• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman .1Kekuatan

1. Memiliki visi, misi dan tujuan yang spesifik sehingga dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam pengembangan usaha tanaman Pakis

Visi, misi serta tujuan usaha akan menjaga PT. Floribunda untuk dapat fokus menjalankan usaha tanaman hias tropis. Hasil wawancara dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa PT. Floribunda memiliki visi, misi dan tujuan yang spesifik. Pernyataan mengenai visi dan misi tertulis jelas di ruangan kantor dan ruangan karyawan dengan tujuan agar visi dan misi tersebut dapat diketahui dan dipahami semua karyawan. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa umumnya karyawan PT. Floribunda mengetahui visi, misi dan Tujuan PT. Floribunda. Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, maka seluruh bidang perusahaan akan menjadi satu untuk dapat mengembangkan PT. Floribunda ke tujuan yang sama, yakni pengembangan usaha tanaman Pakis. Alokasi sumberdaya, kegiatan bisnis dan pengambilan keputusan akan mengarah pada satu tujuan, yakni menciptakan PT. Floribunda sebagai perusahaan tanaman hias terdepan di Indonesia dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, khususnya tanaman Pakis.

2. Memiliki komitmen untuk mengembangkan tanaman hias tropis asli Indonesia, khususnya tanaman Pakis

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan organisasi, maka dibutuhkan komitmen dari setiap individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Dengan adanya komitmen, maka tiap individu akan berusaha maksimal dan tetap teguh berusaha untuk mengembangkan organisasi ke arah visi. Hasil observasi menunjukkan bahwa tiap individu pada PT. Floribunda memiliki komitmen yang kuat, terlihat dari kesungguhan dan keseriusan pekerja dalam bekerja, terutama untuk mengembangkan usaha tanaman Pakisnya.

3. Memiliki kapasitas mengakses informasi, khususnya Pakis dari sumber primer dalam dan luar negeri

Kemampuan mengakses informasi merupakan unsur penting untuk mengembangkan usaha. Informasi seputar tanaman hias, khususnya Pakis akan mudah didapat PT. Floribunda karena keanggotaan berbagai organisasi tanaman hias dalam dan luar negeri. Saat ini PT. Floribunda tergabung ke dalam Asosiasi Bunga Indonesia dimana pemilik PT. Floribunda menjadi ketua asosiasi tersebut. Sebagai anggota, PT. Floribunda mampu untuk menggali informasi dari sumber primer sehingga informasi yang didapat lebih akurat. Sumber primer informasi tanaman hias tersebut mencakup lembaga pemerintah seperti Direktorat Tanaman Hias, petani tanaman hias dan pelaku bisnis lainnya.

4. Memiliki jejaring kerja (networking) yang luas

PT. Floribunda memiliki jejaring kerja (networking) yang luas sebagai hasil dari keanggotaan organisasi tanaman hias nasional dan internasional. Jejaring tersebut terjalin antara sesama pelaku bisnis tanaman hias dan antara PT. Floribunda dengan pasar tanaman hias. Jejaring kerja akan memudahkan perusahaan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka kemajuan bisnis. Ketersediaan jaringan pemasaran juga menjamin kemudahan distribusi serta menciptakan permintaan produk. Memiliki jaringan pasar juga memudahkan bagi produk baru seperti tanaman Pakis Kadaka untuk dapat memasuki industri tanaman hias, khususnya daun potong yang selama ini telah didominasi daun jenis lain.

5. Manajemen organisasi handal sehingga dapat mendukung pengembangan usaha tanaman Pakis PT. Floribunda

Kegiatan operasional perusahaan terbagi menjadi tiga tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi. Perencanaan produksi terkait dengan penentuan jenis tanaman yang akan diproduksi, jumlah produksi, proses pengadaan input produksi, serta proses produksi di lapangan. Perencanaan sangat erat kaitannya dengan penyediaan input dan pengendaliannya sehingga kegiatan bisnis berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan perusahaan.

Bagian kedua adalah pelaksanaan yang terkait dengan Standart Operating Procedure (SOP), dan konsep produksi perusahaan. Perusahaan menginginkan hasil output yang berkualitas, sehingga kegiatan produksi dilaksanakan dengan standar operasional yang sesuai. PT. Floribunda berproduksi dengan konsep zero waste dan ramah lingkungan. Kegiatan produksi dibagi ke dalam beberapa pos yang ditangani tenaga kerja yang berbeda. Pembagian kerja berdasar atas keahlian yang dimiliki pekerja. Spesialisasi kerja tersebut membuat produksi lebih efisien. Namun demikian, spesialisasi kerja tersebut bersifat fleksibel, sehingga memungkinkan pekerja membantu pekerja pada pos lain apabila tanggung jawabnya telah selesai dikerjakan.

Bagian terakhir dari proses manajemen adalah monitoring dan evaluasi yang mencakup quality control, pencatatan tiap kegiatan, dan pembuatan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi perusahaan. Manajemen PT. Floribunda adalah sistem terintegrasi yang saling berhubungan dan menunjang usaha. Manajemen yang handal adalah kekuatan perusahaan, sehingga perusahaan dapat berkembang dan terus memperbaiki diri untuk meraih peluang.

6. Kreatif dalam menghasilkan produk berbasis tanaman hias tropis, khususnya Pakis yang belum ada di Pasar

Daya kreatif PT. Floribunda terlihat dari pemilihan jenis produk yang dihasilkan. Pakis Kadaka adalah produk yang unik dan berbasis sumber daya lokal Indonesia. Plasma nutfah Indonesia belum banyak dieksplorasi dan dikembangkan. Langkah Floribunda ini adalah terobosan untuk menciptakan pasar baru dan menghindari persaingan. Jumlah produk Pakis Kadaka di pasar tanaman hias

daya lokal juga menjadi keunikan tersendiri, dimana pengembangan jenis ini belum banyak dilakukan oleh produsen tanaman hias dalam negeri.

7. Memiliki sistem pelayanan (service) yang baik untuk memuaskan pelanggan Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggan PT. Floribunda, diperoleh informasi bahwa pelayanan yang dimiliki perusahaan telah mampu memuaskan pelanggan. Salah satu alasan konsumen melakukan pembelian pada PT. Floribunda selain karena kualitas produknya adalah pelayanan yang diberikan PT. Floribunda lebih baik dibandingkan pesaingnya. Perusahaan mengantarkan produk langsung ke tangan konsumen. Pelayanan ini didukung oleh alat transportasi dengan cool storage sehingga dapat menjaga kesegaran produk . Permintaan konsumen dipenuhi dalam jumlah dan waktu yang tepat sehingga menciptakan kepuasan konsumen. Pembeli juga akan mendapatkan tanaman dengan kondisi bersih dan siap pakai.

PT. Floribunda hanya menyediakan produk yang berkualitas. Adapun tanaman yang tidak memenuhi standar kualitas tidak akan lolos untuk dijual. Kualitas yang dimaksud merupakan kriteria daun potong yang baik, yakni berukuran seragam, tingkat ketegaran yang tinggi, kesegaran yang tahan lama, susunan daun yang kompak dan serasi serta mulus dan berwarna cerah. Hal ini bertujuan menjaga reputasi perusahaan sebagai produsen tanaman dengan kualitas baik.

8. Memiliki jaringan komunikasi yang baik dalam organisasi

Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa komunikasi tiap individu pada PT. Floribunda terjalin dengan baik. Informasi dari level manajemen puncak dapat dipahami oleh level pelaksana teknis sehingga kegiatan operasional berlangsung pada kondisi optimal. Hubungan komunikasi yang baik sangat menunjang pengembangan usaha. Kesalahpahaman terhadap informasi yang tidak sempurna dapat diminimalisir. Selain itu hubungan antara manajemen level puncak dengan bawahan terjalin baik. Untuk mempererat hubungan kekeluargaan, diadakan pertemuan rutin antara pemilik dan pekerja pada lokasi produksi. Selain itu, tiap tanggal 17 Agustus diadakan lomba-lomba khusus pegawai, seperti lomba merangkai bunga dan lomba karaoke.

9. Lingkungan kerja yang kondusif dalam mengembangkan usaha tanaman Pakis Lingkungan kerja yang kondusif akan mengoptimalkan produktivitas masing-masing tenaga kerja sehingga mendukung pengembangan usaha. PT. Floribunda memiliki lingkungan kerja yang kondusif, sebagai hasil dari hubungan tiap pegawai yang dekat satu sama lain. Lingkungan kerja yang kondusif juga berasal dari insentif yang diberikan kepada tenaga kerjanya, berupa tunjangan kesehatan, pendidikan dan sembako.

10. Reputasi yang baik sebagai produsen tanaman tropis asli Indonesia

PT. Floribunda memiliki reputasi yang baik di mata konsumen. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan konsumen, baik pelanggan loyal maupun yang tidak. Reputasi terkait dengan kepercayaan konsumen, sehingga mempengaruhi keputusan pembelian. Pada industri tanaman hias, nama PT. Floribunda telah terkenal. Pertama, PT. Floribunda merupakan salah satu pioneer bisnis daun potong Pakis Kadaka di Indonesia. Strategi perusahaan untuk hanya menjual produk yang berkualitas menimbulkan kepercayaan konsumen. Konsistensi PT. Floribunda juga terlihat, dari segi kontinuitas produksi, pelayanan yang diberikan dan harga yang ditetapkan.

11. Memiliki koleksi berbagai plasma nutfah tanaman hias tropis yang potensial dikembangkan sebagai komoditas unggulan

Plasma nutfah yang dimiliki PT. Floribunda merupakan hasil eksplorasi dari berbagai daerah di Indonesia. Karena keterbatasan PT. Floribunda, tidak semua plasma nutfah tersebut dapat dikembangkan. Tiap plasma nutfah memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan. Hal ini menjadi kekuatan PT. Floribunda yang mendukung bisnis ekowisata tanaman hias dan kejelian melihat potensi jenis baru Pakis menciptakan permintaan.

6.3.2 Kelemahan

1. Keterbatasan modal usaha

Selama ini pemilik membiayai kegiatan bisnisnya dengan uang sendiri dengan jumlah yang terbatas. Pemilik enggan untuk menambah permodalan dengan meminjam kepada lembaga keuangan. Sistem kredit yang ada saat ini

modal dapat ditingkatkan melalui investasi pihak luar. Dalam hal ini PT. Floribunda dapat memanfaatkan kekuatan memiliki jaringan kerja yang luas untuk mendapat investor dan jenis investasi yang sesuai. Investasi yang dimaksud antara lain investasi keuangan untuk meningkatkan modal, investasi lahan untuk mengatasi keterbatasan lahan dan sarana produksi, serta investasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi.

2. Belum menerapkan kegiatan penelitian dan pengembangan, terutama untuk tanaman Pakis Kadaka

Kegiatan penelitian dan pengembangan dibutuhkan untuk menciptakan inovasi jenis-jenis tanaman hias baru yang mampu menmbus pasar domestik dan ekspor. Inovasi juga dibutuhkan dalam menciptakan Pakis dengan kriteria ekspor, yakni tanpa spora. Sayangnya, PT. Floribunda belum mampu menjalankan kegiatan penelitian dan pengembangan. Modal dan sumber daya manusia merupakan penghambat utama kegiatan penelitian dan pengembangan. Perusahaan juga belum memanfaatkan adanya peluang kerjasama dengan pihak peneliti yang ada di daerah Cipanas. Guna mengatasi kelemahan ini, maka kemitraan dapat menjadi pilihan bagi perusahaan.

3. Kurang efektifnya kegiatan promosi untuk pasar domestik tanaman Pakis Kegiatan promosi yang dilakukan belum efektif dan belum menjangkau semua kalangan masyarakat domestik. Hal ini terlihat dari jumlah permintaan dan penjualan domestik PT. Floribunda pada bulan Juni 2009 hingga April 2010 yang fluktuatif. Selain itu belum ada kecenderungan peningkatan penjualan. Pada bulan yang diramalkan terjadi peningkatan permintaan (Desember 2009 dan Februari 2010) justru peningkatan penjualan tidak signifikan.

Tanaman Pakis Kadaka adalah tanaman jenis baru di pasar tanaman hias daun potong nasional. Guna mengenalkan jenis ini ke pasar, maka diperlukan kegiatan promosi yang efektif. Saat ini kegiatan promosi hanya melalui brosur dan pameran-pameran serta mengandalkan word of mouth dari pelanggan loyal. Kegiatan promosi bertujuan untuk mengenalkan produk baru kepada masyarakat yang kemudian akan beimbas pada perluasan daerah pemasaran. Keberhasilan promosi terlihat dari peningkatan jumlah penjualan daun potong Pakis Kadaka PT. Floribunda.

Adapun untuk ekspor, promosi PT. Floribunda tidak menjadi masalah. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat permintaan yang datang pada perusahaan, sehingga belum dapat dipenuhi. Pengembangan usaha Pakis dengan tujuan ekspor diprioritaskan setelah pasar domestik telah tergali dengan baik. Hal ini terkait dengan kapasitas dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.

4. Terbatasnya kapasitas produksi tanaman Pakis

Keterbatasan produksi merupakan penghambat utama perusahaan untuk meraih peluang ekspor. Keterbatasan produksi diakibatkan oleh ketersediaan lahan dan sarana produksi tanaman Pakis. Lahan dan saran serta prasarana produksi dibutuhkan dalam budidaya tanaman. Lahan dan sarana serta prasarana yang dimiliki PT. Floribunda tidak mencukupi untuk dapat memenuhi seluruh permintaan ekspor. Hal ini menjadi kelemahan PT. Floribunda. Produk pertanian termasuk tanaman hias bersifat makan tempat. Lahan bagi tanaman Pakis seluas 0,6 Ha tidak mencukupi untuk produksi Pakis Kadaka dalam jumlah besar.

Kapasitas produksi terbukti juga menjadi masalah dalam pemenuhan kebutuhan domestik meski bukan prioritas faktor yang pertama untuk meraih potensi domestik. Hal ini terlihat dari jumlah permintaan domestik yang belum seluruhnya dapat dicukupi perusahaan. Selain itu, pasar domestik masih menjanjikan peluang-peluang bagi PT. Floribunda untuk meningkatkan penjualan. Masih terdapat konsumen potensial Pakis yang belum dijangkau akibat kurang efektifnya promosi Pakis di dalam negeri.

5. Rendahnya kompetensi tenaga kerja di level pelaksana

Tenaga kerja dengan tingkat kompetensi yang sesuai merupakan salah satu syarat keberhasilan suatu bisnis. Untuk meningkatkan kompetensi, diadakan pelatihan guna meningkatkan produktivitas karyawan. Tenaga kerja bidang produksi merupakan penduduk asli daerah Cibodas. Perekrutan karyawan didasarkan atas sikap dan kelakuan pekerja. Pada saat pertama kali menjadi karyawan, hanya ada sedikit saja yang paham mengenai budidaya tanaman hias. Pelatihan tidak diberikan secara khusus, namun berjalan seiring kerja dengan adanya arahan dan bimbingan pekerja senior.

6. Teknologi sederhana

Teknologi yang digunakan dalam produksi merupakan teknologi sederhana dan padat karya. Hal ini menjadi kelemahan saat perusahaan berusaha mengembangkan usahanya. Rendahnya penggunaan teknologi berkorelasi positif dengan rendahnya produktivitas dan daya saing. Selain itu, efisiensi dan efektivitas usaha juga masih rendah. Saat ini banyak tersedia teknologi untuk produksi, namun demikian PT. Floribunda belum menemukan strategi tepat yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Rendahnya penggunaan teknologi juga menimbulkan risiko. Risiko pertama adalah saat pesaing menggunakan teknologi, maka produktivitas dan efisiensi kerja akan meningkat. Pesaing kemudian memiliki kemampuan untuk dapat merebut pasar dan meraih peluang pasar yang ada.

Guna meraih peluang domestik dan ekspor, maka teknologi perlu digunakan dalam produksi. Teknologi yang potensial digunakan adalah teknologi kultur jaringan untuk pembenihan, sistem irigasi terkendali untuk menjaga kelembaban, serta teknologi untuk mengetahui aspek tumbuh mikro seperti kadar keasaman tanah dan kelembaban udara.

6.3.3 Peluang

1. Tersedianya lingkungan usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha tanaman Pakis

Daerah Cibodas merupakan daerah sentra produksi tanaman hias dan sayuran di Cianjur. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani tanaman hias dan sayuran. Masyarakat tersebut memiliki lahan sendiri yang ditanami berbagai komoditas tanaman hias dan sayuran. Masyarakat mendukung adanya kegiatan usaha tanaman Pakis PT. Floribunda. Adanya perusahaan berdampak positif bagi warga, sehingga antara PT. Floribunda dan masyarakat terjalin hubungan saling menguntungkan. Kondisi ini menjadi peluang bagi timbulnya kerjasama ataupun sistem kemitraan dengan masyarakat.

Di daerah Cipanas terdapat Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias. Balai ini bertugas untuk mengembangkan jenis tanaman hias baru. Sayangnya, komoditas yang diproduksi hanya terbatas pada beberapa jenis

tanaman saja, seperti Anggrek, Krisan, Mawar dan Gladiol. Tanaman tropis seperti Pakis belum mendapat perhatian dikarenakan terbatasnya sumberdaya fisik dan manusia yang dimiliki balai tersebut.

Daerah tempat produksi, yakni Cibodas kaya sumber daya yang menunjang usaha pertanian, khususnya tanaman hias. Iklim sejuk yang dimiliki Cibodas adalah kondisi optimal bagi tanaman Pakis Kadaka untuk tumbuh. Ketersediaan air juga menjadi unsur pertanian yang penting. Selain itu, kondisi sosial masyarakat mendukung kegiatan usaha tanaman Pakis.

2. Meningkatnya tren tanaman hias daun sehingga meningkatkan peluang diterimanya jenis baru Pakis untuk daun potong

Peningkatan permintaan daun potong terkait dengan perubahan tren rangkaian bunga. Daun yang semula merupakan pelengkap, kini lebih ditonjolkan dan dapat menjadi inti rangkaian. Daun yang berwarna juga telah dimanfaatkan untuk menggantikan bunga sebagai inti rangkaian. Keunikan tanaman Pakis Kadaka merupakan salah satu daya tarik bagi penggunaan daun jenis ini. Dengan meningkatnya tren permintaan daun potong, maka akan meningkatkan peluang konsumen untuk menerima jenis Pakis daun potong baru. Selain itu, motif serta bentuk daun potong Pakis yang berbeda dengan daun potong lain menjadi daya tarik tersendiri.

Asbindo melihat bahwa kini preferensi masyarakat mulai berubah. Preferensi konsumen kini mengarah pada tanaman tropical green, atau daun tropis. Sebagai negara dengan iklim tropis, kondisi lingkungan tanaman Indonesia adalah yang paling optimal untuk produksi dan pengembangan usaha tanaman hias tropis. Usaha tanaman hias tropis lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lebih optimal, karena tanaman tumbuh lingkungan terbaiknya.

3. Keterbukaan pasar untuk menerima tren tanaman hias baru

Keinginan dan preferensi masyarakat terus berubah dari waktu ke waktu. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan tren tanaman hias di Indonesia dan dunia. Konsumen tanaman hias memiliki karakteristik menyukai produk unik dan baru sehingga konsumen tanaman hias terbuka dalam menerima tren dari

dapat menciptakan tren tersebut. Keterbukaan konsumen tanaman hias terlihat dari jumlah permintaan tanaman Pakis yang meningkat dari waktu ke waktu. Keunikan produk terlihat dari motif dan bentuk daun. Karakter fisik yang dimiliki Pakis tidak dimiliki daun potong jenis lain. Misalnya saja Kadaka Ular memiliki motif seperti kulit ular. Selain itu, Pakis memiliki keunggulan alamiah sebagai daun potong, yakni tulang daun yang mampu menunjang tanaman tetap tegak meski telah dipotong dari tanaman induknya. Keunikan inilah yang menjadi daya tarik dan berpotensi untuk menciptakan permintaan yang baru.

4. Adanya pelanggan loyal yang menyebarkan informasi positif perusahaan PT. Floribunda memiliki 17 pelanggan yang termasuk ke dalam kriteria pelanggan loyal menurut Griffin (2005). Adanya pelanggan loyal merupakan peluang bagi PT. Floribunda terkait dengan kemampuan pelanggan loyal untuk merekomendasikan produk perusahaan pada konsumen baru.

5. Meningkatnya kesadaran masyarakat domestik untuk menggunakan tanaman hias tropis lokal

Selama ini tanaman hias subtropis berupa bunga-bungaan menjadi primadona dalam industri tanaman hias. Perlahan namun pasti, tren permintaan tanaman hias beralih pada tanaman hias tropis yang sesuai dengan kondisi iklim Indonesia. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan tanaman hias asli Indonesia terus meningkat, terlihat dari permintaan tanaman hias tropis yang terus meningkat. Kondisi ini merupakan peluang pengembangan usaha Pakis Kadaka yang juga merupakan sumberdaya genetik asli Indonesia.

6. Adanya isu lingkungan seperti global warming dan kerusakan lingkungan Isu pemanasan global menjadi perhatian masyarakat. Konsumen menjadi lebih selektif dengan konsep hidup bersahabat dengan alam. Kerusakan lingkungan juga menjadi isu dunia. Fungsi hutan sebagai paru-paru dunia terus menurun akibat ilegal logging. Luas hutan pun terus menyusut seiring dengan jumlah penduduk yang kian meningkat. Solusi dari permasalahan ini adalah pengembangan green city. Tanaman hias merupakan komponen utama dari green city, karena sekaligus memiliki dua efek. Efek pertama adalah psikologis karena estetika yang dimiliki serta efek perbaikan udara terkait kemampuannya dalam menyediakan oksigen.

7. Munculnya bisnis di dalam negeri yang membutuhkan tanaman hias sebagai komponennya

Perekonomian nasional Indonesia terus tumbuh. Hal ini ditandai dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan tumbuhnya usaha yang membutuhkan tanaman hias seperti industri real estate, arsitektur lanskap, hotel, event organizer dan perangkai bunga.

8. Banyaknya konsumen domestik tanaman Pakis potensial

Konsumen potensial adalah konsumen yang memiliki kemauan dan kemampuan dalam membeli tanaman hias. Pasar tanaman hias domestik Indonesia sangat besar dan masih banyak calon konsumen yang belum mengenali kebutuhannya terhadap tanaman hias karena kurangnya promosi yang dapat menjangkau seluruh lapisan. Potensi yang ada pada pasar domestik perlu digali dengan memanfaatkan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk produksi jenis tanaman baru, serta mengefektifkan kegiatan promosi dengan memanfaatkan jaringan kerja yang luas untuk bekerja sama dengan pihak media televisi.

9. Peluang ekspor tanaman hias Pakis yang terbuka lebar

Pasar ekspor masih terbuka lebar, terutama untuk produk tanaman hias. Negara seperti Jepang dan Eropa menggemari tanaman hias eksotik, terlihat dari jumlah permintaan yang datang dari kedua negara ini. Permintaannya yang belum dapat terpenuhi menjadikan hal ini menjadi peluang usaha bagi pebisnis tanaman hias di tanah air. Namun demikian, ancaman yang ada serta keterbatasan perusahaan saat ini menjadi penghalang bagi PT. Floribunda untuk meraih peluang ekspor saat ini. Terkait dengan adanya ancaman penguasaan paten oleh negara lain serta rumitnya persyaratan ekspor, maka prioritas perusahaan dalam jangka waktu dekat, adalah pasar domestik.

10. Maraknya bisnis ekowisata di Indonesia

Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih peduli lingkungan, maka kegiatan ekowisata juga tumbuh subur. Tumbuhnya industri ini juga akan meningkatkan permintaan terhadap tanaman hias, khususnya tanaman hias Pakis yang diproduksi PT. Floribunda. PT. Floribunda saat ini juga menangani bisnis ekowisata tanaman hias, sehingga maraknya bisnis ekowisata

11. Kondisi Indonesia sebagai sumber plasma nutfah tanaman Pakis terbesar di dunia

Kondisi Indonesia sebagai sumber plasma nutfah merupakan modal dasar bagi pengembangan usaha Pakis. Banyaknya plasma nutfah Indonesia yang belum dikembangkan menjadi potensi bagi PT. Floribunda dalam pengembangan usahanya. Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa 3000 jenis Pakis yang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Kondisi sebagai negara kepulauan yang menyebabkan tiap pulau rata-rata memiliki jenis endemik sehingga tidak dimiliki daerah lain. Keunggulan komparatif dapat ditransformasi menjadi keunggulan kompetitif melalui mengembangkan Pakis dengan inovasi, keragaman produk, kontinuitas pasokan, kualitas dan kuantitas yang tepat.

12. Belum berkembangnya kompetitor tanaman Pakis di dalam negeri

Industri tanaman Pakis Kadaka saat ini belum banyak dimasuki oleh produsen tanaman hias. Permintaan terhadap tanaman hias Pakis Kadaka hanya

Dokumen terkait