• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Kondisi sosial dan politik Kabupaten Sleman yang majemuk dan kompleks menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Secara umum, di sisi timur dan selatan, Kabupaten Sleman identik dengan kehidupan masyarakat yang urban (perkotaan), plural secara etnik dan agama, serta menjadi pusat perdagangan dan pendidikan. Sementara, daerah-daerah yang terletak di sisi utara dan barat Kabupaten Sleman cenderung identik dengan kehidupan yang rural (pedesaan), relatif homogen, dan menjadi pusat kegiatan pertanian. Karakter sosial yang kompleks antar daerah di Kabupaten Sleman serta situasi politik yang terus berubah ini menuntut kesigapan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman untuk selalu tanggap dan responsif. Dengan demikian, kesatuan dan persatuan bangsa, keamanan serta ketertiban sosial tetap dapat senantiasa diciptakan.

Guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sosial dan politik yang menjadi tugas, tanggungjawab dan wewenangnya. Permasalahan-permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi yang diidentifikasi tersebut menjadi dasar pemikiran ditetapkannya Rencana Strategis lima tahunan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam rangka melaksanakan pembangunan di bidang kesatuan bangsa. Berdasarkan konteks sosial dan politik yang ada di Kabupaten Sleman, permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi sebagai tugas dan fungsi pelayanan yang diemban oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, mencakup hal-hal sebagaimana berikut:

1. Persatuan dan kesatuan nasional; 2. Isu keamanan dan ketertiban;

3. Kesadaran dalam menegakkan demokrasi dan Hak Azasi Manusia (HAM); 4. Kenakalan remaja, maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Pelaksanaan tugas dan fungsi PD dalam menangani permasalahan-permasalahan ini, bagaimanapun juga perlu menilik kondisi internal. Di antara kondisi internal yang sangat berpengaruh adalah sebagai berikut:

1. Terkait dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

2. Terkait dengan sarana dan prasarana;

3. Terkait dengan jejaring (networks) yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan politik.

Selain itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam menjalankan tugasnya juga menghadapi hal-hal di luar kewenangannya, yang bagaimanapun juga tetap berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya. Hal-hal tersebut antara lain semakin meningkatnya jumlah pendatang, baik yang bekerja maupun menuntut ilmu di DIY, serta semakin masifnya kunjungan wisata, yang menuntut kesigapan pengaturan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Hal ini menuntut perencanaan yang strategis agar tugas, fungsi dan wewenang dapat dilaksanakan dengna baik dalam lima tahun ke depan. Untuk lebih detilnya, penjelasan mengenai permasalahan-permasalahan yang menjadi tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta faktor internal dan eksternal berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi, dijabarkan dalam Tabel 3.1 sebagaimana berikut.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 3. 1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

ASPEK KAJIAN CAPAIAN/KONDISI

SAAT INI

STANDAR YANG DIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN SLEMAN Internal (Termasuk

Kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik)

Eksternal (Diluar Kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Gambaran Permasalahan yang menjadi tugas dan fungsi Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1. Persatuan dan kesatuan nasional yang perlu dipupuk; 2. Isu keamanan dan

ketertiban yang perlu ditingkatkan; 3. Kesadaran dalam

menegakkan demokrasi dan Hak Azasi Manusia (HAM) yang perlu diperkuat; 4. Kenakalan remaja

dan penggunaan narkoba yang perlu diatasi.

Kondisi sosial dan politik yang aman dan stabil

Ketersediaan dukungan anggaran

Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan kesatuan bangsa, keamanan, ketertiban dan kenyamanan sosial.

Ketersediaan jumlah petugas pelaksana kegiatan yang memadai.

Ketersediaan kualitas sumberdaya yang sesuai kebutuhan.

Penguatan kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Penerapan SOP Bidang

Kesatuan Bangsa dan Politik

Semakin tingginya

kemajemukan penduduk Sleman secara etnik.

Semakin tingginya

kemajemukan penduduk secara agama dan kepercayaan Semakin tingginya jumlah

pendatang, baik yang bekerja maupun belajar, dengan beragam latar belakang sosial ekonomi

Semakin tingginya jumlah WNA, baik yang bekerja maupun belajar, di Kabupaten Sleman Semakin masifnya kedatangan

wisatawan dari luar Kabupaten Sleman dengan kebudayaan dan

Semakin rentannya konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi

(pembauran) sosial lintas etnis. Semakin rentannya konflik antar agama

sebagai akibat dari minimnya toleransi sosial dan pembauran sosial lintas agama. Semakin rentannya gesekan antara

penduduk asli dan pendatang, maupun antara sesama pendatang di Sleman. Gerakan terorisme, radikalisme,

fundamentalisme dan separatisme yangmasih mengkhawatirkan yang kadang-kadang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. Perlunya penguatan partisipasi politik

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 kebiasaan masing-masing

Semakin kompleksnya

kebutuhan penguatan kesadaran politik dan partisipasi warga, termasuk perempuan, baik dalam pemilihan dan pemilihan umum, serta dalam proses kebijakan publik.

Meningkatnya jumlah NGO dan lembaga donor yang

memperoleh sponsor dari luar negeri di Kabupaten Sleman Semakin kompleksnya

konstelasi politik, baik di level lokal maupun level nasional

warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades, maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Keterlibatan perempuan yang masih minim

dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades, dan pildukuh) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

Masih seringnya kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

Penyalahgunaan narkobadan peredaran cenderung meningkat.

Gambaran Kondisi Internal Saat ini

1. Terkait dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; 2. Terkait dengan jejaring (networks) yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa

Peningkatan Kualitas Kinerja

Ketersediaan dukungan anggaran

Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan kesatuan dan persatuan bangsa, keamanan dan ketertiban sosial.

Ketersediaan jumlah petugas pelaksana kegiatan yang memadai.

Ketersediaan kualitas sumberdaya yang sesuai kebutuhan.

Jumlah organisasi sosial yang fokus pada bidang kesatuan bangsa

Jumlah forum lintas agama yang fokus pada penguatan kesatuan bangsa

Jumlah lembaga penelitian yang fokus pada bidang kesatuan bangsa

Jumlah organisasi sosial, forum lintas agama dan lembaga penelitian yang aktif dalam kegiatan Badan Kesatuan Bangsa

Jumlah petugas pelaksana kegiatan yang relatif sudah memadai

Kualitas petugas pelaksana kegiatan yang masih perlu ditingkatkan

Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja yang perlu ditingkatkan.

Data organisasi sosial, forum lintas agama dan lembaga penelitian yang fokus pada bidang kesatuan bangsa yang perlu diperbarui.

Komunikasi dengan organisasi sosial, forum lintas agama dan lembaga penelitian yang

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dan Politik. Jumlah sarana dan prasarana

yang tersedia

Penguatan kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Penerapan SOP Bidang

Kesatuan Bangsa dan Poldagri

dan Politik Kabupaten Sleman. Jaringan kerjasama Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dengan organisasi sosial yang fokus pada bidang kesatuan bangsa dan Politik

fokus pada bidang kesatuan bangsa yang perlu ditingkatkan.

Kerjasama dengan organisasi sosial, forum lintas agama, dan lembaga penelitian yang fokus pada kesatuan bangsa yang perlu diperkuat.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dalam rangka mewujudkan nawacita pemerintah Republik Indonesia, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berusaha memastikan sinkronisasi, koherensi, dan kesesuaian tugas dan fungsinya dengan RPJMD struktur pemerintahan di atasnya, mulai dari RPJMD Kabupaten Sleman, Renstra Kesbang, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi DIY, Renstra Kesbangpol Kemendagri, dan Prioritas Nawacita. Sinkronisasi awal dilakukan terhadap RPJMD Kabupaten Sleman 2016-2021. Sebagaimana RPJMD, visi

pemerintah Kabupaten Sleman adalah: Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system e-goverment menuju smart regency pada tahun 2021.

Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, Sejahtera artinya suatu keadaan dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya baik lahir maupun batin, secara merata; Kedua, Mandiri artinya suatu keadaan dimana pemerintah Kabupaten Sleman memiliki kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumberdaya yang ada, memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta kemampuan mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ada di sekitarnya sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimilikinya; Ketiga, Berbudaya artinya suatu keadaan dimana di dalam masyarakat tertanam dan terbina nilai-nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan seni; Keempat; terintegrasikannya Sistem e-government artinya terintegrasinya system e-Govt, bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat diperlukan system pelayanan yang lebih baik yang merupakan panduan system regulasi, kebijakan, sikap dan perilaku, yang didukung dengan teknologi informasi yang modern yang mampu memberikan respond an efektifitas yang tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang naik dalam rangka menuju Smart Regency.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Visi ini diturunkan ke dalam misi pemerintah Kabupaten Sleman.

Tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman sendiri terkait erat dengan misi RPJMD Kabupaten Sleman yang ke-1 dan misi ke-5. Telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih terkait dengan identifikasi permasalahan-permasalahan yang harus ditangani PD, sekaligus faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Penjabaran permasalahan, serta faktor penghambat dan pendorong lebih detil dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri,

Berbudaya dan terintegrasikannya sistem

e-government menuju Smart Regency pada

tahun 2021 1.Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif

dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan

bagi masyarakat 3. Meningkatkan

penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan. 4.Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan

kenyamanan 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan

dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi

semua lapisan masyarakat

5.Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 3.2.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa da Politik Kabupaten Sleman Tehadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi Pemerintah Kab. Sleman:

Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system E-Government menuju Smart Regency

pada Tahun

No Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih

Permasalahan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab.

Sleman

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (1) (2) (3) (4)

Misi 1:

Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat

Program:

1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;

2. Program perencanaan pembangunan daerah;

3. Program peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH;

4. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan;

5. Program peningkatan kualitas pelayanan public; 6. Program pelayanan administrasi perkantoran;

7. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk

Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi

(pembauran) sosial lintas etnis. Konflik antar agama sebagai

akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial lintas agama.

Gesekan antara penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman.

Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan

separatisme yang masih

Kualitas sumberdaya yang perlu

ditingkatkan

Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan

Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki

Jalinan sinergitas Tupoksi antarbidang yangperlu diperkuat.

Peran dan fungsi lembaga yang belum sepenuhnyamengacu pada Tupoksi. Jumlah sumberdaya kesatuan bangsa yang memadai, Komitmen pimpinan yang kuat dalam memajukan visi dan misi kesatuan bangsa,

Kebijakan pembangunan wawasan

kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 8. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

9. Program penyelematan dan pelestarian dokumen/arsip daerah;

10. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;

11. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal;

12. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa;

13. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).

Misi 5:

Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional

Program:

1. Program pengembangan wawasan kebangsaan;

2. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 3. Program pendidikan politik masyarakat

mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. Perlunya penguatan partisipasi

politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

Keterlibatan perempuan yang

masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari. Masih seringnya kejadian

tawuran antar remaja dan pelajar.

Penyalahgunaan narkoba di

kalangan remaja yang masih sering ditemukan.

Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal

Akses terhadap data dan informasi yang perlu dioptimalkan. anggaran yang memadai, Dukungan program peningkatan kualitas SDM, Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM. Dukungan pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai Dukungan perluasan jaringan yang memadai

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3.3. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi

Berdasarkan Renstra Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia periode 2015-2019 dalam upaya mencapai kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara, Kementerian Dalam Negeri menetapkan sasaran yaitu terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa dengan indikator jumlah peristiwa konflik sosial ≤ 83 peristiwa; kemudian terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas dengan indikator persentasi partisipasi politik masyarakat pada saat pemilu 73,2% (tahun 2015) dan 77,5% (tahun 2019) serta persentase peristiwa konflik berlatar belakang pemilu dan pilkada < 10 %. Terkait permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman pada dasarnya berdasarkan analisis atas sasaran Renstra Kementerian Dalam Negeri telah selaras dan ada keterkaitan. Adapun data dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan PD Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman berdasar Sasaran Renstra Kemendagri beserta factor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya. No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan Badan Kesbangpol Kab. Sleman Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa

Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin Kualitas sumberdaya yang Jumlah sumberdaya

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 2

Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas. meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi (pembauran) sosial lintas etnis. Konflik antar agama sebagai akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial lintas agama. Gesekan antara

penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman. Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme yang masih mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. Perlunya penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, perlu ditingkatkan Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki Jalinan sinergitas Tupoksi antarbidang yangperlu diperkuat.

Peran dan fungsi lembaga yang belum sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi. Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal Akses terhadap data daninformasi yang perlu dioptimalkan. kesatuan bangsa yang memadai, Komitmen pimpinan yang kuat dalam memajukan visi dan misi kesatuan bangsa, Kebijakan pembangunan wawasan kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran, Dukungan anggaran yang memadai, Dukungan program peningkatan kualitas SDM, Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNNK dan LSM. Dukungan pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai Dukungan perluasan jaringan yang memadai

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 pilkades maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Keterlibatan perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari. Masih seringnya kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

Adapun Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY menetapkan sasaran yaitu terciptanya situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif dengan indikator kebebasan sipil dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sebesar 91, selanjutnya meningkatnya kebebasan sipil dan hak politik masyarakat dengan indikator indeks aspek hak-hak politik dalam IDI sebesar 60.

Penjabaran untuk tolok ukur kinerja di Bidang Kesatuan Bangsa pada Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk periode 2016-2017 adalah jumlah penyelesaian potensi konflik dan atau konflik pada tahun berjalan sebesar 80%, Indeks Aspek Indentitas dalam Perubahan Sosial dan Potensi Konflik sebesar 17%, penurunan aktivitas radikalisme dan separatisme target sebesar 7 kasus, Prosentase meningkatnya jumlah korban laka/musibah yang selamat sebesar 85,2%, Prosentase parpol yang melaksanakan pendidikan politik 100%.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Apabila melihat sasaran renstra Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan sasaran Renstra Badan Kesbanglinmas DIY maka telah ada keserasian, alur benang merah dengan sasaran Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Meskipun ada beberapa sasaran atau indikator yang belum terwadahi namun paling tidak beberapa indikator secara garis besar sudah selaras dan sinergi. Berikut gambaran permasalahan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman berdasarkan Sasaran Renstra Bakesbangpol Pemda DIY:

Tabel 3.4

Permasalahan Pelayanan PD Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman berdasar Sasaran Renstra Bakesbangpol DIY beserta factor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan Badan Kesbangpol Kab. Sleman Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 Terciptanya situasi dan kondisi social

politik yang kondusif;

Meningkatnya kebebasan hak-hak sipil dan masyarakat;

Meningkatnya perlindungan

masyarakat.

Konflik antar etnis sebagai akibat dari semakin meningkatnya kemajemukan penduduk Kabupaten Sleman tanpa diiringi dengan aglomerasi (pembauran) sosial lintas etnis. Konflik antar agama sebagai akibat dari minimnya toleransi dan pembauran sosial Kualitas sumberdaya yang perlu ditingkatkan Kompetensi aparatur belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan Sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki Jalinan sinergitas Tupoksi antarbidang yangperlu diperkuat. Jumlah sumberdaya kesatuan bangsa yang memadai, Komitmen pimpinan yang kuat dalam memajukan visi dan misi kesatuan bangsa, Kebijakan pembangunan wawasan kebangsaan yang tepat manfaat dan sasaran,

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 lintas agama.

Gesekan antara penduduk asli dan pendatang, maupun gesekan antara sesama pendatang di Kabupaten Sleman. Gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme yang masih mengkhawatirkan yang menyusup sampai kawasan pedukuhan dan perkampungan. Perlunya penguatan partisipasi politik warga secara aktif baik dalam pemilu, pemilukada, pilkades maupun dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Keterlibatan perempuan yang masih minim dalam partisipasi politik (pemilu, pemilukada, pilkades) dan proses pembuatan kebijakan publik sehari-hari.

Peran dan fungsi lembaga yang belum sepenuhnyamenga cu pada Tupoksi. Pelaksanaan Tupoksi yang belum optimal Akses terhadap data daninformasi yang perlu dioptimalkan. Dukungan anggaran yang memadai, Dukungan program peningkatan kualitas SDM, Menjaga hubungan yang baik dengan FKDM, KOMINDA, FKUB, FPK, BNK dan LSM. Dukungan pengembangan Informasi dan Teknologi yang memadai Dukungan perluasan jaringan yang memadai

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

Masih seringnya

kejadian tawuran antar remaja dan pelajar.

Penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja yang masih sering ditemukan

Dokumen terkait