• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.2. Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel

Sebelum melakukan penelitian, melakukan identifikasi dulu apa yang akan diteliti sehingga dapat diketahui apa yang menjadi masalah pada perusahaan. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah perencanaan kebutuhan kapasitas produksi pada CV. Sinar Deli Utama.

Variabel – variabel tersebut adalah sebagai berikut : a. Variabel Terikat

Yaitu variabel yang nilainya tergantung pada variasi perubahan variabel bebas, yang termasuk variabel terikat adalah waktu proses produksi yang optimal. b. Variabel Bebas

Yaitu variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat, Meliputi :

1. Struktur Produk : Jenis dan jumlah material atau komponen yang diperlukan untuk merakit suatu produk.

2. Lead Time : Waktu yang diperlukan mulai dari pemesanan sampai material atau komponen tiba dipabrik.

3. Jumlah Material Dalam Satu Lot ( Metode Penentuan Lot ) : Jumlah produk dalam satu komponen yang dipesan atau diproduksi dalam satu satuan waktu yang sama.

4. Schedule Of Planned Factor Order Release : jadwal ini merupakan salah satu output dari MRP. CRP memiliki dua sumber utama dari load data, yaitu :

a. Schedule Receipt (synonim: Open Orders) yang berisi data Order Due Date, Order Quantity, Operation Completed, Operation Remaining

b. Planned Order Quantity yang berisi data Planned Order Release Date, Planned Order Receipt Date, Planned Order Quantity.

5. Jadwal Induk Produksi. : suatu rencana terperinci tentang apa dan berapa banyak perusahaan merencanakan untuk memproduksi masing – masing produk akhir dalam setiap pereode waktu ( biasanya minggu ) untuk beberapa bulan yang akan datang. Jadwal induk produksi ini dengan beriringnya waktu dapat mengalami perubahan sesuai dengan pesanan – pesanan baru dan ramalan – ramalan baru.

6. Work Order Status.: informasi ini diberikan untuk semua Open Orders yang ada dengan operasi yang masih harus diselesaikan, Work center yang terlibat, dan perkiraan waktu.

7. Routing Data : memberikan jalur yang direncanakan untuk factory Orders melalui proses produksi dengan perkiraan waktu operasi. Informasi yang

diperlukan untuk CRP adalah : Operation Number, Operation Planned work Center, Possible alternate Work Center, dan lain – lain.

8. Work Center.: data ini berkaitan disetiap Production Work Center, standart utilisasi dan efisiensi, serta kapasitas. Elemen data pusat kerja adalah: identifikasi dan deskripsi banyaknya mesin atau stasiun kerja, banyaknya hari per periode, banyaknya shift yang dijadwalkan per hari, banyaknya jam kerja per shift, faktor utilisasi, faktor efisiensi, rata – rata waktu antrian, rata – rata waktu menunggu dan bergerak.

9. Waktu kerja yang ditetapkan dan waktu aktual.

10. Data permintaan yang digunakan adalah bulan Januari 2009 sampai Juni 2010.

11. Data produksi yang digunakan adalah bulan Januari 2009 sampai Desember 2009.

3.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Mulai Studi Lapangan Perumusan Masalah Studi Pustaka Identifikasi variabel Tujuan Penelitian Pengumpulan Data :

1. Data permintaan bulan Januari 2009 sampai Juni 2010 2. Data produksi bulan Januari 2009 sampai Desember 2009 3. Struktur Produk

4. Routing Data.

5. Data kapasitas dan waktu produksi 6. Utilitas dan Efisiensi

Metode perusahaan Metode usulan

A Perhitungan kebutuhan kapasitas waktu B Perhitungan kebutuhan kapasitas waktu

A Perhitungan kapasitas waktu tersedia Kekurangan kapasitas waktu metode Perusahaan (Wp) Kekurangan kapasitas waktu metode Perusahaan (Wu) Perhitungan kapasitas waktu tersedia B tidak ya WU < WP D C Menghitung MSE

Pilih MSE Terkecil

Uji MRC

E Metode Usulan Diterima

Plot Data

ya

tidak

C E

Hasil dan Pembahasan

Pengolahan Data bulan Juli 2010 sampai Juni 2011 denganMetode CRP Peramalan bulan Juli 2010 – Juni 2011

Uji verifikasi Terkontrol ?

D

Selesai Kesimpulan dan Saran

Penjelasan Langkah-langkah Pemecahan Masalah :

1. Mulai

Langkah awal penelitian dalam menentukan topik permasalahan.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan pada awal penelitian untuk lebih memahami kondisi lapangan yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan jalannya penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian

3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan tahap penelusuran referensi, dapat bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

4. Perumusan Masalah

Dari hasil pengamatan tadi, kemudian dibuat rumusan masalah mengenai pengukuran kapasitas yang dimiliki perusahaan, sejauh mana mampu mengatasi pesanan yang berfluktuasi yang akan terjadi dan yang mungkin dihadapinya.

5. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dilakukan dengan maksud agar langkah-langkah dalam pemecahan masalah menjadi terarah dan mencapai sasaran yang di inginkan.

6. Identifikasi Variabel

Pada langkah ini akan diidentifikasikan variable – variabel yang akan digunakan untuk pengukuran kapasitas yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh CV. Sinar Deli Utama.

7. Pengumpulan Data

Berisikan penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisa. Pengumpulan data ini meliputi data primer dan data sekunder.

8. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode CRP.

9. Perbaikan Kapasitas

Dalam melaksanakan rencana perbaikan maka bila disetiap work center mengalami ketidak seimbangan antara kapasitas yang diperlukan untuk mengerjakan order kapasitas yang tersedia, maka perlu penambahan atau pengurangan kapasitas ( jam mesin dan jam tenaga kerja )

10. Analisa Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dianalisis dari kebutuhan akan kapasitas produksi berdasarkan permintaan produksi dari departement pemasaran. Sehingga diharapkan perusahaan mampu menghasilkan produk sesuai dengan kuantitas permintaan konsumen.

11. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini akan ditarik suatu kesimpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian yang dilakukan, selain itu juga diberikan beberapa saran atau masukan bagi perusahaan untuk kemajuan perusahaan maupun penelitian selanjutnya.

12. Selesai

3.4Metode Pengumpulan Data

Suatu penelitian didukung oleh data yang akurat untuk menunjang agar dapat mencapai tujuan penelitian yang optimal. Yang dilakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Berdasarkan cara untuk memperoleh data penelitian, data dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari penelitian secara langsung dengan cara menanyakan ke sumber yang memberikan informasi. Pengumpulan data primer bisa dilakukan dengan beberapa macam cara antara lain :

1. Pengamatan (observasi)

Yaitu pengumpulan data pada waktu penelitian dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek untuk mendapatkan gambaran dan keadaan yang sebenarnya, data yang dikumpulkan pada metode ini adalah

- Waktu kerja - Waktu proses

- Waktu aktual yang digunakan untuk produksi disetiap stasiun kerja - Waktu set up

2. Wawancara (interview)

Yaitu pengambilan data waktu penelitian dengan melakukan system tanya jawab langsung dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti yaitu pada bagian produksi, bagian PPIC dan bagian penjualan, data yang diperlukan adalah data raoting dan data bahan baku.

b. Data Sekunder

Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis. Didalam penelitian ini yang termasuk dalam data sekunder adalah pengambilan data kuantitatif tentang kapasitas produksi dari CV. Sinar Deli utama.

Data – data yang termasuk dari data sekunder adalah : - Data Jadwal Induk Produksi

- Data Stuktur Produk - Data Waktu Proses - Data Waktu Standart

- Data Waktu Kerja Yang Telah Ditentukan

3.5. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan perhitungan perencanaan kebutuhan kapasitas atau Capacity Requirement Planning (CRP). Dengan langkah sebagai berikut :

Struktur produk

Jenis dan jumlah material atau komponen yang diperlukan untuk merakit suatu produk.

Lead time

Waktu yang diperlukan mulai dari pemesanan sampai material atau komponen tiba dipabrik.

Lot

Jumlah produk dalam satu komponen yang dipesan atau diproduksi dalam satu satuan waktu yang sama.

Menghitung kapasitas Pusat Kerja (Work Center).

Kapasitas pusat kerja ditentukan berdasarkan sumber – sumber daya mesin dan manusia, faktor jam operasi, efisiensi, dan utilisasi. Kapasitas pusat kerja biasanya ditentukan secara manual. Termasuk dalam penentuan kapasitas pusat kerja adalah : identifikasi dan definisi pusat kerja, serta perhitungan kapasitas pusat kerja.

Menentukan Beban (Load).

Perhitungan Load pada setiap pusat kerja dalam setiap periode waktu dilakukan dengan menggunakan Backward Schedulling, menggunakan Infinite Loading, menggandakan Load untuk setiap item melalui kuantitas dari item yang dijadwalkan untuk suatu periode waktu. Dengan demikian Load ditetapkan pada setiap pusat kerja untuk periode waktu mendatang yang diakumulasikan berdasarkan pada Open Orders (Scheduled Receipt) dan Planned Factory Orders Releases. Proses ini menggunakan komputer.

Menyeimbangkan Kapasitas dan Beban.

Apabila nampak ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban, salah satu dari kapasitas atau beban harus disesuaikan kembali untuk memperoleh jadwal yang seimbang. Apabila penyesuaian – penyesuaian rutin tidak cukup memadai, penjadwalan ulang dari MRP atau MPS perlu dilakukan. Hal ini biasanya merupakan Human Judgement dan dilakukan secara intensif

(berulang atau berkali – kali) bersama dengan laporan beban pusat kerja (Work Center Load Report) dari CRP. Dengan kata lain proses akan diulang sampai memperoleh beban yang dapat diterima (Acceptable Load).

Setelah dilakukan perhitungan perencanaan kebutuhan kapasitas maka data yang telah diperoleh kemudian dilakukan dianalisis dan dibuatkan laporan dengan menggunakan metode CRP. Dengan langkah sebagai berikut :

a. Langkah 1 : Memperoleh informasi tentang Planned Order Release dari MRP

Informasi yang berkaitan dengan Planned Order Release untuk tiap komponen per periode waktu berdasarkan informasi dari MRP yang telah dijadwalkan, dicantumkan dalam sebuah tabel.

b. Langkah 2 : Memperoleh informasi tentang Standard Run Time per Unit dan Standard Setup time per Lot Size.

Tiap pusat kerja (Work Center) dengan informasi tentang Standard Setup Time per Lot Size dan Standard Run Time per Unit dicantumkan pada dalam tabel.

c. Langkah 3 : Menghitung kapasitas yang dibutuhkan dari masing – masing pusat kerja

Perhitungan kapasitas yang dibutuhkan dari masing – masing pusat kerja (Work Center) dilakukan dengan menggunakan formula :

} _ _ : ) / _ {( / _ / _ / _ _ _ _ Size Lot Average Lot Time Setup Unit time Run unit time Setup Unit Time Run Unit per Time Operation   

d. Langkah 4 : Membuat Laporan Capacity Requirement Planning

Perhitungan kebutuhan sumber daya spesifik diatas adalah penggunaan jam mesin perlu mempertimbangkan kondisi aktual dari perusahaan seperti tingkat efisiensi dan utilisasi penggunaan sumber daya itu.

Selanjutnya hasil – hasil dari CRP ditampilkan dalam suatu diagram yang dikenal sebagai Load Profile. Load Profile merupakan metode yang umum dipergunakan untuk menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan versus kapasitas yang tersedia. Dengan demikian Load Profile didefinisikan sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas di waktu mendatang berdasarkan pesanan – pesanan yang direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu periode waktu tertentu.

Dalam laporan analisa Capacity Requirement Planning maka dihasilkan beberapa hal yang akan menjadi evaluasi dalam perencanaan kebutuhan kapasitas. Analisa tersebut antara lain sebagai berikut :

Laporan Beban Pusat Kerja (work center load report)

Laporan ini menunjukkan hubungan antara kapasitas dan beban. Apabila dalam laporan ini tampak ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban, maka proses CRP proses secara keseluruhan perlu diulang. Work Center Load Profile seiring ditampilkan dalam bentuk grafik batang (Bar Chart) yang sangat bermanfaat untuk melihat antara beban yang diproyeksikan (Projected Load) dan kapasitas yang tersedia, sekaligus mengidentifikasikan apakah terjadi overloads ataukah underloads. CRP biasanya menghasilkan Work Center Load Profile untuk setiap pusat kerja yang diidentifikasikan dalam

pabrik. Pertimbangan antara beban dan kapasitas dapat juga ditampilkan dalam format kolom.

Perbaikan schedule of planned order release

Perbaikan jadwal ini menggambarkan bahwa output dari MRP disesuaikan terhadap Spesific Release Dates, untuk Factory Orders berdasarkan perhitungan keterbatasan kapasitas. Perbaikan Schedule Of Planned Factory Order Release merupakan output tidak langsung (InDirect Output) dari proses CRP sebab mereka adalah hasil dari Human Jugdments yang berdasarkan analisis dari output laporan beban pusat kerja (Work Center Load Reports). Salah pilihan penyesuaian yang mungkin, disamping perubahan kapasitas, mengubah Planned Start Dates yang dibuat melalui rencana MRP. Hal ini mempunyai pengaruh terhadap pergeseran beban diantara periode waktu untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik.

Dokumen terkait