A. Menurut Anda, Bagaimana tingkat KEPENTINGAN para pemangku kepentingan (stakeholders) berikut dalam kegiatan pengelolaan hutan ekosistem mangrove dan mata pencaharian masyarakat berkelanjutan? Beri tanda dalam kotak yang sesuai dengan kriteria di bawah ini.
Keterangan :
1= Rendah, 2= Kurang tinggi, 3=Cukup tinggi, 4= Tinggi, 5= Sangat tinggi
No. Aktor Tingkat kepentingan pada Ekosistem mangrove
1 2 3 4 5
1. Petani mangrove 2. Petambak 3. Nelayan tangkap
4. Dinas kehutanan Kota Surabaya 5. Dinas Kehutanan Provinsi 6. Bappeda Kota Surabaya 7. Bappeda Provinsi 8. Kementerian Kehutanan 9. Swasta*
10. Pemerintahan desa 11. LSM*
12. Perguruan tinggi di Kota Surabaya* 13. Perbankan*
No. Aktor Tingkat Kepentingan pada Keberlanjutan mata pencaharian mangrove
1 2 3 4 5
1. Petani mangrove 2. Petambak 3. Nelayan tangkap
4. Dinas kehutanan Kota Surabaya 5. Dinas Kehutanan Provinsi 6. Bappeda Kota Surabaya 7. Bappeda Provinsi 8. Kementerian Kehutanan 9. Swasta*
10. Pemerintahan desa 11. LSM*
12. Perguruan tinggi di Kota Surabaya* 13. Perbankan*
B. Menurut Anda, Bagaimana tingkat PENGARUH para pemangku kepentingan (stakeholders) berikut dalam kegiatan pengelolaan hutan ekosistem mangrove dan mata pencaharian masyarakat berkelanjutan? Beri tanda dalam kotak yang sesuai dengan kriteria di bawah ini.
Keterangan :
1= Rendah, 2= Kurang tinggi, 3=Cukup tinggi, 4= Tinggi, 5= Sangat tinggi
No. Aktor Tingkat Pengaruh pada Ekosistem mangrove
1 2 3 4 5
1. Petani mangrove 2. Petambak 3. Nelayan tangkap
4. Dinas kehutanan Kota Surabaya 5. Dinas Kehutanan Provinsi 6. Bappeda Kota Surabaya 7. Bappeda Provinsi 8. Kementerian Kehutanan 9. Swasta*
10. Pemerintahan desa 11. LSM*
12. Perguruan tinggi di Kota Surabaya* 13. Perbankan*
No. Aktor Tingkat Pengrauh pada Keberlanjutan mata pencaharian mangrove
1 2 3 4 5
1. Petani mangrove 2. Petambak 3. Nelayan tangkap
4. Dinas kehutanan Kota Surabaya 5. Dinas Kehutanan Provinsi 6. Bappeda Kota Surabaya 7. Bappeda Provinsi 8. Kementerian Kehutanan 9. Swasta*
10. Pemerintahan desa 11. LSM*
12. Perguruan tinggi di Kota Surabaya* 13. Perbankan*
Lampiran 3 Penilaian atribut dimensi ekologi model mata pencaharian berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo
No. Atribut Ekologi Skor Jenis mata pencaharian Baik Buruk Ketentuan Penilaian
PM PT NH
1 Alih Fungsi lahan
0; 1; 2; 3 1 1 1 0 1 Permen No 1 Tahun 2011 (Kesesuaian alih fungsi lahan dan observasi lapangan). (0) tidak berpengaruh; (1) pengelolaan tidak berpihak pada lingkungan dan kepentingan masyarakat; (2) pengelolaan ditujukan untuk kepentingan lingkungan; (3) pengelolaan ditujukan untuk kepentingan lingkungan dan masyarakat.
2 Kesesuaian pemanfaatan lahan
0; 1; 2; 3 3 2 3 3 0 Permen No 1 Tahun 2011 (Kesesuain alih fungsi lahan dan observasi lapangan). (0) tidak berpengaruh; (1) pengelolaantidak berpihak pada lingkungan dan kepentingan masyarakat; (2) pengelolaan ditujukan untuk kepentingan lingkungan; (3) pengelolaan ditujukan untuk kepentingan lingkungan dan masyarakat.
3 Status kepemilikan lahan
0; 1; 2; 3 3 3 3 3 0 Diskusi pakar. (0) tidak berpengaruh; (1) kepemilikan tidak lahan jelas ; (2) kepemilikan lahan jelas dengan status petok; (3) kepemlikan lahan jelas dengan SHM.
4 Kualitas air 0; 1; 2; 3 2 1 1 0 1 Permenkes No. 416 Tahun 1990 (Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas air), Observasi lapangan, literatur BLH 2012. (0) tidak berpengaruh; (1) air pengairan tercemar limbah ; (2) air cukup baik untuk pengairan; (3) air sangat baik untuk pengairan.
Lampiran 3 Penilaian atribut dimensi ekologi model mata pencaharian berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo (lanjutan)
No. Atribut Ekologi Skor Jenis mata pencaharian Baik Buruk Ketentuan Penilaian
PM PT NH
5 Keberadaan sumber air bagi rumah tangga
0; 1; 2; 3 1 1 1 1 0 Permenkes No. 416 Tahun 1990 (Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas air), Observasi lapangan, literatur BLH 2012. (0) tidak berpengaruh; (1) tidak ada sumber mata air ; (2) mata air payau; (3) tersedia air bersih
6 Tingkat
keramahan pada lingkungan
0; 1; 2; 3 3 2 3 3 0 Profil Kelompok Tani, Observasi lapangan. (0) tidak berpengaruh; (1) mata pencaharian menimbulkan pencemaran berat bagi lingkungan; (2) mata pencaharian sedikit memberikan kerusakan lingkungan; (3) mata pencaharian tidak memberikan dampak pencemaran
7 Kondisi vegetasi/ Persentase luas lahan
0; 1; 2; 3 2 1 1 0 2 BLH 2012, Observasi lapangan. Berdasarkan observasi lapangan/ persentase kerapatan Kategori baik (1) kerpatan rendah; (2) kerapatan sedang; (3) kerapatan tinggi
Lampiran 4 Penilaian atribut dimensi ekonomi model mata pencaharian berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo No Atribut Ekonomi Skor Jenis mata pencaharian Baik Buruk Ketentuan Penilaian
PM PT NH
1 Jarak pasar 0; 1; 2; 3 2 3 3 3 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) jauh; (2) cukup jauh (3) dekat
2 Pemasaran 0; 1; 2; 3 2 3 3 3 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) sulit; (2) cukup sulit (3) mudah
3 Produktivitas 0; 1; 2; 3 1 1 2 0 2 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) minimum; (2) cukup tinggi (3) maksimal
4 Harga 0; 1; 2; 3 3 1 3 2 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1)
kurang baik bagi petani; (2) cukup baik bagi petani (3) baik/ menguntungkan petani
5 Kemandirian modal
0; 1; 2; 3 3 2 3 2 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) masih bergantung terhadap bantuan; (2) masih mendapat bantuan (3) mandiri/ modal pribadi
6 pendapatan 0; 1; 2; 3 2 1 2 0 2 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga ; (2) cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga (3) memenuhi kebutuhan keluarga dengan layak
7 Biaya produksi 0; 1; 2; 3 2 1 3 2 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) tinggi; (2) cukup tinggi (3) rendah
8 Kuantitas produk 0; 1; 2; 3 1 1 2 0 2 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) rendah/ minimum; (2) cukup tinggi (3) tinggi/maksimum
9 Kualitas produk 0; 1; 2; 3 3 2 3 3 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) kurang baik; (2) cukup baik (3) baik
10 Keuntungan yang dihasilkan
0; 1; 2; 3 3 1 3 2 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) kurang menguntungkan; (2) cukup menguntungkan (3) keuntungan tinggi
Lampiran 5 Penilaian atribut dimensi sosial model mata pencaharian berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo
No Atribut Sosial Skor Jenis mata pencaharian Baik Buruk Ketentuan Penilaian
PM PT NH
1 Dukungan keluarga
0; 1; 2; 3 3 2 2 3 0 (0) tidak berpengaruh ;(1) mendukung ; (2) mendukung dengan peran pasif; (3) setuju dan degan peran aktif (ikut andil dalam pekerjaan).
2 Ketrampilan petani
0; 1; 2; 3 3 2 2 3 0 (0) tidak berpengaruh (1) memiliki pengalaman tetapi kurang terampil; (2) memiliki pengalaman dengan keterampilan; (3) memiliki pengalaman, keterampilan, dan pendidikan
3 Pola komunikasi antar anggota
0; 1; 2; 3 1 2 2 2 0 (0) tidak berpengaruh (1) memiliki organisasi yang jelas; (2) komunikatif antar anggota atau komunitasnya; (3) memiliki kelompok tani atau organisasi dan komunikatif. 4 Ketersediaan
tenaga kerja
0; 1; 2; 3 2 2 2 2 0 (0) tidak berpengaruh; (1) menyerap tenaga kerja < 30% masyarakat; (2) menyerap tenaga kerja 30% - 60% ; (3) meyerap tenaga kerja >60%.
5 Pemberdayaan petani
0; 1; 2; 3 1 1 1 0 1 (0) tidak diberdayakan; (1) kurang diberdayakan; (2) cukup diberdayakan; (3) diberdayakan dengan aktif
6 Sistem sosial dalam
pengelolaan lingkungan
0; 1; 2; 3 2 2 2 2 0 (1) kurang berjalan dengan baik; (2) cukup berjalan dengan baik; (3) berjalan dengan baik
7 Intensitas konflik yang berkaitan dengan usaha
0; 1; 2; 3 1 2 3 1 0 (1) sering terjadi konflik; (2) jarang terjadi konflik; (3) tidak ada konflik
Lampiran 6 Penilaian atribut dimensi teknologi, sarana, prasarana model mata pencaharian berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo No Atribut Teknologi dan sarana prasarana Skor
Jenis mata pencaharian
Baik Buruk Ketentuan Penilaian
PM PT NH
1 sarana transportasi
0; 1; 2; 3 3 3 3 3 0 (0) tidak berpengaruh; (1) dapat dilalui pejalan kaki; (2) dapat dilalui pejalan kaki dan motor; (3) dapat dilalui kendaraan roda empat
2 sarana jalan 0; 1; 2; 3 3 3 3 3 0 (0) tidak berpengaruh (1) dapat dilalui pejalan kaki; (2) dapat dilalui pejalan kaki dan motor; (3) dapat dilalui kendaraan roda empat.
3 penggunaan teknologi
0; 1; 2; 3 3 2 1 2 0 (0) tidak menggunakan teknologi (1) menggunakan teknologi sederhana; (2) menggunakan teknologi yang berbasis lingkungan ; (3) menggunakan teknologi yang komplek dan ramah lingkungan.
4 Sarana pengairan
0; 1; 2; 3 2 1 1 0 1 (0) tidak menggunakan teknologi (1) menggunakan teknologi sederhana; (2) menggunakan teknologi yang berbasis lingkungan ; (3) menggunakan teknologi yang komplek dan ramah lingkungan.
5 Ketersediaan pakan/pupuk
0; 1; 2; 3 3 3 3 3 0 (0) tidak berpengaruh (1) berasal dari bahan kimia; (2) berasal dari pakan alam buatan; (3) bersal dari alam.
6 Mutu benih 0; 1; 2; 3 3 2 3 2 0 (0) tidak berpengaruh (1) mutu benih baik; (2) mutu benih baik dan berkualitas tetapi belum divaksinasi ; (3) tidak memerlukan benih/ mutu benih baik dan berkualitas (sudah divaksinasi)
7 keramahan teknologi pada lingkungan
0; 1; 2; 3 3 2 3 3 0 (0) tidak berpengaruh; (1) mata pencaharian menimbulkan pencemaran berat bagi lingkungan; (2) mata pencaharian sedikit memberikan kerusakan lingkungan; (3) mata pencaharian tidak memberikan dampak pencemaran
Lampiran 7 Penilaian atribut dimensi kelembagaan model mata pencaharian berkelanjutan pada ekosistem mangrove di Wonorejo
No Atribut kelembagaan Skor
Jenis mata
pencaharian Baik Buruk Ketentuan Penilaian
PM PT NH
1 Kebijakan mengenai kepemilikan lahan
0; 1; 2; 3 3 2 2 3 0 Observasi lapangan, RTRW Kota Surabaya 2014, (1)kurang tersedia; (2) cukup tersedia (3) tersedia
2 lokasi usaha sesuai dengan peraturan
0; 1; 2; 3 3 2 3 3 0 RTRW Kota Surabaya 2014, (1) tidak sesuai; (2) kurang sesuai (3)sesuai
3 Kebijakan mengenai alih fungsi lahan
0; 1; 2; 3 1 1 1 0 1 Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2011 dan observasi lapangan, (0) tidak berpengaruh; (1) pengelolaan tidak berpihak pada lingkungan dan kepentingan masyarakat; (2) pengelolaan ditujukan untuk kepentingan lingkungan; (3) pengelolaan ditujukan untuk kepentingan lingkungan dan masyarakat.
4 Komitmen pemerintah
0; 1; 2; 3 1 1 1 0 1 Wawancara (1) kurang dalam berkomitmen; (2) cukup dalam berkomitmen (3)berkomitmen
5 Peran perguruan tinggi
0; 1; 2; 3 3 2 2 3 0 Wawancara, observasi lapangan, Profil Kelompok Tani (1) kurang berperan; (2) cukup berperan (3)berperan aktif 6 Peran LSM 0; 1; 2; 3 3 3 2 3 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) kurang
berperan; (2) cukup berperan (3)berperan aktif
7 Peran investor 0; 1; 2; 3 2 1 1 0 1 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) kurang berperan; (2) cukup berperan (3)berperan aktif
8 Ketersediaan
organisasi kelompok masyarakat
0; 1; 2; 3 3 3 3 3 0 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) tidak memadai (2) kurang memadai (3)cukup memadai
9 Koordinasi antar instansi yang terkait
0; 1; 2; 3 3 1 1 0 2 Melalui obervasi lapangan dan diskusi pakar (1) tidak terkoordinasi; (2) cukup terkoordinasi(3)terkoordinasi dengan baik
Lampiran 8 Matriks penilaian faktor internal pada Analisis SWOT
No. Uraian Faktor Internal Bobot (Setiap Stakeholder) ∑B Rasio Rating (Setiap Stakeholder) ∑R Rasio Nilai
M T N P K D B L M T N P K D B L
KEKUATAN (S)
1 Kesesuaian pemanfaatan lahan sebagai usaha masyarakat berkelanjutan
4 4 4 4 4 3 4 3 30 0,233 4 4 4 3 3 2 2 3 25 0,188 0,044
2 Ketrampilan petani dan nelayan 4 3 3 3 4 3 3 4 27 0,209 4 4 4 4 3 3 3 3 28 0,211 0,044 3 Keberadaan kelompok tani 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,186 4 4 4 4 3 3 3 3 28 0,211 0,039 4 Kualitas produk 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,186 4 4 4 4 3 3 3 3 28 0,211 0,039 5 Ketersediaan pakan 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,186 3 4 3 4 3 2 2 3 24 0,180 0,034 129 133 0,200 KELEMAHAN (W) 1 Kondisi vegetasi 4 3 3 4 4 4 3 4 29 0,187 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,186 0,035 2 Kualitas air 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,206 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,186 0,038 3 Status kepemilikan lahan 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,206 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,186 0,038 4 Pendapatan 4 4 4 4 4 3 3 4 30 0,194 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,186 0,036 5 Kelayakan usaha 3 3 3 3 2 2 2 2 20 0,129 3 3 3 3 2 2 2 2 20 0,116 0,015 6 Biaya produksi 3 3 1 1 1 1 1 1 12 0,077 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,140 0,011
155 172 0,173
Nilai Faktor Internal (S-W) 0,026
Keterangan :
M: Petani Magrove ; T: Petani Tambak ; N: Nelayan Harian ; P: Perguruan Tinggi; K: BKSDA Jawa Timur ; D: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur ; B: Bappeda Provinsi Jawa Timur ; L: LSM ; ∑B: Jumlah Bobot ; ∑R: Jumlah Rating
Lampiran 9 Matriks penilaian faktor eksternal pada Analisis SWOT
No. Uraian Faktor Eksternal Bobot (Setiap Stakeholder) ∑B Rasio Rating (Setiap Stakeholder) ∑R Rasio Nilai
M T N P K D B L M T N P K D B L
PELUANG (O)
1 Sarana jalan dan transportasi 2 2 2 2 3 3 3 2 19 0,196 2 2 2 2 2 2 2 2 16 0,176 0,034 2 Peran LSM dan pers 2 3 3 3 2 2 2 4 21 0,216 2 3 3 3 2 2 2 3 20 0,220 0,048 3 Peran perguruan tinggi 4 3 3 3 3 3 3 3 25 0,258 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,264 0,068 4 Komitmen pemerintah 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,330 4 4 4 4 4 4 4 3 31 0,341 0,112
97 91 0,262
ANCAMAN (T)
1 Sarana pengairan 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,390 4 4 4 4 4 4 4 4 32 0,344 0,134 2 Konflik yang terjadi akibat
pembangunan (alih fungsi lahan)
1 1 1 1 1 1 1 1 8 0,098 3 3 3 2 2 2 2 3 20 0,215 0,021
3 Peran investor 1 1 1 2 2 2 3 1 13 0,159 1 1 1 2 2 2 2 1 12 0,129 0,020 4 Koordinasi antar stakeholder 3 3 3 4 4 4 4 4 29 0,354 3 3 3 4 4 4 4 4 29 0,312 0,110
82 93 0,286
Nilai Faktor Eksternal (O-T) -0,024
Keterangan :
M: Petani Magrove ; T: Petani Tambak ; N: Nelayan Harian ; P: Perguruan Tinggi; K: BKSDA Jawa Timur ; D: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur ; B: Bappeda Provinsi Jawa Timur ; L: LSM ; ∑B: Jumlah Bobot ; ∑R: Jumlah Rating