• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA Bab ini menyajikan analisa yang meliputi bahasan dari uraian bab-bab sebelumnya untuk kemudian disimpulkan sebagai titik tolak menuju kepada pendekatan perencanaan dan perancangan Showroom Mobil dengan Pendekatan Arsitektur Hightech di Surakarta. 5.1 Analisa Pendekatan Konsep Peruangan 5.1.1 Pengelompokan Kegiatan 1. Berdasarkan program kegiatanya, dibagi menjadi : . Kegiatan promosi dan pemasaran. . Kegiatan informasi. . Kegiatan pelayanan jasa. . Kegiatan pengelolaan. . Kegiatan fasilitas bangunan. 2. Berdasar sifat/ kegiatan Zona : a. Kegiatan Publik Merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan konsumen. . Kegiatan informasi. . Kegiatan promosi dan pemasaran. . Kegiatan pelayanan jasa (service). b. Kegiatan Semi Publik Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan konsumen secara tidak langsung : . Kegiatan informasi. . Kegiatan promosi dan pemasaran. . Kegiatan fasilitas bangunan commit Kegiatan pelayanan jasato user. . 59.

(2) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. c. Kegiatan Privat Merupakan kegiatan intern dari Showroom mobil dan tidak melibatkan konsumen secara langsung. . Kegiatan pengelolaan. 3. Berdasarkan pengelompokan kegiatan a. Kegiatan utama Meliputi aktivitas informasi, promosi dan pemasaran diantaranya : - Mencari data, informasi serta melakukan konsultasi - Exhibition (pameran otomotif) - Showroom sales(penjualan mobil baru maupun bekas ) - Spare part (penyediaan suku cadang asli kendaraan OEM ) b. Kegiatan pendukung utama Meliputi aktivitas pelayanan jasa - Service (bengkel dengan peralatan dan tenaga profesional ) -Car wash(pencucian mobil) -Aceccoris (penjualan aksesoris mobil) c. Kegiatan pendukung Merupakan aktivitas kegiatan. pengelolaan. bangunan Showroom. Mobil sehingga kegiatan-kegiatan yang berlangsung didalamnya dapat berjalan sesuai dengan fungsi dan karakternya. d. Kegiatan pelengkap Merupakan aktivitas yang diwadahi dalam fasilitas bangunan, yaitu kegiatan. pelayanan. dalam. menunjang. diantaranya : -. Lobby. -. Rest room. -. Restoran. -. Minimarket. -. ATM center. -. Counter Leasing. -. Amusement. commit to user 60. kegiatan-kegiatan. diatas,.

(3) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. -. Musholla. -. Lavatory. -. Ruang kesehatan. -. Gudang. -. Ruang ME dan Equipment. 5.1.2 Pengelompokan Pelaku Kegiatan 1. Pengelola Tabel 9. Pelaku dan kegiatan pengelolaan Showroom Pelaku. Tugas. Direktur. Memimpin dan mengatur berjalanya fungsi bangunan Showroom Mobil.. Wakil direktur + sekertaris. Membantu tugas direktur.. Kabag Administrasi Umum + staff. Administrasi umum.. Kabag Personalia +staff. Mengurusi masalah kepegawaian intern.. Kabag Informasi + staff. Mengurusi masalah penyediaan informasi baik mengenai otomotif maupun bangunan Showroom.. Kabag Promosi dan Pemasaran +. Mengurusi masalah promosi dan. staff. pemasaran produk otomotif.. Kabag pemeliharaan jasa + staff. Melaksanakan pemeliharaan bangunan.. Kabag pelayanan jasa + staff. Mengurusi masalah pelayanan jasa yang diselenggarakan oleh Showroom Mobil.. commit to user 61.

(4) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 2. Pengunjung Tabel 10. Jenis pengunjung Showroom dan tujuanya Jenis pengunjung. Tujuan. Fasilitas informasi. Mendapatkan informasi yang berkaitan dengan otomotif maupun mengenai bangunan Showroom Mobil.. Fasilitas Promosi dan Pemasaran. Mendapatkan informasi mengenai produk otomotif yang ditawarkan. Fasilitas pelayanan jasa. Mendapatkan pelayanan jasa otomotif yang disediakan oleh Showroom Mobil.. Fasilitas bangunan. Menikmati fasilitas yang disediakan Showroom Mobil.. 5.1.3 Penentuan Kebutuhan Ruang 1. Dasar perhitungan besaran ruang. a. Perhitungan standar (studi literature) Perhitungan yang didapat dari studi literature yang berhubungan dengan permasalahan yang ada. b. Perhitungan Khusus perhitungan yang mempertimbangkan : . Besaran ruang Yang dipengaruhi oleh beberapa faktor : Jenis kegiatan, modul, alat dan layout, standar yang ada untuk menentukan kapasitas dan daya tampung disesuaikan dalam waktu 10 tahun mendatang.. . Modul peruangan Dengan pertimbangan kebutuhan ruang gerak manusia dan alat-alat yang di pakai dalam rangka kegiatan operasional commit to user Showroom mobil. 62.

(5) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. . Kebutuhan ruang gerak manusia. Gambar 21. Ukuran kebutuhan ruang gerak manusia Sumber : Neufert Architects' Data Third Edition . Kebutuhan ruang pergerakan kendaraan roda empat. Gambar 22. Standar ukuran dan kebutuhan gerak kendaraan roda empat jenis Sedan Sumber : Neufert Architects' Data Third Edition  Kebutuhan ruang pergerakan untuk peletakan furniture. Gambar 23. Ukuran pergerakan ruang manusia dengan peletakan furniture Sumber : Neufert Architects' Data Third Edition commit to user 63.

(6) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. . Kebutuhan ruang untuk parkir kendaraan. Gambar 24. Besaran ukuran untuk space parkir kendaraan roda empat Sumber : Neufert Architects' Data Third Edition . Sirkulasi / flow 10 % adalah standar flow gerak minimum 20 % adalah keleluasaan sirkulasi 30 % adalah tuntutan kenyamanan fisik 40 % adalah tuntutan kenyamanan psikologis 50 % adalah tuntutan persyaratan spesifikasi kegiatan 60 % adalah keterkaitan dengan service kegiatan Ruang public seperti hall, lobby, showroom flow berkisar sekitar 100%- 150%. b. Perhitungan asumsi Perhitungan dengan petimbangan . Kasus yang ditemui. . Studi banding. . Kebijakan dari standar yang diberikan oleh instansi terkait. commit to user 64.

(7) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 2.Kapasitas pelayanan (Studi Banding Pelayanan Otomotif di Surakarta Sebagai Salah Satu Dasar Perencanaan Showroom Mobil di Surakarta ) Standar kapasitas pelayanan bagi sebuah showroom mobil yang berskala Propinsi, lengkap dengan berbagai fasilitas otomotif dan fasilitas penunjangnya untuk kondisi saat ini masih belum dapat ditemui, sehingga untuk mempermudah didalam perencanaanya digunakan berbagai pendekatan dengan standar maupun studi banding yang dianggap mewakili untuk sebuah fasilitas yang sama. Sedangkan dalam memprediksikan pertumbuhan showroom mobil dalam jangka waktu 10 Tahun mendatang, akan disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk Kota Surakarta. Hal ini didasari mengingat peningkatan kebutuhan akan otomotif roda empat akan berjalan seiring dengan pertumbuhan penduduk Kota Surakarta. a. Aktivitas Showroom dan sales (penjualan mobil) Untuk menentukan berapa banyak kapasitas yang dapat ditampung dalam satu showroom (manusia maupun benda), digunakan studi pembanding sebagai sumber. untuk memperoleh pendekatanya, Studi. banding dilakukan pada PT. Nasmoco (Solo Baru). Dari PT. Nasmoco didapat data bahwa jumlah pengunjung showroom rata-rata berkisar 50 orang per hari. Adapun untuk prediksi 10 tahun mendatang yang disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk Surakarta sebesar 0,82% per tahun1(rtrw surakarta 2014-2031) adalah : Pt = Po (1+R)p = 50(1+0,82 %)10 = 50 . 1,0797 = 53 , 986 = 54 orang Waktu pelayanannya adalah 9 jam/hari (08.00 -17 WIB), sedangkan lama pengamatan pengunjung selama berada pada showroom adalah sekitar 2 jam sehingga akan didapat periode pergantian sebanyak : 9 : 2 =4,5 periode. commit to user 65.

(8) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Dengan demikian jumlah pengunjung tiap 2 jam sekali adalah 54 : 4,5 = 12 orang Jumlah mobil yang diperagakan adalah -. 6 mobil baru (new cars). -. 6 mobil bekas (used cars). Jumlah pemandu promosi dan pemasaran adalah 5 orang. Jadi kapasitas untuk satu showroom yang direncanakan pada Showroom Mobil di Surakarta ini tiap satu kali periode (2 jam sekali) minimal dapat menampung : -. 12 Orang pengunjung. -. 5 orang pemandu. -. 6 mobil baru. -. 6 mobil bekas. Sedangkan pengguna dari kegiatan showroom dan sales mobil ini diantaranya adalah berbagai APM (Agen Pemegang Merk ) berbagai jenis diantaranya : -. PT. Nasmoco (Toyota). -. PT. Honda Prospect Motor (Honda). -. Astra International (BMW,PEUGEOT,ISUZU). -. PT. Hyundai Mobil Indonesia. -. PT. Daimler Chrysler Indonesia (Mercedes-Benz,jeep,chrysler). -. PT. Indomobil Suzuki International(suzuki). -. PT. KIA Motor Indonesia (KIA). -. PT. Krama Yudha Tiga Berlian (mitsubishi). -. PT. Ford Motor Indonesia (Ford). -. Audi,Nissan,Mazda,VW,Volvo,Renault,Datsun,Daihatsu. b. Aktivitas Exhibition Dalam menentukan kapasitas ruang untuk mewadahi aktivitas exibihition yang ada pada Showroom Mobil, menggunakan pendekatan melalui studi banding terhadap kegiatan yang mempunyai event serupa, commit to user sehigga dapat mewakili dari seluruh kegiatan pameran otomotif yang ada. 66.

(9) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Sebagai studi perbandingan diambil dari kegiatan “the 22nd Indonesia Intenational Motor Show (IIMS 2014 )” yang diadakan di Jiexpo pada tanggal. 18 September sampai dengan 28 September 2014, dimana. menurut informasi yang didapat, jumlah pengunjung yang datang selama pameran berjumlah sekitar 330.000 orang, tercatat sebanyak dari hari pertama hingga keenam adalah 18.080, 31.029, 40.478, 47.302, 20.683, serta 22.347 orang pengunjung, dirata-rata jumlah pengunjung perhari sekitar 28.000 orang. Sedangkan kegiatan exhibition yang diadakan Showroom Mobil diasumsikan setengah dari “the 22nd Indonesia Intenational Motor Show (IIMS 2014 )“,sehingga didapat jumlah pengunjung : ½ x 28.000= 14.000 orang Waktu operasionalisasi dari kegiatan pameran tersebut adalah 11 jam perhari. Sedangkan lama waktu orang dalam menyaksikan pameran berkisar antara 1 hingga 2 jam, sehingga di dapat periode pergantian sebanyak : 11:2 = 5,5 kali periode Dengan demikian jumlah pengunjung tiap 2 jam sekali adalah : 14.000 : 5,5 = 2545 orang pengunjung Jumlah mobil yang diperagakan di ruang exhibition adalah sebanyak :  20 mobil sedan  40 mobil minibus  30 mobil jeep/SUV Jumlah pemandu pameran untuk tiap-tiap mobil adalah 2 orang (wanita dan pria). Sehingga dipelukan pemandu sebanyak : 2 x(20+40+20) = 160 orang Dengan demikian Kapasitas ruang exhibition yang direncanakan Pada Showroom Mobil ini dalam tiap periode (2jam sekali ) minimal harus dapat menampung : . commit to user 2545 orang pengunjung 67.

(10) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. . 160 pemandu pameran. . 20 mobil sedan. . 40 mobil minibus. . 30 mobil jeep. c.Aktivitas Service Seperti halnya dengan aktivitas penjualan (sales), aktivitas service ini menggunkan studi banding di tempat yang sama, dimana diperoleh data bahwa jumlah pengunjung service rata-rata 40 mobil per hari. Adapun prediksi untuk 10 tahun mendatang dengan pertumbuhan penduduk Surakarta sebesar 0,82% per tahun, didapatkan : Pt = Po (1+ R ) p = 40 (1+ 0,82%) 10 = 40.1,0797 = 43,1888= 44 mobil/hari Waktu pelayananya adalah 8 jam perhari (08.00-16.00 WIB), sedangkan lama perbaikan (service) untuk tiap mobil rata-rata sekitar 2 jam, sehingga didapatkan periode pergantian sebanyak : 8 : 2 = 4 kali Dengan demikian, jumlah mobil yang dapat diselesaikan dalam tiap periode (2 jam sekali) adalah sebanyak : 44: 4 = 11 mobil Alat yang digunakan untuk membantu kemudahan pengerjaan service adalah dengan menggunakan mondel Pit, model single post lift. Sedangkan mengenai jumlah pengunjung dari 11 mobil tersebut dapat diperinci lagi (namun tidak dimasukan ke dalam kapasitas ruang bengkel kerja, tetapi masuk kedalam kapasitas ruang tunggu area servis) menjadi: . 50% datang sendiri: 0.5 x 11 = 5,5 = 6 mobil = 6 x 1 = 6 orang. . 40% datang dengan partnernya (plus 1 orang) : 0,4 x 11 = 4,4 = 4 mobil = 4x2 = 8 orang. . 10% datang dengan keluarga ( plus 3 orang) : 0,1 x 11 = 1,1 = commit to user 1 mobill = 1x4 = 4 orang 68.

(11) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Sehingga jumlah pengunjung dengan 11 mobil dalam setiap kali periode adalah sebanyak 18 orang. Dari ke sebelas mobil tersebut, setiap mobil akan ditangani oleh satu orang mekanik, jadi akan dibutuhkan tenaga mekanik sejumlah 1 x 11 = 11 orang, ditambah dengan 4 orang tenaga ahli elektrikal serta 5 orang tenaga pembantu. Sehinnga asumsi total tenaga pelayanan yang dibutuhkan sebesar 11 + 4 + 5 = 20 orang untuk setiap area servis. Selain itu, disediakan fasilitas rawat inap serta ruang parkir pelayanan yang masing-masing berkapasitas 6 mobil. Dengan demikian, total kapasitas untuk satu ruang servis dalam tiap periode (2 jam sekali) minimal memuat: . 6 mobil servis kecil. . 2 mobil servis besar. . 3 mobil reparasi. . 20 tenaga pelayanan. . 6 mobil rawat inap. . 6 mobil dalam parkir pelayanan. d. Aktivitas Car Wash Besarnya kapasitas ruang car wash pada Showroom Mobil ini didasarkan pada studi banding yang bersumber dari tempat cuci mobil Turbo Car Wash (Pucang Sawit Solo), dimana didapat jumlah pengunjung rata-rata perharinya sekitar 45 kendaraan. Adapun prediksi untuk 10 tahun mendatang dengan pertumbuhan yang disesuaikan dengan pertambahan penduduk Surakarta sebesar 0,82% per tahun adalah: Pt = Po (1+R)p = 45 (1+0,82%) 10 = 48.83 = 49 mobil. commit to user 69.

(12) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 25. Turbo Car wash Sumber : dokumen pribadi tahun 2014 Waktu pelayananya jam 9 jam per hari (08.00-17.00 WIB), sedangkan lama pencucian mobil adalah sekitar 25 menit, sehingga akan didapat periode pergantian sebanyak : 9:0,25 = 36 kali Dengan demikian jumlah mobil tiap kali periode (tiap jam) adalah sebanyak : 49 : 9 kali = 5,4 = 5 mobil Dari jumlah pengunjung sebanyak 5 mobil dapat diperinci lagi menjadi  50% datang sendiri. : 0,5 x 5 = 2,5 = 2 mobil =2 x1 =2 orang.  40% datang dengan partnernya (+1 orang). : 0,4 x 5 = 2 mobil 2. x2 = 4 orang  10% datang dengan keluarga (+3 orang). : 0,1 x 5 = 0,5 mobil 1 x 4 = 4 orang. Alat yang digunakan adalah Hydraulic Car Wash, Sedangkan untuk Finishingnya tiap mobil di kerjakan oleh 3 orang tenaga. Sehingga akan diperlukan tenaga pencuci sebanyak : 3 x 5 = 15 orang. commit to user 70.

(13) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 26. mesin cuci mobil hydraulic Turbo Car wash Sumber : dokumen pribadi tahun 2014 Sehingga kapasitas ruang Car wash yang direncanakan pada showroom mobil untuk satu kali periode (satu jam ) dapat menampung minimal - 5 mobil - 10 Orang pengunjung - 10 Orang tenaga pelayanan e. Aktivitas Spare Parts Untuk menentukan kapasitas ruang penjualan spare parts menggunakan sumber studi banding di PT. Nasmoco dimana diperoleh informasi bahwa jumlah pengunjung untuk aktivitas spare parts dalam tiap harinya adalah sekitar 20 orang , sehingga prediksi 10 tahun mendatang dengan pertumbuhan penduduk Surakarta yang sebesar 0,82% per Tahun adalah : Pt =Po (1+R)p = 20 (1+0,82%) 10 = 20 . 1,0797 = 21,594 = 22 mobil/hari Waktu pelayananya adalah 9 jam /hari (08.00 -17.00 WIB) dengan tenaga pelayanan sejumlah 2 orang, sedangkan untuk menentukan besarnya tempat penjualan beserta gudang penyimpanan barang akan commit to user 71.

(14) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. disesuaikan dengan tempat penjualan serta gudang dari masing-masing sumber yang ada. f. Aktivitas Aksesoris Untuk menentukan besarnya kapasitas ruang aksesoris pada Showroom mobil ini, maka sebagai sumber untuk memperoleh pendekatanya adalah dengan studi banding di tempat-tempat penjualan aksesoris mobil di Surakarta seperti di Maestro car accecoris (SOLO). Dari sumber tersebut diperoleh bahwa jumlah pengunjung per harinya rata-rata 30 mobil (pembelian serta pemasanngan ). Adapun prediksi untuk 10 tahun mendatang yang disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk Surakarta yang sebesar 0,82% pertahunya adalah : Pt =Po (1+R)p = 30(1+0,82%)10 = 30 (1=0,0077 )10 = 30 x 1,0797 = 32,391 = 33 mobil / hari Waktu pelayananya adalah 9 jam / hari (08.00-17.00 WIB), sedangkan lama waktu pembelian dan pengerjaan pemasangan setiap mobil adalah rata-rata sekitar 2 jam (sesuai dengan jenis. pekerjaan pemasangan ).. Sehingga akan diperoleh pergantian periode sebanyak 9 : 2 = 4,5 kali periode Dengan demikian jumlah pengunjung dalam setiap 2 jam sekali adalah sebanyak 33x4,5 = 7,3 = 7 mobil Dan jumlah pengunjung sabanyak7 mobil tersebut dapat di perinci lagi menjadi :  50% datang sendiri = 0,5 x7= 3,5=4 mobil = 4x1= 4 orang  40% datang dengan partnernya (+1 orang) = 0,4 x 7 = 2,8= 3 mobil 3x2 = 6 mobil  10% datang dengan keluarganya (+3 orang ) = 0,1x 7 = 0,7 = 1 commit to user mobil = 1x4 = 4 orang 72.

(15) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Jadi jumlah pengunjung dalam setiap periode adalah sebanyak 14 orang. Dari ke – 7 mobil tersebut, tiap mobil akan ditangani oleh 1 orang tenaga pelayanan, sebanyak 1x7=7 orang. Sedangkan untuk tenaga pelayanan penjualan dan sumber data yang diperoleh rata-rata adalah sebanyak 5 orang. Untuk itu jumlah tenaga pelayanan yang dibutuhkan adalah : 7+ 5= 12 orang Disamping itu juga disediakan ruang parkir pelayanan berkapasitas 5 buah mobil. Dengan demikian kapasitas untuk satu ruang aksesoris pada Showroom Mobil. di Surakarta ini tiap satu periode (2 jam sekali) minimal. menampung 7 mobil. 3. Sumber perhitungan besaran ruang yaitu : -. Neufert Architects' Data (DN). -. Studi banding ruang gerak (AR). -. Asumsi (A). -. Kebijakan dari instansi terkait (SK ). 4. Kebutuhan ruang dan Perhitungan besaran Ruang a. Kebutuhan ruang Tabel 11. Kebutuhan ruang showroom No 1. Kelompok Program kegiatan Fasilitas informasi. User. Kegiatan. Pengunjung. Kebutuhan ruang. Memarkir mobil. Parkir. Tanya informasi. Car informarton center. Turun dari kendaraan. Drop off. commit to user 73.

(16) perpustakaan.uns.ac.id. No 2. Kelompok Program kegiatan Fasilitas Promosi. digilib.uns.ac.id. User. Kegiatan. Pengunjung. dan Pemasaran. Melihat dan membeli. Kebutuhan ruang Showroom mobil baru. mobil baru Melihat dan membeli. Showroom mobil bekas. mobil bekas. Pengelola. Melihat pameran mobil. Exhibition area. Menjual mobil baru. Retail- retail Showroom. Menjual mobil bekas. mobil baru. Mempromosikan mobil. Showroom mobil bekas Exhibition area. 3. Fasilitas pelayanan Pengunjung. Service mobil. Service area. jasa. Cuci mobil. Car wash. Membeli aksesoris. Accecoris center. mobil. Sparepart area. Mengganti / membeli sparepart mobil Pengelola. Memperbaiki kerusakan Service area mobil Mencuci mobil. Car wash. Menjual dan memasang. Accecoris centre. aksesoris mobil Menjual sparepart mobil. commit to user 74. Sparepart area.

(17) perpustakaan.uns.ac.id. No 4. Kelompok Program kegiatan Fasilitas bangunan. digilib.uns.ac.id. User. Kegiatan. Pengunjung. Kebutuhan ruang. Mengambil atau mentransfer uang. ATM centre. Mandaftarkan mobil yang di beli pada. Retail asuransi. asuransi Mengurus kredit mobil. Retail Leasing. pada leasing Membayar barang dan. Kasir. jasa. Retail merchandise. Membeli merchandise mengenai mobil dan lainya. Javanese Food court. Makan dan minum. Restroom. Aktivitas biologis. Amusement. Refreshing sambil menunggu mobil. Ruang tunggu. Menunggu mobil Pengelola. Makan dan minum. Javanese Food court. Aktivitas biologis. Restroom. Istirahat. Restroom for employmet. commit to user 75.

(18) perpustakaan.uns.ac.id. No 5. Kelompok Program kegiatan Fasilitas Pengelola. digilib.uns.ac.id. User Pengelola. Kegiatan Mengelola,. Kebutuhan ruang Ruang pimpinan. mengembangkan dan mengoptimalisasi potensi yang meliputi perencanaan, organisasi, pengembangan dan pengawasan. Ruang rapat. Meeting. Ruang divisi. Menyelenggarakan. kesekertariatan. tugas kesekertariatan administrasi umum. Ruang divisi retribusi. Mengelola pendapatan. dan sewa. retribusi dan penyewaan retail. Security room. Pengawasan keamanan Showroom Mobil. Ruang Mechanical. Pengelolaan, perawatan. Engineering. bangunan dan pengawassan gedung, listrik telepon, AC sanitasi, dll Pengelolaan pengawasan iklan dan tata niaga. commit to user 76. Ruang divisi iklan.

(19) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. b. Besaran Ruang Tabel 12. Besaran ruang showroom No 1. Peletakan. Fungsi Ruang. Lantai 1. Parkir :. Outdoor. Mobil. Perhitungan. Sumber. Modul 3x6 =18@x150 =2.200 m2 Sirkulasi 100%= 2.200 m2 Luasan total = 4.400 m2. DN. (include basment) Sepeda motor. Modul 1x2=2@100 =200 m2 sirkulasi 100% = 200 m2. DN. Luasan total = 400 m2. DN. Parkir truk. 1200 m2. DN. Drop off. 125 m2. A. Loading dock. 48 m2. A. Car Wash. 216 m2. AR. Luasan total lantai 1 outdoor = 6.689 m2 2. Lantai 1. Showroom Mobil baru. 2.250 m2. DN. Indoor. Showroom Mobil bekas 1.825 m2. DN. 2.449 m2. Exhibition hall Bengkel resmi APM. 6.145,6 m. SK 2. DN. (include service area) Sparepart. 500 m2. AR. Accecoris. 500 m2. AR. Car Informaton centre. 144 m2. AR. Retail asuransi. 100 m2. A. Retai Leasing. 100 m. 2. Ruang utilitas 138.75 m2 commit to user 77. DN AR.

(20) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Restroom. 150 m2. AR. ATM Centre. 20 m2. AR. Javanese food court. 500 m2. DN. Minimarket. 80 m2. A. Kasir. 10 m2. A. Luasan : 20652 m2 Sirkulasi 30% = 6195 m2 Luasan total lantai 1 indoor = 26847 m2 3. Lantai 2. Showroom mobil baru. 2.250 m2. DN. Amusement. 100 m2. A. Pimpinan. 13,4 m2. A. Divisi kesekertariatan. 12 m2. Divisi retribusi dan. 20 m2. sewa. 16 m2. Divisi iklan. 84 m2. Divisi ME. 24 m2. Ruang rapat. 6 m2. Toilet. 9 m2. Dapur. 100 m2. Ruang tunggu. 50 m2. Security room. Total luas = 3684,4 m2. Kantor pengelola :. Sirkulasi 30% =1.105,3 m2 Luasan total lantai 2 = 4789 m2 Luasan total besaran ruang pada Showroom Mobil = 38.325 m2 Kebutuhan Luas lantai dasar = luasan lantai satu (26847 m2 ) basement (4400 m2) = 22447m2 commit to user 78.

(21) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.1.4 Pola Hubungan dan Organisasi Ruang A. Pola Hubungan Ruang Fasilitas Showroom Mobil di Surakarta Bagan 3. Fasilitas showroom Sumber : dokumen pribadi tahun 2014. Fasilitas Informasi Bagan 4. Fasilitas informasi showroom Sumber : dokumen pribadi tahun 2014. commit to user 79.

(22) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Fasilitas Penunjang Bagan 5. Fasilitas penunjang showroom Sumber : dokumen pribadi tahun 2014. commit to user 80.

(23) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Fasilitas Promosi dan Pemasaran Bagan 6. Fasilitas promosi dan pemasaran showroom Sumber : dokumen pribadi tahun 2014. commit to user 81.

(24) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Fasilitas Pelayanan jasa Bagan 7. Fasilitas pelayanan jasa showroom Sumber : dokumen pribadi tahun 2014. Zoning Vertikal Fasilitas Showroom Bagan 8. Zoning vertikal fasilitas showroom Sumber : dokumen pribadi tahun 2014. commit to user 82.

(25) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. B. Matriks Ruang Fasilitas Showroom Mobil Di Surakarta. Berhubungan langsung Berhubungan tidak langsung Fasilitas Informasi. Berhubungan langsung Berhubungan tidak langsung commit to user 83.

(26) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Fasilitas Penunjang. Berhubungan langsung Berhubungan tidak langsung. Fasilitas Promosi dan Pemasaran. Berhubungan langsung. commit to user 84.

(27) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Berhubungan tidak langsung Fasilitas Pelayanan Jasa. Berhubungan langsung Berhubungan tidak langsung. Zoning Vertikal. Berhubungan langsung Berhubungan tidak langsung commit to user 85.

(28) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 27. Zoning berdasarkan fasilitas program kegiatan Sumber : dokumen pribadi tahun 2014 Keterangan Gambar: A = Fasilitas Promosi Dan Pemasaran. D. = Fasilitas Pengelola. B = Fasilitas Informasi. E. = Fasilitas Penunjang. C = Fasilitas Pelayanan Jasa C. Organisasi Ruang. berhubungan langsung ------------- Berhubungan tidak langsung commit to user 86.

(29) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. berhubungan langsung ------------- Berhubungan tidak langsung. berhubungan langsung ------------- Berhubungan tidak langsung. commit to user 87.

(30) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. berhubungan langsung ------------- Berhubungan tidak langsung. commit to user 88.

(31) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.2 Analisa Penentuan Lokasi 5.2.1 Dasar Pertimbangan Analisis pemilihan lokasi site untuk Showroom Mobil. ini memperhatikan. beberapa aspek antara lain seperti : 1. Berada pada distrik otomotif. 2. Sesuai arahan perencanaan pemanfaatan lokasi untuk kawasan perdagangan dan jasa. 3. Mudah diakses / dijangkau dan terjamah oleh transportasi umum. 4. Tidak berada pada wilayah taman permanen yang sudah tertata rapi. 5. Memungkinkan pemaksimalan lahan pada area yang terbatas. 5.2.2 Analisa pendekatan Dengan dasar pertimbangan diatas, Ada 2 alernatif site. Diantaranya Adalah :. B. A. Gambar 28. Pilihan alternatif lokasi site showroom mobil Sumber : RTRW commit Surakarta to user 2011-2031 89.

(32) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. A. Area jalan Slamet Riyadi Laweyan Surakarta. Gambar 29. Eksisting SITE A Sumber : analisa pribadi . Berada pada distrik otomotif.. . Sesuai arahan perencanaan pemanfaatan lokasi untuk kawasan perdagangan dan jasa.. . Mudah diakses/ dijangkau dan terjamah oleh transportasi umum.. B. Area jalan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Gambar 30. Eksisting SITE B user (google earth) Sumber :commit analisatopribadi 90.

(33) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. . Berada pada distrik otomotif. . Sesuai arahan perencanaan pemanfaatan lokasi untuk kawasan perdagangan dan jasa.. . Jangkauan oleh transportasi umum kurang.. . Berada pada area luar kota Surakarta Selain beberapa aspek diatas Selain beberapa arsitektur. aspek di. atas, pendekatan. hightech. mengarahkan. pemilihan pemilihan site agar memenuhi beberapa kriteria seperti : 1. Membuka kemungkin pengembangan wilayah di sekitar site. 2. Dapat mengekspos fasiliitas Showroom Mobil dengan bentukan yang mewakili teknologi tinggi secara maksimal kepada khalayak ramai. 3. Site berada pada jaringan Infrastruktur yang lengkap untuk menunjang Teknologi pada bangunan. 4. Memungkinkan penggunaan teknologi modern Sesuai dengan Kebijakan Fungsi Kawasan Kota Surakarta menurut RTRW 2011–2031 Kota Surakarta terbagi menjadi 10 Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Fungsi dari masing-masing SWP diarahkan seperti pada tabel berikut :. commit to user 91.

(34) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Tabel 13. SWP Kota Surakarta Sumber: RTRW 2011-2031 Kota Surakarta. Keterangan fungsi SWP : A : Pariwisata B : Kebudayaan C : Olah raga D : Industri E : Pendidikan F : Perdagangan G : Pusat administrasi / perkantoran H : Perumahan Dari alternatif site di wilayah Solo Raya untuk fasilitas showroom Mobil ini. Alternatif site yang memenuhi kriteria adalah lokasi A yang berada di area pusat kegiatan bisnis Jalan Brigjend Slamet Riyadi dan berada pada jalan utama penghubung Kota Surakarta-Semarang serta jalan utama penghubung Kota Surakarta-Jogjakarta. Site tersebut memenuhi kriteria pemilihan site yang berpotensi dikembangkan dengan pendekatan arsitektur commit to user Hightech . 92.

(35) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 31. Eksisting SITE terpilih Sumber : analisa pribadi. lokasi site A berada di wilayah perdagangan yaitu berlokasi di daerah Jalan Slamet Riyadi kecamatan laweyan Surakarta. Site ini memenuhi kriteria karena sesuai prioritas area commit pelayanan berdasarkan distrik to user 93. sesuai dengan.

(36) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. arahan perencanaan pemanfaatan ruang untuk distrik perdagangan dan jasa, mudah dijangkau & tidak rawan macet, Infrastuktur Lengkap, site merupakan lahan yang terbatas, posisi site terpilih dapat membuka kemungkinan pengembangan di sekitar site, site dilewati oleh salah jalur Luar kota menuju Yogyakarta dan Semarang fasilitas berpotensi untuk diekspos secara maksimal, site dengan luasan terbatas dan dipisahkan jalan raya berpotensi untuk dikembangkan dengan menggunakan teknologi modern. Posisi site di sudut persimpangan jalan dengan luasan total 41.975 m2 utara 293 m selatan 230 m barat 148 m timur 180 m. Site memiliki batas sebelah utara adalah Rel kereta api dan rumah penduduk, sebelah timur Rumah penduduk dan pertokoan, sebelah selatan jalan Slamet Riyadi, Rumah penduduk dan Solo Centre Point dan sebelah barat adalah area pertokoan dan Stasiun Purwosari.. Gambar 32. Eksisting SITE terpilih Sumber : analisa pribadi Luas site = 41.975 m2 Building Coverage 70%= 29.3825 m2. commit to user 94.

(37) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.3 Analisa Konsep Site 5.3.1 Analisa Pola Pencapaian 1. Dasar Pertimbangan - Memberikan kemudahan dan keamanan pencapaian menuju dan dari site. - Pengelompokan kegiatan yang diwadahi. - pemerataan pencapaian. 2. Analisa - Pencapaian utama menuju ME yaitu : Jalan utama Brigjen Slamet Riyadi Jalan Brigjen Slamet Riyadi merupakan jalur utama yang mempunyai empat lajur kendaraan. dengan dua jalur arah untuk berbagai jenis kendaraan. bermotor baik dalam Kota, antar Propinsi, Antar kota maupun Antar Propinsi. - Pencapaian pada SE : melewati jalan lingkungan di sebelah timur Site, yaitu jalan Hasanudin, Laweyan yang merupakan jalan dua arah dengan kepadatan lalu lintas yang relatif normal rata-rata di setiap jam. Pemilihan SE ini ditujukan agar tidak mengganggu sirkulasi Lalu lintas di Jalan Brigjen Slamet Riyadi dan diharapkan tetap mendukung pola sirkulasi yang ada. 3. Respon Desain. Gambar 33. Analisa pencapaian pada site commit to user Sumber : analisa pribadi 95.

(38) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.3.2 Analisa Pola Sirkulasi 1.Dasar Pertimbangan - Faktor keamanan, kenyamanan,efektif dalam pola sirkulasi site sehingga aktivitas user pada site tidak terganggu dan berjalan lancar 2. Analisa. Gambar 34. Analisa sirkulasi pada site Sumber : analisa pribadi Sirkulasi menggunakan jalan satu arah untuk mempermudah mengatur sirkuasi kendaraan yang keluar dan masuk ke dalam site. 5.3.3 Analisa Orientasi Bangunan 1. Dasar Pertimbangan - Ekspose bangunan yang maksimal - Kemudahan akses menuju dan dari bangunan - Letak Main Entrance - Kondisi lalu lintas kendaraan bermotor maupun pejalan kaki - Point of interest bangunan Showroom commit to user 96.

(39) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 2. Analisa. Gambar 35. Orientasi bangunan menghadap persimpangan jalan Sumber : analisa pribadi 5.3.4 Analisa Penzoningan Area Showroom Mobil ini myaoritas adalah area publik sehingga sebagian besar kegiatan yang diwadahi adalah untuk kepentingan publik. Sehingga penentuan zonning terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut : a. Zona Publik, merupakan area dapat diakses dengan leluasa dari ruang luar dan mewadahi semua kegiatan user publik. b. Zona Semi Publik, merupakan area pelayanan kepada user publik. c. Zona Privat,merupakan zona kerja khusus pengelola dan user publik tidak diperkenankan untuk memasukinya kecuali memiliki kepentingan khusus.. commit to user 97.

(40) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 36. Zoning berdasar zona kegiatan user showroom Sumber : analisa pribadi Zona Publik berada pada lapisan terluar karena merupakan zona yang berfungsi sebagai akses dari ruang luar dan memiliki luasan terbanyak. Zona Semi publik berada di antara zona publik dan privat karena berfungsi sebagai /area pelayanan yang harus menghubungkan pengelola dan publik. Zona Privat berada pada pusat zonning agar pelayanan dari pusat dapat menyebar dengan mudah. Sehingga zonning pada Showroom mobil ini memiliki pola lingkaran memusat dengan tiga lapisan zona berturut turut dari luar zona publik, zona semi publik, dan zona privat.. Gambar 37. Zoning berdasarkan fasilitas showroom commit to user Sumber : analisa pribadi 98.

(41) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Keterangan Gambar: A = Fasilitas Promosi Dan Pemasaran. D. = Fasilitas Pengelola. B = Fasilitas Informasi. E. = Fasilitas Penunjang. C = Fasilitas Pelayanan Jasa 5.3.5 Analisa Respon Bangunan Terhadap Matahari. Gambar 38. Sketsa respon bangunan terhadap matahari Sumber : analisa pribadi tidak terdapat bangunan tinggi di sisi Timur dan Barat Site sehingga tidak. terdapat. bangunan. yang. potensi. berpotensi. menghalangi. pecahayaan alami kedalam site. Indonesia merupakan negara yang terletak pada wilayah beriklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan intensitas cahaya matahari yang menyinari permukaan wilayah memiliki intensitas yang lebih besar. Penyinaran matahari commit to userini memiliki potensi positif yang 99.

(42) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. perlu dimanfaatkan dan potensi negatif yang perlu ditanggulangi. Pada analisis respon bangunan showroom mobil terhadap matahari terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan, yaitu a. Pemanfaatan potensi energi matahari sebagai alternatif energi b. Pemanfaatan potensi matahari untuk penyinaran interior bangunan c. Penanggulangan efek glare dan sinar matahari pada kegiatan exhibition d. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami dan penanggulagan glare dalam ruangan Respon Dengan mengacu prinsip Hightech dengan. pemanfaatan teknologi. modern, energi matahari dapat diolah menjadi salah satu energi alternatif dengan menggunakan bantuan solar panel. Agar dapat menghasilkan energi yang maksimal maka solar panel harus menyerap intensitas sinar matahari yang relatif konstan, namun efek dari rotasi bumi mengakibatkan matahari seolah olah berputar dengan arah lintasan dari timur ke barat. Solar panel umumnya dipasang pada posisi konstan dan dihadapkan pada arah datangnya intensitas matahari terbesar saja dan hal tersebut hanya terjadi beberapa waktu saja (tidak dapat dilakukan dari pagi sampai sore). Maka posisi Solar panel akan diletakan pada sisi yang terkena intensitas matahari paling lama yaitu berada pada tengah-tengah massa bangunan dan pada lantai bangunan paling tinggi . 5.3.6 Analisa Respon Bangunan Terhadap Angin Angin merupakan energi kinetik yang bergerak dan menimbulkan tekanan bila terhalang sesuatu. Pada intensitas yang tinggi tekanan ini sangat mempengaruhi struktur bangunan karena memberi tekanan dari arah horisontal sehingga perlu bentukan massa bangunan yang aerodinamis sehingga angin dapat mengalir melewati bangunan dengan lancar tanpa memberi tekanan pada struktur bangunan. Selain itu arus angin yang terhalang oleh sesuatu dapat menimbulkan turbulensi angin yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Angin yang menerpa commit to user 100.

(43) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. permukaan yang rata dan luas akan cenderung memberi tekanan yang tinggi terhadap permukaan tersebut.. Gambar 39. Sketsa respon bangunan terhadap arah angin Sumber : analisa pribadi Angin bergerak dari arah selatan menuju utara. Pada Bagian selatan site terdapat bangunan tingi yaitu Solo Centre Point dan apartemen, namun jarak nya cukup jauh sehingga pergerakan sirkulasi angin tidak terdapat hambatan. Bentuk yang dapat mengalirkan angin tanpa memberi suatu tekanan pada permukaan adalah bentuk kurva. Sehingga bentukan bangunan hendaknya bentuk dinamis stream line seperti filosofis sebuah mobil agar angin dapat mengalir dengan lancar untuk penghawaan sekitar bangunan.. Gambar 40. Respon desain bentukan massa Sumber: Analisa pribadi commit to user 101.

(44) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.4 Analisa Tampilan Bangunan Analisa. tampilan bangunan bertujuan untuk menentukan tampilan fisik. bangunan. 1. Dasar pertimbangan -. Menyesuaikan dengan karakteristik bangunan Showroom Mobil dengan. Pendekatan. Arsitektur. Hightech. yang. merupakan. penggunaan teknologi tinggi pada bangunan serta mencitrakan karakter teknologi tinggi pada bangunan. -. Mewakili sebuah bangunan Showroom sebagai bangunan yang diperuntukan sebagai bangunan komersial yang mewakili image Teknologi tinggi sebuah kendaraan roda empat yang memiliki beberapa aspek, diantara lain : teknologi. muthakir, canggih,. fleksible, fungsional. Dimana showroom mobil hightech ini mewakili karakter yang diwadahi pada bangunan yaitu karakter sebuah mobil.. -. Menunjang fungsi wadah dan kegiatan yang berlangsung di dalam bangunan.. 2. Analisa Pendekatan Tabel 14. Analisa aspek pendekatan Sumber: Analisa pribadi Aspek Filosofi. Kriteria. Teknologi muthakir. Memberi kesan Bangunan harus teknologi terbaru pada menggunakan elemen bangunan. teknologi yang terbarui dan terkini. kesan pergerakan Bangunan menggunkan yang dinamis antara elemen sirkulasi satu ruang dengan vertikal yang ruang yang lain. menunjang untuk kemudahan sirkulasi antar ruang.. Fleksible. commit to user 102. Tuntutan pada Desain.

(45) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Aspek Filosofi. Kriteria. Tuntutan pada Desain. Fungsional. Mampu mewadahi sesuai dengan kebutuhan user dan fungsi ruang berjalan dengan baik. Mampu mewakili kesan teknologi tinggi(hightech). Bentuk desain yang mengacu pada konsep Hightech. Ekspose.. Bangunan harus memeiliki ruang yang bisa mewadahi kegiatan user dengan baik. Warna2 cerah, silver.. Warna. Bentuk fisik. Material. Bentuk Hightech.. massa. Kaca, transfluent.. 3. Respon desain. Gambar 41. Respon desain yang mewakili karakter bangunan hightech Sumber: Analisa pribadi 5.5 Analisa Bentuk Dan Pola Bangunan Analisa pendekatan bentuk dan pola bangunan bertujuan untuk menentukan bentuk dan pola gubahan massa yang sesuai. 1. Dasar Pertimbangan - Memunculkan daya tarik sebagai bangunan komersial otomotif, showroom mobil hightech ini mewakili karakter yang diwadahi pada bangunan yaitu mobil commit to user 103.

(46) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. dengan karkter muthakir, canggih, fleksible, fungsional dan berteknologi tinggi sesuai dengan pendekatan arsitektur hightech. - Kelancaran , keamanan dan kemudahan sirkulasi - Optimasi dan fleksibiitas ruang - Memiliki Ekspose bangunan tinggi - Point of interest untuk pada daerah Lokasi Site 2. Analisa pendekatan Bentuk massa di dominasi oleh bentuk dasar yaitu segiempat, segitiga,lingkaran dengan pertimbangan aspek fungsional dan efisiensi ruang sebagai bangunan komersial. Bentuk dasar massa yang lain menggunakan filosofis dari komponen kendaraan dan gabungan filosifis dari karakter teknoogi tinggi dan kendaraan. 5.5 Analisa Pendekatan Desain Interior Fasilitas Promosi dan Pemasaran -. Pola dan bahan material lantai dinding, plafon, lighting di desain dengan karakter menciptakan kondisi suasana yang menarik berkesan berteknologi tinggi sehingga mampu menarik perhatian pengunjung untuk menikmati fasilitas promosi dan pemasaran yang ada.. -. Desain Ruang Retail APM (Agen Pemegang Merek) disesuaikan dengan standar dari Pihak APM.. -. Penggunaan Teknologi Display audio visual yang berhubungan dengan kendaraan roda empat untuk mendukung suasana yang akan di ciptakan.. Fasilitas Informasi dan Pengelolaan -. Pola dan bahan material lantai dinding dan plafon di desain dengan karakter menciptakan kondisi suasana yang kondusif dan mendukung dalam bekerja.. -. Pemilihan pencahayaan, warna, oranamentasi, teknologi yang mendukung suasana kerja.. Fasilitas Bangunan -. Penciptaan suasana pada fasilitas pendukung yang sesuai dengan karakter masing-masing ruang. commit to user 104.

(47) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.6 Analisa Sistem Struktur Struktur Bangunan Utama Showroom Pada analisis struktur bangunan utama terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu struktur penutup bangunan yang berbentuk lengkung streamline dengan bentang lebar, struktur penyangga plat lantai dan Struktur pondasi. Fasilitas Showroom Mobil ini. merupakan suatu bangunan bentang lebar. sehingga memerlukan struktur dengan kekuatan yang besar. Dengan pendekatan arsitektur hightech yang menekankn prinsip teknologi modern maka struktur yang digunakan bukanlah struktur konvensional pada bangunan pada umumnya namun menggunakan struktur yang sangat kuat, dapat diekspos, dan menggunakan material dengan kualitas yang paling tinggi. Struktur penutup bangunan Bangunan Utama Showroom ini memiliki bentuk lengkung. Untuk mendapatkan bentuk lengkungan dan memiliki struktur yang stabil maka digunakan struktur spaceframe. Analisa Dibagi menjadi 3 yaitu : a. Analisa Sub Struktur 1) Tujuan : Untuk menentukan sistem sub struktur / pondasi yang dapat mendukung bangunan Showroom Mobil Hightech . 2) Faktor penentu : . Bangunan mempunyai ketinggian + 15 M.. . Daya dukung tanah dan kondisi hidrologis, dimana daya dukung tanah dan kondisi ketinggian air tanahnya normal.. . Cukup kaku dalam menghadapi gaya lateral.. . Bangunan bentang ebar. Berdasarkan kondisi site,maka sistem alternatif sub struktur yang dipilih adalah :  Sistem pondasi sumuran Digunakan untuk bangunan dengan jumlah lantai banyak (lebih dari 2 dan kurang dari 4 lantai).. commit to user 105.

(48) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id.  Sistem pondasi tiang pancang Untuk bangunan dengan lantai banyak (lebih dari 2 lantai). Mempunyai kemampuan menahan beban besar dan stabil. Pondasi ini mampu menahan guncangan dari struktur di atasnya..  Sistem Pondasi Foot Plate Untuk bangunan berlantai 2 dengan lebar konstruksi super struktur berat.. Gambar 42. Bangunan showroom mobil 2 lantai yang menggunakan FOOT PLATE dengan ekspose struktur kolom Sumber: Analisa pribadi. commit to user 106.

(49) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Tabel 14. Analisa aspek pendekatan Sumber: Analisa pribadi. Kriteria. Sumuran. Daya dukung thd bangunan berlantai. Tiang. Foot. pancang. plate. Baik. Cukup. Cukup. Baik. Cukup. Cukup. Baik. Baik. Cukup. Cukup. Cukup. Cukup. banyak Kemudahan dan kecepatan mengerjakan Kesesuaian thd kondisi geologis & hidrologis Kekakuan menghadapi gaya lateral. Berdasarkan tabel penilaian pondasi di atas maka pondasi yang dipilih untuk Bangunan Utama adalah pondasi pondasi Foot Plate .. Gambar 43. Pondasi tiang pancang pada potongan showroom mobil Sumber: Analisa pribadi b. Analisa Super Struktur 1) Tujuan : Untuk menentukan sistem struktur pada bagian atas, yaitu badan bangunan, seperti : dinding, kolom, dan balok. commit to user 107.

(50) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 2) Faktor penentu :  Memiliki fleksibilitas tinggi  Ringan dan kuat  Kemampuan menahan gaya-gaya lateral  Estetis untuk di ekspose 3) Analisa :  Kolom dan Balok Sesuai dengan tuntutan fungsinya, diperlukan suatu system struktur yang dapat mendukung berjalannya fungsi tersebut. Pada ruang pertemuan, hall, loby, dan ruang display dibutuhkan suatu system struktur yang memiliki bentang lebar, sehingga ruang tidak terganggu dengan kolom-kolom. Maka untuk super struktur digunakan struktur rangka dengan pertimbangan :  Efektif  Jarak kolom sangat menentukan fleksibilitas pembagian ruang  Struktur yang ringan  Kebebasan pengolahan tampak bangunan Kolom Kolom diperlukan untuk menyalurkan beban ke pondasi. Menghindari bentuk kolom yang memiliki sudut tajam, juga meminimalkan bentuk-bentuk yang menyudut agar lebih memberikan kesan lues dan tidak kaku, maka pemilihan bentuk kolom bundar/ tabung. Balok Balok digunakan untuk mendukung beban di atasnya. Dinding Fleksibilitas dalam desain dinding sangat diperlukan maka konstruksi yang digunakan adalah konstruksi rangka dimana dinding tidak berfungsi sebagai pemikul beban. Beban dari atap disalurkan ke pondasi lewat kolom. Bahan yang digunakan sebagai dinding bercirikan hightech yaitu bahan-bahan fabrikasi ,batako, kaca, alumunium. commit to user 108.

(51) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 44. bahan material struktur utama dan pengisi yang mencirikan bangunan hightech. Sumber: Analisa pribadi c.. Analisa Upper Struktur. 1) Tujuan : Untuk menentukan sistem upper struktur / struktur atap. 2). Faktor yang menentukan :. . Kemudahan dalam teknologi dan material bahan.. . Mendukung estetika penampilan bangunan. . bentang lebar.. 3). Analisa Pada analisis struktur bangunan utama terdapat beberapa aspek yang. perlu diperhatikan yaitu struktur penutup bangunan yang berbentuk lengkung streamline dengan bentang lebar, struktur penyangga plat lantai, dan Struktur pondasi. Struktur penutup bangunan bangunan utama showroom ini memiliki bentuk streamline. Untuk mendapatkan bentuk lengkungan dan memiliki struktur yang stabil maka digunakan kombinasi struktur spaceframe,cable dan folded . Plat lantai yang digunakan pada bangunan utama showroom adalah plat lanti beton K-400 sehingga memiliki ketebalan yang relatif tipis dan sangat rigid. Kelebihan Struktur Space Frame, cable dan folded : a. Ringan,beban akibat berat struktur sendiri kecil karena terbuat dari pipa galvanis atau aluminium. commit to user 109.

(52) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. b. Fabrikasi, elemen-elemen strukturnya merupakan produk pabrik. Sehingga bentuk dan ukurannya seragam dan persisi. c. Hemat material struktur material struktur yang dipakai hanya kolom pada ujung-ujung saja. d. Estetis, bentuk strukturnya indah dan memiliki unsur estetika. 4). Penutup Atap. Beberapa jenis penutup atap yang biasa digunakan adalah : Tabel 15. Sifat material penutup atap Sumber: Ragam Aplikasi Fasad & Secondary Skin Sifat Khas Bahan. Material Pelat Baja. - Daya tahan tinggi - Beban yang dihasilkan cukup tinggi - Variatif dari aspek bentuk, warna dan ukuran - Mudah dalam pengadaan & pengerjaan - Rapat air dan meneruskan panas ke dalam bangunan - Dapat digunakan untuk kemiringan kecil. Asbes Metal Roof. - Daya tahan tinggi, meredam bunyi. - Mudah dalam pengerjaan - Dapat menyerap panas sampai 61% - Tersedia dalam berbagai warna,bentuk,&ukuran - Beban yang dihasilkan ringan - Mampu digunakan untuk bentang lebar - Daya tahan tinggi. Atap transparan. - Mudah dalam pengerjaan & pengadaan. (skylight). - Beban yang dihasilkan ringan - Dapat dibentuk dalam berbagai variasi - Digunakan untuk pencahayaan alami commit to user 110.

(53) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Berdasarkan kriteria di atas, maka. dipilih penutup atap plat baja,. transparan dan metal roof yang dapat menjadi material untuk Shoowroom Mobil Di Surakarta ini.. Gambar 45. Penutup atap ekspose struktur space frame Sumber:http://www.gopixpic.com/500/space-framestructures/http:||2*imimg*com|data2|FX|CC|MY1084885|pict0018-500x500*jpg Respon desain. Gambar 46. Massa dengan upper struktur Space Frame,cable dan folded Sumber: Analisa Pribadi commit to user 111.

(54) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.7 Analisa Sistem Utilitas Pada Showroom Mobil dengan pendekatan arsitektur higtech ini menggunakan sistem utilitas bangunan yang menggabungkan antara sistem teknologi dan sistem manajemen. pada bangunan yang disebut dengan. Intelligent Building System (IBS). Dimana sistem. IBS bangunan ini. merupakan sistem yang terintegrasi dengan beberapa unsur dari bangunan . Diantaranya adalah : . Sistem otomatisasi bangunan (SOB) o Sistem manajemen bangunan Optimasi pemanasan dan kendali udara Kontrol (kendali) skedul dan program Monitor status lingkungan dan fasilitas Kendali jarak jauh Kendali elevator Kendali parkir o Sistem penghematan energi Otomasi pencahayaan dan kendali tirai Manajemen kebutuhan energi Thermosiphon tat udara Kendali fasilitas tenaga steamlined o Sistem keamanan Pengamanan dengan CCTV Kendali pintu dan kunci jarak jauh Kendali api dan asap Deteksi kebocoran gas dan air Respon terhadap hilangnya tenaga listrik. . Sistem Telekomunikasi o Telepon kunci multiguna, konferensi jarak jauh, tulisan jarak jauh, teleks, komunikasi dengan PC, Faksimili dan video, e-mail, penulisan. . dengan biaya murah, komunikasi dengan radio satelit. commit to user Sistem otomasi perkantoran 112.

(55) perpustakaan.uns.ac.id. o. digilib.uns.ac.id. Proses dokumen, dukungan dalam membuat keputusan, kontrol (kendali) dan dukungan schedule, proses dan data elektronik (EDP), sistem kartu identitas (ID card ), pelayanan informasi untuk publik, dukungan akses database dari luar.. . Building engineering o Sistem perencanaan lingkungan. Perencanaan : ergonomik, ruang santai yang fleksible, pemeliharaan dan fleksible. o Arsitektur, Struktur dan engineering bangunan. Sistem. pengkabelan,pencahayaan,. tata. udara,. pendistribusian. dokumen, perencanaan tahan gempa, perencanaan furniture. IBS merupakan suatu pendekatan desain dengan pemikiran yang jauh kedepan, yaitu merupakan paduan harmonis antara otomasi, komunikasi dan perencanaan lingkungan agar tercipta suatu gedung yang baik. Semua sistem diatas dikontrol pada satu ruangan utama yang merupakan ruang komputer yang menjadi pusat kontrol.. Gambar 47. Ilustrasi skema Bangunan yang menggunankan Intellegent Building sistem Sumber: http://www.kmccontrols.com/images/misc/BAS-Behind-the-Scenes2.jpg commit to user 113.

(56) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 5.7.1 Sistem Mekanikal dan Elektrikal Sistem Mekanikal dan elektrikal Pada showroom terintegrasi dengan IBS sehingga kontrol terpusat dengan Analisa tiap sistem sebagai berikut : a.. Analisa Sistem kelistrikan Tujuan : Untuk mendapatkan sistem penyediaan listrik dan jumlah kebutuhan listrik. Dasar Pertimbangan :  Jumlah kebutuhan listrik  Jumlah ketersediaan listrik  Efektivitas dan efisiensi Analisa dan Hasil : Sumber tenaga listrik yang digunakan berasal dari PLN dengan generator (genset) dan solar cell sebagai sumber listrik cadangan dalam keadaan darurat. Dalam penggunaannya memakai sistem Automatic Transfer Switch (ATS) yang berfungsi secara otomatis menghidupkan genset pada waktu listrik PLN mengalami pemadaman. Sedangkan untuk jaringan listrik yang berhubungan dengan komputer dilengkapi dengan UPS (Uniterrupted Power Supply).. (IBS CONTROL BUILDING ) Skema jaringan listrik :. PLN. PUSAT KONTROL BANGUN AN. Meteran ATS. Bahan bakar. SDP. Meteran. Ruang. SDP. Meteran. Ruang. SDP. Meteran. Ruang. SDP. Meteran. Ruang. SDP. Meteran. Ruang. MDP. Genset. commit to user Sumber : Analisis pribadi 114.

(57) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Penyediaan Energi Cadangan Menggunakan Solar Cell Energi listrik disediakan secara mandiri oleh fasilitas dengan pemanfaatan solar cell. sistem terpusat dan distribusinya diatur oleh komputer dari ruang. kontrol utama.. Gambar 48. Skema Penyediaan energi listrik cadangan Sumber : Analisis pribadi b. Analisa Sistem Komunikasi Tujuan : Untuk menentukan sistem komunikasi di dalam bangunan Dasar Pertimbangan :  Kebutuhan pengguna  Luas lantai  Efektivitas dan efisien Analisa dan Hasil : Sistem yang digunakan adalah  Operasional  Komunikasi terpusat / PABX  Berita panggilan melalui operator  Intercom di zona pengelola antar ruang-ruang tertentu  Hot spot internet/ wi-fi teknologi. commit to user 115.

(58) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Skema jaringan komunikasi :. PUSAT KONTROL BANGUNAN. TELKOM. PABX. Area pelayanan Area office. Security Service. Gambar 49. Skema Penyediaan energi listrik cadangan Sumber : Analisis pribadi c. Analisa Sistem Penangkal Petir Tujuan : Untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir. Dasar Pertimbangan :  Kemampuan tinggi untuk melindungi gedung dari sambaran petir.  Pemasangan tidak mengganggu tampak dan penampilan bangunan.  Keamanan dan kemudahan penerapan dalam bangunan. Analisa dan Hasil : Perbandingan cara kerja sistem Franklin dan Faraday. commit to user 116.

(59) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Tabel 16. Perbandingan istem Franklin dan Faraday Sumber : Utilitas bangunan, Ir. Hartono Poerbo, M. Arch. 1992 Hal. Franklin. Faraday. Prinsip. Bila terjadi petir maka juga akan terjadi ionisasi di awan. kerja Loncatan ion-ion tersebut dapat ditahan oleh preventor sehingga tidak mengenai bangunan, radius perlindungan sama dengan tinggi preventor. Keuntungan Harganya lebih murah dibanding sistem faraday Kerugian. Bila suatu saat ion – ion pada preventor tersebut habis atau berkurang maka daya perlindungannya menjadi menurun. Tiang-tiang faraday yang berjarak maksimal 30 m (antar tiang) terletak di sekeliling bangunan untuk menangkap loncatan ion-ion petir kemudian disalurkan ke tanah.. Sifat perlindungan lebih baik karena aliran listrik langsung dihantarkan ke ground di tanah Lebih mahal dibandingkan sistem franklin.. Sistem yang digunakan adalah sistem Faraday, berupa tiang setinggi 50 cm, dengan jarak antar tiang maksimal 30 m, dipasang di puncak atap, kemudian dihubungkan dengan kawat, yang dimasukkan ke dalam pipa yang tidak memiliki kemampuan menghantarkan listrik (seperti pipa peralon), dan kemudian dihubungkan ke ground. Sudut yang mampu dilindungi dan terjangkau oleh penangkal petir. Pada ujung ground diberi kolam air untuk memperbesar penghantar listrik di tanah.. Gambar 50. Pemasangan sistem penangkal petir Sumber : Utilitas Bangunan, Tanggoro, UI Press, 2004 commitDwi to user 117.

(60) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. d. Analisa Sistem Penanggulangan Kebakaran Tujuan : Untuk menentukan sistem yang cocok untuk pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada showroom mobil. Dasar Pertimbangan :  Cocok untuk bangunan bertingkat tinggi  Efektivitas dan efisiensi Analisa dan Hasil : Cara penanggulangan bahaya kebakaran yang digunakan adalah sbb:  Evakuasi Jalur evakuasi (tangga darurat) adalah jalur yang terpenting untuk diperhatikan dalam usaha pengamanan bahaya kebakaran. Tangga darurat harus bebas dari asap (gas panas dan beracun). Ruang tangga yang bertekanan (presurized stair well) diaktifkan secara otomatis bila terjadi kebakaran.  Hidran Bangunan Hidran diletakkan dengan jarak 35 m antara satu dengan lainnya, berada di tempat yang mudah terjangkau dan relatif aman. Pada umumnya diletakkan di dekat pintu darurat.  Hidran Halaman Hidran berada di luar bangunanpada lokasi yang aman dari api dan mudah dijangkau.  Sprinkler air Sprinkler dihubungkan dengan jaringan pipa air bertekanan tinggi. Umumnya sprinkler dirancang untuk berfungsi jika panas telah mencapai suhu 68ºC dan air akan memancar pada radius sekitar 3.5m. Sprinkler air dipasang pada ruangan yang jauh dari barang elektronik. Misalnya : ruang pelayanan servis, bengkel ,serta ruang showroom.  Pemadam powder (dry chemical) Powder Dry Chemical atau serbuk kimia kering adalah commit to user bahan pemadam yang serbaguna. Alat deteksinya adalah cara 118.

(61) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. pendeteksian panas yang merupakan gabungan dari sistem deteksi panas dengan sistem mekanis alat pemadam portable. Alat ini akan bekerja secara otomatis menyemprotkan bahan Dry Chemical bila terjadi kebakaran dan temperatur ruangan mencapai 72ºC. Skema jaringan pemadam kebakaran. Alat deteksi. IBS PUSAT CONTROL. API / ASAP. Manusia / operator. sistem start. Pemadaman manual (tabung portable). Alat pemadaman aktif. Panel alarm. Menghubungi pemadam kebakaran. Pemadaman api dari luar bangunan dengan hydrant. Gambar 51. Skema pemadam kebakaran Sumber : Analisa pribadi Analisa kebutuhan air untuk pemadam kebakaran Kebutuhan untuk hydrant dan sprinkler adalah : Hydrant box. : 400 liter/menit/coupling dengan panjang selang 30 m.. Hydrant pilar. : 1000 liter/menit/coupling. Sprinkler: 60 liter/menit/head mampu menyemprotkan air seluas 5 m2.. Sumber : (Hartono Poerbo, 2002, Utilitas Bangunan, hal. 22, Jakarta : Djambatan) 5.7.2 Sistem Sanitasi dan Pengolahan Sampah a. Analisa Sistem Air Bersih 1) Tujuan : Untuk mendapatkan sistem penyediaan air bersih. 2) Dasar pertimbangan :  Jumlah pemakai  Jaminan ketersediaan air commit to user  Efisiensi dan efektivitas 119.

(62) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 3) Analisa dan Hasil :  Pada prinsipnya dalam penyediaan air ada 2 sumber air bersih, dari sumur & PDAM..  Ada 2 cara pendistribusian air, yaitu Up Feed Distribution dan Down Feed Distribution.  Sistem yang dipilih untuk bangunan showroom mobil adalah sistem down feed distribution, karena air tanah tidak terus menerus dipompa ke atas (seperti up feed), tetapi ditampung dalam tangki-tangki air yang diletakkan di atas (top floor) kemudian didistribusikan. Keuntungan menggunakan sistem ini adalah mampu memperhitungkan jangkauan distribusi dengan membagi area pelayanan terhadap luasan tapak. Tabel 17. Perbandingan sistem up feed dan down feed Sumber : Mata kuliah utilitas bangunan. commit to user 120.

(63) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Skema Down Feed Distribution yang digunakan :. Gambar 52. Skema sistem down feed distribution Sumber : Analisa pribadi Analisa Kebutuhan Air Bersih Pedoman cepat untuk mengetahui perkiraan jumlah air bersih yang dibutuhkan setiap hari. Flat. 2 m3/hari/100m2. Kantor. 1 m3/hari/100m2. Rumah sakit. 1,5 m3/hari/100m2. 2 Sumber 2002, Utilitas Bangunan, hal. 22, Jakarta : Djambatan) Hotel (Hartono3 Poerbo, m3/hari/100m 3/hari/100m2 Pertokoan 0,5 mSistem b. Analisa Drainase. 1) Tujuan : Untuk mendapatkan sistem pembuangan air kotor dan air hujan. 2) Dasar Pertimbangan :  Sistem pembuangan air kotor yang memperhatikan kondisi tapak  Menghindari pencemaran lingkungan 3) Analisa dan Hasil : Jaringan drainase ini meliputi pembuangan :. commit to user 121.

(64) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id.  Air kotor : berasal dari kloset, kamar mandi..  Air hujan : berasal dari atap space frame dan folded, , halaman, dsb. Pembuangan air hujan disalurkan langsung ke sumur resapan sedangkan sisanya baru dialirkan ke riol kota. 4) Skema Sistem Pembuangan Air Kotor. Gambar 53. Sistem Drainase Sumber : Analisa pribadi c.. Analisa Sistem Pem\buangan Limbah Bengkel Air. Limbah. dari. kegiatan. Service. dan. bengkel. mudah. terkontaminasi dengan berbagai kotoran seperti minyak, oli, gemuk, bahan bakar dan lain-lain. Pada Showroom ini memiliki sistem pengolahan limbah hasil bengkel dengan menggunakan bak pengendap di dalam tanah dengan pengolahan sebagai berikut :. Gambar 54. Skema sistem pembuangan Limbah commit to user Sumber: http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source 122.

(65) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Ada dua cara membuang limbah bekas kegiatan bengkel : 1. Limbah cair seperti oli dan semacamnya di buang pada drum bekas. 2. Limbah oli di buang kedalam bak pengendap lalu diolah dibakar sehingga hasil akhir yang didapatkan berupa limbah air dan dialirkan ke riol kota. 5.7.3 Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi vertikal pada showroom di analisa untuk respon terhadap. manusia. dan. kendaraan. (display).. Arsitektur. hightech. memberikan solusi dengan teknologi yang diusung oleh showroom ini dengan analisa : 1. Manusia :. dengan pertimbangan sirkulasi agar pengunjung dapat. menyaksikan car display di sepanjang lantai satu maupun dua, maka untuk transportasi vertikal untuk manusia. menggunakan eskalator. yang diletakan padan sisi sisi bangunan dan Lift pada tengah bangunan.. Gambar 55. Eskalator Sumber: Buku konsep studio perancangan 4 commit to user 123.

(66) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. Gambar 56. Warna merah Skema Peletakan Eskalator dan lift ditengah Sumber: Analisa Pibadi tahun 2015 2. Kendaraan Display : Arsitektur Hightech mengekspose penggunaan teknologi dan memberikan kemudahan pemilihan untuk transportasi vertiknal display mobil adalah menggunakan lift mobil.. Gambar 57. Ilustrasi Car Lift Sumber: http://www.otakku.com/2008/03/25/apartments-that-allow. commit to user 124.

(67)

Gambar

Gambar 21. Ukuran kebutuhan ruang gerak manusia Sumber : Neufert Architects' Data Third Edition
Gambar 25. Turbo Car wash Sumber : dokumen pribadi tahun 2014
Gambar 26. mesin cuci mobil  hydraulic Turbo Car wash Sumber : dokumen pribadi tahun 2014
Gambar 27. Zoning berdasarkan fasilitas program  kegiatan Sumber : dokumen pribadi tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

a. Pemilihan lokasi site yang sesuai dengan tata guna lahan. Penentuan program ruang yang mewadahi kegiatan informasi pendidikan, serta pengembangan desain

- Menentukan aktivitas dan alur kegiatan yang berkaitan dengan ruang galeri seni rupa.. 3 - Merencanakan kebutuhan ruang yang mewadahi aktivitas tersebut serta

Selain itu, jika dilihat dari studi banding yang sudah dilakukan, semakin sedikit jumlah lantai pada bangunan maka perawatan bangunannya pun akan semakin mudah, sehingga

Kebisingan dari dalam masjid yang dimaksudkan adalah suara yang ditimbulkan dikarenakan kegiatan-kegiatan yang terjadi di masjid, seperti ruang anak-anak, ruang-ruang umum

Kedua menara mewadahi fungsi unit hunian apartemen sementara podium dasar terdiri atas beberapa lantai yang mewadahi fungsi shopping mall, entrance dan fasilitas

Konsep dari aspek manusia sangat penting dalam sekolah sepak bola ini dalam menentukan jenis ruang, jumlah ruang, dan tentu saja kebutuhan air yang digunakan.. Sistem

Dimana showroom atau ruang pamer mobil dengan satu merk yang sudah mendunia dan berada dalam satu Negara terdiri dari beberapa cabang dalam satu kota dan hanya ada

Konsep perancangan bentuk ruang merupakan interpretasi dari pendekatan susunan kain songket yang diimplementasikan dalam rancangan bentuk ruang dan tampilan bangunan pada