• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis, dan hipotesis yang diajukan maka variabel- variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (independent variable), yaitu Motivasi (X1) dan Kedisplinan (X2).

2. Variabel terikat (dependent variabel) (Y) yaitu kinerja petugas pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan.

Adapun definisi dari variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ditulis berdasarkan teori-teori tertentu. Untuk dapat memberikan penjelasan tentang permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, maka definisi operasional masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Variabel Motivasi (X1).

Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadikan sebab seorang petugas pemasyarakatan melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar karena hal-hal yang ingin diperoleh dari tindakan tersebut. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan petugas pemasyarakatan terhadap motivasi adalah skala Likert.

2. Variabel Kedisiplinan (X2)

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seorang petugas mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan petugas pemasyarakatan terhadap kedisiplinan adalah Skala Likert.

3. Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang petugas pemasyarakatan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja petugas adalah skala Likert.

Tabel.3.1. Definisi Operasional Variabel

No Variabel Penelitian Definisi Variabel Indikator Pengukuran 1 2 Motivasi (X1) Kedisiplinan (X2)

Suatu kondisi yang mendorong atau menjadikan sebab seorang petugas pemasyarakatan melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar karena hal-hal yang ingin diperoleh dari tindakan tersebut.

Kesadaran dan kesediaan seorang petugas mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku

1. Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang a. Tanggung jawab

b. Prestasi yang diraih c. Pengakuan orang lain d. Pekerjaan itu sendiri e. Kemungkinan

Pengembangan f. Peluang untuk maju

2. Dorongan yang datang dari luar diri seseorang

a. Gaji

b. Keamanan dan keselamatan c. Kondisi kerja

d. Hubungan kerja e. Prosedur f. Status

a. Taat dan Patuh terhadap peraturan

b. Melaksanakan apel petugas c. Kepatuhan pada jadwal kerja d. Hukuman

e. Memperbaiki kesalahan f. Melakukan pencatatan g. Menyelesaikan pekerjaan

sesuai Instruksi atasan h. Menyelesaikan pekerjaan

tepat waktu

i. Berpakaian dinas sesuai aturan

j. Bekerja sesuai peraturan

Skala Likert

3 Kinerja petugas pemasyarakatan

(Y)

Hasil kerja yang dicapai

petugas dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. a. Mutu pekerjaan b. Kejujuran c. Inisiatif d. Kehadiran e. Sikap f. Kerjasama g. Kehandalan h. Pengetahuan i. Tanggung jawab pekerjaan j. Pemanfaatan waktu Skala Likert

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Sugiyono (2007) menyatakan bahwa “pengukuran validitas setiap butir pertanyaan (content validity) dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel dengan skor total masing-masing-masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian ini”.

Ghozali (2005) menyatakan bahwa untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara :

1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi masing-masing skor butir pertanyaan dengan total skor butir pertanyaannya. Uji signifikansi dilakukan dengan Lanjutan Tabel 3.1

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = 2. Untuk menguji masing-masing indikator valid atau tidak, dilihat dari tampilan Ouput Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item Total Correlation.

2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.

3. Uji dengan Confirmatatory Facktor Analysis (CFA).

Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai undimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel.

Dalam penelitian ini data untuk pengujian validitas dari kuesioner diuji coba dengan cara disebarkan kepada 20 orang responden di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan diluar responden yang dijadikan sampel. Pengujian validitas pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)

No Butir pertanyaan

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

1 Diberikan tanggungj awab .479 Valid

2 Prestasi yang diraih .522 Valid

3 Pengakuan orang lain .566 Valid

4 Pekerjaan itu sendiri .548 Valid

5 Kemungkinan pengembangan .611 Valid

6 Peluang untuk maju .509 Valid

7 Gaji .442 Valid

8 Keamanan dan keselamatan .332 Valid

9 Kondisi kerja .462 Valid

10 Hubungan kerja .499 Valid

11 Prosedur .431 Valid

12 Status .825 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3.2 dapat dijelaskan bahwa nilai validitas yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation dari variabel motivasi seluruhnya lebih besar dari 0,301 maka daftar pertanyaan dinyatakan valid.

Pengujian validitas pertanyaan yang berhubungan dengan kedisiplinan. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kedisiplinan (X2)

No Butir Pertanyaan

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan 1 Taat dan patuh terhadap peraturan .684 Valid

2 Melaksanankan apel petugas .471 Valid

3 Kepatuhan pada jadwal kerja .616 Valid

4 Hukuman .570 Valid

5 Memperbaiki kesalahan .507 Valid

6 Melakukan pencatatan terhadap pekerjaan .389 Valid

7 Menyelesaikan pekerjaan sesuai instruksi

atasan .461 Valid

8 Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu .569 Valid

9 Berpakaian dinas sesuai aturan .369 Valid

10 Bekerja sesuai aturan .794 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah).

Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3.3 dapat dijelaskan bahwa nilai validitas yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation dari variabel kedisiplinan seluruhnya lebih besar dari 0,301 maka daftar pertanyaan dinyatakan valid.

Pengujian validitas pertanyaan yang berhubungan dengan kinerja petugas pemasyarakatan.

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)

No Butir Pertanyaan

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

1 Mutu pekerjaan .608 Valid

2 Kejujuran .468 Valid 3 Inisiatif .337 Valid 4 Kehadiran .540 Valid 5 Sikap .572 Valid 6 Kerjasama .666 Valid 7 Kehandalan .426 Valid 8 Pengetahuan .421 Valid

9 Tanggung jawab pekerjaan .598 Valid

10 Pemanfaatan waktu dinas .411 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3.4. dapat dijelaskan bahwa nilai validitas yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation dari variabel kinerja seluruhnya lebih besar dari 0,301 maka daftar pertanyaan dinyatakan valid. 3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten.

Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan

Pengujian reliabilitas dalam penelitian menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik

Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0,60. Cronbach Alpha yang baik adalah yang mendekati 1. Hasil uji reliabilitas motivasi, kedisiplinan, dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas

No Butir Pertanyaan Nilai Cronbach's Alpha Keterangan 1 2 3 Motivasi Kedisiplinan Kinerja .843 .839 .819 Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 3.5, menunjukkan bahwa nilai

Cronbach Alpha dari setiap variabel pada penelitian ini memiliki nilai > 0,60 maka kuesioner dari variabel Motivasi (X1), Kedisiplinan (X2) dan Kinerja (Y) dinyatakan reliabel.

3.8. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen terkait