• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUTACANE ACEH TENGGARA

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3.1. Identifikasi Prinsip dan Platform Teknolog

Prinsip dan platform teknologi dibuat untuk mengidentifikasi jenis platform teknologi utama yang dibutuhkan untuk mendukung lingkungan berbagi pakai (shared) data dan aplikasi di UGL Kutacane Aceh Tenggara. Prinsip ini ditentukan dengan mempertimbangkan tren dan perkembangan teknologi informasi, model bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, sistem dan teknologi yang ada serta permintaan dan temuan dari pelaku bisnis di dalam organisasi.

Prinsip platform teknologi untuk mendukung data dan aplikasi di UGL Kutacane Aceh Tenggara dijelaskan dalam Tabel 4.3. Dari hasil identifikasi prinsip dan platform teknologi pada Tabel 4.3, maka dapat ditentukan platform teknologi yang harus disediakan untuk mendukung lingkungan data dan aplikasi yang akan digunakan dalam menjalankan fungsi bisnis akademik dan pendukungnya.

No. Area Prinsip Deskripsi

1. Sistem Operasi

1 Sistem operasi yang digunakan mendukung jaringan organisasi.

2 Sistem operasi yang dipilih bersifat portabel (dapat dijalankan pada beberapa platform), skalabel (dapat dijalankan pada komputer berskala kecil hingga besar, interoperable (dapat dijalankan pada lingkungan yang heterogen), kompatibel (mempertahankan investasi perangkat lunak yang telah ada dan memungkinkan kemajuan teknologi diterapkan pada komponen yang telah ada) 3 Sistem operasi mendukung sejumlah perangkat lunak dan aplikasi serta tool pengembangan sistem

2. Perangkat Keras

1 Perangkat keras harus andal dan memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi serta mendukung teknologi yang akan datang. 2 Pemilihan teknologi perangkat keras tidak berbasis fitur teknologi tertentu dan tidak berfokus pada suatu merk.

3 Perangkat keras enterprise harus memiliki tingkat layanan dan pemanfaatan yang tinggi

3. Komunikasi dan Jaringan

1 Kapasitas jaringan menyediakan bandwidth untuk pengembangan masa depan dan beragam format data.

2 Lingkungan jaringan disediakan dengan bandwidth yang memadai dan sekumpulan protokol standar untuk mendukung layanan jaringan dan akses real- time terhadap informasi.

3 Semua lokasi fisik dalam enterprise akan dihubungkan ke backbone jaringan. Laju dan kapasitas interkoneksi ditentukan berdasarkan lokasi

4 Semua komponen yang dimanfaatkan dalam infrastruktur jaringan enterprise harus memadai dan dapat di- upgrade serta diotorisasi dan pengelolaan dilakukan secara terpusat.

5 Semua peralatan infrastruktur jaringan harus memiliki kemampuan untuk mendapatkan dan merekam statistik kinerja jaringan. 6 Sistem jaringan komputer dan komunikasi data, dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk melakukan komunikasi suara (voice) dengan

transmisi gelombang suara melalui sarana digital.

4. Aplikasi

1 Dokumentasi semua aplikasi dibuat dan dikelola

2 Pengadaaan aplikasi diutamakan melalui pengembangan sendiri sebelum mempertimbangkan untuk membeli. 3 Seluruh rancangan aplikasi sebaiknya bersifat modular dan harus dapat diuji.

4 Melakukan manajemen konfigurasi terhadap aplikasi untuk menangani segala upaya perubahan dan peningkatan melalui kendali versi

Tabel 4.3 Prinsip Teknologi (lanjutan)

No. Area Prinsip Deskripsi

5.

Manajemen Basis Data

1 Data dipisahkan dari aplikasi

2 Data adalah sumber daya enterprise dan tidak dimiliki oleh suatu unit tertentu. 3 Data ditangkap sekali dari sumbernya dan digunakan sesuai kebutuhan 4 Akses data bebas dari hal lokasi dan struktur fisik dalam pandangan pemakai

5 Data di administrasikan secara terpusat dan dikelola untuk kemudahan akses serta menganut konsep data warehouse. 6 Model basis data yang digunakan adalah basis data relasional yang relatif lebih mudah dipahami dan lebih populer. 7 Informasi yang disimpan secara online tersedia secara terus menerus dan diperbaharui secara berkala sesuai kebutuhan. 8 Pemilihan DBMS disesuaikan dengan kebutuhan enterprise

6. Keamanan

1 Kebijakan dan standar keamanan meliputi akses fisik dan elektronis.

2 Akses ke sumber daya informasi akan diawasi secara terpusat oleh unit yang berhubungan dengan teknologi informasi. 3 Otorisasi aplikasi dan data dapat diberikan oleh unit terkait.

4 Kebutuhan keamanan meliputi secrecy (kebutuhan dalam sistem informasi yang hanya boleh dibaca), availibility (kebutuhan bahwa sumber daya informasi hanya dapat diperoleh dan dipakai oleh pemakai yang berhak) dan integrity (kebutuhan bahwa sumber daya informasi hanya dapat dimodifikasi dan dipelihara oleh unit terkait yang berhak).

5 Infrastruktur server sudah didukung oleh kemampuan untuk menyandikan/meng- encrpty data penting dan harus dapat perluas untuk server yang lain.

Page | 50 4.3.2. Konfigurasi Platform Teknologi

Konfigurasi platform teknologi didasarkan pada kebutuhan strategis distribusi data dan aplikasi dengan meninjau lokasi bisnis. Lokasi bisnis merupakan logakistipa unit organisasi dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya yang memperlihatkan tempat dimana diperlukan data dan aplikasi tertentu. Suatu lokasi bisnis dengan demikian terkait dengan unit organisasi tertentu dan fungsi bisnis apa saja yang dilakukan disana.

Daftar lokasi bisnis diadopsi berdasarkan peta kampus UGL Kutacane Aceh Tenggara dan Gedung Rektorat UGL Kutacane Aceh Tenggara.Setiap zona terdiri beberapa gedung yang didalamnya tertdiri dari beberapa unit atau fakultas.

Tabel 4.4 menunjukkan daftar lokasi bisnis dilingkungan UGL Kutacane Aceh Tenggara. Sedangkan peta kampus UGL Kutacane Aceh Tenggara dapat dilihat pada lampiran L.6.

Tabel 4.4 Daftar Lokasi Bisnis Dilingkungan UGL

No. Lokasi Nama Lokasi Konseptual

1 Zona A 2 Zona B 3 Zona C 4 Zona D 5 Zona E 6 Zona F 7 Zona G 8 Gedung Rektorat

Strategi penepatan data dan aplikasi yang dimanfaatkan sesuai prinsip platform teknologi adalah menganut konsep client/server. Aplikasi dan data akan ditempatkan pada satu lokasi dan dapat diakses oleh seluruh pemakai. Lokasi ini diharapkan akan berada dibawah tanggung jawab pusat komputer dan Sistem Informasi.

Selanjutnya akan ditentukan konfigurasi platform teknologi secara konseptual yang meliputi pembangunan konseptual arsitektur jaringan enterprise dan konseptual arsitektur sistem bisnis.

Page | 51 Konseptual arsitektur jaringan enterprise meliputi operasi komputasi,

masukkan, keluaran, perangkat penyimpan dan fasilitas komunikasi. Konseptual arsitektur jaringan enterprise usulan disajikan pada Gambar 4.5.

Konseptual arsitektur sistem bisnis merupakan arsitektur teknologi untuk menetapkan dan menata aplikasi serta basis data di dalam suatu enterprise.

Gambar 4.5. Konseptual Arsitektur Jaringan Enterprise

Pada Gambar 4.5, digambarkan arsitektur usulan untuk jaringan di UGL Kutacane Aceh Tenggara berdasarkan kebutuhan bisnis yang berhubungan dengan fungsi akademik. Usulan untuk tiap zona dan gedung atau unit didalamnya adalah memiliki pengelolaan jaringan lokal masing-masing sehingga apabila terjadi kerusakan atau gangguan dilokal jaringan, tidak akan mempengaruhi jaringan lokal zona atau unit lain pada gedung lainnya, selain itu akses untuk pemakaian data dapat terkendali.

Page | 52 Sedangkan koneksi jaringan antar zona diupayakan menggunakan koneksi

fast ethernet dengan media kabel fiber optic, selain didasari karena lalu lintas data antar gedung sangat tinggi, penggunaan fast ethernet akan mempercepat perpindahan data dan informasi antar gedung karena kinerjanya yang lebih cepat. Untuk koneksi antar gedung yang letaknya agak berjauhan dapat diupayakan menggunakan media wireless LAN (point to point), karena penggunaan fast ethernet dirasakan tidak efisien lagi dan komunikasi data tidak dapat dilakukan dengan cepat. Untuk koneksi dalam gedung pada setiap zona menggunakan kabel unshielded twister pair (UTP) karena jangkauan yang memungkinkan antar lokasi dalam gedung tersebut.

Dari penggambaran arsitektur jaringan yang diusulkan, maka perlu juga mengusulkan arsitektur sistem bisnis pada organisasi UGL Kutacane Aceh Tenggara ini. Sistem bisnis ini diperoleh dari bisnis utama yang diselengarakan oleh lembaga, dimana dari setiap fungsi bisnis tersebut diturunkan hingga menjadi aplikasi. Usulan arsitektur sistem bisnis tersebut dapat dilihat pada gambar 4.6 Pemakai dapat mengakses sistem bisnis/aplikasi dengan tujuan :

1. Operational Information Update : membuat, mengubah dan menghapus data operasional secara interaktif.

2. Operational Information Inquiry : memungkinkan aplikasi untuk mengakses data secara interaktif dan menampilkan data dalam berbagai format dan media. 3. Operation Report Review : membantu pemakai untuk mendapatkan berbagai

tampilan laporan.

4. Ad Hoc Information Review : menyediakan fasilitas untuk mengakses data enterprise

5. Business Rules Inquiry/Update : memungkinkan pemakai yang telah diotorisasi untuk mengubah aturan yang ditetapkan untuk operasi sistem bisnis.

Page | 53

Gambar 4.6 Arsitektur Sistem Bisnis

Dokumen terkait