• Tidak ada hasil yang ditemukan

VACA=VA/CA 2 Human Capital

Dalam dokumen Vol. 2 No. 2 Agustus 2012 (Halaman 59-67)

Studi pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-

VACA=VA/CA 2 Human Capital

VAhu adalah seberapa besar VA dibentuk oleh pengeluaran rupiah pekerja. hubungan antara VA dan hC mengindikasikan kemampuan hC membuat nilai pada sebuah perusahaan. Jadi, hubungan antara VA dan hC mengindikasikan kemampuan hC membentuk nilai dalam sebuah perusahaan. Persamaan humancapital sebagai berikut (Pulic dalam subkhan dan Citraningrum, 2010):

Return On Asset (ROA) = Laba Bersih Total Aktiva

158 rAhmAWAtY dAN imANiAr Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Penelitian ini tidak melakukan uji signiikasi, baik uji-t untuk pengaruh parsial maupun uji-F untuk pengaruh secara simultan atau bersama- sama karena penelitian ini menggunakan metode sensus. Kesimpulan diambil langsung dari nilai koeisien regresi masing-masing variabel independen (secara parsial) serta koeisien determinasi (secara simultan).

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. secara simultan

Jika βi (i=1,2,3) = 0: hipotesis ditolak

Jika paling sedikit ada satu βi (i=1,2,3) ≠ 0:

hipotesisditerima

hipotesis secara simultan diterima artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan hipotesis secara simultan ditolak berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. secara parsial

Pengujian secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

β1=0; Physical capital tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

B1>0; Physical capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

B2 =0 ; Human capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

β2>0 ; Human capital berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Β3=0 ; Structural capital tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Β3>0 ; Structural capital berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

HASIL PENELItIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh physical capital, human capital, dan structural capital terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rOA yaitu laba bersih dibagi dengan total aktiva perusahaan. Physical capital diperoleh dari nilai value added (selisih antara outputs dan inputs) perusahaan dibagi dengan dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih). Human capital diperoleh dari nilai value added dibagi dengan beban karyawan (gaji, kesejahteraan kayawan dan bonus). Structural capital diperoleh dari nilai structuralcapital dibagi dengan nilai value added.

Analisis dilakukan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. data yang digunakan pada penelitian ini adalah balanced panel data, yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan pada beberapa periode pengamatan dan yang mempunyai data lengkap saja yang terpilih sebagai perusahaan sasaran, serta perusahaan tersebut terdaftar secara berkesinambungan dari tahun 2008-2010 di Bursa Efek Indonesia (Bei). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Berdasarkan keseluruhan populasi yang ada, diperoleh 23 perusahaan observasi yang terpilih berdasarkan kriteria populasi sasaran yang telah ditentukan sebelumnya untuk periode 3 tahun sehingga jumlah perusahaan yang diobservasi menjadi 69 perusahaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear berganda (multiple regression analysis) dan pengujian hipotesis sesuai dengan rancangan pengujian hipotesis yang telah dibuat, data diolah dengan menggunakan program sPss (Statistical Package For Social Science) versi 18.0.

Deskripsi Data Penelitian

Kinerja keuangan menggambarkan prestasi atau kondisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan pada laporan keuangan (subkhan dan Citraningrum, 2010). Kinerja keuangan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan

Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 159

ROA. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Statistik deskriptif variabel yang digunakan pada penelitian dapat dilihat pada tabel 3.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat nilai terendah, tertinggi, dan rata-rata dari variabel yang diteliti pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 dengan jumlah populasi sasaran 69 perusahaan. Variabel dependen yaitu kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan rasio rOA diperoleh nilai terendah sebesar 0,0028 artinya adalah bahwa jumlah total pemakaian asset perusahaan hanya sebesar 0,28% dari jumlah total asset perusahaan, dimiliki oleh Pt. Alumindo light metal industry Tbk. Nilai tertinggi sebesar 4,7586 artinya adalah bahwa kinerja keuangan perusahaan lebih besar 475,86% dari jumlah asset perusahaan, yang dimiliki oleh Pt. indocement tunggal Prakarsa Tbk. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 0,188574 artinya rata-rata pengunaan asset yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 adalah sebesar 18,85%.

Variabel physical capital merupakan variabel yang menggambarkan jumlah asset tangible yang digunakan untuk operasional perusahaan, diperoleh nilai terendah sebesar 0,396 berarti bahwa penggunaan physical capital sebesar 3,96% dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Nilai tertinggi diperoleh sebesar 1,4094 berarti bahwa physical capital tertinggi sebesar

140,94% yang dimiliki oleh PT. Indospring tbk. Nilai rata-rata penggunaan physical capital sebesar 0,375813 berarti bahwa rata-rata physical capital yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 adalah sebesar 37,58%.

Variabel human capital merupakan variabel yang menggambarkan nilai pengetahuan karyawan pada menciptakan nilai bagi perusahaan, diperoleh nilai terendah sebesar 0,4672 berarti bahwa human capital terendah sebesar 46,72% yang dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Nilai tertinggi diperoleh sebesar 14,6891 berarti bahwa human capital tertinggi sebesar 1468,91% yang dimiliki oleh Pt. delta djakarta tbk. Nilai rata-rata human capital sebesar 3,096754 berarti bahwa rata-rata humancapital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 adalah sebesar 309,67%.

Variabel structuralcapital merupakan variabel yang menggambarkan kemampuan perusahaan pada memenuhi proses rutinitas perusahaan, diperoleh nilai terendah sebesar 0,0139 berarti bahwa structuralcapital terendah sebesar 1,39% yang dimiliki oleh Pt. Kabelindo murni tbk. Nilai tertinggi diperoleh sebesar 1,1406 berarti bahwa structural capital perusahaan tertinggi sebesar 114,06% yang dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Nilai rata-rata structural capital sebesar 0,5803 berarti bahwa rata-rata kemampuan perusahaan pada memenuhi proses rutinitasnya pada perusahaan manufaktur yang tabel 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

rOA2008 23 ,0028 ,3920 ,101230 ,0947621 ROA2009 23 ,0048 ,3427 ,128435 ,0906289 rOA2010 23 ,0077 4,7586 ,336057 ,9693544 Valid N (listwise) 23 tabel 3 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA2008 23 ,0697 1,4094 ,404222 ,2831126

VACA2009 23 ,0396 1,2172 ,361943 ,2708973

VACA2010 23 ,0870 1,2047 ,361274 ,2476837

160 rAhmAWAtY dAN imANiAr Jurnal Akuntansi dan Keuangan

terdaftar di BEI tahun 2008-2010 adalah sebesar 58,03%.

Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Pengaruh physical capital, human capital, dan structuralcapital terhadap kinerja keuangan baik secara parsial maupun simultan di uiji dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program sPss (Statistical Package for Social Sciences) versi 18.0, pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti yang terlihat pada Tabel 6 maka diperoleh

tabel 4 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAhu2008 23 1,1045 4,8118 2,721643 1,1132543 VAHU2009 23 ,4672 11,7418 3,101478 2,3608153 VAhu2010 23 1,2175 14,6891 3,467143 2,8617002 Valid N (listwise) 23 tabel 5 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

stVA2008 23 ,0946 ,7922 ,566596 ,1862704

STVA2009 23 ,0139 1,1406 ,584700 ,2718394

stVA2010 23 ,1787 ,9319 ,589609 ,2064629

Valid N (listwise) 23

tabel 6

Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Coeficientsa

Model Unstandardized Coeficients

Standardized Coeficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,053 ,193 -,273 ,788 Physical Capital Human Capital -,325 ,035 ,380,057 -,204,189 -,855,615 ,403,546 Structural Capital ,468 ,450 ,315 1,038 ,312 tabel 7

Nilai Koefesien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1

,413a ,171 ,040 ,3340508

a. Predictors: (Constant), Physical Capital, Structural Capital, Human Capital b. dependent Variable: Kinerja Keuangan

persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = -0,053 – 0,325X1 + 0,035X

2 + 0,468X3 + ε

Koeisien Determinasi

Koeisien determinasi pada intinya adalah untuk mengukur besar presentase variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Nilai koeisien determinasi dapat dilihat dari nilai R square. Tabel 7 menunjukan nilai dari R square pada penelitian ini.

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai R Square diperoleh sebesar 0,171 atau sebesar 17,1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 17,1% variasi kinerja keuangan dapat dijelaskan

Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 161

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Artinah (2011) yang melakukan penelitian dengan populasi seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006- 2008 sebanyak 30 perusahaan. Physical capital berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan artinya semakin tinggi physical capital maka semakin rendah kinerja keuangan. hal ini karena, jika physicalcapital yang terlalu banyak dalam perusahaan maka dapat mengurangi penciptaan nilai bagi perusahaaan tersebut, karena physical capital ini sendiri tidak dapat menghasilkan laba atau nilainya sendiri. Physical capital harus dikelola oleh manusia agar dapat menciptakan nilai.

Analisis Pengaruh HumanCapital terhadap

Kinerja Keuangan

Berdasarkan Tabel 6 nilai koefesien regresi pengaruh human capital terhadap kinerja keuangan sebesar 0,035. Dalam rancangan pengujian hipótesis, syarat untuk menyatakan bahwa humancapital (X2) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y) apabila β2≠0. Mengacu

pada syarat tersebut, hasil penelitian ini menerima hipotesis. dengan demikian dapat dikatakan bahwa human capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian subkhan dan Citraningrum (2010) penelitian pada perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa human capital mempunyai pengaruh positif signiikan terhadap kinerja keuangan. hal ini membuktikan bahwa perusahaan telah memanfaatkan nilai pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk menghasilkan kekayaan bagi perusahaan. Keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut dapat menciptakan solusi terbaik sehingga nilai perusahaan bertambah melalui peningkatan kinerja keuangannya.

Analisis Pengaruh StructuralCapital

terhadap Kinerja Keuangan

Berdasarkan Tabel 6 nilai koefesien regresi pengaruh structural capital terhadap kinerja oleh ketiga variabel independen dalam penelitian

ini yaitu physical capital, human capital , dan structural capital, sedangkan 82,9% (1-R2)

sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam model penelitian ini. hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai R, yaitu sebesar 0,413 atau 41,3%.

PEMBAHASAN

Berdasarkan uji simultan diperoleh nilai βi=0 (β1= -0,325, β2= 0,035, dan β3= 0,468)

yang berarti bahwa nilai β dari ketiga variabel independen yaitu physical capital, humancapital, dan structuralcapital nilainya tidak sama dengan nol. Berdasarkan nilai β dapat dilihat bahwa βi≠0

maka dapat disimpulkan bahwa untuk physical capital, human capital, dan structural capital berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja keuangan.

Dalam hal analisis koeisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,171 atau sebesar 17,1%, sehingga dapat dikatakan bahwa 17,1% variasi kinerja keuangan dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam penelitian ini yaitu physical capital, human capital, dan structural capital, sedangkan 82,9% sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil ini, maka hendaknya perusahaan khususnya manajemen dapat memperhatikan bahwa physical capital, human capital, dan structural capital dapat digunakan sebagai prediksi untuk menentukan kinerja keuangan.

Analisis Pengaruh Physical Capital terhadap

Kinerja Keuangan

Berdasarkan Tabel 6 nilai koefesien regresi pengaruh physical capital terhadap kinerja keuangan sebesar -0,325. Dalam rancangan pengujian hipotesis, syarat untuk menyatakan bahwa physical capital (X1) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y) apabila β1≠0.

mengacu pada syarat tersebut, hasil penelitian ini menerima hipotesis. dengan demikian dapat dikatakan bahwa physical capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

162 rAhmAWAtY dAN imANiAr Jurnal Akuntansi dan Keuangan

keuangan sebesar 0,468. Dalam rancangan pengujian hipótesis, syarat untuk menyatakan bahwa structural capital (X3) berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y) apabila β3≠0.

mengacu pada syarat tersebut, hasil penelitian ini menerima hipotesis. dengan demikian dapat dikatakan bahwa structural capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Margaretha (2006) yang menyimpukan bahwa STVA berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Pengaruh STVA pada penelitian ini mempunyai nilai paling besar yaitu 46,8% dibandingkan nilai variabel lain, ini berarti bahwa proses rutinitas dan stuktur yang baik dalam mendukung usaha karyawan lebih besar pengaruhnya terhadap kinerja keuangan, karena dengan sistem, prosedur yang baik dan teknologi operasional yang memadai maka akan mencapai kinerja keuangan yang baik pula.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

1. Physical capital, human capital, dan structural capital secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010.

2. Physical capital secara parsial berpengaruh secara negatif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. 3. Human capital secara parsial berpengaruh

secara positif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. 4. Structural capital secara parsial berpengaruh

secara positif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010.

KEtERBAtASAN

Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan-perusahaan lain yang terdaftar di Bei tahun 2008-2010.

2. Pemilihan faktor yang diduga dapat mempengaruhi kinerja keuangan hanya dilihat dari tiga aspek saja (physical capital, human capital, dan structural capital). hal ini memungkinkan terabaikannya faktor-faktor lain yang mungkin mempunyai pengaruh lebih besar terhadap kinerjakeuangan.

SARAN

Untuk menelaah referensi penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, antara lain:

1. Berhubung penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur saja, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas subjek penelitian, tidak hanya pada perusahaan manufaktur, namun juga pada perusahaan-perusahaan lainnya karena memungkinkan ditemukannya hasil yang berbeda jika dilakukan pada subjek yang berbeda.

2. diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk mengembangkan lagi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerjakeuangan, berhubung variabel dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan 17,1% variasi kinerja keuangan, sedangkan sisanya (82,9%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 3. Bagi perusahaan, hasil penelitian dapat

menambah referensi untuk pengambilan keputusan dalam melihat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerjakeuangan.

Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 163

REFERENSI

Brigham, Eugene F & Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuagan. Buku 1. edisi 10. Jakarta: salemba empat.

Chen, ming-Chin, shu Ju Cheng, Yuhchang Hwang. 2005. An Empirical Investigation of the relationship Between intellectual Capital and Firm’s Market Value and Financial Performanc. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6, No. 2, April:159-176.

Daud. M, Rulfah dan Abrar Amri. 2008. Pengaruh intellectual Capital dan Corporate social responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 1, No. 2. Juli:213-231.

indrianto, Nur dan Bambang supomo. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kuryanto, Benny dan Muchamad Syafruddin. 2008. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan. sNA Xi. Pontianak. Margaretha, Farah dan Arief Rakhman. 2006.

Analisis Pengaruh intellectual Capital terhadap Market Value dan Financial Performance Perusahaan dengan metode Value Added Intellectual Coeficient. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 8, No. 2, Agustus:199-217. Ongkorahardja, martina dwi Puji Astri, Antnius

susanto dan dyna rachmawati. 2008. Analisis Pengaruh human Capital terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.10, No.1, mei:11-21.

Pramelasari, Yosi metta. 2010. Pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. skripsi tidak dipublikasikan. Semarang. Fakultas Ekonomi universitas diponegoro.

riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

rubhyanti, rini. 2008. hubungan Antara modal intelektual dengan Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan. KOMPAK. Vol.1 No.1, Januari:55- 61.

sartoso, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Sangkala. 2006. Intellectual Capital Management.

Jakarta : Yapensi.

sawarjuwono, tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (sebuah library research)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5, No. 1, Mei:31-51.

subkhan dan dyah Pitaloka Citraningrum. 2010. Pengaruh intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankkan di BEI Periode 2005-2007. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.2, No.1, Maret:48-59.

team Pustaka Phoenix. 2007. KAmus BesAr BAhAsA iNdONesiA. edisiBaru. Jakarta: Pustaka Phoenix.

ulum, ihyaul, imam ghozali & Anis Chariri. 2008. intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares . Proceeding SNA XI. Pontianak.

ulum, ihyaul. 2008. intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia. Paper disajikan pada SNA 11, Pontianak. ___________. 2009. Intellectual Capital: Konsep

dan Kajian Empiris. Yogyakarta: graha ilmu.

Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012165 p 165-176 JurNAl AKuNtANsi dAN KeuANgAN

issN: 2301-4717

PENGARUH KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Dalam dokumen Vol. 2 No. 2 Agustus 2012 (Halaman 59-67)

Dokumen terkait