• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi dan Karakterisasi Sumberdaya Lahan

Hasil pendetilan delineasi unsur-unsur satuan tanah pada peta satuan lahan skala 1:250.000 Kabupaten Mukomuko diperoleh 6 grup utama landform, yaitu aluvial, marin, fluvio-marin, gambut, volkan dan grup aneka. Dari 5 grup utama landform ini kemudian dilakukan kerakterisasi untuk penyusunan subgrup sehingga diperoleh 33 subgrup dengan kategori lebih rendah. Atribut satuan tanah terdiri dari: landform, litologi, dan relief/lereng. Grup dan subgrup landform yang diperoleh sebagai berikut:

18

a. Grup Aluvila (A)

Landform muda (resen dan subresen) yang terbentuk dari proses fluvial (aktivitas sungai), koluvial(gravitasi), atau gabungan dari proses fluvial dan koluvial. Hasil identifikasi dan karakterisasi sumberdaya lahan Kabupaten Mukomuko terdapat tujuh subgrup landform aluvial, yaitu:

1. Aq.111-f Dataran banjir pada sungai braiding (berpindah-pindah), wilayah sepanjang sungai dengan banyak alur yang dipisahkan oleh pulau-pulau kecil. Endapan pasir , datar (lereng <1%) 2. Af.1121-n Tanggul sungai, punggung rendah memanjang di pinggir

kanan-kiri aliran sungai yang terdiri dari bahan endapan sungai yang umumnya berupa bahan kasar. Endapan liat, agak datar (lereng 1-3%)

3. Af.1122-f Rawa belakang, bagian rendah dari dataran banjir yang terletak dibelakang tanggul sungai dan biasanya tergenang air serta tersusun oleh bahan halus. Endapan liat, datar (lereng <1%) 4. Af.1128-n Jalur meander, wilayah sepanjang sungai meander dengan

batas pinggir pada ujung-ujung lengkung luar. Endapan liat, agak datar (lereng 1-3%)

5. Af.121-n Teras atas, teras sungai yang terletak paling atas dari teras lainnya. Endapan liat, agak datar (lereng 1-3%)

6. Af.123-n Teras bawah, teras sungai yang terletak dekat di atas dataran banjir yang ada sekarang. Endapan liat, agak datar (lereng 1-3%).

7. Au.214-r Gabung kipas aluvial, beberapa kipas aluvial (kecil) yang menjadi satu. Endapan campuran, bergelombang (8-15%) b. Grup Marin (M)

Landform yang terbentuk oleh proses marin, baik proses yang bersifat konstruktif (pengendapan) maupun destruktif (abrasi). Daerah yang terpengaruh air permukaan yang bersifat asin secara langsung ataupun daerah pasang surut tergolong dalam landform marin. Hasil identifikasi dan karakterisasi sumberdaya lahan marin terdapat empat subgrup landform marin, yaitu:

8. Mq.14-n Pasir dan lumpur penghalang, beting pasir/lumpur pantai agak jauh dari garis pantai (off shore) memanjang sejajar garis pantai dan muncul lebih luas pada saat pasang rendah. Endapan pasir dan liat, datar (lereng <1%)

9. Mf.32-n Teras marin subresen, bahan penyusun teras terdiri dari dari bahan endapan subresen. Posisinya lebih kepedalaman dan tererosi Endapan liat, agak datar (lereng 1-3%)

10. Mf.32-u Teras marin subresen, bahan penyusun teras terdiri dari dari bahan endapan subresen. Posisinya lebih kepedalaman dan tererosi Endapan liat, berombak (lereng 3-8%)

11. Mf.32-r Teras marin subresen, bahan penyusun teras terdiri dari dari bahan endapan subresen. Posisinya lebih kepedalaman dan tererosi Endapan liat, bergelombang (lereng 8-15%).

19

c. Grup Fluvio-marin (B)

Landform yang terbentuk oleh gabungan dari proses fluvial dan marin. Keberadaan landform ini dapat terbentuk pada lingkungan laut (berupa delta) ataupun dimuara sungai yang terpengaruh langsung oleh aktivitas laut. Subgrup landform fluvio-marin yang dapat diidentifikasi adalah;

12. Bu.03-n Dataran fluvio-marin, wilayah berasal dari endapan marin yang saat ini terletak/posisinya relatif sudah jauh dari asal pembentukannya dan sudah banyak dipengaruhi oleh bahan fluvial. Endapan campuran, agak datar (lereng 1-3%)

d. Grup Gambut (G)

Landform yang terbentuk di daerah rawa (baik rawa pedalaman maupun di daerah dataran pantai) dengan akumulasi bahan organik yang cukup tebal . landform ini dapat berupa kubah (dome) maupun bukan kubah. Subgrup landform gambut adalah:

13. Go.111-f Kubah gambut oligotrofik air tawar, kedalaman gambut 0.5-2.0m, bahan organik, datar (lereng <1%)

14. Go.112-f Kubah gambut oligotrofik air tawar, kedalaman gambut >2.0m, bahan organik, datar (lereng <1%)

e. Grup Volkanik

Landform yang terbentuk karena aktivitas volkan/gunung berapi. Landform ini terutama dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volkan, aliran lahan, lava ataupun wilayah yang merupakan akumulasi bahan volkanik. Subgrup landform volkanik yang ada di satuan lahan Kabupaten Mukomuko adalah:

15. Vad.113-h Lereng volkan atas, bagian lereng atas kerucut volkan yang curam, biasanya dengan garis-garis kikisan yang dalam. Tuff andesit, liparite, berbukit (lereng 25-40%)

16. Vad.114-m Lereng volkan tengah, bagian lereng tengah kerucut volkan yang tidak terlalu curam, dengan pola drainase radial. Tuff andesit, liparite, bergunung (lereng >40%)

17. Va.115-r Lereng volkan bawah, bagian lereng bawah kerucut volkan yang melandai. Tuff andesit, bergelombang (lereng 8-15%) 18. Va.115-c Lereng volkan bawah, bagian lereng bawah kerucut volkan

yang melandai. Tuff andesit, liparite, berbukit kecil (lereng 15-25%)

19. Va.115-h Lereng volkan bawah, bagian lereng bawah kerucut volkan yang melandai. Tuff andesit, berbukit (lereng 25-40%)

20. Va.31-u Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, berombak (lereng 3-8%)

20

21. Vad.31-u Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, berombak (lereng 3-8%)

22. Va.31-r Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, bergelombang (lereng 8-15%)

23. Vad.31-r Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, bergelombang (lereng 8-15%)

24. Va.32-c Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng >15% dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, berbukit kecil (lereng 15-25%)

25. Vad.32-c Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng >15% dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, liparite berbukit kecil (lereng 15-25%)

26. Va.32-h Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng >15% dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, berbukit (lereng 25-40%)

27. Vad.32-h Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng >15% dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, liparite, berbukit (lereng 25-40%)

28. Va.33-m Pegunungan volkanik tua, Pegunungan volkanik tua dengan lereng >15% dan perbedaan tinggi lebih dari 300 meter. Tuff andesit, bergunung (lereng >40%)

29. Vad.33-m Pegunungan volkanik tua, Pegunungan volkanik tua dengan lereng >15% dan perbedaan tinggi lebih dari 300 meter. Tuff andesit, liparite, bergunung (lereng >40%)

30. Vg.04-h Penerobosan magma melaui celah/retakan/patahan dalam kulit bumi, membeku dibawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul di permukaan karena erosi. Granit, berbukit (lereng 25-40%)

31. Vg.04-m Penerobosan magma melaui celah/retakan/patahan dalam kulit bumi, membeku dibawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul di permukaan karena erosi. Granit, bergunung (lereng >40%)

f. Grup Aneka (X)

Bentukan alam atau hasil kegiatan manusia yang tidak termasuk dalam grup yang diuraikan diatas, misalnya lahan rusak, singkapan batuan, penambangan, penggalian, landslide, wilayah sangat berbatu, dan lainnya. Subgrup yang termasuk ke dalam landform grup aneka adalah:

32. X.1 Lembah sungai terjal, sempit, tererosi atau lereng tunggal tanpa endapan dan koluvial, umumnya berlereng > 25%, atau kadang-kadang > 75%

33. X.3 Galian/pertambangan, lahan-lahan tempat pengalian pasir, pertambangan, dan sebagainya.

21

Data dan informasi satuan lahan yang diperolah dari peta satuan lahan skala 1:250.000 digunakan untuk verifikasi lapangan dan pengambilan sampel tanah untuk masing-masing satuan lahan. Verifikasi lakukan untuk mencocokan dan memperbaiki satuan lahan dan identifikasi penggunaan lahan serta vegetasi untuk penyusunan peta satuan lahan skala 1:50.000. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko skala 1:50.000 disajikan dalam delapan (8) sheet berdasarkan lembaran peta Rupa Bumi Indonesia, seperti yang disajikan pada gambar 2 s.d. 8 berikut:

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Dokumen terkait