HUKUM PERIKATAN
A.
A. Pengaturan Pengaturan dalam dalam Buku Buku III III BWBW Huk
Hukum um PerPerikaikatan tan ialialah ah susuatu atu perperhubhubungungan an hukhukum um antantara ara dua dua oraorang ng atau atau dua dua pihpihak,ak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan
yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.itu.
Hukum perikatan terdiri atas : Hukum perikatan terdiri atas : 1.
1. Perihal perikatan Perihal perikatan dan sudan sumber-sumbernyamber-sumbernya 2.
2. Macam-macam Macam-macam perikatanperikatan 3.
3. Perikatan-perikatan yang Perikatan-perikatan yang lahir dari unlahir dari undang-undangdang-undang 4.
4. Perikatan yang Perikatan yang lahir dari lahir dari perjanjianperjanjian 5.
5. Perihal resiko, wanprestasi Perihal resiko, wanprestasi dan keadaan mdan keadaan memaksaemaksa 6.
6. Perihal hPerihal hapusnya apusnya perikatan-perikatanperikatan-perikatan 7.
7. Beberapa perjanjian khBeberapa perjanjian khusus usus yang pentingyang penting
Buku II BW terdiri atas suatu bagian umum dan satu bagian khusus. Bagian umum Buku II BW terdiri atas suatu bagian umum dan satu bagian khusus. Bagian umum memu
memuat at pertaupertauran-perran-peraturan yang aturan yang berlakberlaku u bagi perikatan pada bagi perikatan pada umumumumnya, misalnya nya, misalnya ten-taten-tangng bag
bagaimaimana ana lahlahir ir dan dan haphapusnusnya ya perperikaikatantan, , macmacam-mam-macaacam m perperikaikatan tan dan dan sebsebagaagainyinya. a. BagBagianian khusus memuat peraturan-peraturan mengenai perjanjian-perjanjian yang banyak dipakai dalam khusus memuat peraturan-peraturan mengenai perjanjian-perjanjian yang banyak dipakai dalam mas
masyaryarakaakat t dan dan yanyang g susudah dah memmem-pu-punyanyai i namnama-naa-nama ma tertertententu, tu, mismisalnalnuya uya juajual-bel-beli, li, sewsewa- a-menyewa, perjanjian perburuhan, maatschap, pemberian (
menyewa, perjanjian perburuhan, maatschap, pemberian (schenking), dsb.schenking), dsb. Buku III menganut asas
Buku III menganut asas kebebasankebebasan daldalam am hal hal memmembuabuat t perperjanjanjiajian n ((begibeginsel nsel der der contractsvrijheid
contractsvrijheid ). Asas ini dapat disimpulkan dalam Pasal 1338, yang menerangkan bahwa). Asas ini dapat disimpulkan dalam Pasal 1338, yang menerangkan bahwa segala perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang segala perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya
membuatnya. . SebSebenaenarnyrnya a yanyang g dimdimaksaksudkudkan an oleoleh h paspasal al terstersebuebut, t, tidtidak ak lailain n dardari i perpernyanyataataann bahwa
bahwa tiap perjanjiantiap perjanjian mengikat mengikat kedua belah pihak . Tetapi dari peraturan ini, dapat ditarik kedua belah pihak . Tetapi dari peraturan ini, dapat ditarik kes
kesimpimpulaulan n bahbahwa wa oraorang ng lelleluasuasa a untuntuk uk memmembuabuat t perperjanjanjiajian n apa apa sajsaja, a, asaasal l tidtidak ak melmelanganggar gar ke
ketertertitibaban n umumum um yayang ng didiatatur ur dadalalam m babagigian an khkhususus us BuBuku ku IIIIII, , tetetatapi pi papada da umumumumnynya a jujugaga dibolehkan menyampingkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Buku III itu. Dengan kata dibolehkan menyampingkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Buku III itu. Dengan kata lain peraturan-peraturan yang di-tetapkan dalam Buku III BW itu hanya disediakan dalam hal lain peraturan-peraturan yang di-tetapkan dalam Buku III BW itu hanya disediakan dalam hal para pihak yang berkontrak itu tidak membuat peraturan sendiri. Dengan kata lain para pihak yang berkontrak itu tidak membuat peraturan sendiri. Dengan kata lain petaruran-peraturan dalam Buku III, pada umumnya hanya merupakan
peraturan dalam Buku III, pada umumnya hanya merupakan hukum pelengkaphukum pelengkap ((aanvullend aanvullend recht
recht ), bukan hukum keras atau hukum yang memaksa.), bukan hukum keras atau hukum yang memaksa.
Sistem yang dianut oleh Bukuk III itu juga lazim dinamakan
Sistem yang dianut oleh Bukuk III itu juga lazim dinamakan system terbukasystem terbuka yangyang merupakan sebaliknya dari yang dianut oleh uku II perihal hokum perbendaan. Di situ orang merupakan sebaliknya dari yang dianut oleh uku II perihal hokum perbendaan. Di situ orang tidak dibolehkan untuk membuat atau memperjanjikan hak-hak kebendaan lain, selain dari yang tidak dibolehkan untuk membuat atau memperjanjikan hak-hak kebendaan lain, selain dari yang diatur dalam BW sendiri, di situ dianut suatu
diatur dalam BW sendiri, di situ dianut suatu system tertutupsystem tertutup..6363
B. Sumber Perikatan B. Sumber Perikatan
Menurut Pasal 1233, menyatakan bahwa Perikatan, Menurut Pasal 1233, menyatakan bahwa Perikatan,
lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang. Maka sumber perikatan itu adalah: lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang. Maka sumber perikatan itu adalah: 1.
1. Karena Karena suatu suatu KesepKesepakatan akatan atau Patau Persetersetujuanujuan.. 2.
2. Karena Karena UndanUndang-undg-undangang C. Syarat-Syarat Perikatan C. Syarat-Syarat Perikatan
Sahnya suatu perikatan atau perjanjian terdapat 4 (empat) syarat yang harus dipenuhi Sahnya suatu perikatan atau perjanjian terdapat 4 (empat) syarat yang harus dipenuhi adalah :
adalah :
1.Sepakat mereka yang mengikatkan diri 1.Sepakat mereka yang mengikatkan diri
2.Cakap untuk membuat suatu perikatan atau perjanjian. 2.Cakap untuk membuat suatu perikatan atau perjanjian. 3.Mengenai suatu hal tertentu
3.Mengenai suatu hal tertentu 4.Suatu sebab yang halal. 4.Suatu sebab yang halal.6464
63 63
Subekti. 1995.
Subekti. 1995.Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Intermasa. Hal. 127-128Pokok-Pokok HukumPerdata. Jakarta: Intermasa. Hal. 127-128
64 64
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1320. Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1320.
D. Prestasi dan
D. Prestasi dan wanprestaswanprestasii Ber
Berikuikut t adaadalah lah ketketententuan uan UnUndandang-ug-undandang ng KUH KUH PerdPerdata ata yanyang g menmengatgatur ur bilbila a terjterjadiadi wanprestasi dalam suatu per-ikatan:
wanprestasi dalam suatu per-ikatan:
Penggantian Biaya, Kerugian dan Bunga Karena Tidak Dipenuhinya Suatu Perikatan Penggantian Biaya, Kerugian dan Bunga Karena Tidak Dipenuhinya Suatu Perikatan Adalah :
Adalah : 1.
1. Penggantian biaya, kerugian dan bungPenggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak di-penuhinya suatu perikatan mulaia karena tak di-penuhinya suatu perikatan mulai diwaj
diwajibkanibkan, , bila debitur, walaupun telah dinyatakabila debitur, walaupun telah dinyatakan n lalai, tetap lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatanlalai untuk memenuhi perikatan itu
itu, , atau atau jikjika a sessesuatuatu u yanyang g harharus us dibdiberierikan kan ataatau u dildilakuakukankannya nya hanhanya ya dapdapat at dibdiberierikan kan ataatauu dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu
dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan.yang telah ditentukan. 2.
2. DebDebituitur r harharus us dihdihukuukum m untuntuk uk menmenggagganti biayanti biaya, , kerkerugiugian an dan bungdan bunga. a. bilbila a ia ia tak dapattak dapat mem
membukbuktikatikan n bahbahwa wa tidtidak ak dildilaksaksanaanakankannynya a perperikaikatan tan itu itu ataatau u tidtidak ak teptepatnatnya ya wakwaktu tu daldalamam mel
melaksaksanaanakan kan perperikaikatan tan itu itu disdisebaebabkabkan n oleoleh h sessesuatuatu u hal hal yanyang g tak tak terdterdugauga, , yanyang g tak tak dapdapatat dipertanggungkan kepadanya, walaupun tidak ada itikat buruk kepadanya.
dipertanggungkan kepadanya, walaupun tidak ada itikat buruk kepadanya. 3.
3. Tidak ada penTidak ada penggantggantian biaya. keruian biaya. kerugian dan bunggian dan bunga. bila karena keada. bila karena keadaan memaksaan memaksa atau karenaa atau karena hal yang terjadi secara kebetulan, debitur terhalang untuk memberikan atau berbuat sesuatu yang hal yang terjadi secara kebetulan, debitur terhalang untuk memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau melakukan suatu perbuatan yang terlarang baginya.
diwajibkan, atau melakukan suatu perbuatan yang terlarang baginya. 4.
4. BiaBiaya, ganti rugi dan ya, ganti rugi dan bunbunga, yang bo!eh ditunga, yang bo!eh dituntut kredittut kreditur, terdiur, terdiri ri ataatas s kerkerugiugian an yanyang g telatelahh dideritanya dan keuntung-an yang sedianya dapat diperolehnya, tanpa mengurangi pengecualian dideritanya dan keuntung-an yang sedianya dapat diperolehnya, tanpa mengurangi pengecualian dan perubahan yang disebut di bawah
dan perubahan yang disebut di bawah ini.ini. 5.
5. DebitDebitur hanya diwajiur hanya diwajibkan menggbkan mengganti biaya, keruanti biaya, kerugian dan bunggian dan bunga, yang diharap atau sedia, yang diharap atau sedianyaanya dap
dapat at diddiduga uga padpada a wakwaktu tu perperikaikatan tan diadiadakdakan, an, keckecualuali i jikjika a tidtidak ak dipdipenuenuhinhinya ya perperikaikatan tan ituitu disebabkan oleh tipu daya yang dilakukannya.
disebabkan oleh tipu daya yang dilakukannya. 6.
6. Bahkan jika tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan oleh tipu daya debitur, makaBahkan jika tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan oleh tipu daya debitur, maka penggantian biaya, kerugian dan bunga, yang menyebabkan kreditur menderita kerugian dan penggantian biaya, kerugian dan bunga, yang menyebabkan kreditur menderita kerugian dan keh
kehilailangangan n keukeuntuntungangan, n, hanhanya ya menmencakcakup up halhal-ha-hal l yanyang g menmenjadjadi i akiakibat bat lanlangsugsung ng dardari i tidtidak ak dilaksanakannya perikatan itu.
dilaksanakannya perikatan itu. 7.
7. Jika dalam suaJika dalam suatu perikatatu perikatan ditentukn ditentukan bahwa pihak yang lalaan bahwa pihak yang lalai memenuhii memenuhinya harus membanya harus membayar yar sua
suatu tu jumjumlah lah uanuang g terttertententu u sebsebagaagai i ganganti ti kerkerugiugian, an, makmaka a kepkepada ada pihpihak ak lainlain-lai-lain n tak tak bolboleheh diberikan suatu jumlah yang lebih ataupun yang kurang dari jumlah itu.
diberikan suatu jumlah yang lebih ataupun yang kurang dari jumlah itu. 8.
8. Dalam perikaDalam perikatan yang hanya berhubutan yang hanya berhubungan dengan pem-bngan dengan pem-bayaran sejumayaran sejumlah uang, pengglah uang, penggantianantian biaya, kerugian dan bunga yang timbul karena keterlambatan pelaksanaannya, hanya terdiri atas biaya, kerugian dan bunga yang timbul karena keterlambatan pelaksanaannya, hanya terdiri atas bunga yang ditentukan oleh undang tanpa mengurangi berlakunya peraturan bunga yang ditentukan oleh undang tanpa mengurangi berlakunya peraturan undang-undang khusus. Penggantian biaya, kerugian dan bunga itu wajib dibayar, tanpa perlu dibuktikan undang khusus. Penggantian biaya, kerugian dan bunga itu wajib dibayar, tanpa perlu dibuktikan adanya suatu kerugian o!eh kreditur. Penggantian biaya,. kerugian dan bunga itu baru wajib adanya suatu kerugian o!eh kreditur. Penggantian biaya,. kerugian dan bunga itu baru wajib dibayar sejak diminta di muka Pengadilan, kecuali bila undang-undang menetapkan bahwa hal dibayar sejak diminta di muka Pengadilan, kecuali bila undang-undang menetapkan bahwa hal itu berlaku demi hukum.
itu berlaku demi hukum. 9.
9. BunBunga ga uanuang g pokpokok yang ok yang dapdapat at ditditagiagih h dapdapat at pulpula a menmenghaghasilsil-ka-kan n bunbunga, baik karena suatuga, baik karena suatu per
permohmohonaonan n di di mukmuka a PenPengadgadilailan, n, maumaupun pun karkarena ena susuatu atu perpersetsetujuujuan an yanyang g khkhusuusus, s, asaasal l sajsajaa permintaan atau persetujuan tersebut adalah mengenai bunga yang harus dibayar untuk satu permintaan atau persetujuan tersebut adalah mengenai bunga yang harus dibayar untuk satu tahun.
tahun. 10.
10. WalauWalaupun demikiapun demikian, penghasiln, penghasilan yang an yang dapat ditagidapat ditagih, seperti uang upah h, seperti uang upah tanah dan uang sewatanah dan uang sewa lai
lain, n, bunbunga ga abaabadi di atau atau bunbunga ga sepsepanjanjang ang hidhidup up sesseseoreorangang, , menmenghaghasilsilkan kan bunbunga ga mulmulai ai harharii dilakukan penuntutan atau dibuat persetujuan. Peraturan yang sama berlaku terhadap dilakukan penuntutan atau dibuat persetujuan. Peraturan yang sama berlaku terhadap pengembalian hasil-hasil sewa dan bunga yang dibayar oleh seorang pihak ketiga kepada kreditur pengembalian hasil-hasil sewa dan bunga yang dibayar oleh seorang pihak ketiga kepada kreditur untuk pem-bebasan debitur.
untuk pem-bebasan debitur.6565
E. Keadaan Memaksa dan Risiko E. Keadaan Memaksa dan Risiko
Resiko
Resiko merupakan kmerupakan kewajiabn memikewajiabn memikul ul kerugian ykerugian yang dang disebabkan isebabkan karena suatu karena suatu kejadiankejadian diluar ke
diluar kesalahasalahan n salah satsalah satu pihau pihak. Tentak. Tentang resikng resiko telah diato telah diatur dalam KUur dalam KUH PerdatH Perdata a Pasal 12Pasal 123737 yang b
yang berbunyi erbunyi dalam hal dalam hal adanya perikatan adanya perikatan untuk untuk memberikan sumemberikan suatu atu barang tertentubarang tertentu, maka , maka barangbarang itu se-menjak perikatan dilahirkan, adalah atas tanggungan si ber-piutang. Perkataan
itu se-menjak perikatan dilahirkan, adalah atas tanggungan si ber-piutang. Perkataan tanggungantanggungan dalam pasal ini adalah resiko.
dalam pasal ini adalah resiko. 65
65
Kitab Undang-undang Hukum
Dalam hal keada
Dalam hal keadaaan memakaan memaksa, telah diatusa, telah diatur dalam Pasal r dalam Pasal 1553 yan1553 yang menyebg menyebutkanutkan: Jika: Jika selama
selama waktu waktu sewa, sewa, barang barang yang yang diperdipersewakasewakan n itu muitu musnah snah diluadiluar kesalr kesalahan ahan salah salah satu psatu pihak,ihak, maka perjanjian sewa menyewa gugur demi hukum. Dari perkataan gugur itu, disimpulkan bahwa maka perjanjian sewa menyewa gugur demi hukum. Dari perkataan gugur itu, disimpulkan bahwa masing masing
masing masing pihak itu pihak itu tidak dapat tidak dapat menuntut sesumenuntut sesuatu apa atu apa dari pihak dari pihak lain-nya. Dengan lain-nya. Dengan kata lainkata lain kerugian akibat
kerugian akibat kemusnahan kemusnahan itu dipikitu dipikul ul seluruhnya seluruhnya oleh oleh pemilik barangpemilik barang..6666
F. Hapusnya perikatan F. Hapusnya perikatan
Dalam Pasal 1381 Perikatan hapus:karena pembayaran; Dalam Pasal 1381 Perikatan hapus:karena pembayaran; 1.
1. karena penawaran karena penawaran pembayaran tunpembayaran tunai, diikuti ai, diikuti dengan dengan pe-nyimpanan pe-nyimpanan atau penitipan;atau penitipan; 2.
2. karena karena pembapembaruan ruan utangutang;; 3.
3. karena karena perjumpaan perjumpaan utang utang atau atau kompensasi;kompensasi; 4.
4. karena karena percampercampuran puran utangutang;; 5.
5. karena karena pembepembebasan basan utangutang;; 6.
6. karena karena musnahnya musnahnya barang barang yang yang terutang;terutang; 7.
7. karena karena kebatakebatalan alan atau tau pembapembatalan;talan; 8.
8. karena berlakunya karena berlakunya suatu syarat suatu syarat pembatalan, yang pembatalan, yang diatur dalam diatur dalam Bab I Bab I buku inbuku ini;dani;dan 9.
9. karena lewat waktukarena lewat waktu, yang , yang akan diatur akan diatur dalam suatu dalam suatu bab sendiri.bab sendiri.
66 66
Subekti,
DAFTAR BACAAN DAFTAR BACAAN Abdurrahman, H. SH. MH. 1990.
Abdurrahman, H. SH. MH. 1990. Masalah PerwakafaMasalah Perwakafan dan n dan Kedudukan Tanah Wakaf di Negara Kita.Kedudukan Tanah Wakaf di Negara Kita. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Bandung: Citra Aditya Bakti. Ali Rido. 2001.
Ali Rido. 2001. Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi,Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf.
Yayasan, Wakaf. Bandung: Alumni. Hal. 7-10.Bandung: Alumni. Hal. 7-10. Anisitus Amanat. 2000.
Anisitus Amanat. 2000. Membagi Warisan berdasaarkan Pasal-pasal BW.Membagi Warisan berdasaarkan Pasal-pasal BW. Jakarta: PT Raja GrafindoJakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal. 6-13
Persada. Hal. 6-13 Basyir, Ahmad Azhar. 1987.
Basyir, Ahmad Azhar. 1987. Hukum Perkawinan IslamHukum Perkawinan Islam.. Yogyakarta: Fakultas Hukum UIIYogyakarta: Fakultas Hukum UII Brinz. A.
Brinz. A. “Lehrbuch der Pandecten”“Lehrbuch der Pandecten”, 1883., 1883. Chidir Ali. 1999.
Chidir Ali. 1999. Badan Hukum.Badan Hukum. Bandung: Alumni.Bandung: Alumni. Drion, H.
Drion, H. Compendium Van Het Nederlands Vermogensrecht Compendium Van Het Nederlands Vermogensrecht .. Friedrich Carl von Savigny/1985,
Friedrich Carl von Savigny/1985, System des heutigen romischen echts.System des heutigen romischen echts. Houwing, Ph A.N.
Houwing, Ph A.N. Subjektiefrecht, Rechtssubject, Rechtpersoon, hoofstuk III. Hal. 153Subjektiefrecht, Rechtssubject, Rechtpersoon, hoofstuk III. Hal. 153 Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Oenyebaran Kompilasi
Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Oenyebaran Kompilasi Hukum Islam.Hukum Islam. Kansil, CST. 1989.
Kansil, CST. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum IndonesiaPengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.. Jakarta: Balai Pustaka. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kranenburg,
Kranenburg, “De gronndslagen der rechtswetenscap”,“De gronndslagen der rechtswetenscap”, 1952, hlm 62;1952, hlm 62; Men staat nu, meen bij het Men staat nu, meen bij het begrip rechtspersoon inderdaat niet voor een fictie, maar voor een connsrictie van het begrip rechtspersoon inderdaat niet voor een fictie, maar voor een connsrictie van het juridisch denken
juridisch denken.. Marcel Planiol
Marcel Planiol “Traitë elëmentaire de droit civil”“Traitë elëmentaire de droit civil” 19821982. . Prof. Mr. Prof. Mr. W.L.W.L.P.A. MolengraafP.A. Molengraaff f “Lei“Leidraaddraad bij de boefening van het Nederlndse handelsrecht, 1948, I, par. 28
bij de boefening van het Nederlndse handelsrecht, 1948, I, par. 28 Oemar Salim. 2000.
Oemar Salim. 2000. Dasar-Dasar Hukum Waris di Indonesia.Dasar-Dasar Hukum Waris di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.Jakarta: Rineka Cipta. Otto von Gierke. 1873.
Otto von Gierke. 1873. “Das deutsche Geossenschafttsrecht”“Das deutsche Geossenschafttsrecht” .. Paul Scholten Bregtein van der Grinten. Mr, pada
Paul Scholten Bregtein van der Grinten. Mr, pada Asser’s Handleiding tot debeoefening van het Asser’s Handleiding tot debeoefening van het Nederlands Burgerlijk Recht,
Nederlands Burgerlijk Recht, Eerste Deel Personenrecht, Tweede Stuk, VeertegenEerste Deel Personenrecht, Tweede Stuk, Veertegen woordiging en Rechtpersoon, Hal. 88. tahun 1968.
woordiging en Rechtpersoon, Hal. 88. tahun 1968. Pitlo. A.
Pitlo. A. Het Zakenrecht.Het Zakenrecht. _____,1953.
_____,1953. Het Persoonenrecht naar het Nederlands Burgerlijk Wetboek. Ctakan ke-3.Het Persoonenrecht naar het Nederlands Burgerlijk Wetboek. Ctakan ke-3. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan. 1975.
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan. 1975. Hukum Perdata: Hukum BendaHukum Perdata: Hukum Benda. Yogyakarta: Liberty.. Yogyakarta: Liberty. Sudarsono. 1999.
Sudarsono. 1999. Kamus Hukum.Kamus Hukum. Jakarta: Rineka CiptaJakarta: Rineka Cipta Subekti, R. 1960.
Subekti, R. 1960. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. ______, 1995.
______, 1987,
______, 1987, Hukum PerjanjianHukum Perjanjian, Jakarta, Intermasa., Jakarta, Intermasa. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.