• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Oral Hygiene

1. Pengertian oral hygiene

Oral hygine adalah tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga mulut agar tetap bersih dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi. Untuk klien yang mengalami mulut kering, sariawan atau iritasi pada mulut penting untuk membersihkan gigi, mukosa oral dan lidah . Perawatan mulut ini penting karena mulut klien yang tidqk dibersihkan cenderung kering dan dapat memicu terjadinya infeksi( Kozier, 2002).

22

2. Tujuan oral hygiene

Oral hygiene bertujuan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa membrane mulut, mencegah terjadinya infeksi rongga mulut, melembabkan mukosa membrane mulut dan bibir, mencegah penyakit gigi dan mulut, mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut, mempertinggi daya tahan tubuh dan memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan. ( Amalia, 2008 )

3. Prosedur pelaksanaan oral hygiene

Menurut Perry & Potter ( 2005 ) prosedur pelaksanaan tindakan oral hygiene sebagai berikut :

1. Persiapan alat

a. Pencuci mulut atau larutan antiseptik b. Spatel lidah dengan bantalan/spons c. Handuk wajah, handuk kertas d. Baskom

e. Gelas air dengan air dingin f. Jeli larut air

g. Spuit ber-bulb kecil (optional)

h. Kateter penghisap yang dihubungkan dengan alat penghisap i. Sarung tangan sekali pakai

2. Pelaksanaan

a. Perawat cuci tangan b. Pakai sarung tangan

c. Uji adanya reflek muntah

d. Posisikan kepala miring kanan/kiri atau posisi duduk

e. Tempatkan handuk di bawah wajah klien dan baskom ada dibawah dagu

f. Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah klien dengan spatel lidah.

g. Bersihkan mulut klien dengan spatel lidah yang dibasahi dengan pencuci mulut atau air.

h. Isap sekresi bila terakumulasi

i. Berikan lapisan tipis jeli larut air pada bibir klien

j. Jelaskan pada penderita bila anda telah melakukan prosedur.

k. Lepaskan sarung tangan dan buang pada wadah yang tepat.

l. Kembalikan posisi nyaman klien.

m. Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempat yang tepat.

n. Perawat mencuci tangan.

o. Lakukan dokumentasi

24 BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kerangka konsep dimana terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan konsep dan teori yang telah diuraikan pada tinjauan kepustakaan diuraikan bahwa salah satu tujuan dari oral hygiene adalah memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan. Kerangka konsep untuk penelitian ini digambarkan dalam skema berikut ini :

Pre intervensi Intervensi Post intervensi

B. Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh Oral Hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

C. Definisi Operasional

Pada penelitian ini terdapat dua table yaitu tabel tentang data demografi dan tabel tentang variable independen dan dependen. Variabel independen adalah anak yang sebelum dilakukan oral hygiene dan yang setelah dilakukan oral hygine, variabel dependen adalah peningkatan nafsu makan .

No VARIABEL DEFINISI

Angket Observasi 1= perempuan 2 = laki-laki

Rasio

26

3 Nafsu makan Adanya keinginan untuk makan

27 BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan di bahas tentang metodologi dan prosedur penelitian, desain penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, populasi sampel, pengumpulan data (alat dan cara), etika penelitian, pengolahan data analisa data.

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan menggunakan One – group pra-post test design yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek di observasi sebelum dilakukan intervensi,kemudian di observasi lagi setelah intervensi.seperti pada tabel ini ;

Tabel 4.1

Desain penelitian one – group pre-post test.

Variabel Pre test Perlakuan Post Test Kelompok anak dengan

HIV/AIDS yang di lakukan oral hygiene

01 x 02

28

Keterangan :

01 : Nafsu makan pada responden sebelum mendapat perlakuan oral hygiene (pre Test)

02 : Nafsu makan pada responden sesudah mendapat perlakuan oral hygiene (post Test )

X : Perlakuan oral hygiene

Desain ini merupakan strategi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Oral Hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral dengan membandingkan antara sebelum dilakukan oral hygiene dan sesudah dilakukan oral hygiene pada kelompok anak yang sama.

B. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah ruang poli anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.

C. Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tujuh bulan, dimulai dari bulan September 2011 sampai dengan Maret 2012.

D. Populasi dan Sample - Populasi

Adalah wilayah generasi yang terdiri atas :

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Populasi pada penelitian ini adalah anak usia sekolah yang dirawat dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral dan mengalami ganguan dalam hal makan.

Adapun kriteria anak yang dipilih adalah anak dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral di poli rawat jalan dengan lama perawatan oral hygiene di rumah selama 3 – 4 hari.

- Sampel

Merupakan bagian populasi yang akan di teliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang di miliki oleh populasi. Adapun kriteria sampel yang penulis ambil adalah anak usia 7 – 12 tahun yang di rawat di ruang anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta yang menjalani perawatan dengan diagnosa HIV/AIDS .

Sampel dalam penelitian ini adalah klien anak usia sekolah yang berobat ke poli rawat jalan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Umur : 7 - 12 tahun

2. Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

3. Yang dilakukan : Pasien baru sampai perawatan di rumah 3-4 hari 4. Selama sakit anak tidak mau makan

30

5. Ada kandisiasis

6. Pemberian makan per oral

Untuk mendapatkan jumlah sampel, menurut Tjokronegoro & Sudarsono ( 2004 ) hal : 137 perlu diketahui standar deviasi terlebih dahulu.

Adapun rumus untuk mencari jumlah sampel adalah :

n =

Keterangan : n = Besarnya sampel

Za = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α α = 0,05 Z = 1,96 orang pasien anak dengan cara pengambilan tehnik non random (purposive

2.3 (3.242)

sampling) yaitu teknik penelitian yang mengambil orang-orang yang terpilih

menurut kriteria sampel yang di kehendaki.

E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada bidang Penelitian dan Pengembangan RSCM Jakarta. Setelah mendapatkan persetujuan peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut.

32

3. Kerahasiaan (Confidetiality)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian dijamin oleh peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini untuk tiap variable menggunakan kuesioner. Instrumen kuesioner dipilih karena kuesioner adalah salah satu media penghubung antara peneliti dengan responden. Dengan kuesioner observasi lebih terarah dan dapat memperoleh data yang-benar-benar diperlukan oleh peneliti serta dapat menghemat waktu, biaya, tenaga serta untuk efisien (Notoatmodjo, 2003) Alat kuesioner ini terbagi menjadi bagian yaitu :

1. Bagian pertama format pengumpulan data untuk melengkapi karakteristik responden penelitian meliputi umur, jenis kelamin.

2. Bagian kedua lembar observasi tentang peran perawat dalam pelaksanan oral hygiene di ruang poli anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta yang kandidiasis oral yang menjalani perawatan di rumah dengan diagnosa HIV/AIDS.

G. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data akan dilaksanakan setelah memperoleh perijinan untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data dilakukan di ruang poli anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta yang menjalani perawatan dengan diagnosa HIV/AIDS. Selanjutnya peneliti melakukan observasi hasil perlakuan oral hygiene pada anak dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral yang di rawat di rumah.

H. Analisa Data

Analisa dilakukan dengan cara memberi skor pada masing-masing item observasi.

Seluruh item yang diobservasi dijadikan data kuantitatif dengan cara data tersebut diberikan bobot. Selanjutnya skor total dari setiap item observasi untuk setiap responden dijumlahkan, sehingga didapatkan dua buah hasil pengukuran yaitu menurunan ketakutan pada setiap responden.

Analisa data dilakukan 2 tahap, yaitu analisa univariat dan analisa bivariat.

1. Analisa Univariat

Digunakan untuk membuat analisa distribusi frekuensi dari data umur, jenis kelamin yang dirawat di ruang anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta yang menjalani perawatan dengan diagnosa HIV/AIDS yang kandidiasis oral.

2. Analisa Bivariat

Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji T beda dua mean dependent, yang digunakan untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang dependent. Diketahui nilai deviasi (d) untuk selisih sampel 1 dan sampel 2 rata-rata deviasi dari nilai deviasinya, dari data selanjutnya dihitung standar deviasi (SD-d). Nilai p diperoleh dari tabel T dengan (derajat kebenaran) atau df = n – 1, dan bila nilai T > α, maka HO ditolak batas kemaknaan (α) ditetapkan 0,05 (α = 0,05).

34 Rumus T Test :

Keterangan :

d = Rata- rata deviasi / selisih sampel 1 dan 2

SD - d = Standar deviasi dari deviasi / selisih dari sampel 1 dan 2 n = Besarnya atau jumlah sampel

Sementara untuk mencari nilai SD – dengan menggunakan rumus sebagai Berikut :

∑ ( d1– d ) ² n - 1

Nilai P diperoleh dari tabel t dengan degree of freedom atau df = n-1. Bila nilai t

< α, Ho ditolak.

___

d T =

SD – d /√n

SD – d =

35 BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian dengan judul pengaruh Oral Hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hasil penelitian tersebut akan di jelaskan dalam bentuk analisa univariat yang terdiri dari data demografi dan variabel penelitian yaitu umur anak, jenis kelamin anak yang menderita HIV/AIDS dan analisa bivariat yaitu pengaruh oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral di RSCM Jakarta

A. Analisa Univariat

Dalam analisa univariat ini menjelaskan secara deskriptif mengenai variabel-variabel penelitian yang terdiri dari data demografi responden seperti usia, jenis kelamin dan distribusi berdasarkan variabel penelitian. Data ini akan di sajikan dalam bentuk distribusi frekuensi seperti di bawah ini.

36

1. Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi Anak ( Umur, Jenis Kelamin ) dengan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral di RSCM Jakarta

Tahun 2012

NO Variabel Kategori Frekuensi

N = 10 2 Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

6 4

60 40

a. Distribusi responden berdasarkan umur

Berdasarkan tabel 5.1 dapat di lihat bahwa jumlah responden yang umurnya 7 - 9 tahun sebanyak 7 orang ( 70 % ) dan yang umurnya antara 10 - 12 tahun berjumlah 3 orang (30 %). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar umur pasien dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral yang terbanyak adalah kelompok umur antara 7 - 9 tahun.

b. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan tabel 5.1 dapat di lihat bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 6 orang (60%) dan responden perempuan sebanyak 4 orang (40%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin responden yang terbanyak adalah laki-laki.

2. Distribusi responden berdasarkan variabel penelitian Tabel 5.2

Distribusi Berat Badan Anak menderita HIV/AIDS

yang kandidiasis oral sebelum dan sesudah di berikan intervensi di RSCM Tahun 2012

.

No Responden Pre Intervensi Post Intervensi Selisih

1 7.8 8.1 0.3

2 11 11.6 0.6

3 12.5 12.9 0.4

4 10.5 10.7 0.2

5 12.5 12.5 0

6 10.5 10.5 0

7 11.5 11.6 0.1

8 13 13.9 0.9

9 11 11.8 0.8

10 12 12.7 0.7

Mean 11,23 11,63 0,40

Berdasarkan table diatas nilai rata – rata berat badan pre intervensi sebesar 11,23 dan nilai rata-rata setelah intervensi menjadi 11,63. Jadi terdapat perubahan sebesar 0,40 setelah dilakukan intervensi.

38

Tabel 5.3

Distribusi Jumlah Porsi Makan yang Dilihat

Pada Anak yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral sebelum dan sesudah di berikan intervensi

di RSCM Tahun 2012

.No Responden Pre Intervensi Post Intervensi Selisih

1 2 2 0 pre intervensi sebesar 1,7 dan nilai rata-rata setelah intervensi menjadi 2,2. Jadi terdapat perubahan sebesar 0,5 setelah dilakukan intervensi.

B. Analisa Bivariat

Untuk menguji signifikan atau kemaknaan antara variabel independen yaitu intervensi dengan oral hygiene dan variabel dependen yaitu peningkatan nafsu makan maka di gunakan analisa uji T dependen. Hasil analisa uji T tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.4

Distribusi tindakan oral hygiene terhadap peningkatan berat badan, jumlah porsi makan pada anak yang menderita HIV/AIDS

yang kandidiasis oral di RSCM Jakarta Tahun 2012

a. Distribusi responden berdasarkan peningkatan berat badan sebelum dan sesudah diberikan intervensi oral hygiene.

Pada tabel 5.4 di atas, dapat dilihat bahwa peningkatan berat badan terhadap peningkatan nafsu makan pada anak yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral sebelum dan sesudah di lakukan tindakan oral hygiene terdapat perbedaan nilai mean dan standar deviasi. Sebelum diberikan oral hygiene nilai rata-rata 11,23 dengan standar deviasi 1,489, Sedangkan setelah dilakukan oral hygiene nilai rata-rata menjadi 11,63 dan standar deviasi 1,609. Nilai median sebelum intervensi 11,25 dan nilai median sesudah intervensi 11,7.

Dari hasil analisa di atas maka nilai P yang terlihat pada tabel sebesar 0,004.

Oleh karena P < 0,05 maka Ho di tolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak NO Variabel Intervensi Mean Median SD SE P Value N

40

yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral dimana terdapat perbedaan peningkatan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.

b. Distribusi responden berdasarkan jumlah porsi makan yang dilihat sebelum dan sesudah diberikan intervensi oral hygiene.

Pada tabel 5.4 di atas juga didapat bahwa nilai rata – rata jumlah porsi makan yang di lihat sebelum intervensi sebesar 1,7. Sesudah di lakukan tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral, nilai rata-rata menjadi 2,2, dengan median sebelum intervensi 1,5 dan median sesudah intervensi 2. Standar deviasi sebelum intervensi yaitu 0,949 dan standar deviasi sesudah intervensi yaitu 0,919.

Dari hasil analisa di atas maka nilai P yang terlihat pada tabel sebesar 0,015.

Oleh karena P < 0,05 maka Ho di tolak sehingga dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh tindakan oral hygiene terhadap jumlah porsi makan yang dilihat pada anak yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral dimana terdapat perbedaan jumlah porsi makan yang dilihat sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.

41 BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan pada pasien HIV anak sehingga harus melakukan pendekatan terhadap anak dan orang tuanya agar orang tuanya dapat bekerjasama pada saat dilakukan tindakan oral hygiene dan pendekatan ini memerlukan waktu yang tidak sebentar sehingga peneliti memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan penelitian ini.

2. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan oleh peneliti sehingga masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi.

3. Alat observasi pada penelitian ini dikembangkan sendiri oleh peneliti sehingga masih banyak kekurangan yang perlu dilengkapi hal ini dikarenakan belum ada contoh penelitian yang sama.

B. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen sederhana dengan One group pre-post intervensi. Dengan jumlah responden 10 orang, penelitian ini di lakukan di ruang perawatan anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta

42

1. Analisis Univariant Variabel Demografi

Pada penelitian ini hanya menggunakan dua varibel demografi yaitu umur dan jenis kelamin.

Di ketahui hasil penelitian bahwa jumlah anak yang di rawat di poli rawat jalan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta terbanyak adalah usia 7-9 tahun yaitu berjumlah 7 orang (70 %) .

Dari hasil penelitian ini di dapatkan jenis kelamin anak laki-laki berjumlah 6 orang (60 %) sama halnya dengan anak perempuan berjumlah 4 orang (40 %).

Jadi yang terbanyak adalah anak laki-laki yang di rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo jakarta.

2. Analis Bivariat

a. Pengaruh tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah dengan HIV AIDS yang kandidiasis oral.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa lembar observasi yaitu dengan cara menghitung berat badan di mana tindakan tersebut dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan oral hygiene 2 kali dalam 2 hari. Dan cara menghitung jumlah porsi makan yang dilihat, di mana tindakan tersebut dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan oral hygiene 3 kali dalam sehari selama 3 hari.

Berdasarkan hasil penelitian distribusi responden sebelum di lakukan tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia

sekolah yang menderita HIV/AIDS yang kandidiasis oral, nilai rata – rata berat badan sebelum intervensi sebesar 11,23, Sesudah intervensi nilai rata-rata menjadi 11,63 artinya ada perbedaan peningkatan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Nilai P value = 0,004.

Berdasarkan hasil penelitian juga didapatkan nilai rata – rata jumlah porsi makan yang di lihat sebelum intervensi sebesar 1,7. Sesudah di lakukan tindakan oral hygiene nilai rata menjadi 2,2 artinya ada perbedaan rata-rata jumlah porsi makan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Dengan nilai P Value = 0,015.

Oleh karena P < 0,05 maka Ho di tolak sehingga dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan anak usia sekolah dengan HIV/AIDS yang kandidiasis oral yang dirawat di RS.

Cipto Mangunkusumo karena ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan tindakan oral hygiene.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa oral hygiene bertujuan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa membrane mulut, mencegah terjadinya infeksi rongga mulut, melembabkan mukosa membrane mulut dan bibir, mencegah penyakit gigi dan mulut, mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut, mempertinggi daya tahan tubuh dan memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan. ( Amalia, 2008 ).

44

Selain harus menjaga kebersihan mulut pada anak usia sekolah kebiasaan makan anak tergantung pada kehidupan social, kadang kadang anak malas makan karena kondisi yang tidak disuka atau karena stress atau sakit sehingga perlu pemantauan dan anak sekolah cenderung suka makan secara bersamaan dengan teman sekolahnya ( Hidayat,2005 ).

45 BAB VII KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap 10 orang responden dengan pre dan post intervensi di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Analisa Univariant

Data demografi responden menurut umur anak sekolah yang terbanyak umur 7-8 tahun sebanyak 3 orang (30 %). Sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki 8 orang (80%) dan perempuan masing-masing berjumlah 2 orang (20%)

b. Analisa Bivariant

1. Berdasarkan variable penelitian yang dilakukan terhadap 10 orang responden dengan anak HIV/AIDS yang di ada pengaruh tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah yang menderita HIV/AIDS dengan kandidiasis oral di ruang poli anak RSCM Jakarta Tahun 2012 dimana terdapat perbedaan peningkatan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Nilai P value 0,04 kurang dari α. ( P value < 0,05).

46

2. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji T beda dua mean dependen didapatkan nilai P value 0,015 (P Value < 0,05) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh tindakan oral hygiene terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia sekolah yang menderita HIV/AIDS dengan kandidiasis oral di poli rawat jalan RSCM Jakarta Tahun 2012 dimana terdapat perbedaan jumlah porsi makan yang dilihat sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan adanya keterbatasan serta kekurangan dalam penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Rumah sakit

Disarankan untuk menegakkan kembali kebijakan dalam penatalaksanaan oral hygiene pada pasien rawat inap terutama pada anak yang dirawat dengan HIV/AIDS dalam bentuk prosedur tetap yang harus dilaksanakan oleh perawat dalam memenuhi oral hygiene pada pasien.

2. Bagi Perawat

Disarankan untuk lebih memperhatikan pentingnya tindakan oral hygiene terhadap anak dengan HIV/AIDS, karena dengan memperhatikan oral hygiene pada pasien dapat meningkatkan asupan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya secara maksimal. Selain itu memberi

kepuasan tersendiri bagi pasien dan keluarga pasien yang dirawat inap dengan tetap mempertahankan komunikasi yang baik dan sikap yang baik.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hendaknya untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang perlu kiranya menambah jumlah sample yang lebih banyak

DAFTAR PUSTAKA

Amalia Skep, Lina Nur Skep, Ryan HP Skep, Umi K Skep, Hubungan pelaksanaan Tindakan oral Hygiene Dengan kejadian Infeksi Rongga Mulut Pada Pasien Cedera Kepala Dengan Penurunan Kesadaran di Ruang 13 RSU Dr Saiful Anwar Malang, Tugas Akhir, Universitas Brawijaya

Betz, Cecily, (2002) , Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, edisi 3, Jakarta, EGC Hidayat, Azis (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Ed 1, Jakarta : Salemba Medika Hidayat, Aziz, (2008), Buku Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta, Salemba Medika Kozier, Erb. Bermansyider, K., Wilkinson, J.M, (2002). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik, edisi 7, volume 2, Jakarta, EGC.

Muscari, Mary, (2002), Keperawatan Pediatrik, edisi 3, Jakarta, EGC

Muscary. E. Marry. (2005). Panduan Belajar Keperawatan pediatrik, edisi 3, Jakarta, EGC.

Ngastiyah, (2004), Perawatan Anak Sakit, Edisi 2 , Jakarta , EGC

Nursalam (2006), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Nursalam, (2008), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika

Notoatmodjo, Soekidjo (2005), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo (2005), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta

Dokumen terkait