• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati sebagai indikator pertumbuhan. Data hasil pengukuran tinggi tanaman durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel 1. Tinggi tanaman durian sunan dan brongkol Sampel Tinggi tanaman (m) Skor

sunan 1 9,85 1 sunan 2 9,17 1 sunan 3 8,34 1 brongkol 1 23,93 4 brongkol 2 29,99 5 brongkol 3 23,13 4

Ketinggian pohon durian sunan antara 8,34 – 9,85 meter, sedangkan pada durian brongkol antara 23,13 – 29,99 meter. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain oleh umur tanaman, bahan tanam, pemangkasan, dan jarak tanam.

Tanaman durian brongkol sudah berumur 30 – 75 tahun, sedangkan durian sunan baru berumur 15 – 22 tahun. Tanaman yang lebih tua sudah mengalami fase pertumbuhan yang lebih lama dari pada tanaman dengan umur lebih muda sehingga tanaman dengan umur yang lebih tua memiliki pohon yang lebih tinggi. Hal ini bersesuaian dengan pernyataan Helmi (1999) yang menyatakan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman bertambah seiring dengan bertambahnya umur tanaman.

Bahan tanam mempengaruhi tinggi suatu tanaman, bahan tanam durian sunan berasal dari perkembangbiakan vegetatif menggunakan okulasi. Tanaman yang mengalami perkembangbiakan vegetatif memiliki habitus rendah (Jawal 2010). Sedangkan tanaman durian brongkol diperbanyak menggunakan perbanyakan generatif dengan menggunakan biji.

Faktor pemangkasan berpengaruh terhadap ketinggian pohon durian. Tunas pucuk pada bagian ujung batang tanaman durian sunan dipangkas, sehingga memacu pertumbuhan tunas lateral. Pemangkasan pucuk pada durian sunan dilakukan agar pohon tidak terlalu tinggi untuk kemudahan perawatan. Menurut Salisbury dan Ross (1995) penambahan jumlah cabang lateral ini dapat terjadi karena hilangnya dominansi apikal akibat pemangkasan tunas pucuk batang utama. Hal ini menyebabkan tunas-tunas lateral pada batang utama tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya membentuk cabang tanaman. Sedangkan pada tanaman durian brongkol tidak mengalami

commit to user

pemangkasan tunas pucuk pada ujung batang, sehingga pertumbuhan tunas apikal berlangsung terus menerus sehingga pohon tumbuh ke atas dan menjadi semakin tinggi.

Faktor jarak tanam berpengaruh terhadap tinggi tanaman durian. Tanaman durian sunan ditanam pada jarak 10 meter x 10 meter, antara satu tanaman dengan tanaman lainnya tidak saling menaungi, tanaman mendapatkan banyak sinar matahari, cabang leluasa untuk tumbuh ke samping, sehingga tinggi tanaman durian sunan lebih pendek. Sedangkan tanaman durian brongkol ditanam dengan jarak tanam yang tidak teratur dan berdekatan dengan tanaman lainnya. Menurut Sudomo (2012) pada jarak tanam yang lebih rapat menyebabkan ruang tumbuh relatif lebih sempit, hormon auksin akan mendorong pertumbuhan tinggi untuk mendapatkan cahaya. Hal ini yang menyebabkan tanaman durian brongkol lebih tinggi daripada durian sunan.

2. Tajuk

a. Bentuk tajuk

Berdasarkan hasil penelitian bentuk tajuk durian sunan segitiga sama sisi (spherical) (skor 2), sedangkan durian brongkol adalah segitiga sama kaki (pyramida) (skor 1). Perbedaan bentuk tajuk pada durian sunan dan brongkol disebabkan oleh faktor jarak tanam dan pemangkasan. Gambar 1. Pohon durian sunan Gambar 2. Pohon durian brongkol

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Jarak tanam berpengaruh terhadap bentuk tajuk. Tanaman durian sunan ditanam pada jarak 10 meter x 10 meter, tanaman mendapat banyak sinar matahari, cabang leluasa untuk tumbuh ke samping, sehingga durian sunan memiliki bentuk tajuk segitiga sama sisi. Sedangkan tanaman durian brongkol ditanam dengan jarak tanam yang tidak teratur dan berdekatan dengan tanaman lainnya. Menurut Sudomo (2012) pada jarak tanam yang lebih rapat menyebabkan ruang tumbuh relatif lebih sempit, hormon auksin mendorong pertumbuhan tinggi untuk mendapatkan cahaya. Hal inilah yang menyebabkan pada tanaman durian brongkol memiliki tajuk segitiga sama kaki.

Pemangkasan berpengaruh terhadap bentuk tajuk tanaman durian sunan dan brongkol. Menurut Salisbury dan Ross (1995) pemangkasan pada pucuk batang utama menghilangkan dominansi apikal. Hal ini menyebabkan tunas-tunas lateral pada batang utama tumbuh dan berkembang, terbentuk tajuk segitiga sama sisi. Pemangkasan awal (sejak di pembibitan), dengan tujuan untuk membentuk percabangan yang rendah, menyebarkan arah percabangan, dan mengoptimalkan penerimaan cahaya (Widodo 1995). Sedangkan pada tanaman durian brongkol tidak mengalami pemangkasan tunas pucuk, sehingga pertumbuhan tunas apikal

Gambar 4. Bentuk tajuk durian brongkol Gambar 3. Bentuk tajuk durian sunan

commit to user

berlangsung terus menerus sehingga pohon tumbuh ke atas dan terbentuk tajuk segitiga sama kaki.

b. Diameter tajuk

Data hasil pengukuran diameter tajuk durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Diameter tajuk durian sunan dan brongkol

Sampel Diameter tajuk (cm) Skor sunan 1 965 4 sunan 2 1060 5 sunan 3 904 4 brongkol 1 700 2 brongkol 2 1123 5 brongkol 3 1842 5

Berdasarkan hasil penelitian diameter tajuk durian sunan antara 904 – 1060 cm sedangkan durian brongkol 700 – 1842 cm. Diameter tajuk durian sunan dan brongkol dipengaruhi oleh umur tanaman. Durian sunan sampel 1 berumur 22 tahun memiliki diameter tajuk 965 cm, durian sunan sampel 2 berumur 22 tahun memiliki diameter tajuk 1060 cm, durian sunan sampel 3 berumur 15 tahun memiliki diameter tajuk 904 cm. Sedangkan pada durian brongkol, diamater tajuk pada durian brongkol sampel 1 paling rendah dibandingkan dengan durian brongkol sampel 2 dan 3. Hal ini dikarenakan umur tanaman durian brongkol sampel 1 adalah 30 tahun, sedangkan tanaman durian brongkol sampel 2 adalah 60 tahun, tanaman durian brongkol sampel 3 berumur 75 tahun. Umur tanaman dapat mempengaruhi diameter tajuk. Hal ini bersesuaian dengan penelitian Hidayat (2004) bahwa semakin tua tanaman manggis jumlah tajuk yang tumbuh semakin banyak dengan semakin banyaknya percabangan. semakin tua tanaman, maka banyak membentuk cabang – cabang. Dengan pembagian asimilat yang banyak pada tajuk maka diameter tajuk akan meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Batang

a. Bentuk batang

Batang merupakan salah satu bagian dari tubuh tanaman. Selain sebagai tempat pelekatan daun, bunga dan buah, batang juga berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat – zat mineral yang terlarut di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian bentuk batang durian sunan dan brongkol adalah bulat (skor 1). Bentuk batang yang bulat dipengaruhi oleh faktor genetik.

b. Diameter batang

Data hasil pengukuran diameter batang durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Diameter batang durian sunan dan brongkol

Sampel Diameter batang (cm) Skor sunan 1 49,04 3 sunan 2 24,52 2 sunan 3 30,25 2 brongkol 1 30,00 2 brongkol 2 26,10 2 brongkol 3 74,20 4

Perbedaan umur durian sunan dan brongkol menyebabkan pebedaan ukuran diameter batang. Umur tanaman durian sunan antara 15 – 22 tahun, memiliki diameter batang 24,52 – 49,04 cm. Sedangkan durian brongkol berumur 30 – 75 tahun memiliki diameter batang 26,10 – 74,20 cm.

commit to user

Menurut Purnomo et al. (2010) jaringan kambium mempunyai sifat membelah ke kedua arah, yaitu ke arah dalam membentuk jaringan xylem dan ke arah luar membentuk jaringan floem. Pertumbuhan sekunder secara horisontal memperlihatkan pertambahan ukuran diameter pada daerah batang. Jaringan kambium terus berkembang seiring dengan pertambahan umur tanaman dan kandungan nutrisi tanaman, semakin bertambah umur tanaman, lingkaran tahun juga bertambah, batang menjadi semakin tebal. c. Keadaan permukaan batang

Jaringan pengangkut (pembuluh) pada tumbuhan, terdiri atas jaringan xylem dan jaringan floem. Jaringan xylem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun, sedangkan jaringan floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat – zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman. Berdasarkan hasil penelitian durian sunan dan brongkol memiliki permukaan batang yang kasar (skor 2). Hal ini sesuai dengan pendapat Kurniawan (2012) bahwa keadaan permukaan batang kasar.

d. Warna kulit batang

Bagian terluar dari batang tanaman durian adalah kulit kayu. Durian sunan dan brongkol memiliki warna kulit batang yang sama yaitu coklat kehitaman (skor 4). Hal ini menunjukkan kesamaan sifat morfologi antara durian sunan dan brongkol. Hal ini sama dengan pendapat Rianggono (2010) bahwa warna kulit batang durian adalah coklat kehitaman. Pigmen pembentuk warna coklat kehitaman pada kulit batang durian adalah karotenoid (Purnomo et al. 2010).

Gambar 7. Permukaan batang durian sunan

Gambar 8. Permukaan batang durian brongkol

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e. Warna kayu

Berdasarkan hasil penelitian, warna kayu durian sunan maupun durian brongkol adalah coklat (skor 3). Hal ini menunjukkan kesamaan sifat morfologi durian sunan dan brongkol. Hal ini sama dengan pendapat Rianggono (2010) bahwa warna kayu durian coklat. Pigmen pembentuk warna coklat pada kayu adalah karotenoid (Purnomo et al. 2010).

f. Ketebalan kulit batang

Data hasil pengukuran tebal kulit batang durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Ketebalan kulit batang durian sunan dan brongkol Sampel Ketebalan kulit

batang (cm) Skor sunan 1 2,36 4 sunan 2 1,22 2 sunan 3 1,80 3 brongkol 1 1,30 2 brongkol 2 2,00 3 brongkol 3 2,00 3

Berdasarkan hasil penelitian ketebalan kulit batang durian sunan antara 1,22 – 2,36 cm, sedangkan durian brongkol antara 1,30 – 2,00 cm. kecepatan pembelahan kambium ke arah dalam membentuk xylem lebih cepat daripada pembelahan ke luar membentuk floem. Ini menyebabkan kayu selalu lebih tebal daripada kulit kayu.

Gambar 9. Warna kayu durian sunan

Gambar 10. Warna kayu durian brongkol

commit to user g. Lapisan lilin

Lapisan lilin merupakan hasil modifikasi jaringan epidermis. Berdasarkan hasil penelitian pada batang durian sunan dan brongkol tidak terdapat lapisan lilin (skor 1). Menurut pendapat Kurniawan (2012) bahwa pada batang durian tidak terdapat lapisan lilin.

h. Jumlah cabang

Pohon durian merupakan tanaman memiliki cabang. Data jumlah cabang durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 5.

Tabel 5. Jumlah cabang durian sunan dan brongkol

Sampel Jumlah cabang Skor sunan 1 43 3 sunan 2 24 3 sunan 3 43 3 brongkol 1 42 3 brongkol 2 21 3 brongkol 3 32 3

Jumlah cabang durian sunan antara 24 – 43 cabang, sedangkan durian brongkol 21 – 42 cabang. Jumlah cabang pada durian sunan dan brongkol hampir sama, ini disebabkan oleh pemangkasan dan jarak tanam.

Faktor pemangkasan berpengaruh terhadap jumlah cabang durian. Tunas pucuk pada bagian ujung batang durian sunan dipangkas, sehingga berakibat pada pertumbuhan tunas lateral. Menurut Salisbury dan Ross (1995) penambahan jumlah cabang dapat terjadi karena hilangnya dominansi apikal akibat pemangkasan tunas pucuk batang utama. Hal ini menyebabkan tunas-tunas lateral pada batang utama tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya membentuk cabang tanaman. Sedangkan pada tanaman durian brongkol tidak mengalami pemangkasan pada ujung batang, sehingga pertumbuhan tunas apikal berlangsung terus menerus sehingga pohon tumbuh ke atas dan menjadi semakin tinggi.

Jarak tanam berpengaruh pada persaingan penyerapan hara, air dan cahaya matahari. Pada jarak tanam yang rapat akan menyebabkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pembentukan internodia/ruas menjadi berkurang, sebaliknya jarak tanam yang renggang, penerimaan intensitas cahaya besar dan memberi kesempatan bagi tanaman untuk tumbuh menyamping. Dengan demikian akan mempengaruhi banyak sedikitnya jumlah cabang yang terbentuk (Budiastuti 2000). Helmi (1999) juga berpendapat jarak tanam mempengaruhi serapan hara tanaman, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jumlah cabang tanaman.

i. Pola percabangan

Pada batang tanaman yang memiliki cabang, menunjukkan pola percabangan tertentu. Cabang-cabang pada suatu tanaman biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokok. Sudut tersebut menentukan arah tumbuh cabang. Berdasarkan hasil penelitian, durian sunan dan brongkol memiliki pola percabangan mendatar/ horisontal (skor 3) cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 90 (Tjitrosoepomo 2003).

Gambar 11. Cabang durian sunan Gambar 12. Cabang durian brongkol

Gambar 13. Pola percabangan durian sunan

Gambar 14. Pola percabangan durian brongkol

commit to user j. Tipe percabangan

Tipe-tipe percabangan tanaman ada 3 macam yaitu yaitu

monopodial, simpodial, dan dikotom. Dikatakan percabangan monopodial

jika batang pokok tampak jelas karena lebih besar ukurannya dan lebih cepat pertumbuhannya daripada cabang-cabangnya. Sedangkan simpodial

jika batang utama lebih kecil dan lebih lambat pertumbuhannya. Sedangkan dikotom atau menggarpu adalah jika percabangannya selalu membentuk dua cabang sama besar (Tjitrosoepomo 2003). Berdasarkan hasil penelitian tipe percabangan durian sunan dan brongkol adalah

monopodial (skor 1) karena batang pokok pada tanaman durian sunan dan

brongkol selalu tampak jelas karena lebih besar dan lebih cebih cepat pertumbuhannya dari pada cabang-cabangnya.

k. Letak cabang

Data hasil pengukuran letak cabang durian sunan dan brongkol disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Letak cabang durian sunan dan brongkol Sampel Letak cabang

(cm) Skor sunan 1 24 1 sunan 2 26 1 sunan 3 58 1 brongkol 1 1031 3 brongkol 2 110 2 brongkol 3 406 3

Gambar 15. Tipe percabangan durian sunan

Gambar 16. Tipe percabangan durian brongkol

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Letak cabang durian sunan antara 24 – 58 cm, sedangkan durian brongkol antara 110 – 1031 cm. Perbedaan letak cabang tersebut dipengaruhi oleh pemangkasan dan jarak tanam. Faktor pemangkasan dapat berpengaruh terhadap letak cabang durian. Tunas pucuk pada bagian ujung batang tanaman durian sunan dipangkas, sehingga berakibat pada pertumbuhan tunas lateral. Menurut Salisbury dan Ross (1995) pemangkasan pucuk mengakibatkan hilangnya dominansi apikal, pertumbuhan auksin pada ujung batang terhenti. Hal ini menyebabkan tunas-tunas lateral pada batang utama tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya membentuk cabang tanaman yang dekat dengan permukaan tanah/rendah. Sedangkan pada tanaman durian brongkol tidak mengalami pemangkasan tunas pucuk pada ujung batang, sehingga pertumbuhan tunas apikal berlangsung terus menerus sehingga pohon tumbuh ke atas dan menjadi semakin tinggi, sehingga letak cabang tanaman durian brongkol jauh dari permukaan tanah.

Jarak tanam berpengaruh pada persaingan penyerapan hara, air dan cahaya matahari. Pada jarak tanam yang rapat (brongkol) akan menyebabkan pembentukan internodia/ruas menjadi berkurang, sebaliknya jarak tanam yang renggang (sunan), penerimaan intensitas cahaya besar dan memberi kesempatan bagi tanaman untuk tumbuh menyamping. Dengan demikian akan mempengaruhi letak cabang yang terbentuk (Budiastuti 2000).

\

Gambar 17. Letak cabang durian sunan

Gambar 18. Letak cabang durian brongkol

commit to user l. Bulu pada cabang

Trikomata merupakan derivat epidermis yang membentuk struktur beragam seperti rambut, sisik, rambut kelenjar, atau tonjolan. Berdasarkan hasil penelitian pada durian sunan dan brongkol tidak memiliki bulu pada cabang (skor 1). Trikoma atau bulu pada cabang dipengaruhi oleh faktor genetik pada tanaman.

4. Sistem perakaran

Akar merupakan organ penting yang berfungsi untuk memperkuat berdirinya tanaman, menyerap air dan zat makanan terlarut dari dalam tanah. Akar terdiri atas akar tunggang dan akar serabut. Sistem akar tunggang yaitu akar embrio tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil jika akar lembaga tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang menjadi akar yang lebih kecil (Muzayyinah 2008). Sistem akar tunggang merupakan salah satu ciri tanaman dikotil. Tanaman durian sunan dan brongkol termasuk kedalam golongon tanaman dikotil sehingga berdasarkan hasil penelitian sistem perakaran durian sunan dan brongkol adalah tunggang (skor 2). Sistem akar tunggang yaitu akar embrio tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil jika akar lembaga tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang menjadi akar yang lebih kecil (Muzayyinah 2008).

5. Matriks data pohon

Matriks data pohon diperoleh dengan melakukan analisis menggunakan dengan program NTSYS versi 2.02i (Numerical Taxonomy and Multivariate

System) menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Methode

Arithmatic Average) untuk menggambarkan tingkat kemiripan (Rohlf 1998).

Matriks data pohon disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Matriks data pohon

Varietas sunan 1 sunan 2 sunan 3 brongkol 1 brongkol 2 brongkol 3 sunan 1 1,00 sunan 2 0,81 1,00 sunan 3 0,87 0,87 1,00 brongkol 1 0,62 0,75 0,68 1,00 brongkol 2 0,62 0,75 0,75 0,75 1,00 brongkol 3 0,62 0,68 0,68 0,81 0,81 1,00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 19. Dendrogram pohon

Berdasarkan dendrogram, pada nilai kemiripan 0,69 dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang dibedakan atas sifat tinggi tanaman, bentuk tajuk dan letak cabang. Pada nilai kemiripan 0,84, kelompok A terpisah menjadi kelompok A1 dan A2 yang dibedakan atas sifat diameter tajuk. Kelompok A1 terdiri atas durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 3 pada nilai kemiripan 0,88 yang dibedakan atas sifat diameter batang dan ketebalan kulit batang. Sedangkan pada nilai kemiripan 0,78, kelompok B terpisah menjadi kelompok B1 dan B2 yang dibedakan atas sifat letak cabang dan tinggi tanaman. Pada nilai kemiripan 0,81 kelompok B2 terpisah menjadi kelompok B3 dan B4 yang dibedakan atas sifat diameter tajuk, diameter batang, dan ketebalan kulit batang.

Pada nilai kemiripan tertinggi 0,88 terdiri atas durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 3, perbedaan sifat morfologi terdapat pada diameter batang dan ketebalan kulit batang. Perbedaan diameter batang dan tebal kulit batang disebabkan oleh perbedaan umur tanaman. Durian sunan sampel 1 berumur 22 tahun, sedangkan durian sunan sampel 3 berumur 15 tahun, semakin tua tanaman maka nutrisi yang diterima oleh tanaman, baik nutrisi dari hasil fotosintesis maupun nutrisi dari pemupukan akan semakin bertambah banyak, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman seperti diameter batang dan tebal kulit batang.

Coefficient 0.69 0.73 0.78 0.83 0.88 sunan1 sunan3 sunan2 brongkol2 brongkol1 brongkol3 A B A1 A2 B1 B2 B3 B4

commit to user

Sedangkan pada nilai kemiripan terendah kemiripan 0,69 dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A terpisah menjadi kelompok A1 (durian sunan sampel 1 dan durian sunan sampel 3) dan kelompok A2 (durian sunan sampel 2). Sedangkan kelompok B terpisah menjadi kelompok B1 (durian brongkol sampel 2) dan kelompok B2 yang terpisah menjadi kelompok B3 (durian brongkol sampel 1) dan kelompok B4 (durian brongkol sampel 3). Perbedaan antara cabang A dan cabang B terdapat pada sifat tinggi tanaman, bentuk tajuk dan letak cabang. Cabang A terdiri atas durian sunan, sedangkan cabang B terdiri atas durian brongkol. Perbedaan pada sifat tinggi tanaman antara durian sunan dan brongkol disebabkan oleh faktor umur tanaman, bahan tanam, pemangkasan, dan jarak tanam. Perbedaan sifat bentuk tajuk dan letak cabang tanaman disebabkan oleh faktor pemangkasan dan jarak tanam.

Dokumen terkait