Java Power (CJP) dalam rangka perjanjian sewa pembiayaan atas pengadaan pembangkitan tenaga listrik 2 x 660 MW Tanjung Jati B unit A dan B.
This account represents payable to PT Central Java Power (CJP) in relation to Financial Lease Agreement on the acquisition of Tanjung Jati B Unit A and B power plant 2 x 660 MW.
Pembayaran minimum sewa pembiayaan
berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:
In accordance with the lease agreement, the future minimum lease payments are as follows:
2010 2009
Pembayaran jatuh tempo dalam waktu : Minimum lease payments due :
Tidak lebih dari 1 tahun 2.422.987 2.446.404 Not later than 1 year
Antara lebih dari 1 tahun sampai Later than 1 year and not later than
2 tahun 2.422.987 2.446.461 2 years
Lebih dari 2 tahun 17.125.035 19.737.347 Later than 2 years
Jumlah pembayaran minimum 21.971.009 24.630.212
sewa pembiayaan Total minimum lease payments
Dikurangi bunga (6.246.291) (7.515.423) Less interest
Nilai tunai pembayaran minimum Present value of future minimum
sewa pembiayaan masa datang 15.724.718 17.114.789 lease payments
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun (1.316.358) (1.238.465) Less current maturity
Bagian jangka panjang 14.408.360 15.876.323 Long-term portion
Nilai tunai pembayaran minimum sewa
pembiayaan masa datang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Present value of future minimum lease payments by maturity date are as follows:
2010 2009
Pembayaran jatuh tempo dalam waktu : Minimum lease payments due :
Tidak lebih dari 1 tahun 1.316.358 1.238.465 Not later than 1 year
Antara lebih dari 1 tahun sampai Later than 1 year and not later than
2 tahun 1.412.640 1.329.111 2 years
Lebih dari 2 tahun 12.995.720 14.547.212 Later than 2 years
Nilai tunai pembayaran minimum Present value of future minimum
Perusahaan dan CJP mengadakan perjanjian sewa pembiayaan (Financial Lease Agreement - FLA) yang mengatur antara lain bahwa CJP akan menyewakan pembangkit selama 20 tahun sejak operasi komersial atau tanggal batas maksimum keterlambatan setelah 31 Juli 2003, mana yang lebih dahulu dan Perusahaan memiliki hak opsi untuk membeli pembangkit pada akhir masa sewa, atau sebelum masa FLA berakhir sebesar jumlah tertentu sesuai dengan Call Right Agreement. FLA mensyaratkan Perusahaan mengoperasikan pembangkit sesuai dengan Operation and Maintenance Agreement (O&M
Agreement). Pembayaran minimum sewa
pembiayaan tengah tahunan setelah disesuaikan dengan formula dan faktor kondisi pada tanggal FLA adalah JPY 11.289 juta untuk unit A dan B. Sehubungan dengan keterlambatan operasi komersial pembangkitan unit A dan B yang dimulai masing-masing pada tanggal 1 Oktober dan 1 Nopember 2006, jangka waktu perjanjian sewa telah menjadi 23,5 tahun sampai dengan 31 Maret 2030.
The Company and CJP entered into a Financial Lease Agreement (FLA) which stipulates, among others, that CJP will lease the power plant for 20 years starting on its Commercial Operation Date (COD) or the date of maximum delay, for each unit, after July 31, 2003, whichever is earlier, and the Company has an option to purchase the power plant on or before the end of FLA period at certain purchase price as stipulated in the Call Right Agreement. The FLA required the Company to operate the power plant in accordance with Operation and Maintenance Agreement (O&M Agreement). The semi-annual minimum lease payment, after including adjustments based on the formula and condition factors at the date of FLA, amounted to a total of JPY 11,289 million for both Unit A and B. In relation to the delayed COD of power plant Unit A and B, on October 1 and November 1, 2006, respectively, the term of the lease agreement was effected to become 23.5 years until March 31, 2030.
Beban bunga dan keuangan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 827.133 juta dan Rp 1.789.077 juta. Beban bunga dan keuangan ini termasuk sewa kontinjen masing- masing sebesar nihil tahun 2010 dan Rp 555.681 juta tahun 2009 untuk faktor penyesuaian tertentu yang antara lain meliputi kurs konversi mata uang JPY, tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi.
Interest expense and financial charges for 2010 and 2009 amounted to Rp 827,133 million and Rp 1,789,077 million, respectively. These interest expense and financial charges include contingent rent of nil in 2010 and Rp 555,681 million in 2009 for certain adjustment factors which include, among others, conversion of foreign exchange in JPY currency, interest rate and investment rate of returns.
Sehubungan dengan FLA tersebut, The Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura bertindak sebagai Escrow Agent dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo bertindak sebagai Security Agent. Untuk memenuhi persyaratan
FLA, Perusahaan telah membentuk dana
cadangan pada Escrow Agent untuk jaminan
pelaksanaan operasi, pemeliharaan dan
pengadaan bahan bakar serta untuk angsuran sewa pembiayaan (Catatan 11).
In relation to the FLA, The Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore acts as the Escrow Agent and Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo acts as the Security Agent. To fulfill the requirements of FLA, the Company established a reserve account to an Escrow Agent for guarantee of operations, maintenance and fuel procurement and for lease installment (Note 11).
Perusahaan dibatasi oleh ketentuan FLA, antara
lain, menggadaikan escrow accounts,
mengalihkan hak Perusahaan berdasarkan
Perjanjian Penyelesaian PLN yang akan
dikembalikan setelah hutang lunas, dan
menyetujui pengalihan hak CJP kepada
krediturnya sebagai jaminan pinjaman CJP.
The Company is restricted by certain covenants of the FLA, such as pledge of Escrow Accounts, transfer of the Company’s rights based on PLN Settlement Agreement, which will be returned if the payment of lease liabilities has been made, and recognition of CJP’s transfer of rights to its creditors, as guarantee of CJP’s obligations. Hutang sewa pembiayaan secara efektif dijamin
dengan kembalinya hak atas aset sewaan kepada lessor apabila terjadi gagal bayar.
Lease liabilities are in effect secured by the leased assets, since the rights over these assets will be returned to the lessor when the Company fails to pay.
28. HUTANG BANK DAN SURAT HUTANG JANGKA