipanggiluntukmengisiacara-acara.Karenakonteksdisinipenyanyidaerahmaka biasanyapenyanyiakan dipanggiluntuk mengisi acarapernikahan, atau acara-acara institusidaerah, dan lain sebagainyadengan menerimabayaranyang lumayan.

Olehkarenaitusekarang banyakcalonpenyanyiyangmaumembayar produser

rekaman untuk mengorbitkannyamelaluipembuatan

albumrekaman.Karenabiasanyabayaranyang

diterimadaripembuatanalbumtidaksebesardari penampilan-penampilan

diberbagaiacarayang akandihadiri apabila album

rekamanlakuterjual.HalsepertiinipunjugamenguntungkanProduserrekaman

karenatidak akanmengeluarkanbanyakbiaya,danapabilakaset/albumrekaman laku terjualjuga akan menerimakeuntungan tersendiri.

Walaupunbanyakfaktoryangmembuatkehidupanekonomikebanyakan

penciptalagudanpenyanyibelumbegitubaikdiIndonesia,satufaktayang sering dikeluhkan oleh mereka adalah masalah kurangnyapenghargaan masyarakat terhadaphak ciptadanlemahnyaperlindunganhukumhakcipta,khususnya perlindunganhukum terhadap hak ekonomipenciptadanpihak-pihakterkait dengan hak cipta.

D. Hambatan-hambatan dalamproduksi karya musik daerah oleh Elta

Dokumen terkait