• Tidak ada hasil yang ditemukan

MDP

Penyediaan Energi Cadangan Menggunakan Solar Cell

Energi listrik disediakan secara mandiri oleh fasilitas dengan pemanfaatan solar cell sistem terpusat dan distribusinya diatur oleh komputer dari ruang kontrol utama.

Gambar 48. Skema Penyediaan energi listrik cadangan Sumber : Analisis pribadi

b. Analisa Sistem Komunikasi

Tujuan : Untuk menentukan sistem komunikasi di dalam bangunan Dasar Pertimbangan :

 Kebutuhan pengguna

 Luas lantai

 Efektivitas dan efisien Analisa dan Hasil :

Sistem yang digunakan adalah

 Operasional

 Komunikasi terpusat / PABX

 Berita panggilan melalui operator

 Intercom di zona pengelola antar ruang-ruang tertentu

 Hot spot internet/ wi-fi teknologi

Skema jaringan komunikasi :

Gambar 49. Skema Penyediaan energi listrik cadangan Sumber : Analisis pribadi

c. Analisa Sistem Penangkal Petir

Tujuan : Untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir.

Dasar Pertimbangan :

Kemampuan tinggi untuk melindungi gedung dari sambaran petir.

Pemasangan tidak mengganggu tampak dan penampilan bangunan.

Keamanan dan kemudahan penerapan dalam bangunan.

Analisa dan Hasil :

Perbandingan cara kerja sistem Franklin dan Faraday

PABX Area pelayanan

TELKOM

Area office

Security Service PUSAT

KONTROL BANGUNAN

Tabel 16. Perbandingan istem Franklin dan Faraday Sumber : Utilitas bangunan, Ir. Hartono Poerbo, M. Arch. 1992

Sistem yang digunakan adalah sistem Faraday, berupa tiang setinggi 50 cm, dengan jarak antar tiang maksimal 30 m, dipasang di puncak atap, kemudian dihubungkan dengan kawat, yang dimasukkan ke dalam pipa yang tidak memiliki kemampuan menghantarkan listrik (seperti pipa peralon), dan kemudian dihubungkan ke ground. Sudut yang

mampu dilindungi dan terjangkau oleh penangkal petir. Pada ujung ground diberi kolam air untuk memperbesar penghantar listrik di tanah.

Gambar 50. Pemasangan sistem penangkal petir

Hal Franklin Faraday

Prinsip kerja

Bila terjadi petir maka juga akan terjadi ionisasi di awan.

Loncatan ion-ion tersebut dapat ditahan oleh preventor sehingga tidak mengenai

bangunan, radius

perlindungan sama dengan tinggi preventor.

Tiang-tiang faraday yang berjarak maksimal 30 m (antar tiang) terletak di sekeliling bangunan untuk menangkap loncatan ion-ion petir kemudian disalurkan ke tanah.

Keuntungan Harganya lebih murah dibanding sistem faraday

Sifat perlindungan lebih baik karena aliran listrik langsung dihantarkan ke ground di tanah Kerugian Bila suatu saat ion – ion pada

preventor tersebut habis atau berkurang maka daya perlindungannya menjadi menurun

Lebih mahal dibandingkan sistem franklin.

d. Analisa Sistem Penanggulangan Kebakaran

Tujuan : Untuk menentukan sistem yang cocok untuk pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada showroom mobil.

Dasar Pertimbangan :

 Cocok untuk bangunan bertingkat tinggi

 Efektivitas dan efisiensi Analisa dan Hasil :

Cara penanggulangan bahaya kebakaran yang digunakan adalah sbb:

 Evakuasi

Jalur evakuasi (tangga darurat) adalah jalur yang terpenting untuk diperhatikan dalam usaha pengamanan bahaya kebakaran. Tangga darurat harus bebas dari asap (gas panas dan beracun). Ruang tangga yang bertekanan (presurized stair well) diaktifkan secara otomatis bila terjadi kebakaran.

 Hidran Bangunan

Hidran diletakkan dengan jarak 35 m antara satu dengan lainnya, berada di tempat yang mudah terjangkau dan relatif aman. Pada umumnya diletakkan di dekat pintu darurat.

 Hidran Halaman

Hidran berada di luar bangunanpada lokasi yang aman dari api dan mudah dijangkau.

 Sprinkler air

Sprinkler dihubungkan dengan jaringan pipa air bertekanan tinggi. Umumnya sprinkler dirancang untuk berfungsi jika panas telah mencapai suhu 68ºC dan air akan memancar pada radius sekitar 3.5m. Sprinkler air dipasang pada ruangan yang jauh dari barang elektronik. Misalnya : ruang pelayanan servis,

pendeteksian panas yang merupakan gabungan dari sistem deteksi panas dengan sistem mekanis alat pemadam portable.

Alat ini akan bekerja secara otomatis menyemprotkan bahan Dry Chemical bila terjadi kebakaran dan temperatur ruangan mencapai 72ºC.

Skema jaringan pemadam kebakaran

Gambar 51. Skema pemadam kebakaran Sumber : Analisa pribadi

Analisa kebutuhan air untuk pemadam kebakaran

Sumber : (Hartono Poerbo, 2002, Utilitas Bangunan, hal. 22, Jakarta : Djambatan) 5.7.2 Sistem Sanitasi dan Pengolahan Sampah

a. Analisa Sistem Air Bersih

1) Tujuan : Untuk mendapatkan sistem penyediaan air bersih.

2) Dasar pertimbangan :

 Jumlah pemakai

 Jaminan ketersediaan air

Kebutuhan untuk hydrant dan sprinkler adalah :

Hydrant box : 400 liter/menit/coupling dengan panjang selang 30 m.

Hydrant pilar : 1000 liter/menit/coupling

Sprinkler: 60 liter/menit/head mampu menyemprotkan air seluas 5 m2.

Alat deteksi Panel alarm Manusia /

operator

Pemadaman api dari luar bangunan dengan

hydrant API / ASAP

3) Analisa dan Hasil :

 Pada prinsipnya dalam penyediaan air ada 2 sumber air bersih, dari sumur & PDAM..

Ada 2 cara pendistribusian air, yaitu Up Feed Distribution dan Down Feed Distribution.

 Sistem yang dipilih untuk bangunan showroom mobil adalah sistem down feed distribution, karena air tanah tidak terus menerus dipompa ke atas (seperti up feed), tetapi ditampung dalam tangki-tangki air yang diletakkan di atas (top floor) kemudian didistribusikan. Keuntungan menggunakan sistem ini adalah mampu memperhitungkan jangkauan distribusi dengan membagi area pelayanan terhadap luasan tapak.

Tabel 17. Perbandingan sistem up feed dan down feed Sumber : Mata kuliah utilitas bangunan

Skema Down Feed Distribution yang digunakan :

Gambar 52. Skema sistem down feed distribution Sumber : Analisa pribadi

Analisa Kebutuhan Air Bersih

Sumber (Hartono Poerbo, 2002, Utilitas Bangunan, hal. 22, Jakarta : Djambatan) b. Analisa Sistem Drainase

1) Tujuan : Untuk mendapatkan sistem pembuangan air kotor dan air hujan.

2) Dasar Pertimbangan :

 Sistem pembuangan air kotor yang memperhatikan kondisi tapak

 Menghindari pencemaran lingkungan 3) Analisa dan Hasil :

Jaringan drainase ini meliputi pembuangan :

Pedoman cepat untuk mengetahui perkiraan jumlah air bersih yang dibutuhkan setiap hari.

Flat 2 m3/hari/100m2 Kantor 1 m3/hari/100m2 Rumah sakit 1,5 m3/hari/100m2 Hotel 3 m3/hari/100m2 Pertokoan 0,5 m3/hari/100m2

 Air kotor : berasal dari kloset, kamar mandi..

Air hujan : berasal dari atap space frame dan folded, , halaman, dsb. Pembuangan air hujan disalurkan langsung ke sumur resapan sedangkan sisanya baru dialirkan ke riol kota.

4) Skema Sistem Pembuangan Air Kotor

Gambar 53. Sistem Drainase Sumber : Analisa pribadi

c. Analisa Sistem Pem\buangan Limbah Bengkel

Air Limbah dari kegiatan Service dan bengkel mudah terkontaminasi dengan berbagai kotoran seperti minyak, oli, gemuk, bahan bakar dan lain-lain. Pada Showroom ini memiliki sistem pengolahan limbah hasil bengkel dengan menggunakan bak pengendap di dalam tanah dengan pengolahan sebagai berikut :

Ada dua cara membuang limbah bekas kegiatan bengkel :

1. Limbah cair seperti oli dan semacamnya di buang pada drum bekas.

2. Limbah oli di buang kedalam bak pengendap lalu diolah dibakar sehingga hasil akhir yang didapatkan berupa limbah air dan dialirkan ke riol kota.

5.7.3 Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi vertikal pada showroom di analisa untuk respon terhadap manusia dan kendaraan (display). Arsitektur hightech memberikan solusi dengan teknologi yang diusung oleh showroom ini dengan analisa :

1. Manusia : dengan pertimbangan sirkulasi agar pengunjung dapat menyaksikan car display di sepanjang lantai satu maupun dua, maka untuk transportasi vertikal untuk manusia menggunakan eskalator yang diletakan padan sisi sisi bangunan dan Lift pada tengah bangunan.

Gambar 55. Eskalator

Sumber: Buku konsep studio perancangan 4

Gambar 56. Warna merah Skema Peletakan Eskalator dan lift ditengah Sumber: Analisa Pibadi tahun 2015

2. Kendaraan Display : Arsitektur Hightech mengekspose penggunaan teknologi dan memberikan kemudahan pemilihan untuk transportasi vertiknal display mobil adalah menggunakan lift mobil.

Gambar 57. Ilustrasi Car Lift

Sumber: http://www.otakku.com/2008/03/25/apartments-that-allow

Dokumen terkait