• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan tugas Dan Fungsi Pelayanan OPD

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS (Halaman 76-81)

ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan tugas Dan Fungsi Pelayanan OPD

Permasalahan yang terbentuk akibat perubahan lingkungan strategis internal maupun eksternal adalah kunci dalam menyusun perencanaan strategis. Identifikasi permasalahan lahir dari kendala/hambatan yang dihadapi Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Subang akan tetapi tidak semua masalah masuk isu-isu strategis.

3.1.1. Permasalahan pengaruh lingkungan strategis internal

Permasalahan pengaruh lingkungan strategis internal pada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang dalam melaksanakan penugasan yang menjadi tanggungjawab kelembagaan, meliputi ;

a. Keberadaan Undang-undang baru No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Dengan pertumbuhan dan perkembangan jumlah koperasi, anggota koperasi dan usaha perlu penyesuaian dengan Undang-undang yang ada.

b. Keberadaan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

Tugas dan fungsi pembinaan terhadap UMKM tidak hanya ditangani oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Subang tetapi merupakan tugas dan tanggungjawab SKPD terkait lainnya. Permasalahan yang dihadapi masih kurangnya koordinasi dengan SKPD lain yang terkait.

c. Memburuknya citra koperasi karena banyaknya koperasi tidak aktif dan

bermasalah hukum.

d. Penempatan SDM di Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Subang masih ada yang belum sesuai dengan kompetensinya.

e. Jumlah aparatur tidak sebanding dengan cakupan jumlah Koperasi, UMKM,

3.1.2. Permasalahan pengaruh lingkungan strategis ekternal

Permasalahan pengaruh lingkungan strategis eksternal bagi Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian meliputi :

a. Sumber Daya Manusia berpendidikan masih rendah dengan keahlian teknis,

kompetensi, kewirausahaan dan manajemen yang seadanya.

b. Rendahnya daya saing produk Koperasi dan UMKM.

c. Koperasi dan UMKM kebanyakan masih menggunakan teknologi sederhana,

kurang memanfaatkan teknologi yang lebih memberikan nilai tambah produk.

d. Modal sendiri yang dimiliki Koperasi dan UMKM yang terbatas.

e. Terbatasnya akses permodalan, akses pasar dan akses informasi.

3.1.3. Isu-isu dan Solusi Permasalahan

Upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian. Koperasi sebagai pelaku usaha ekonomi merupakan bentuk usaha yang berazaskan kekeluargaan dan gotong royong. Sedangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan usaha perorangan yang khususnya bagi usaha kecil adalah kelompok usaha yang mampu bertahan pada saat perekonomian Negara mengalami persaingan. Oleh karena itu kedua pelaku usaha ini merupakan kelompok yang strategis untuk terus dibina dan dikembangkan agar tujuan pencapaian kesejahteraan dapat tercapai. Untuk itu Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang berupaya mengatasi isu-isu permasalahan sebagai berikut :

Tabel 1

Isu-isu Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Koperasi

No Isu-isu Permasalahan Solusi

1 Lemahnya Sumber Daya

Manusia (SDM) yaitu pengurus

koperasi, karena faktor

pendidikan dan

pengalamannya.

Penguatan SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Perkoperasian.

2 Rendahnya daya saing produk

Koperasi.

Meningkatkan kualitas Kelembagaan Koperasi serta menempatkan Koperasi sebagai bagian integral dalam memperkuat posisi tawar UMKM serta sebagai lembaga yang mampu

menjadi solusi pemenuhan kebutuhan

3 Terbatasnya bahan baku,

akses permodalan, akses

pasar dan akses informasi.

Memfasilitasi dan menciptakan akses

pemasaran dan akses terhadap berbagai informasi sumber pembiayaan.

4 Memburuknya citra koperasi

karena banyaknya koperasi tidak aktif dan bermasalah hukum.

Penguatan dan pencitraan koperasi sebagai lembaga usaha ekonomi bagi kesejahteraan anggota/UMKM dan masyarakat yang sesuai dengan jati dirinya, kredibel, kompeten, jujur dan amanah.

5 Kebijakan ekonomi belum

berbanding lurus dengan

kebutuhan pengembangan

Koperasi

Mengkaji kembali kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak pada penumbuhkembangan dan kemajuan koperasi

Tabel 2

Isu-isu Permasalahan dan Solusi dalam Urusan UMKM

No Isu-isu Permasalahan Solusi

1 Lemahnya kekuatan tawar

UMKM

Penguatan dan pencitraan UMKM perlu ditempatkan sebagai bagian integral dalam memperkuat posisi tawar UMKM

2 Lemahnya Sumber Daya

Pengurus UMKM

Meningkatkan kualitas SDM Pelaku UMKM melalui Pendidikan dan Pelatihan Manajemen UMKM

3 Pemanfaatan teknologi tepat

guna terbatas

Mengenalkan, mengadopsi dan mendorong inovasi penggunaan teknologi tepat guna

4 Kemampuan berwirausaha

kurang yang berdampak

terhadap produktifitas dan nilai tambah

Membuka dan memberikan kesempatan serta mempromosikan produk UMKM

5 Rendahnya pertumbuhan

usaha / kewirausahaan baru

Pelatihan Kewirausahaan

6 Terbatasnya akses

permodalan/ pembiayaan

Memfasilitasi UMKM terhadap akses

berbagai sumber permodalan/ pembiayaan.

7 Kemampuan memasuki pasar

belum optimal

Memberikan advokasi dan perlindungan pengembangan UMKM

8 Kebijakan yang belum

berbanding lurus dengan

kebutuhan pengembangan

UMKM

Rintisan Klinik Bisnis (konsultan) merupakan kegiatan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM.

Tabel 3

Isu-isu Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Perindustrian

No Isu-isu Permasalahan Solusi

1 Terbatasnya kualitas SDM

dalam penguasaan informasi

dan teknologi, manajemen

pengolahan produk,

peningkatan mutu/kualitas dan diversifikasi produk.

Pelatihan dengan materi yang berkaitan dengan teknologi informasi.

2 Belum optimalnya

penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna.

Perlunya regulasi untuk mempermudah pemberian insentif pada program penelitian

dan berani memilih teknologi yang

mempunyai dampak luas bagi masyarakat dan layak diproduksi massal.

3 Rendahnya daya saing produk

Industri Kecil Menengah

Perlunya prinsip ATM yaitu amati, tiru dan modifikasi.

4 Terbatasnya permodalan yang

dimiliki Industri Kecil

Menengah.

Memperluas akses permodalan dari

BUMNegara/Swasta dan CSR dari berbagai perusahaan pemerintah dan swasta.

5 Lemahnya mental masyarakat

untuk dapat melakukan

wirausaha secara Mandiri.

Pendidikan kewirausahaan yang

berkesinambungan diharapkan dapat

mengubah mental para wirausahawan ke arah yang lebih baik.

6 Lemahnya akses pemasaran

produk-produk IKM.

Teknologi informasi yang tanpa kendala apapun dapat menjadi sarana pemasaran tanpa batas.

7 Belum adanya standar mutu

produk sesuai dengan

keinginan pasar.

Adanya lembaga yang berkompeten untuk melakukan standarisasi sebuah produk.

8 Belum adanya sarana yang

bisa menampung hasil produk IKM.

Perlunya ruang pamer di lokasi strategis agar konsumen tidak kesulitan mencari barang yang diperlukannya (One Stop Shopping)

9 Adanya kenaikan upah

minimum.

Kinerja yang lebih baik dapat menghasilkan produk yang lebih baik yang berakibat nilai jual yang lebih baik.

10 Adanya krisis financial global. Krisis ekonomi global terjadi sewaktu-waktu

disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang melambat disebabkan daya beli masyarakat yang menurun.

11 Adanya kenakan TDL (Tarif

Dasar Listrik) dan BBM.

Perlu alternatif lain yang lebih efisien antara lain dengan menggunakan batu bara, LNG, CNG dan LPG

Tabel 4

Isu-isu Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Perdagangan

No Isu-isu Permasalahan Solusi

1 Peranan pasar yang belum

maksimal dalam pertumbuhan ekonomi.

Adanya kesepakatan harga barang antara penjual dan pembeli, pendistribusian hasil produksi yang merata, penjatahan produksi agar tidak terjadi over produksi dan penyediaan barang/jasa di masa datang.

2 Belum adanya pasar

tradisional yang modern, sehat, bersih, aman, nyaman dan berdaya saing.

Mengubah pola pikir tentang kebersihan diantara para pedagang dan para stakeholder di lingkungan pasar tradisional tersebut karena kebersihan sebagian dari iman.

3 Adanya tata niaga dan

persaingan yang tidak sehat dan jujur.

Perlunya regulasi yang berkeadilan bagi para pelaku pasar tanpa ada kepentingan untuk menguntungkan bagi salah satu pihak.

4 Kurang optimalnya sistem

distribusi barang karena

tingginya ketergantungan

ketersediaan barang dari luar daerah.

Dukungan infrastruktur antar daerah yang dapat dikordinasikan dengan instansi yang berkompeten.

5 Rendahnya daya beli Peningkatan kinerja yang akan berdampak

langsung pada pendapatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pihak konsumen.

6 Peranan pasar yang belum

maksimal dalam pertumbuhan ekonomi.

Adanya kesepakatan harga barang antara penjual dan pembeli, pendistribusian hasil produksi yang merata, penjatahan produksi agar tidak terjadi over produksi dan penyediaan barang/jasa di masa datang.

Tabel 5

Isu-isu Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Pengelolaan Pasar

No Isu-isu Permasalahan Solusi

1 Penolakan pedagang tidak

mau ditata dikarenakan

kurangnya pemenuhan

fasilitas pendukung.

Pemenuhan fasilitas pendukung kerja

pedagang seperti listrik dan sarananya yang memadai, sarana kebersihan, toilet, sirkulasi

udara, saluran air, sistem keamanan,

pengelolaan sampah dll.

2 Kurang tertariknya konsumen

untuk berbelanja di pasar tradisional.

Perlu penataan barang-barang tidak hanya berdasarkan kebutuhan konsumen tetapi juga berdasarkan jenis barang dagangan (basah dan kering) karena akan banyak berpengaruh pada masalah kebersihan dan kenyamanan berbelanja konsumen.

3 Kebijakan pemerintah daerah

yang kurang mendukung

dalam pengelolaan pasar

Kebijakan yang mengambil jalan tengah di mana pedagang yang berjualan di pasar

tradisional juga perlu memperhatikan

pedagang lain yang berada di sekitar pasar tradisional terutama pedagang kaki lima (PKL).

3.2 Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS (Halaman 76-81)

Dokumen terkait