ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.
Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian terhadap amanah dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi SKPD di masa lima tahun mendatang.
Dalam rangka menyatukan pemahaman mengenai permasalahan pada Bappeda Kabupaten Wajo secara umum sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Wajo, dapat disajikan pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Aspek
Capaian Capaian / Kondisi Saat ini
Standar Yang Digunakan
Faktor Yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD Internal (Kewenangan SKPD) Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD) 1 2 3 4 5 6 Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD
Sumber daya Apartur Bappeda belum sepenuhnya optimal dalam mendukung pencapaian kinerja Bappeda
Renstra Bappeda Kabupaten Wajo Tahun 2009-2014 1 SDM Aparatur 1 Produk Perundang-undangan 1
Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan Bappeda Kabupaten Wajo.
2 Sistem Kepegawaian 3
Budaya kerja aparatur 2 Perkembangan IT 4 sarana dan prasarana 3 Tuntutan Masyarakat
2
Belum optimalnya pelayanan prima dalam bidang
perencanaan. 5
Dukungan keuangan
4 Koordinasi dengan SKPD lain
6 Data dan Informasi 3
Belum optimalnya kapasitas aparatur perencana Kabupaten Wajo. Hasil analisis Renstra K/L dan Renstra-SKPD provinsi
Indikator Kinerja Sasaran Bappeda Kabupaten Wajo pada umumnya sinergi terhadap pencapaian sasaran
pelaksanaan Renstra Bappeda Kabupaten Wajo terhadap sasaran Renstra Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, Namun demikian beberapa indikator belum melampaui sasaran Renstra Provinsi. Renstra Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 1 SDM Aparatur 1 Produk Perundang-undangan 1
Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan Bappeda Kabupaten Wajo.
2 Sistem Kepegawaian 3
Budaya kerja aparatur 2 Perkembangan IT 4 sarana dan prasarana 3 Tuntutan Masyarakat
2
Belum optimalnya pelayanan prima dalam bidang
perencanaan. 5
Dukungan keuangan
4 Koordinasi dengan SKPD lain
6 Data dan Informasi 3
Belum optimalnya kapasitas aparatur perencana Kabupaten Wajo. Hasil telaahan
RTRW
Tidak memiliki relevansi terhadap pelayanan Bappeda RTRW Kabupaten Wajo Tahun 2012-2032 - - -Hasil analisis KLHS
Tidak memiliki relevansi terhadap pelayanan Bappeda
KLHS RPJMD
-Berdasarkan tabel di atas, maka permasalahan pelayanan Bappeda Kabupaten Wajo diantaranya:
a. Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan Bappeda Kabupaten Wajo.
Bappeda Kabupaten Wajo harus terus meningkatkan partisipasi dan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang ada seperti masyarakat, DPRD , Perguruan Tinggi, NGO, dan lain sebagainya. Peningkatan partisipasi dan kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan efektifitas perencanaan di Bappeda Kabupaten Wajo.
b. Belum optimalnya pelayanan prima dalam bidang perencanaan.
Sebagai lembaga teknis daerah yang berfungsi sebagai pelayanan publik dalam bidang perencanaan, maka sudah tentu Bappeda Kabupaten Wajo harus berorientasi pada pelayanan prima dan ini dilakukan terlebih dahulu dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal (SPM) dalam melayani publik. Pelayanan prima ini diharapkan bisa menimbulkan kepuasan (satisfaction) bagi pihak-pihak yang tekait dengan Badan Perencananaan Kabupaten Wajo, terutama masyarakat Kabupaten Wajo. c. Belum optimalnya kapasitas aparatur perencana Kabupaten Wajo.
Keberadaan aparatur perencana baik pada BAPPEDA maupun pada SKPD merupakan unsur penting dalam setiap pengambilan keputusan perencanaan, oleh karenanya peningkatan kapasitas aparatur merupakan sebuah komitmen untuk meningkatkan kualitas dalam bidang perencanaan Selanjutnya, dianalisis isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi Bappeda Kabupaten Wajo dari faktor-faktor eksternal lainnya dengan mengisi tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2.
Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1 Perubahan Iklim dan Bencana
Alam Bidang Polhukam
RTRWP dan RTRWK dan
penerapan kaidah lingkungan hidup
Urusan Wajib Pemerintahan Daerah
2 Terorisme global 1 Konsolidasi Demokrasi Pada sektor pertanian
Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah
3 Perdagangan Bebas 2 Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Publik Pada Sektor peternakan
4 Demokrasi dan HAM 3 Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Kawasan pesisir dan ekosistemnya
5 Traficking 4 Percepatan Pembangunan MEF dengan
Pemberdayaan Industri Pertahanan
Pemantapan moral dan akhlak masyarakat dalam menjamin keseimbangan pembangunan
5 Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam
Negeri
Bidang Ekonomi
1 Perkuatan ketahanan Pangan
2 Peningkatan Ketahanan Energi
3 Peningkatan Ketahanan Air
4 Percepatan Pembangunan Kelautan
5 Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman
Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup
6 Transfromasi Sektor Industri dalam arti luas
7 Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
8 Peningkatan Daya saing UMKM dan Koperasi
9 Peningkatan Kapasitas IPTEK
10 Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan
No Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
11 Penguatan Konektivitas Nasional
12 Keseimbangan Pemb. Antar Wilayah
13 Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
14 Pemb. Trasnportasi Massal Perkotaan
15 Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan
dasar:
16 Elektrifikasi Nasional
17 Akses Air minum dan Sanitasi
18 Penataan Perumahan/Permukiman)
Bidang Kesra
1 Reformasi Pembangunan Kesehatan:
2 Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
3 Pengendalian Jumlah Penduduk
4 Reformasi Pembangunan Pendidikan
5 Dukungan Pelaksanaan BPJS:
6 BPJS Tenaga Kerja
7 BPJS Kesehatan
8 Strategis Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
9 Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
10 Sinergi Pembangunan Perdesaan
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah