G. Teknik Analisis Data
2. Ibu Sari (pseudonym)
Ibu Sari (bukan nama sebenarnya) lahir di Sragen pada tahun 1987. Pendidikan terakhir beliau yaitu S1 PGSD di salah satu universitas negeri di Yogyakarta pada tahun 2012. Beliau sudah mengajar selama 9 tahun terhitung sejak tahun 2010 di SD Purnama di kelas 4 hingga sekarang.
Kegiatan pembelajaran IPA di kelas Ibu Sari beragam, dari demonstrasi, praktikum, pengamatan, dan eksperimen. Menurut keterangan Ibu Sari dalam pembelajaran IPA di kelasnya beberapakali menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan hasil ulangan siswa di kelasnya pada semester 1 tahun ajaran 2018/2019 rata-rata sudah baik dalam materi pelajaran IPA (nilai ulangan siswa 28 dari 31 di atas KKM yaitu 75).
33 E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumen Berikut penjelasan mengenai ketiga teknik pengumpulan data yang akan dilaksanakan oleh peneliti;
1. Observasi
Jenis observasi yang digunakan peneliti kepada partisipan utama dan lainnya adalah observasi partisipan. Winarni (2018: 81) observasi partisipan adalah observasi dimana orang yang melakukan pengamatan berperan serta dalam kehidupan orang yang diobservasi. Pada saat melaksanakan observasi, peneliti merupakan seorang mahasiswa PPL (program pengalaman lapangan) yang belajar mengenai hal-hal keguruan di sekolah tersebut. Observasi pertama dilakukan kepada partisipan utama atau guru. Kegiatan observasi guru dilakukan untuk mendapatkan dua hal. Pertama, berupa gerakan-gerakan yang dilakukan guru ketika menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti (pada saat wawancara). Hal ini guna untuk melihat adanya keyakinan atau keraguan ketika partisipan menjawab pertanyaan yang terlihat pada gerakan tubuh, mimik wajah, dan pelafalan kata. Kedua, untuk mengetahui proses belajar dan mengajar. Hal ini guna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh guru dalam pemberian materi pelajaran IPA.
2. Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawanara tidak terstruktur. Mulyadi, dkk (2019: 232) wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang
34 makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. Kegiatan wawancara pada penelitian ini berfungsi untuk mengetahui mengenai pemahaman materi pelajaran IPA Biologi pada partisipan utama dan lainnya.
Wawancara pertama dilakukan kepada partisipan utama. Kegiatan ini guna untuk mengetahui pemahaman guru terhadap materi pelajaran IPA khususnya Biologi. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur untuk diajukan kepada partisipan utama sehingga peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan. Perumusan instrumen pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4. pada kelas IV sekolah dasar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau KEMENDIKBUD.
SD N Purnama merupakan sekolah yang memiliki kelas paralel sehingga partisipan utama yang akan diwawancara berjumlah 2 orang, yaitu Bapak Agung dan Ibu Sari (pseudonym). Kedua guru tersebut merupakan guru wali kelas tempat peneliti melaksanakan kegiatan PPL sehingga peneliti memiliki relasi yang baik terhadap guru tersebut. Relasi yang baik tersebut mempermudah peneliti untuk mewawancara guru tersebut.
Kemudian setelah hasil wawancara terhadap partisipan utama didapatkan, langkah selanjutnya pada penelitian ini adalah melakukan wawancara semi terstruktur pada siswa kelas IV. Daftar pertanyaan yang diajukan kepada siswa merupakan pertanyaan yang dijawab guru dengan
35 hasil kurang atau tidak sesuai dengan konsep. Hal ini guna untuk mengetahui korelasi antar pemahaman guru dan siswa.
3. Dokumentasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Dokumentasi merupakan pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa autobiografi dari kedua partisipan utama dan buku-buku yang digunakan oleh guru di SD N Purnama. Fungsi dokumentasi pada berupa autoiografi guru guna untuk mengetahui latar belakang guru, khususnya yang memiliki keterhubungan partisipan dengan pemahamannya terhadap “IPA Biologi sedangkan buku guna mengetahui sumber-sumber materi pelajaran yang digunakan guru sebagai pedoman dalam mengajar.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Winarni (2018: 155) peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Sebagai seorang human instrumen, peneliti menjadi instrumen yang fleksibel. Hal ini dapat dikatakan karena manusia merupakan makhluk yang memiliki akal sehingga mampu berpikir. Kemampuan berpikir ini membuat manusia jadi dapat merespon sesuai dengan keinginannya sehingga mendapatkan hasil yang sesuai pula.
Peneliti sudah mempelajari pelajaran IPA secara formal sejak duduk dibangku SD kelas IV. Hal ini berlanjut hingga peneliti masuk ke sekolah
36 menengah atas dan memilih jurusan IPA sehingga mempelajari pelajaran ini lebih dalam. Saat ini peneliti merupakan mahasiswa yang duduk di bangku kuliah dan kembali bertemu dengan pelajaran IPA lagi. Bahkan peneliti sudah memiliki pengalaman mengajarkan pelajaran IPA SD kepada peserta didik sebagai salah satu tentor di suatu lembaga kursus. Selama mempelajari pelajaran IPA, peneliti pernah merasakan kesalahpahaman akan konsep materi ilmu pengetahuan. Hal ini peneliti alami ketika duduk di sekolah dasar. Peneliti masih mengingat jelas bahwa guru peneliti seringkali menegaskan bahwa “herbivora itu pemakan tumbuhan, karnivora itu hewan, dan omnivora itu segala”. Kata “segala” tersebut membuat artian yang ambigu, sehingga seharusnya omnivora adalah hewan yang memakan tumbuhan dan hewan, malah bisa menjadi artian memakan tumbuhan, hewan, batu, tanah, dan lain-lain.
Selain dari guru, peneliti pernah mengalami miskonsepsi yang disebabkan oleh buku bacaan anak-anak. Dulu pada saat duduk di bangku sekolah, peneliti pernah membaca buku cerita mengenai Adam dan Hawa. Cerita tersebut mengisahkan bahwa satu tulang rusuk Adam diberikan kepada Hawa. Berdasarkan cerita tersebut peneliti pernah meyimpulkan bahwa tulang rusuk laki-laki jumlahnya lebih sedikit daripada perempuan.
Pengalaman-pengalaman ini membuat peneliti sadar bahwa konsep ilmu pengetahuan jika tidak disampaikan dengan penggunaan kata yang benar akan menyebabkan miskonsepsi. Adanya kasus yang dirasakan peneliti tersebut memberikan dampak kepada peneliti. Hal ini secara tidak langsung membuat peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai pemahaman siswa yang berunjuk pada rasa penasaran akan pemahaman guru pula.
37 Afrizal (2015: 135) untuk mengumpulkan data dari sumber informasi (informan), peneliti atau pewawancara sebagai instrumen utama penelitian memerlukan instrumen bantuan. Instrumen bantuan yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara tidak terstruktur. Dalam wawancara tidak terstruktur, pewawancara mungkin saja mempunyai daftar pertanyaan, tetapi daftar pertanyaan ini tidak dilengkapi dengan pilihan jawaban (Afrizal, 2015: 136). Jadi peneliti sudah membuat instrumen pertanyaan untuk mengali mengenai hal yang ingin diteliti yaitu pemahaman guru terhadap pelajaran IPA khususnya Biologi. Berikut pedoman wawancara yang membantu menyokong penelitian ini;
Kompetensi Dasar Pembagian materi Pertanyaan
3.1 Menganalisis
hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan.
Bentuk dan fungsi bagian tubuh pada tumbuhan.
1. Apakah akar serabut
merupakan ciri
tanaman dikotil? 2. Apakah setiap tanaman
memiliki bunga? 3. Apakah setiap tanaman
yang berbuah memiliki bunga?.
4. Apakah nektar dan madu adalah sama? Jelaskan!
5. Apakah setiap tanaman memiliki zat klorofil?
6. Apakah semakin
banyak zat klorofil di
dalam daun akan
menyebabkan daun
semakin berwarna
hijau?
7. Apakah karbondioksida
dalam proses
fotosintesis hanya dapat diperoleh dari mulut daun/stomata saja?
8. Apakah bayam
termasuk dalam
golongan batang basah? 9. Apa perbedaan akar tunjang dan akar napas? 10. Fungsi penyerbukan
pada bunga?
11. Apakah semua buah memiliki struktur biji, daging, kulit, dan tangkai?
38
12. Apakah setiap
tumbuhan memiliki tiga bagian pokok tubuh tumbuhan seperti akar, batang, dan daun?
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan
dengan upaya
pelestarian.
Siklus hidup makhluk
hidup dan upaya
pelestarariannya.
13. Apakah katak dewasa
hanya bernafas
meggunakan
paru-paru?
14. Apakah ada hewan yang tidak mengalami metamorfosis? 3.4. Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya
Upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam.
15. Apakah abrasi dan erosi itu sama?
16. Apa perbedaaan
biodiesel dan
bioetanol?
17. Apakah pembuatan kompos secara alami atau dengan cara
menimbun sampah
organik di dalam tanah dapat merusak unsur tanah?
Tabel 1: Pedoman Wawancara KD 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4 F. Kredibilitas dan Transferabilitas
Lincoln dan Guba (dalam Bandur, 2016: 284) menegaskan pentingnya peneliti memberikan jaminan bahwa penelitian yang dapat dipercaya memiliki atribut yang kredibel. Kredibel berarti peneliti dipercaya telah mengumpulkan data yang real di lapangan serta menginterprestasi data autentik tersebut dengan akurat (Bandur, 2018: 284). Pada penelitian ini menggunakan dua jenis triangulasi untuk mencapai kredibilitas. Pertama, peneliti menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada kedua partisipan utama. Hal ini guna untuk mencapai kredibilitas data yang diambil. Kedua, peneliti menggunakan triangulasi sumber pula untuk mencapai kredibilitas. Sumber data yang digunakan peneliti yaitu guru wali kelas, siswa
39 kelas IV, dan sumber tertulis (buku paket pelajaran, RPAL, dan jurnal). Pemahaman pada siswa dan guru akan dibandingkan dan dicari tahu apakah memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Sedangkan sumber tertulis guna untuk memastikan apakah pemahaman guru dan siswa sudah sesuai dengan konsep yang benar.
Licoln dan Guba (dalam Bandur, 2016: 284) secara khusus diartikan bahwa transferabilitas berkaitan dengan sejauh mana hasil analisis data penelitian dapat diaplikasikan pada setting penelitian lain. Winarni (2018: 187) nilai transfer ini berkenan dengan pertanyaan hingga hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam konteks atau situasi lain. Pemahaman akan suatu materi pelajaran pasti dimiliki pada guru atau siswa di sekolah karena sekolah merupakan tempat terjadinya transfer ilmu. Adanya kegiata transfer ilmu mungkin akan mendapatkan kasus mengenai pemahaman yang kurang tepat, sehingga terjadi miskonsepsi cenderung terjadi pada sekolah.. Bahkan kemungkinan kasus ini terjadi di sekolah yang memiliki kekurangan guru seperti di tempat kampung halaman peneliti sendiri (Ngabang, Kalimantan Barat) sehingga guru di sekolah tersebut harus mengampu mata pelajaran yang kurang sesuai dengan bidangnya. Hal inilah yang membuat kemungkinan terjadinya penyampaian materi yang kurang tepat sehingga menjadi tidak sesai dengan konsep dalam suatu materi pelajaran. Oleh sebab itu, hasil analisis dalam penelitian ini dapat ini memungkinkan untuk diaplikasikan pada setting penelitian lain yang serupa. G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi sebagai teknik analisis data. Analisis Fenomenologi adalah berusaha untuk memahami dan menjelaskan
40 makna, struktur, dan esensi pengalaman hidup sebuah fenomena bagi seseorang atau sekelompok orang (Patton, 2002: 482). Peneliti memahami dan menjelaskan pemahaman mengenai materi IPA Biologi pada partisipan menggunakan dua langkah dalam metode ini. Berikut penjelasan mengenai langkah dalam menganalisa data pada penelitian ini;
1. Epoche
Epoche adalah pemutusan hubungan dengan pengalaman dan pengetahuan, yang kita miliki sebelumnya (Kholifah dan Suyadnya 2018: 125). Pada saat peneliti ingin mengetahui pemahaman IPA pada guru wali kelas, peneliti memutuskan sementara pengetahuan peneliti terhadap materi IPA. Hal ini menyebabkan peneliti dalam keadaan murni (tidak tahu apa-apa) sehingga mendapatkan pandangan baru pada saat wawancara.
Epoche atau pemutusan hubungan ini dilakukan pada saat peneliti melakukan wawancara terhadap dua partisipan utama. Peneliti bersikap seolah “tidak mengetahui” mengenai konsep pelajaran IPA yang sesuai dengan sumber tertulis atau para ahli. Hal ini juga bertujuan agar guru tidak merasa terintimidasi atau diuji pada saat peneliti mengajukan pertanyaan. Pada saat wawancara peneliti mengajukan pertanyaan dan berusaha mendengarkan penjelasan yang diucapkan oleh guru dengan seksama tanpa memotong penjelasan guru, namun ketika informasi dirasa kurang peneliti mengajukan pertanyaan tambahan untuk menggali lebih dalam pemahaman guru mengenai konsep dalam pelajaran IPA.
41 2. Reduksi Data
Menurut Kholifah dan Suyadnya (2018: 125) reduksi akan membawa kita kembali pada bagaimana kita mengalami sesuatu (lead us back to our own experience of the things are). Maksud dari “kembali pada bagaimana kita mengalami sesuatu” yaitu peneliti kembali mengetahui mengenai konsep pelajaran IPA yang sesuai dengan sumber tertulis atau para ahli. Pada saat melakukan reduksi data, peneliti membandingkan dengan teori-teori dari berbagai sumber, seperti buku paket pelajaran, RPAL, dan jurnal yang sudah diketahui sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk melihat sebuah fenomena yang terjadi atau melihat mengenai pemahaman guru dan kesesuaiannya dengan teori yang tepat.
42 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian mengenai observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut paparan hasil dan pembahasannya:
A. Observasi
Kegiatan observasi pada penelitian ini guna untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan selama proses belajar mengajar. Aspek yang di observasi yaitu mengenai penyajian materi, metode pengajaran, penggunaan bahasa, dan aktivitas siswa. Observasi ini dilakukan kepada dua partispan utama, berikut penjabarannya:
1. Bapak Agung (pseudonym) a. Observasi 1
No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Penyajian materi Guru melakukan tanya jawab singkat
mengenai bagian tubuh tumbuhan yang utama. Kemudian siswa diberikan tugas untuk mengamati dan membuat laporan mengenai tanaman di luar kelas.
2 Metode Pembelajaran
Tanya jawab, penugasan, dan diskusi kelompok.
3 Penggunaan Bahasa Guru menggunakan Bahasa Indonesia baku, namun terkadang masih terdapat beberapa kata yang tidak baku dan pengunaan bahasa daerah.
4 Aktivitas siswa Siswa belajar dengan diskusi kelompok, membaca buku, dan guru bertugas
43 sebagai fasilitator.
Tabel 2: Observasi kegiatan belajar dan mengajar Bapak Agung 1 Pada kegiatan pelajaran, guru melakukan tanya jawab mengenai bagian tubuh utama tumbuhan. Setelah itu guru memberikan tugas kelompok berupa pengamatan terhadap bagian tubuh tumbuhan. Tugas ini menuntut siswa untuk mencari pengetahuan mengenai nama, fungsi, dan informasi lainnya dari bagian tubuh tumbuhan dari buku LKS tematik yang dimiliki siswa.
b. Observasi 2
No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Penyajian materi Penyajian materi bagian tubuh hewan
dimulai dengan penayangan video hewan-hewan di kebun binatang. Selanjutnya guru memperlihakan gambar burung dan menjelaskan bagian tubuh hewan beserta fungsinya. Setelah itu guru melakukan tanya jawab singkat dan memberikan penugasan berupa menggambar hewan kesukaan beserta pemberian keterangan mengenai bagian dan fungsi tubuh hewan secara individu. 2 Metode
Pembelajaran
Observasi video dan gambar, ceramah, tanya jawab, penugasan
3 Penggunaan Bahasa Guru menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, namun masih terdapat beberapa kata dalam Bahasa Jawa 4 Aktivitas siswa Siswa mengamati video hewan dan
memberikan pendapat, memperhatikan penjelasan guru, dan mengerjakan tugas Tabel 3: Observasi kegiatan belajar dan mengajar Bapak Agung 2
44 Pada saat kegiatan pembelajaran guru kembali berperan aktif dalam menjelaskan materi pelajaran. Pada saat penayangan video siswa terlihat antusias memperhatikan video yang ditayangkan melalui proyektor atau LCD. Pada saat penugasan guru berkeliling kelas untuk memastikan jawaban dari siswa. Setelah itu tugas tersebut dikumpulkan pada saat bel tanda pelajaran berbunyi.
c. Observasi 3
No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Penyajian materi Penyajian materi menjaga kelestarian
alam disajikan beserta pelajaran IPS yaitu keberagaman alam. Kegiatan pelajaran dimulai dengan games puzzle bergambar burung cendrawasih, kemudian tanya jawab mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam, dan penugasan bersama teman sebangku.
2 Metode Pembelajaran
Penjelasan materi menggunakan PPT, tanya jawab, penugasan.
3 Penggunaan Bahasa Guru menggunakan Bahasa Indonesia baku, namun terkadang masih terdapat beberapa kata yang tidak baku dan pengunaan bahasa daerah.
4 Aktivitas siswa Siswa bermain puzzle dengan kompetitif, setelah itu melakukan tanya jawab, dan membuat tugas berupa poster ajakan menjaga kelestarian burung cenderawasih.
45 Kegiatan belajar mengajar pada hari ini berlangsung dengan penuh rasa semangat siswa, hal ini nampak ketika siswa giat mengerjakan permainan menyusun puzzle bergambar. Setelah itu mereka mendengarkan penjelasan mengenai jenis-jenis cendrawasih dan upaya pelestariannya, dan yang terakhir mereka membuat poster berupa ajakan melestarikan cendrawasih.
2. Ibu Sari (pseudonym) a. Observasi 1
No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Penyajian materi Penyajian materi Indera Pendengar
diajarkan melalui poster bagian-bagian telinga, guru menjelaskan secara rinci tiap bagian telinga dan fungsinya. Setelah itu guru memberikan contoh kelainan pada telinga. Kemuadian guru memberikan demonstrasi cara membersihkan telinga dan meminta beberapa siswa mendemonstrasikan cara membersihkan telinga.
2 Metode Pembelajaran
Ceramah dan demonstrasi
3 Penggunaan Bahasa Guru menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, namun masih terdapat beberapa kata dalam Bahasa Jawa 4 Aktivitas siswa Siswa belajar dengan memperhatikan
penjelasan guru dan praktek demonstrasi membersihkan telinga Tabel 5: Observasi kegiatan belajar dan mengajar Ibu Sari 1
46 Pada kegiatan belajar mengajar ini guru memberikan peran aktif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Hal ini nampak ketika guru memberikan demonstrasi dan menjelaskan materi. Saat akhir kegiatan guru melakukan demonstrasi membersihkan telinga bersama siswa.
b. Observasi 2
No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Penyajian materi Materi berupa bentuk daun disajikan
melalui tugas pengamatan pada berbagai jenis daun yang dibawa oleh siswa. Guru memberikan materi mengenai jenis-jenis daun, kemudian guru memastikan siswa paham mengenai teori melalui tanya jawab dan penugasan.
2 Metode Pembelajaran
Ceramah, pengamatan, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok.
3 Penggunaan Bahasa Guru menggunakan Bahasa Indonesia baku, namun terkadang masih terdapat beberapa kata yang tidak baku dan pengunaan bahasa daerah.
4 Aktivitas siswa Melihat guru menjelaskan, merespon pertanyaan, melakukan pengamatan terhadap daun, mengerjakan tugas, dan berdiskusi.
Tabel 6: Observasi kegiatan belajar dan mengajar Ibu Sari 2
Pada kegiatan pembelajaran ini guru berperan aktif dalam penyampaian materi. Guru memberikan penjelasan mengenai materi dan memberikan contoh konkret mengenai jenis-jenis daun beserta
47 fungsi daun bagi tumbuhan. Ketika guru melaksanakan hal tersebut siswa memperhatikan guru sambil membuka buku LKS tematik yang dimilikinya. Pada akhir pertemuan, guru juga kembali melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran dan merangkum semua materi pelajaran di papan tulis.
c. Observasi 3
No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Penyajian materi Guru memberikan penugasan kepada
siswa untuk membaca materi bagian tubuh hewan beserta fungsinya kemudian memberi soal pilihan ganda dan uraian yang ada di buku LKS. 2 Metode
Pembelajaran
Membaca dan penugasan
3 Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia baku
4 Aktivitas siswa Siswa membaca materi dan mengerjakan tugas.
Tabel 7: Observasi kegiatan belajar dan mengajar Ibu Sari 3
Kegiatan pembelajaran pada hari ini diisi dengan dua kegiatan utama yaitu membaca dan mengerjakan tugas. Hal ini disebabkan karena guru ada kegiatan di luar sekolah. Oleh sebab itu pada saat pengerjaan tugas mahasiswa PPL yang diminta untuk menjaga kelas tersebut agar tetap terkondisikan (tenang dan tidak ada siswa yang menyontek).
Hasil pada keseluruhan observasi di atas menunjukan bahwa sumber materi pelajaran didapat dari guru, buku pelajaran, dan dari bawan siswa (hal ini
48 diketahui dari kegiatan tanya jawab yang dilakukan). Media untuk mengajar yang digunakan oleh Bapak Agung dan Ibu Sari bisa dikatakan beragam jika dilihat dari tiga kali observasi yang dilakukan kepada keduanya. Bapak Agung menggunakan tumbuhan di halaman sekolah, video hewan, dan permainan puzzle untuk media pelajaran. Sementara itu Ibu Sari menggunakan poster dan dedaunan untuk media pelajaran.
B. Wawancara
Hasil penelitian akan membahas mengenai hasil wawancara berdasarkan instrumen mengenai materi pembelajaran IPA Biologi yang dilakukan kepada partisipan utama atau guru wali kelas IV di sekolah dasar. Berikut hasil wawancara yang dilakukan dengan guru wali kelas beserta perbandingannya dengan teori yang ada dalam buku pelajaran atau jurnal:
1. Bapak Agung (pseudonym)
Wawancara pertama bersama Bapak Agung dilakukan pada saat kelas beliau sedang ada kegiatan pemeriksaan gigi oleh mahasiswa kedokteran sehingga beliau tidak melaksanakan proses belajar mengajar. Pada kesempatan ini, peneliti melakukan wawancara setelah peneliti meminta materi pelajaran untuk tugas mengajar di kelas beliau sehingga bisa dikatakan guru tidak memiliki persiapan untuk wawancara ini
Tempat peneliti melakukan wawancara yaitu di sebuah kursi panjang tepat di depan kelas beliau. Keadaan pada saat wawancara tersebut bisa dikatakan tidak tenang karena terdapat siswa/i di kelas lain yang sudah melakukan pemeriksaan gigi sehingga mereka berada di luar kelas dan mengobrol atau bermain dengan sesamanya. Pada awalnya peneliti meminta
49 ijin kepada Bapak Agung untuk meluangkan waktunya untuk peneliti bertanya-tanya mengenai materi pembelajaran IPA di kelas IV. Kemudian beliau menyanggupi permintaan peneliti, sehingga kegiatan wawancara dilakukan pada sebuah kursi di depan kelas IV A. Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada saat 5 menit sebelum jam istirahat pada tanggal 06 Oktober tahun 2018.
Materi pertama yang peneliti pertanyakan yaitu mengenai bagian tubuh tumbuhan pada kompetensi dasar 3.1 menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan. Pertanyaan pertama pada materi ini yaitu “apakah akar serabut merupakan ciri tanaman dikotil?” Tanggapan yang diberikan guru berupa jawaban sebagai berikut; “jika tanaman dikotil maka bijinya akan terangkat pada saat proses pertumbuhan sedangkan monokotil pasti bijinya tertinggal di bawah. Ada beberapa kasus tanaman dikotil yang awalnya memiliki akar tunggang,