• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Komoditi Sub Sektor Perkebunan Basis di Wilayah Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

JENIS DAN SUMBER DATA Data Sekunder :

4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.3.1. Identifikasi Komoditi Sub Sektor Perkebunan Basis di Wilayah Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

Pengidentifikasian komoditi sub sektor perkebunan basis di wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat digunakan pendekatan

Location Quotient (LQ), yaitu menghitung nilai LQ dari setiap komoditi sub sektor perkebunan yang dihasilkan di Kabupaten Aceh Barat. Pengidentifikasian komoditi sub sektor perkebunan yang diprioritaskan untuk dikembangkan masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat difokuskan pada komoditi sub sektor

perkebunan basis, selanjutnya akan dianalisis pertumbuhannya. Komoditi sub sektor perkebunan di wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014 berdasarkan hasil analisis LQ rata-rata yaitu sebagai berikut : 1. Kecamatan Johan Pahlawan

Dari tabel 4 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa terdapat empat jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi kelapa dalam, kelapa hibrida, kakao, dan pinang. Jika mengacu pada nilai LQ maka dari empat jenis komoditi tersebut yang paling unggul adalah komoditi kelapa hibrida. Nilai LQ komoditi ini meningkat mulai tahun 2012, dan paling tinggi yaitu pada tahun 2013 dengan nilai LQ sebesar 18,8. Kecamatan Johan Pahlawan memiliki luas areal komoditi kelapa hibrida sebesar 5,50 hektar dari tahun 2009- 2014, dan tidak ada penambahan maupun penurunan luas areal tanam, namun adanya peningkatan produksi dari tahun 2012. Pada tahun sebelumnya produksi kelapa hibrida di Kecamatan ini mencapai 1,70 ton dan mengalami peningkatan sebesar 2,50 ton.

Disini yang menarik adalah komoditi kelapa hibrida merupakan komoditi yang paling unggul di Kecamatan Johan Pahlawan, yang memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 9,57. Padahal produksi komoditi kelapa hibrida di Kecamatan Johan Pahlawan tidak terlalu besar, hal ini bisa mengacu pada pengertian LQ sendiri yang merupakan pembagian antara share terhadap share (Hendayana, 2003). Mengingat share produksi komoditi kelapa hibrida terhadap total produksi komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan Johan Pahlawan lebih besar dibandingkan share produksi komoditi kelapa hibrida Kabupaten Aceh Barat terhadap total produksi komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat,

maka hasilnya nilai LQ komoditi kelapa hibrida di Kecamatan Johan Pahlawan relatif lebih tinggi. Oleh karena itu, nilai LQ yang tinggi bukan mencerminkan produksi yang banyak (tinggi), akan tetapi merupakan cerminan nilai relatif terhadapsharekomoditas dalam Kecamatan.

Urutan kedua komoditi sub sektor perkebunan unggul di Kecamatan Johan Pahlawan adalah komoditi kelapa dalam yang mempunyai nilai LQ rata-rata sebesar 4,22, sebagian wilayah Kecamatan Johan Pahlawan berada di sepanjang pesisir pantai. Hal ini sangat mendukung untuk pertumbuhan kelapa dalam meskipun produksi kelapa dalam di Kecamatan Johan Pahlawan tidak terlalu besar dibandingkan Kecamatan lain. Selanjutnya diikuti komoditi kakao sebagai urutan ketiga dengan nilai LQ sebesar 3,91 dan komoditi pinang sebagai komoditi unggulan ke empat yang mempunyai nilai LQ rata-rata yaitu 3,75.

Tabel 4. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014 No Komoditi LQ Jumlah Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 0,78 0,72 0,72 0,69 1,00 0,58 4,49 0,75 -2 Kelapa Sawit 0,93 0,95 0,95 0,99 0,90 1,09 5,80 0,97 -3 Kelapa dalam 4,21 4,25 4,25 4,61 4,76 3,25 25,34 4,22 Unggulan 4 Kelapa Hibrida 1,94 2,00 2,58 17,21 18,81 14,88 57,41 9,57 Unggulan 5 Kakao 4,43 4,18 4,56 3,44 4,42 2,43 23,45 3,91 Unggulan 6 Kapuk 0,00 0,00 0,00 0,00 1,74 1,01 2,75 0,46 -7 Pinang 3,91 3,62 3,62 4,41 4,19 2,76 22,52 3,75 Unggulan 8 Biji Kopi 0,62 0,60 0,70 0,81 0,80 0,47 4,01 0,67 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala - - - - - - - -

2. Kecamatan Samatiga

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel 5 menunjukkan bahwa Kecamatan Samatiga mempunyai tujuh jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi unggulan dengan nilai LQ> 1, yaitu komoditi karet, kelapa dalam, kakao, pinang, biji kopi, lada, dan pala. Komoditi pala merupakan komoditi yang paling unggul di Kecamatan Samatiga, yang memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 8,50. Seperti halnya kelapa hibrida komoditi paling unggul di Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Samatiga mempunyai keunggulan relatif paling tinggi untuk komoditi pala, padahal luas areal tanam dan produksi komoditi pala di Kecamatan Samatiga tidak terlalu besar, akan tetapi karena yang dihitung adalah pangsa relatifnya terhadap komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan Samatiga terhadap pangsa relatif komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten maka nilai LQ komoditi pala tersebut menjadi lebih tinggi.

Kecamatan Samatiga memiliki luas areal tanam dan produksi pala lebih besar dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain. Pada tahun 2014 luas areal pala Kecamatan Samatiga yaitu 21,00 hektar dengan besar produksi yaitu 4,20 ton, nilai ini merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lain. Komoditi dengan nilai LQ besar selanjutnya yaitu komoditi kelapa dalam dengan nilai LQ rata-rata yaitu 4,93. Sebelah Selatan Kecamatan Samatiga berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia sehingga komoditi kelapa dapat tumbuh dengan baik di daerah pesisir. Kecamatan Samatiga sebagian wilayahnya juga menghasilkan komoditi karet, sehingga komoditi karet juga temasuk kedalam komoditi unggulan yang mempunyai nilai LQ rata-rata 3,20.

Tabel 5. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 3,46 3,54 3,54 3,15 2,75 2,77 19,21 3,20 Unggulan 2 Kelapa Sawit 0,29 0,25 0,25 0,29 0,30 0,30 1,68 0,28 -3 Kelapa dalam 5,47 4,55 4,55 5,33 4,81 4,89 29,60 4,93 Unggulan 4 Kelapa Hibrida 0,19 0,16 0,21 0,86 0,85 1,16 3,44 0,57 -5 Kakao 3,55 2,76 3,01 3,09 1,60 1,66 15,67 2,61 Unggulan 6 Kapuk 0,84 0,73 0,73 0,88 0,81 0,81 4,81 0,80 -7 Pinang 1,67 1,28 1,28 1,36 1,30 1,26 8,15 1,36 Unggulan

8 Biji Kopi 1,66 1,34 1,54 1,66 1,49 1,51 9,19 1,53 Unggulan

9 Lada 4,38 3,11 3,88 3,27 3,09 1,79 19,52 3,25 Unggulan

10 Pala 9,77 8,14 8,13 8,86 7,98 8,14 51,02 8,50 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

3. Kecamatan Bubon

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel 6 menunjukkan bahwa Kecamatan Bubon mempunyai empat jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi unggulan dengan nilai LQ> 1, yaitu komoditi karet, kelapa dalam, kakao, dan pinang. Komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ paling besar merupakan komoditi karet (LQ = 1,67), kemudian komoditi pinang (LQ =1,20), komoditi kakao ( LQ = 1,16) dan nilai LQ paling kecil adalah komoditi kelapa dalam (LQ =1,08). Kecamatan Bubon termasuk Kecamatan yang jauh dengan pantai, sehingga dimungkinkan komoditi kelapa kurang berproduksi dengan baik di Kecamatan ini dibandingkan dengan komoditi lain seperti karet, pinang dan kakao. Komoditi karet di Kecamatan Bubon memiliki nilai LQ paling besar dibandingkan dengan komoditi lain yang ada di Kecamatan ini.

Tabel 6. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 1,67 2,06 2,06 1,73 1,30 1,23 10,04 1,67 Unggulan 2 Kelapa Sawit 0,83 0,73 0,73 0,80 0,89 0,92 4,89 0,82 -3 Kelapa dalam 1,30 1,12 1,12 0,93 1,02 0,98 6,46 1,08 Unggulan 4 Kelapa Hibrida 0,33 0,29 0,37 1,32 1,56 2,01 5,88 0,98 -5 Kakao 1,38 1,11 1,21 0,94 1,31 0,99 6,94 1,16 Unggulan 6 Kapuk 0,80 0,73 0,73 0,68 0,72 0,69 4,34 0,72 -7 Pinang 1,46 1,15 1,15 1,07 1,18 1,15 7,17 1,20 Unggulan 8 Biji Kopi 0,97 0,84 0,96 0,82 0,88 0,84 5,30 0,88 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,80 0,69 0,69 0,66 0,71 0,67 4,23 0,70

-Sumber: Data Diolah (2016)

4. Kecamatan Arongan Lambalek

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel 7 menunjukkan bahwa Kecamatan Arongan Lambalek mempunyai tiga jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi unggulan dengan nilai LQ> 1, yaitu komoditi karet, kelapa dalam, dan kelapa hibrida. Komoditi kelapa hibrida merupakan komoditi yang relatif lebih unggul di Kecamatan Arongan Lambalek, yang memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 8,28. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa komoditi kelapa hibrida mempunyai nilai LQ paling tinggi yaitu pada tahun 2009-2011 dan menurun mulai tahun 2012, hal ini bisa disebabkan berkurangnya luas areal tanam dan produksi kelapa hibrida mulai tahun 2012. Pada Tahun 2011 luas areal tanam kelapa hibrida di Kecamatan Arongan Lambalek mencapai 160,00 hektar dengan produksi sebesar 82,00 ton. Sedangkan pada tahun 2012 luas areal tanam kelapa hibrida mulai menurun. Luas areal tanam hanya 31,00 hektar dengan produksi

sebesar 15,50 ton. Untuk komoditi lain, tidak mengalami perbedaan nilai LQ yang terlalu besar. Komoditi yang mempunyai nilai LQ tinggi selanjutnya yaitu komoditi kelapa dalam dengan nilai LQ sebesar 3,45, dan komoditi yang paling kecil nilai LQ adalah komoditi karet sebesar 1,33. Letak Kecamatan Arongan Lambalek sebalah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sehingga wilayah yang berada dipesisir pantai ini cukup baik untuk budidaya komoditi kelapa. Di wilayah bagian lain komoditi karet juga banyak berproduksi di Kecamatan Arongan Lambalek. Komoditi karet merupakan komoditi yang memiliki nilai LQ rata-rata ketiga terbesar setelah komoditi kelapa hibrida dan kelapa dalam, potensi sebagian wilayah Kecamatan Arongan Lambalek cocok untuk pertumbuhan komoditi karet.

Tabel 7. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 1,73 1,56 1,61 0,93 1,05 1,06 7,95 1,33 Unggulan 2 Kelapa Sawit 0,73 0,72 0,74 0,98 0,95 0,95 5,06 0,84 -3 Kelapa dalam 4,06 3,96 4,16 3,02 2,73 2,74 20,67 3,45 Unggulan 4 Kelapa Hibrida 10,66 10,62 10,69 5,27 5,26 7,18 49,67 8,28 Unggulan 5 Kakao 0,58 0,53 0,60 0,64 0,75 0,92 4,01 0,67 -6 Kapuk 0,61 0,63 0,65 0,52 0,47 0,47 3,37 0,56 -7 Pinang 1,07 0,98 1,02 0,72 0,66 0,68 5,12 0,85 -8 Biji Kopi 0,53 0,50 0,60 0,27 0,24 0,24 2,38 0,40 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,30 0,30 0,31 0,26 0,23 0,23 1,62 0,27

5. Kecamatan Woyla

Dari tabel 8 hasil analisis LQ disimpulkan bahwa Kecamatan Woyla mempunyai lima jenis komoditi sub sektor perkebunan yang menjadi komoditi unggulan yang ditandai dengan nilai LQ rata-rata >1. Adapun jenis komoditi tersebut adalah komoditi kelapa sawit, kakao, pinang, biji kopi dan lada. Komoditi lada merupakan komoditi yang mempunyai nilai LQ rata-rata paling besar dibandingkan komoditi lain yaitu sebesar 3,36, nilai LQ ini sama halnya dengan kelapa hibrida di Kecamatan Johan Pahlawan dan komoditi pala di Kecamatan Samatiga. Apabila ditinjau dari besarnya produksi, lada merupakan komoditi paling kecil produksinya di Kecamatan Woyla. Namun, karena yang dihitung adalah pangsa relatifnya terhadap komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan Woyla terhadap pangsa relatif komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten maka nilai LQ komoditi lada tersebut menjadi lebih tinggi.

Dari tabel 8 juga dapat dilihat bahwa komoditi pinang merupakan komoditi unggulan kedua yang mempunyai nilai LQ= 2,19, di ikuti dengan komoditi kakao (LQ= 1,80) dan biji kopi (LQ= 1,49). Komoditi sub sektor perkebunan yang paling kecil nilai LQ di Kecamatan Woyla adalah komoditi kelapa sawit yaitu 1,04. Di Kecamatan Woyla, komoditi kelapa sawit mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya, pada tahun 2011 produksinya sebesar 4.460,24 ton, pada tahun 2012 sebesar 6.542 ton dan terus meningkat hingga mencapai 7.407,00 ton pada tahun 2014, hal ini juga dipengaruhi dengan adanya penambahan luas areal tanam kelapa sawit di Kecamatan Woyla.

Tabel 8. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 0,86 1,01 1,01 1,02 0,71 0,69 5,30 0,88 -2 Kelapa Sawit 1,03 1,00 1,00 1,01 1,11 1,12 6,27 1,04 Unggulan 3 Kelapa dalam 0,36 0,35 0,34 0,27 0,28 0,27 1,87 0,31 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 2,19 1,96 2,14 1,32 1,62 1,57 10,81 1,80 Unggulan 6 Kapuk 0,65 0,66 0,66 0,60 0,64 0,62 3,83 0,64 -7 Pinang 2,66 2,33 2,33 1,91 2,01 1,92 13,15 2,19 Unggulan

8 Biji Kopi 1,60 1,52 1,75 1,31 1,41 1,36 8,95 1,49 Unggulan

9 Lada 3,43 3,34 4,17 3,35 3,78 2,09 20,15 3,36 Unggulan

10 Pala 1,00 0,96 0,96 0,88 0,95 0,94 5,70 0,95

-Sumber: Data Diolah (2016) 6. Kecamatan Woyla Barat

Dari tabel 9 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa terdapat lima jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi karet, kakao, pinang, biji kopi, dan lada. Jika mengacu pada nilai LQ maka dari lima jenis komoditi tersebut yang paling unggul adalah komoditi karet dengan nilai LQ rata-rata 3,07. Dari tabel juga dapat dilihat nilai LQ komoditi ini menurun pada tahun 2013 dan 2014, padahal dari nilai produksinya tahun 2013 dan 2014 mulai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini kembali mengacu pada pengertian LQ sendiri yang merupakan pembagian antara share

terhadap share. Mengingat share produksi komoditi karet Kecamatan terhadap

share produksi komoditi karet Kabupaten tahun 2012 lebih besar dibandingkan

shareproduksi komoditi karet Kecamatan terhadapshareproduksi komoditi karet Kabupaten tahun 2013 dan 2014 maka hasilnya nilai LQ komoditi karet di

Kecamatan Woyla Barat tahun 2012 relatif lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 dan 2014. Oleh karena itu, nilai LQ yang tinggi bukan mencerminkan produksi yang banyak, akan tetapi merupakan cerminan nilai relatif terhadap share

komoditas perkebunan. Urutan kedua komoditi sub sektor perkebunan unggul di Kecamatan Woyla Barat adalah komoditi lada yang mempunyai nilai LQ rata-rata sebesar 2,46. Sedangkan komoditi yang paling kecil nilai LQ adalah komoditi kakao dan pinang yang mempunyai LQ rata-rata yang sama yaitu 1,22.

Tabel 9. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 3,41 3,18 3,17 3,06 2,80 2,82 18,44 3,07 Unggulan 2 Kelapa Sawit 0,46 0,47 0,47 0,43 0,37 0,38 2,56 0,43 -3 Kelapa dalam 0,27 0,27 0,27 0,28 0,23 0,23 1,54 0,26 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 0,87 0,82 0,89 1,56 1,59 1,57 7,30 1,22 Unggulan 6 Kapuk 0,56 0,52 0,52 0,78 0,64 0,64 3,67 0,61 -7 Pinang 1,36 1,26 1,25 1,36 1,08 1,02 7,32 1,22 Unggulan

8 Biji Kopi 1,56 1,52 1,75 1,78 1,47 1,48 9,56 1,59 Unggulan

9 Lada 1,83 1,89 2,35 3,32 2,87 2,48 14,74 2,46 Unggulan

10 Pala 0,86 0,87 0,87 0,88 0,72 0,72 4,91 0,82

-Sumber: Data Diolah (2016) 7. Kecamatan Woyla Timur

Dari tabel 10 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Woyla Timur terdapat lima jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi karet, pinang, biji kopi, lada dan pala. Komoditi yang

mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi lada (LQ = 4,64), meskipun produksi lada di Kecamatan Woyla Timur tidak terlalu besar.

Tabel 10. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Woyla Timur Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 1,23 1,14 1,14 0,96 0,94 0,96 6,36 1,06 Unggulan 2 Kelapa Sawit 0,95 0,97 0,97 1,02 1,03 1,02 5,96 0,99 -3 Kelapa dalam 0,55 0,55 0,55 0,43 0,42 0,42 2,92 0,49 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 0,59 0,55 0,60 0,29 0,28 0,39 2,69 0,45 -6 Kapuk 0,89 0,94 0,94 0,72 0,67 0,66 4,81 0,80 -7 Pinang 2,61 2,45 2,45 1,97 1,82 1,80 13,08 2,18 Unggulan

8 Biji Kopi 3,16 3,06 3,53 2,83 2,66 2,64 17,88 2,98 Unggulan

9 Lada 3,87 3,97 4,95 5,32 5,26 4,47 27,83 4,64 Unggulan

10 Pala 1,36 1,37 1,37 1,05 0,99 0,97 7,11 1,19 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

Di Kecamatan Woyla Timur komoditi lada mengalami penurunan produksi yang besar mulai tahun 2012. Pada tahun 2009- 2011 produksi lada yaitu 0,30 ton, dan mengalami penurunan produksi menjadi 0,02 ton pada tahun 2012 dan 2013, sedangkan pada tahun 2014 produksi lada yaitu 0,03 ton. Namun jika dilihat dari nilai LQ pada tahun 2009-2011 lebih kecil dibandingkan tahun 2012 dan 2013. Hal ini mengingat shareproduksi komoditi lada terhadap total produksi komoditi sub sektor perkebunan di Kecamatan Woyla Timur lebih besar dibandingkan

share produksi komoditi lada Kabupaten Aceh Barat terhadap total produksi komoditi sub sektor perkebunan Kabupaten Aceh Barat, maka hasilnya nilai LQ komoditi lada di Kecamatan Woyla Timur pada tahun 2012 relatif lebih tinggi.

Oleh karena itu, nilai LQ yang tinggi bukan mencerminkan produksi yang banyak (tinggi) , akan tetapi merupakan cerminan nilai relatif terhadap share komoditas dalam Kecamatan. Komoditi selanjutnya yang memiliki nilai LQ>1 yaitu komoditi biji kopi (LQ=2,98), pinang (LQ=2,18), pala (LQ=1,19) dan komoditi LQ paling kecil adalah karet (LQ=1,06).

8. Kecamatan Kaway XVI

Dari tabel 11 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Kaway XVI hanya terdapat dua jenis saja komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi kelapa sawit, dan kapuk.

Tabel 11. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 0,31 0,29 0,29 0,29 0,35 0,35 1,88 0,31 -2 Kelapa Sawit 1,19 1,21 1,21 1,22 1,25 1,24 7,33 1,22 Unggulan 3 Kelapa dalam 0,30 0,30 0,30 0,34 0,36 0,36 1,97 0,33 -4 Kelapa Hibrida 0,20 0,21 0,10 0,28 0,32 - 1,12 0,19 5 Kakao 0,43 0,40 0,44 0,44 0,25 0,27 2,23 0,37 -6 Kapuk 1,52 1,48 1,47 1,50 1,58 1,60 9,16 1,53 Unggulan 7 Pinang 0,27 0,25 0,25 0,24 0,26 0,30 1,58 0,26 -8 Biji Kopi 0,49 0,48 0,16 0,43 0,45 0,46 2,47 0,41 -9 Lada 0,72 0,56 0,05 - - - 1,32 0,22 -10 Pala 0,73 0,74 0,74 0,77 0,82 0,82 4,63 0,77

-Sumber: Data Diolah (2016)

Dari dua jenis komoditi tersebut yang paling unggul adalah komoditi kapuk dengan nilai LQ rata-rata 1,53, sedangkan kelapa sawit memiliki nilai LQ rata-rata 1,22. Seperti halnya terjadi pada Kecamatan lain, Kaway XVI memiliki produksi kelapa sawit lebih besar. Luas areal tanam kelapa sawit di Kecamatan Kaway

XVI pada tahun 2014 yaitu 2.454,00 hektar dengan produksi mencapai 25.326,00 ton. Jika dibandingkan dengan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Aceh Barat maka luas areal dan produksi ini adalah yang paling tinggi. Namun hal ini tidak terlepas dari pengertian LQ yang merupakan pembagian antara share terhadap

share.

9. Kecamatan Meureubo

Dari tabel 12 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Meureubo terdapat empat jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi kelapa sawit, kelapa hibrida, kakao, dan pinang. Komoditi yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi pinang dengan nilai LQ rata-rata yaitu 1,14, komoditi selanjutnya yaitu kakao dan kelapa hibrida masing-masing memiliki nilai LQ rata-rata 1,10, kedua komoditi ini memiliki peran yang sama besar dalam kecamatannya. Komoditi kakao mengalami penurunan produksi mulai tahun 2012 dan masih berproduksi hingga tahun 2014. Namun beda halnya dengan komoditi kakao, meskipun komoditi kelapa hibrida juga mengalami penurunan produksi mulai tahun 2012, akan tetapi komoditi kelapa hibrida tidak mempunyai produksi tahun 2014. Pada tahun 2009-2011 produksi kelapa hibrida di Kecamatan Mereubo mencapai 27,20 ton, sedangkan pada tahun 2012-2013 produksinya hanya 4,50 ton, dan pada tahun 2014 tidak ada produksi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tanaman yang rusak sehingga produksi menurun. Apabila kedepanya juga tidak ada lagi maka berdasarkan kriteria komoditas unggulan maka komoditi ini tidak dapat dikatakan dengan komoditas unggulan karena tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Komoditi selanjutnya yang memiliki nilai LQ terkecil yaitu komoditi

kelapa sawit sebesar 1,09. Menurut wilayah, Kecamatan Meureubo terletak mulai di daratan, lereng dan lembah ( BPS, 2015), topografi ini memungkinkan beberapa komoditi-komoditi sub sektor perkebunan tersebut dapat tumbuh dengan baik di Kecamatan Meureubo. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa komoditi kelapa hibrida dan kakao memiliki nilai LQ rata-rata yang sama yaitu masing-masing sebesar 1,10.

Tabel 12. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 0,53 0,50 0,50 0,82 0,85 0,86 4,05 0,68 -2 Kelapa Sawit 1,11 1,13 1,13 1,05 1,05 1,05 6,53 1,09 Unggulan 3 Kelapa dalam 0,86 0,87 0,84 0,98 1,08 1,11 5,73 0,95 -4 Kelapa Hibrida 1,19 1,23 1,58 1,18 1,43 - 6,62 1,10 Unggulan 5 Kakao 0,93 0,87 0,95 1,07 1,38 1,40 6,61 1,10 Unggulan 6 Kapuk 0,22 0,23 0,23 0,34 0,38 0,41 1,81 0,30 -7 Pinang 1,04 0,96 0,96 1,20 1,34 1,31 6,82 1,14 Unggulan 8 Biji Kopi 0,44 0,43 0,49 0,56 0,62 0,63 3,16 0,53 -9 Lada - - - - - - - - -10 Pala 0,14 0,14 0,14 0,20 0,22 0,22 1,04 0,17

-Sumber: Data Diolah (2016) 10. Kecamatan Pante Ceuremen

Dari tabel hasil 13 analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Pante Ceuremen terdapat tiga jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ>1 yaitu komoditi kelapa dalam, kakao, dan biji kopi. Komoditi yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi kelapa dalam dan biji kopi dengan nilai LQ rata-rata yang sama yaitu 1,66, sedangkan komoditi selanjutnya kakao memiliki nilai LQ rata-rata 1,05. Jika ditinjau dari segi produksinya komoditi kelapa dalam, kakao, dan biji kopi mengalami penurunan

mulai tahun 2012. Sedangkan untuk komoditi karet dan kelapa sawit terus meningkat mulai tahun 2012. Hal ini dimungkinkan tingginya harga karet dan kelapa sawit saat itu dibandingkan komoditi yang lain sehingga banyak masyarakat lebih memilih budidaya karet dan kelapa sawit dibandingkan komoditi sub sektor perkebunan lain.

Tabel 13. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 1,05 0,97 0,97 0,98 0,90 0,92 5,79 0,97 -2 Kelapa Sawit 0,96 0,98 0,98 1,00 1,03 1,02 5,98 1,00 -3 Kelapa dalam 1,97 1,98 1,98 1,33 1,36 1,36 9,97 1,66 Unggulan 4 Kelapa Hibrida - - - 1,08 - - 1,08 0,18 -5 Kakao 1,37 1,29 1,40 0,96 0,65 0,62 6,30 1,05 Unggulan 6 Kapuk 0,73 0,78 0,78 0,65 0,66 0,67 4,26 0,71 -7 Pinang 0,80 0,74 0,74 0,58 0,62 0,68 4,16 0,69

-8 Biji Kopi 1,90 1,85 2,13 1,32 1,35 1,37 9,94 1,66 Unggulan

9 Lada - - - - - - - -

-10 Pala 0,90 0,91 0,91 0,73 0,74 0,75 4,93 0,82

-Sumber: Data Diolah (2016) 11. Kecamatan Panton Reu

Dari tabel 14 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Panton Reu terdapat delapan komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 yaitu komoditi karet, kelapa dalam, kakao, kapuk, pinang, biji kopi, lada dan pala. Komoditi yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi lada sebesar 8,50, disusul komoditi pinang sebesar 7,77, kakao sebesar 5,60, biji kopi sebesar 3,57, kapuk sebesar 2,45, pala sebesar 1,22, kelapa dalam 1,56, dan karet 1,51. Jika dibandingkan dengan Kecamatan lain,

umumnya produksi perkebunan di Kecamatan Panton Reu memiliki produksi yang kecil, namun memiliki komoditi yang nilai LQ>1 atau komoditi unggulan yang banyak. Kecamatan Panton Reu merupakan pemekaran dari Kecamatan Kaway XVI, berdiri pada bulan April 2007. Menurut Dinas Perkebunan, tahun 2009 banyak komoditi sub sektor perkebunan belum berproduksi di Kecamatan Panton Reu sehingga tidak tersedia data tahun 2009 kecuali komoditi karet.

Tabel 14. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jlh Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 5,48 0,28 0,29 1,09 1,00 0,95 9,08 1,51 Unggulan 2 Kelapa Sawit - 1,03 1,08 0,88 0,94 0,96 4,90 0,82 -3 Kelapa dalam - 2,24 2,36 2,12 1,65 1,54 9,91 1,65 Unggulan 4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao - 9,26 - 8,47 8,23 7,65 33,62 5,60 Unggulan 6 Kapuk - 3,08 3,23 3,44 2,55 2,42 14,73 2,45 Unggulan 7 Pinang - 10,40 10,92 10,43 7,57 7,26 46,59 7,77 Unggulan

8 Biji Kopi - 5,28 6,40 3,95 2,96 2,81 21,40 3,57 Unggulan

9 Lada - 10,42 13,67 5,10 - 21,80 50,99 8,50 Unggulan

10 Pala - 2,16 2,26 1,18 0,88 0,83 7,31 1,22 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016) 12. Kecamatan Sungai Mas

Dari tabel 15 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa Kecamatan Sungai Mas terdapat enam jenis komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai nilai LQ> 1 atau komoditi unggulan yaitu komoditi karet, kakao, kapuk, pinang, biji kopi, dan pala. Dari enam komoditi yang termasuk unggulan tersebut, komoditi yang mempunyai nilai paling tinggi LQ rata-rata yaitu komoditi biji

kopi sebesar 2,91, disusul komoditi kapuk sebesar 2,32, kakao sebesar 1,97, pala sebesar 1,41, dan karet sebesar 1,04. Komoditi biji kopi, kakao, kapuk, pinang, dan pala mengalami penurunan produksi mulai tahun 2012, berbeda halnya dengan karet dan kelapa sawit yang mengalami peningkatan produksi yang besar dari tahun 2013 meskipun pada tahun 2012 juga mengalami penurunan produksi. Hal ini juga di mungkinkan banyak masyarakat yang lebih memilih budidaya karet atau kelapa sawit yang mempunyai pangsa pasar dan harga yang tinggi pada saat itu dibandingkan komoditi sub sektor perkebunan yang lain.

Tabel 15. Nilai LQ Produksi Komoditi Sub Sektor Perkebunan di Wilayah Kecamatan Sungai Mas Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

No Komoditi LQ Jumlah

Rata-rata Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Karet 0,83 0,77 0,77 1,11 1,37 1,38 6,22 1,04 Unggulan 2 Kelapa Sawit 1,04 1,06 1,06 0,97 0,88 0,88 5,89 0,98 -3 Kelapa dalam 0,42 0,42 0,42 0,67 0,36 0,35 2,64 0,44 -4 Kelapa Hibrida - - - - - - - - -5 Kakao 2,31 2,17 2,37 1,76 1,66 1,57 11,84 1,97 Unggulan 6 Kapuk 2,10 2,23 2,23 2,99 2,19 2,21 13,95 2,32 Unggulan 7 Pinang 1,21 1,12 1,11 1,36 0,99 0,93 6,71 1,12 Unggulan

8 Biji Kopi 2,77 2,69 3,10 3,58 2,65 2,68 17,46 2,91 Unggulan

9 Lada - - - - - - - -

-10 Pala 1,38 1,39 1,39 1,70 1,26 1,33 8,47 1,41 Unggulan

Sumber: Data Diolah (2016)

Masing-masing Kecamatan memiliki potensi yang berbeda-beda antara Kecamatan dengan Kecamatan lain, sehingga potensi yang dimiliki dapat menghasilkan komoditas unggulan yang sesuai dengan potensi wilayahnya. Dari

pembahasan nilai LQ komoditi sub sektor perkebunan setiap Kecamatan diatas, maka dapat dilihat perbandingan jumlah komoditi yang menjadi unggulan di wilayah masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat seperti pada tabel 16 berikut.

Tabel 16. Komoditi Sub Sektor Perkebunan Unggulan di Wilayah Masing-masing Kecamatan Kabupaten Aceh Barat tahun 2009-2014

Kecamatan Jumlah

Komoditi

Komoditi sub sektor perkebunan

Johan Pahlawan 4 Kelapa dalam, Kelapa Hibrida, Kakao,

Pinang

Samatiga 7 Karet, Kelapa dalam, Kakao, Pinang, Biji

Kopi, Lada, Pala

Bubon 4 Karet,Kelapa dalam, Kakao, Pinang,

Arongan Lambalek 3 Karet, Kelapa dalam, Kelapa Hibrida

Woyla 5 Kelapa Sawit, Kakao, Pinang, Biji Kopi,

Lada,

Woyla Barat 5 Karet, Kakao, Pinang, Biji Kopi, Lada,

Woyla Timur 5 Karet, Pinang, Biji Kopi, Lada, Pala

Kaway XVI 2 Kelapa Sawit, Kapuk

Meureubo 4 Kelapa Sawit, Kelapa Hibrida, Kakao,

Pinang,

Dokumen terkait