• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Orang Tua

Dalam dokumen Contoh Makalah Studi Kasus (Halaman 21-35)

Nama lengkap : Ujang Muksin

Umur/TTL : 39 tahun / Karawang , 7 April 1969 Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Hubungan dengan anak : Anak kandung

Kab. Karawang

Nama lengkap : Dini

Umur/TTL : 31 tahun / Karawang, 28 Agustus 1977 Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Desa Wargasetra, Rt 03/Rw 05. Kec. Tegal Waru. Kab. Karawang

Perumahan

Klien tinggal bersama ayah, ibu, Adik dan kakaknya dalam lingkungan Desa Wargasetra, Rt 03/Rw 05. Kec. Tegal Waru. Kab. KarawangDalam lingkungan tempat tinggalnya tersebut hubungan bertetangga cukup bagus. Hal ini

mendukung perkembangan sosial klien untuk berinteraksi dengan lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa berada.

Tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat di desa tempat tinggalnya tergolong menengah kebawah. Sebagian besar warga di daerah tempat tinggal siswa

BAB II

Gambaran Masalah

Dalam penyusunan studi kasus, identifikasi siswa yang berkasus (klien) merupakan tahap awal yang harus dilalui di dalam proses penyusunan studi kasus. Pada saat ini konselor mengamati klien” Icih Suningsih seorang murid perempuan yang bersekolah di SMPN 1 pangkalan dalam beberapa minggu terakhir ( klien ) kelihatannya murung tidak bergairah untuk belajar bahkan untuk beberapa nilai pelajarannya turun di samping itu, anak tersebut cepat merasa tersinggung apabila di tegur sama temannya di tambah lagi sering terlambat masuk kelas, oleh salah seorang gurunya sudah di panggil dan sudah di peringatkan namun belum membawakan hasil.

Gejala-gejala yang nampak jelas pada diri klien diantaranya sebagai berikut: Gejala yang Bersifat Positif ,

Gejala yang bersifat positif adalah sikap atau perbuatan yang dapat membantu dan meningkatkan proses belajar mengajar pada diri klien. Gejala-gejala tersebut diantaranya :

Rajin mengikuti kegiatan sekolah Tidak suka membolos sekolah Rajin mengerjakan tugas/PR

Gejala-gejala yang Bersifat Negatif,

Gejala yang bersifat negatif adalah sikap atau perbuatan yang kurang baik di tunjukan beberapa minggu terakhir, yang dapat mengganggu proses belajar mengajar pada diri klien. Gejala tersebut diantaranya:

Sering terlihat murung, tidak bergairah untuk belajar

Cepat merasa tersinggung apabila di tegur sama temannya Sering terlambat masuk Kelas

Beberapa nilai pelajarannya turun Bertindak semaunya sendiri

Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data mengenai siswa yang berkasus (klien) dilakukan dengan berbagai pendekatan. Dalam studi kasus ini pendekatan atau cara yang

digunakan oleh konselor dalam rangka pengumpulan data tentang siswa yang bermasalah ialah sebagai berikut:

Berdasarkan Pengamatan di Sekolah Kepribadian :

Sebelumnya pribadi ( klien ) baik, selalu semangat dalam mengikuti mata pelajaran, dan bahakan nilai pelajarannya baik, walaupun cenderung mudah putus asa, kurang teliti dalam mengerjakan sesuatu dan semua keinginannya ingin selalu dituruti. namun siswi ini (klien) tidak pernah memilih-milih teman.

Tingkah Laku :

Tingkah laku klien di rumah menunjukkan sikap yang cukup baik. Ia juga sangat patuh terhadap peraturan sekolah. Ia termasuk siswa yang disiplin baik dalam piketnya, datang ke sekolah atau mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah lainnya, ramah terhadap lingkungan sekolah maupun di dalam kelas.

Perkembangan Jasmani :

Perkembangan jasmani klien cukup baik. Klien memiliki fisik yang normal dan sama seperti teman-teman seusianya, bahkan termasuk anak yang cukup lincah dan energik.

Dalam kesehariannya, klien terlihat memilki rasa tidak percaya diri untuk mengutarakan isi hatinya ketika ada materi pelajaran yang belum ia pahami. Pada saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya klien cenderung untuk memilih diam saja. Ia tidak berani angkat tangan untuk bertanya.

Berdasarkan Wawancara Latar Belakang Keluarga

Berdasarkan wawancara dengan orang tua klien, klien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai buruh serabutan. Ibunya sebagai ibu rumah tangga. Klien dan keluarganya tinggal di lingkungan desa Wargasetra, Kec. Tegalwaru Kab. Karawang. Rumahnya tergolong sedang dan sederhana. Di dalam lingkungan desa tersebut klien tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya, sehingga hubungan bertetangganyapun cukup baik dan akrab.

Minat

Minat klien terhadap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan masalah pelajaran cukup baik walaupun secara intelektual klien tertinggal dengan teman

yang lain-lainnya. Hal ini dapat dilihat dari presensi klien yang tidak pernah membolos dan selalu masuk sekolah.

Hobi Siswa

Siswa memiliki hobi bermain voli di rumah maupun sekolah. Kadang waktu luangnya sering dimanfaatkan atau digunakan untuk bermain voli daripada mempelajari kembali pelajaran yang sudah diterangkan di sekolah.

DIAGNOSIS

Masalah yang dihadapi siswi SMP sangatlah kompleks dan banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah. Faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri, keluarga atau lingkungan. Begitu pula yang dialami klien. Ada banyak faktor yang menimbulkan masalah pada diri klien, diantaranya adalah sebagai berikut:

Faktor yang Berasal dari Diri Sendiri Motivasi yang kurang

Anak kurang mau bekerja keras agar terbiasa dalam pelajaran. Anak tidak mau meneliti kembali hasil pekerjaannya.

Anak terlalu manja.

Faktor dari Lingkungan Keluarga

Kurang bimbingan orang tua saat belajar.

Terlalu dimanja dengan selalu menuruti keinginan klien

Pelanggaran-pelangaran klien kurang mendapat teguran dari orang tua. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah

Kurang terbuka kepada guru.

Kurang terbuka kepada teman satu lingkungan sekolah

Sikap mudah putus asa dalam pelajaran maupun dalam hal lain. Luar sekolah atau masyarakat

Kurang memanfaatkan waktu luang, waktu hanya digunakan untuk : Nonton TV

Pacaran

Mengikuti kemajuan tekhnologi Mengikuti kemajuan Pasion

Dari rincian di atas dapat disimpulkan berbagai hal yang menyebabkan permasalahan pada klien. Permasalahan tersebut berasal dari diri klien sendiri, keadaan keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap sikap dan daya tangkap belajar siswa. Dapat ditarik kesimpulan yang terjadi pada diri klien disebabkan oleh :

Kurang minat belajar.

Bimbingan dari orang tua kurang. Pengaruh kemajuan teknologi

Anggota keluarga terlalu memanjakannya. Keinginannya belum terpenuhi

Hal-hal tersebut berpengaruh terhadap klien yang menyebabkan klien kurang tertarik pada pelajaran dan malas belajar atau berpikir untuk mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, bahkan untuk berpikir bersosial dengan ramah di lingkungan sekolah sajah tidak terjamah.

C. PROGNOSIS

Langkah Memecahkan Persoalan Tersebut

Mengajak klien berbincang-bincang mengenai masalah yang dihadapinya sehingga memudahkan konselor untuk megetahui pribadi siswi dan masalah yang sedang dihadapinya serta mempermudah memberikan bantuan dan bimbingan.

Memberi bimbingan yang luas pada klien yang berhungan dengan pendidikan sehingga dapat menimbulkan minat dan motivasi untuk meningkatkan semangat belajar dari siswi/klien yang bermasalah tersebut.

Memberi pengarahan pada klien bahwa sikapnya yang semaunya sendiri menimbulkan kerugian pada dirinya sendiri maupun terhadap orang lain di sekitarnya.

Memberikan pengarahan dan penjelasan agar klien memeperhatikan penjelasan dari guru. Serta tidak mudah menyerah bila mengalami kesulitan belajar.

Menasehati klien agar tidak telalu manja pada siapapun terutama kepada kedua orang tua siswa/klien yang bermasalah tersebut.

Menasihati klien agar lebih rajin belajar.

Mendatangi rumah orangtuanya dengan tujuan bersilaturahmi dan penuh kekeluargaan sesuai dengan hadits Rasulluwloh saw, yang di riwayatkan oleh bukhori muslim, yang artinya :

Barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliaikan tetangganya. ( Bukhori Muslim )

Setelah bertemu dengan orang tuanyya kemudian di pertanyakan perkara permasalahan yang di hadapi oleh anaknya, hanyasajah dalam penyampaiannya harus penuh kehati-hatian khawatir akan orangtuanya tidak menerima kedatangan kita. Hal ini tertuang dalam al-quran surah al-maidah ayat 2 yang artinya :

Dan saling tolong menolonglah kamu sekalian di dalam hal kebaikan dan taqwa dan janganlah saling tolong menolong di dalam dosa dan permusuhan ‘’ (Al-Maidah : 02 )

Jadi pihak kita berkewajiban menanyakan hal’ikhwal perilaku anaknya dengan kejadian tersebut dapat di ambil jalan pemecahannya sambil menanyakan kepada si anak mengapa bersikap murung tak bergairah. Artinya kita bisa menyikapi karakterristik si anak mengapa bersikap murung , kalau memang ada permasalahan pribadi si anak apa yang terjadi bisa langsung dipertanyakan , apabila sianak secara tertutup tidak bisa mengugkapkan, maka di cari jalan dengan menanyakan kepada rekan-rekannya baik dalam 1 kelas 1 lingkungan teman dan rekanlain (pacar). Sebab yang menjadi kekhawatiran pihak kita takut orangtuanya langsung mengambil tindakan yang tidak kita inginkan kita mendatangi keluarga aank perempuan itu karna terdesit dalam sebuah hadits menyatakan :

“Tidak sempurna iman seseorang, sehingga dia mencintai saudaranya itu seperti dia mencintai dirinya sendiri ‘’.

Jika kita sudah sering berkunjung, akan terbinalah rasa kasih sayang hingga lebih mencintai saudara kita itu sebagai mana kita mencintai diri kita sendiri. Selain itu wajib bagi kita sebagai orang tua sesuai dengan hadits rasulluwloh saw

yang berbunyi : hak dan kewajiban sebagai orang tua ada tiga (3), yang pertama (1) memberi nama yang bagus kepada si anak ketika dia dilahirkan kedua (2), memberikan ilmu dengan jalan menyekolahkan dan memasukan kepesantren tetkala dia berakal , ketiga (3) menikahkan anaknya dengan laki-laki atau perempuan yang sekiranya baik dalam penilaian kekeluargaan, keagamaan dan ketampanan apabila dia sudah mencapai usia dewasa ( Bukhori muslim). Dalam menyikapi hal ini orang tua wajib selalu mengawasi dan memeriksakan keadaan pribadi si anakdalam masa di sekolah apabila menemukan sikap anak prilaku yang berbeda dari kebiasaan adat istiadat kebiasaan sehari-harinya perlu di sikapi dan di pertanyakan sebagai contoh yang biasa prikau hidupnya bersikap baik dan sopan tapi ada perubahan pada dirinya bersikap acuh tak acuh maka perlu diambil jalan dengan cara(1). Menanyakan apa yang terjadi sesungguhnya pada diri anak itu bila kita enggan untuk menanyakan langsung akan sikap anak tersebut maka kita berkewajiban bertanya kepada rekan-rekannya si anak tersebut. Dengan jalan demikian kita dapat mengambil solusi dan pemecahan masalhnya serta seraya mendatangi piahak sekolah agar kita terbebas dari beban sesuai , karna sekolah merupakan pusat kegiatan masyarakat .semua kegiatan kemasyarakatan dapat di tanagani di dalamnya oleh pungsionalis sekolah termasuk pula kenakalan remaja. Antara orang tua, lembaga masyrakat dan pungsionalis sekolah harus saling bantu

membantu di dalam mengatasi berbagai permasalahan remaja.Pembinaan masyarakat yang sistemmatis dapat di lakukan melalui penyiapan kader-kader masyarakat, organisasi pemuda, tenaga intelektual, suakrelawan dan lain sebaginya. Semua itu di tujukan untuk meningkatkan pendidikan sebaian orang tua yang belum mengertikewajibannya sebagai orang tua, serta sebagianremaja yang belum mengetahui pula tentang kewajiban mereka terhadap kedua orang tuanya, leh karna itu pada mubalig dan mubaligoh sebagai pemberi penyidikan di masyarakat hendaklah dapat memberikan kesan kepada para remajabahwa agama merupakan kebutuhan utama untuk menentramkan hati mereka. Sesuai dengan pirman Allah di dalam surat Ar’raru ayat 28 yang artinya :

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Masalah yang dihadapi siswi dalam kasus ini adalah terlalu manja dan setiap mempunyai keinginan harus selalu terpenuhi, mempunyai sikap semaunya sendiri, terlebihnya lagi siswi tersebut kurang mendapatkan bimbingan belajar, dan terlalu dimanja oleh kedua orang tuanya.

Dalam menyelesaikan suatu masalah, haruslah difikirkan dan direncanakan secara matang, langkah-langkah yang ditempuh harus dilakukan dengan sabar, tekun dan berkesinambungan.

Dalam dokumen Contoh Makalah Studi Kasus (Halaman 21-35)

Dokumen terkait