BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu Dan Gagasan Pemecaha
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
A. Identifikasi
a. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Pembelajaran ini dimaksudkan untuk membekali peserta dengan nilainilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan ASN secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan: berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Adapun penjabaran masing-masing nilai dasar ASN adalah sebagai berikut: 1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban pertanggungjawaban yang harusdicapai.Akuntabilitas merujukpada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Akuntabilitas adalah kewajiban atau pertanggung jawaban yang harus dicapai dan harus ada bentuk laporannya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, antara lain:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan
12
Nilai-nilai dasar akuntabilitas yakni: 1) Tanggung Jawab
2) Jujur
3) Kejelasan target 4) Netral
5) Mendahulukan kepentingan public 6) Adil
7) Transparan 8) Konsisten 9) partisipatif 2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap
ASN.Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara atau sering juga diartikan sebagai pahakebangsaan. ASN yang memiliki nasionalisme yang kuat adalah ASN yang:
a) Memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya.
b) Menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik dalam mengaktualisasikan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat.
c) Bekerja profesional sebagai pelayan publik dan melayani dengan integritas yang tinggi.
d) Menjadi perpanjangan tangan negara dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa (sebagai perekat dan pemersatu bangsa).
13
1) Berpegang teguh pada nilai-nilai Ketuhanan dalam menjalankan tugas 2) Setia dan taat pada NKRI
3) Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara 4) Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara
5) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan
6) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
7) Menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme
8) Memberikan pelayanan yang adil dan tidak diskriminatif 3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11).
Indikator nilai dasar dari etika publik yaitu :
a) Cermat adalah sikap hati – hati, teliti, sungguh – sungguh, ikhlas, rajin, dan ulet dalam melakukan pekerjaan.
b) Sopan adalah perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang lain.
c) Saling menghormati adalah saling memahami dan memberikan toleransi terhadap orang lain, sehingga setiap orang dapat berinteraksi dengan baik.
d) Berintegritas Tinggi adalah suatu kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam perkataan dan perbuatan sesuai dengan nilai – nilai dan kode etik.
14
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima mencakup : a) Efektifitas : cara mencapai tujuan akhir secara tepat dan maksimal. b) Efisiensi : menggunakan sumber daya dengan sehemat mungkin untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c) Inovasi/kreatifitas: membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.
d) Mutu/kualitas : mempertahankan atau memastikan bahwa kualitas dan output sudah baik.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yaitu artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan (LAN-RI, 2015:1). Korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang. (LAN-RI , 2015:6)
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan. Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
15
a) Jujur adalah suatu kesesuaian sikap anatara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya
6. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intevensi politik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ada beberapa asas manajemen ASN yaitu kepastian hukum, profesionalisme, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan (LAN RI, 2021).
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan partai politik
7. Whole of Government (WOG)
Whole of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik (LAN RI, 2021). Di dalam WOG terdapat beberapa asas yaitu koordinasi, kolaborasi, komunikasi, integrasi, sinkronisasi (LAN RI, 2021).
Alasan yang menyebabkan WOG penting dan mendapat perhatian dari pemerintah adalah:
a) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik b) Terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
16
c) Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakan nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
8. Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa asas yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan (LAN RI, 2021)
17 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Sekolah Dasar 04 Riam Tapang Kecamatan Silat hulu adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
2. Rendahnya Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
3. Rendahnya Disiplin Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
4. Rendahnya Kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN 04 Riam Tapag
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”.Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut :
18
Tabel 4.1 : Isu Aktual diSekolah SD Negeri 04 Riam Tapang
N O
ISU AKTUAL KRITERIA
RA NK
A P K L
1 Rendahnya Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
4 4 5 4 17 II
2 Rendahnya Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
5 5 4 5 19 I
3 Rendahnya Disiplin Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas III
SDN 04 Riam Tapang
4 4 4 5 17 II
4 Rendahnya Kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN 04 Riam Tapag
4 4 4 4 16 III
19
Tabel 4.2: Isu Aktual diSekolah SD Negeri 04 Riam
N o
ISU U S G Juml
ah 1. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran
Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
3 4 3 10
2. Masih rendahnya penggunaan metode Pada
Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
4 4 4 12
3. Masih kurangnya penanaman kesadaran kedisiplinan Belajar Pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang
3 4 4 11
4. Belum optimalnya penggunaan metode dalam
meningkatkan kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN 04 Riam Tapag
3 3 4 10
Berdasarkan tabel tersebut, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah “Belum optimalnya keaktifan siswa dalam proses belajar di kelas”. Dasar pertimbangannya adalah masih terdapat mendapatkan hasil belajar di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila isu tersebut tidak diselesaikan, maka akan berdampak pada rendahnya efektivitas siswa dalam proses belajar di kelas dampak bagi siswa : masih rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS , Dampak bagi guru: Guru dianggap monoton dan kurang kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan Dampak bagi sekolah : belum maksimalnya tujuan sekolah untuk Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab
Guru memiliki tugas utama, yaitu mengajar, mendidik, membimbing serta mengevaluasi pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru
20
perlu menerapkan metode dan menggunakan media yang tepat. Jika tujuan pembelajaran tercapai, maka hasil belajar akan memenuhi kriteria ketuntasan.
Satu di antara metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran IPS adalah metode pembelajaran demonstrasi . Metode Demonstrasi Menurut Shoimin (2016: 62) metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. Menurut Sutikno (Iyun 2017: 17) metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. Sedangkan menurut Roestiyah (Huda 2015: 231) metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seseorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses, situasi dari materi yang sedang diajarkan kepada seluruh siswa.
a) Langkah- langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
Menurut Majid (2013: 198-199). Langkah-langkah metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
(a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
21
(b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
(c) Mengemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2) Kegiatan Inti
(a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
(b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
(c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.
(d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi
22
3) Kegiatan Akhir
(a) Proses pembelajaran perlu diakhiri pemberian tugas-tugas tertentu yang ada
(b) kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
(c) Guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka gagasan penyelesaian isuyang diajukan adalah “Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SD Negeri
04 Riam Tapang Kecamatan Silat Hulu”.
Tabel 4.3: Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu SD Negeri 04 Riam Tapang
Unit kerja
SD Negeri 04 Riam Tapang Isu yang di
angkat
Rendahnya Hasil Belajar Siswa
Judul
Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SD Negeri 04 Riam Tapang
23
Kegiatan
1. Membut yel yel kelas. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diminta memainkan sebuah permainan yang memicu antusias siswa dalam pembelajaran
2. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan menggunakan gambar-gambar yang berhubungan dengan pembelajaran dan gambar-gambar yang digunakan dapat mengoptimalkan penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran
3. Membuat fideo pendek tentang materi yang diajarkan
4. Menutup pembelajaran dengan memberi penguatan dengan melakukan sebuah games. Games yang diberikan berkaitan dengan materi yang telah dipejalari
24
Tabel 4.4: Kegiatan Aktualisasi diSekolah SD Negeri 04 Riam
Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SD Negeri 04 Riam Tapang
UNIT KERJA SD Negeri 04 Riam Tapang
IDENTIFIKASI ISU UTAMA Rendahnya Hasil Belajar Siswa
FAKTOR UTAMA PENYEBAB Masih rendahnya penggunaan metode Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN 04 Riam Tapang GAGASAN PEMECAHAN ISU Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III
SD Negeri 04 Riam Tapang
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 Kegiatan : mebuat yel-yel kelas 1. Memikirkan atau merencanakan yel yel yang cocok 2. memulai
membuat kata kata dalam yel-yel
3. mengabungkan kata yang sudah
1. menghasilkan sebuah yel-yel kelas yang dapat membangkitkan
semangat siswa
1. Angkutabilitas,
keterbukaan atas setiap Tindakan atau kebijakan 2. Nasionalisme,
penulis bekerja sama dengan murid untuk melakukan kegiatan yel-yel
TERWUJUDNYA
KAPUAS HULU YANG HARMONIS,
ENERGIK, BERDAYA SAING, AMANAH DAN TERAMPIL”
1. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang Harmonis dalam kerukunan
1. Relkigius 2. Sopan 3. Disiplin 4. Juju 5. Tangung jawab 6. Percaya Diri 7. Mandiri 8. Kerjasama
25 dirngkai 4. mulai menyanyikan yel-yel 5. mengabungkan beberapa gerakan kedalam yel-ywl 6. mengajarkan
yel-yel kepada siswa 7. mempraktekan
yel-yel bersama siswa
3. Etika Publik.
Penulis bersikap sopan dalam menyampaikan yel-yel.
4. Komitmen Mutu, Guru memberikan pelayanan terbaik kepada muridnya 5. Anti Korupsi Kegiatan sosialisasi membangun komitmen 6. manajemen ASN: Keterbukaan
Bersama dengan siswa memainkan yel-yel kelas 7. WoG: Komunikasi 8. Pelayan Publik:
Partisipatif
kehidupan beragama, budaya dan keamanan.
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta ramah investasi.
3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang bersih, berwibawa dan tersedianya infrastruktur publik yang
26
berbasis transparansi, responsibilitas, dan akuntanbilitas.
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan Kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat. 2 Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan menggunakan gambar-gambar
1. Memilih alat dan bahan 2. Emilih gambar yang berkaitan dengan pembelajaran 3. Mngeprint gambar 4. Mengunting gambar 5. Membagikan 1. Terciptanya media pembelajaran 1. Akuntabilitas (Adil): guru bersikap adil dalam menyampaikan materi 2. Nasionalisme
(Musyawarah): untuk membantu membuat memilih gambar yang dibutuhkan guru meminta saran dan masukan dari rekan guru yang lain
1. Hulu yang Harmonis dalam kerukunan kehidupan beragama, budaya dan keamanan.
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta ramah investasi 1. Relkigius 2. Sopan 3. Disiplin 4. Juju 5. Tangung jawab 6. Percaya Diri 7. Mandiri 8. Kerjasama
27 gambar 6. Menempelkan gambar
3. Etika Publik (Sopan santun): saat
menyampaikan materi guru bersikap sopan terhadap siswa 4. Komitmen Mutu
(Inovasi): guru membuat inofasi baru dalam mengajar dengan mengkolaborasikan metode demonstrasi dengan menggunakan gambar
5. Anti Korupsi (Disiplin): guru memulai
pembelajaran sesuai dengan jam yang telah ditentukan
3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang bersih, berwibawa dan tersedianya infrastruktur publik yang berbasis transparansi, responsibilitas, dan akuntanbilitas.
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan Kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.
28
6. Manajemen ASN: Efektifitas dan Efisien Kegiatan membuat media termasuk dalam nilai dasar ASN 7. WoG: Komunikasi 8. Pelayanan Publik: Transparan 3. 1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan media yang telah disiapkan 1. Memberi salam 2. Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran 3. Mengecek kehadiran siswa di kelas
10. Saya akan memutarkan sebuah fideo tentang materi atau bahan ajaran dengan menggunakan laptop. Di sini saya menggunakan 2 buah laptop, dan jika memungkinkan saya akan menggunakan N-Focus
1. Akuntabilitas (tanggung jawab): dalam
menyiapkan alat dan bahan penulis dan
menyiapkan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab
1. Hulu yang Harmonis dalam kerukunan kehidupan beragama, budaya dan keamanan.
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta ramah investasi. 1. Relkigius 2. Sopan 3. Disiplin 4. Juju 5. Tangung jawab 6. Percaya Diri 7. Mandiri 8. Kerjasama
29
4. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran 5. Merekam dan membuat fideo meteri pembelajaran mengedit fideo 6. Menyuruh siswa untuk menonton fideo yang sudah dibuat
membagikan fideo kepada siswa. Agar siswa bias belajar di rumah 7. Membuat
kesimpulan
2. Nasionalisme
3. Etika publik (tulus): menyiapkan alat dan bahan dengan tulus 4. Komitmen mutu
(efisien): mengadakan alat dan bahan seperlunya 5. Anti korupsi (mandiri):
dalam menyiapkan alat dan bahan tidak
menggunakan fasilitas sekolah
6. manajemen ASN: Efektifitas dan Efisiensi
Kegiatan dalam menyiapkan metode demonstrasi 7. WoG: Koordinasi
3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang bersih, berwibawa dan tersedianya infrastruktur publik yang berbasis transparansi, responsibilitas, dan akuntanbilitas.
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan Kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.
30 8. Melakukan evaluasi 9. Mmberi penilaian 8. Pelayan Publik: Partisipatif 4 1. Menutup pembelajaran dengan memberi penguatan dengan melakukan sebuah games. Games yang diberikan berkaitan dengan materi yang telah dipejalari 1. Melakukan riset atau mencari tahu game apa yang cocok dengan materi
pembelajaran 2. Memulai
menentukan game yang harus dibuat 3. Merangkai game dan hubungkan game dengan pembelajaran 4. Menguji coba game 1. Menghasilkan sebuah permainan 1. Akuntabilitas (kejelasan target): Memperoleh hasil evaluasi dari pendapat siswa
2. Nasionalisme (menghargai): mendengarkan
pendapat peserta didik tentang kegiatan belajar
3. Etika publik (sopan): dalam meminta
pendapat peserta didik saya menggunakan
1. Hulu yang Harmonis dalam kerukunan kehidupan beragama, budaya dan keamanan.
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta ramah investasi.
3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan
1. Relkigius 2. Sopan 3. Disiplin 4. Juju 5. Tangung jawab 6. Percaya Diri 7. Mandiri 8. Kerjasama
31 5. Mengajarkan game di depan kelas 6. Melakukan evaluasi 7. Memberikan penilaian hasil evaluasi
bahasa yang sopan dan santun
4. Komitmen mutu (mutu): dari hasil evaluasi saya memperoleh hasil evaluasi belajar yang saya lakukan
5. Anti korupsi (jujur): menyimpulkan hasil pendapat peserta didik tanpa rekayasa 6. manajemen ASN: profesionalitas Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode yang telah
mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang bersih, berwibawa dan tersedianya infrastruktur publik yang berbasis transparansi, responsibilitas, dan akuntanbilitas.
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan Kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Huda, M. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2015.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen mutu.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipi lNegara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik.Jakarta: Lembaga Administra Negara Republik Indonesia.
Majid, A. 2014. Penelitian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Peraturan LAN Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
34
Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Sutikno, S. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Shoimin. A. 2016. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Media AZ-RUZZ Yogyakarta
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
35
36
37
38