• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN PRODUK PROSPEKTIF UNTUK AGROINDUSTRI KELAPA TERPADU

Identifikasi Produk Prospektif

Produk yang dianggap memiliki prospek ini dibatasi pada produk-produk pada tingkatan produk primer karena faktor kemudahan aplikasi teknologi di sentra penghasil kelapa, keterkaitan dengan industri hilir, daya saing di pasar domestik maupun pasar ekspor serta prospek pasar. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar penentuan kriteria untuk memilih produk-produk primer olahan dari kelapa yang meliputi produk di bawah ini :

1. Kopra

2. Minyak kelapa 3. Santan kelapa 4. Kelapa parut kering 5. Serat sabut kelapa 6. Serbuk sabut kelapa 7. Gabus sabut kelapa

8. Arang tempurung kelapa 9. Karbon aktif

10. Asap cair 11. nata de coco 12. syrup air kelapa 13. kecap air kelapa 14. minuman isotonik

Produk-produk tersebut dipilih berdasarkan potensi pengembangan yang diusahakan dalam suatu agroindustri kelapa terpadu. Berdasarkan tinjauan beberapa pustaka, produk-produk primer tersebut relatif mudah diusahakan di tingkat petani di sentra industri yakni dilihat dari beberapa aspek yang terkait dengan aspek sumberdaya manusia, bahan baku, metode proses produksi, peralatan dan teknologi, dan aspek pemodalan. Hal ini agar sejalan dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan petani/pekebun ataupun petani pengolah. Masing-masing aspek di atas tidak dinilai kembali karena sudah ada pustaka-pustaka yang mendasari penilaian ini. Aspek tersebut merupakan aspek-aspek utama yang hendaknya harus diperhatikan terutama dalam pendirian suatu industri. Fokus pemilihan produk prospektif dilakukan berdasarkan bobot kriteria

Berdasarkan data hasil perunutan data nilai ekspor hasil olahan kelapa menunjukkan bahwa terdapat beberapa produk yang memiliki potensi ekspor. Hal ini dapat dilihat dari gambar di bawah ini.

0 100,000,000 200,000,000 300,000,000 400,000,000 500,000,000 N ilai E ksp o r ( U S $) 2002 2003 2004 2005 2006 2007)* 2008)* 2009)* Tahun

Kopra Bungkil Kopra Miny ak Kelapa Kelapa Parut Kering

Santan Kelapa Cair Serat Sabut kelapa Arang tempurung Karbon Aktif

Gambar 10. Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Olahan Primer Gambar tersebut menunjukkan bahwa minyak kelapa secara rata-rata menunjukkan potensi ekspor yang paling tinggi adalah minyak kelapa. Komoditi di atas dapat digambarkan sebagai komoditas yang dapat berpotensi di masa yang akan datang. Data perkembangan nilai ekspor ini dapat dilihat pada lampiran.

Penentuan Kriteria Produk Prospektif

Perancangan model rantai pasokan untuk agroindustri kelapa terpadu harus memperhatikan beberapa kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan produk prospektif untuk model rancangan. Produk-produk prospektif ini dipilih berdasarkan produk-produk yang sudah ditetapkan di atas. Adapun pemilihan produk prospektif dari produk di atas didasarkan pada beberapa kriteria yaitu :

1. Daya saing produk 2. Prospek pasar produk

3. Keterkaitan dengan industri hilir, 4. Kemudahan aplikasi teknologi

Penilaian pemilihan produk berdasarkan kriteria di atas dilakukan melalui urutan pemilihan prioritas berdasarkan pembobotan dari masing-masing faktor. Penilaian terhadap bobot masing-masing faktor akan ditabulasi sebagai dasar perhitungan untuk menentukan alternatif pilihan produk prospektif.

Perhitungan alternatif pilihan masing-masing produk berdasarkan kriteria yang ada dilakukan dengan menggunakan teknik berdasarkan kriteria bayes Penilaian alternatif ini dihitung berdasarkan bobot masing-masing kriteria. Kriteria-kriteria ini dianggap memiliki peluang bobot yang sama sehingga pemberian peringkat dalam perhitungan menjadi suatu hal yang penting.

Penilaian peringkat alternatif berdasarkan kriteria daya saing dilakukan dengan melihat nilai tambah produk, sumber pasokan bahan baku dan substitusi dengan produk lain. Penilaian kriteria berdasarkan prospek pasar produk dilakukan dengan melihat pada potensi pasar produk di pasar domestik maupun pasar ekspor, sedangkan penilaian kriteria berdasarkan keterkaitan dengan industri hilir dilakukan dengan melihat penggunaan produk untuk industri-industri yang lebih hilir seperti industri farmasi, kosmetika, dan industri pangan bahkan industri bio energi. Kriteria kemudahan aplikasi teknologi dilakukan dengan merunut tingkat penggunaan teknologi tersebut dalam menghasilkan produk dan penggunaan peralatan/mesin yang membutuhkan keahlian khusus dalam penerapan.

Kriteria-kriteria di atas diberi bobot peluang yang sama dalam penggunaannya untuk memilih alternatif. Bobot peluang dari masing-masing kriteria di atas yaitu sebesar 0,25. Bobot ini didasarkan pada penentuan bobot dengan kriteria Bayes dengan asumsi bahwa masing-masing kriteria ini memiliki peluang yang sama. Bobot masing-masing kriteria ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pemilihan alternatif. Hasil penilaian kriteria dan pemilihan alternatif ini dapat dilihat pada tabel 13 di bawah.

Tabel 13 Hasil Pemilihan Produk Prospektif Olahan Kelapa No Produk Olahan

Primer

Kriteria Nilai alternatif

Produk Hasil Perhitungan Peringkat Pilihan Daya saing Prospek pasar keterkaitan dengan industri hilir Kemudahan aplikasi teknologi 0.25)* 0.25)* 0.25)* 0.25)* 1 Kopra 9 7 9 3 7 7 5 2 Minyak kelapa 2 3.5 1 4 3 2.625 1

3 Kelapa parut kering 10 5 10 10 9 8.75 10

4 Santan kelapa 11 5 11 9 9 9 11

5 Nata de coco 3 5 2 8 5 4.5 2

6 Kecap 14 12.5 12 5 11 10.875 13

7 Syrup air kelapa 14 13.5 13 6 12 11.625 14

8 Minuman isotonik 12 10 14 16 13 13 16 9 Serat sabut 1 4.5 6 13 6 6.125 3 10 Serbuk/debu sabut 7 8 8 12 9 8.75 9 11 Gabus sabut 8 8 7 11 9 8.5 8 12 Arang 6 12 3 7 7 7 4 13 Karbon Aktif 4 7.5 4 14 7 7.375 6 14 Asap cair 5 7.5 5 15 8 8.125 7 15 Gula Kelapa 14 11 15 1 10 10.25 12 16 Industri kerajinan 16 16 16 2 13 12.5 15

Hasil penentuan produk prospektif dari kriteria yang ada menunjukkan ada sejumlah produk olahan primer yang layak dijadikan sebagai komoditas olahan untuk agroindustri kelapa terpadu. Batasan untuk model ini adalah komoditas untuk agroindustri kelapa terpadu berupa produk olahan primer.

Hasil pemilihan menunjukkan bahwa dari 16 produk olahan primer berdasarkan produk prospektif terpilih 4 buah produk prospektif pilihan yaitu minyak kelapa, nata de coco, serat sabut dan arang tempurung. Hasil ini sejalan dengan perunutan data nilai ekspor produk olahan hasil kelapa seperti nampak pada grafik di atas. Nilai ekspor yang cukup besar ditunjukkan oleh minyak kelapa meskipun dari sisi persaingan harus bersaing dengan produk minyak dari sumber bahan lain seperti minyak sawit. Namun, minyak kelapa Indonesia masih tetap unggul dan memiliki pasar di luar negeri karena sekarang lebih mengarah kepada produk ekspor berupa minyak sehat yang diproses dengan cara basah .

Dokumen terkait