BAB III METODOLOGI PENELITIAN
D. Identifikasi Variabel
Variabel penelitiannya adalah : 1. Variabel Independen
Variabel Independen penelitian ini adalah fanatisme fans sepak bola. 2. Variabel Dependen
Variabel Dependen penelitian ini adalah perilaku membeli asesoris sepak bola.
E. Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah fanatisme fans sepak bola dengan perilaku membeli asesoris sepak bola. Berikut ini adalah penjelasan terperinci tentang variabel-variabel penelitian, yaitu :
1. Variabel pertama: Fanatisme yaitu keadaan di mana penganut sebuah faham, baik politik, agama, kebudayaan, atau apapun jua, menjadi sangat kuat keyakinannya sehingga sampai tidak dapat diterima dengan akal sehat (ensiklopedia:2007). Fanatisme biasanya tidak rasional, oleh karena itu argumen rasional pun susah digunakan untuk meluruskannya. Indikator- indikator yang digunakan untuk meninjau fanatisme adalah :
a. Perasaan para fans sepak bola yang menganggap bahwa klub kesayangan mereka adalah yang terbaik dalam hal strategi permainan dan kualitas pemainnya.
b. Perasaan bangga para fans sepak bola dengan apapun prestasi yang diperoleh klub kesayangan mereka.
c. Dukungan para fans sepak bola walaupun prestasi klub kesayangan mereka kurang bagus.
d. Keyakinan fans bahwa klub kesayangan mereka akan selalu tampil dengan permainan terbaik dan mampu memenangkan setiap pertandingan.
e. Kesetiaan para fans sepak bola untuk menyaksikan setiap pertandingan dari klub kesayangan mereka dan tampil seidentik mungkin dengan klub kesayangannya.
f. Perasaan benci terhadap fans klub lain dan menjadi anggota komunitas dari pendukung klub kesayangan mereka.
2. Variabel kedua : Perilaku membeli yaitu perilaku konsumen mulai dari pasca pembelian dan perilaku pembelian ulang. Indikator-indikator yang digunakan untuk meninjau perilaku membeli yaitu :
a. Pembelian asesoris sepak bola oleh fans sepak bola baik berupa kaos, slayer, poster dan bacaan yang terkait dengan klub kesayangan mereka. b. Pembelian asesoris sepak bola oleh fans sepak bola tanpa
memperhatikan harga dan kualitas.
c. Pembelian asesoris secara rutin yang dilakukan fans sepak bola.
d. Pembelian asesoris yang dilakukan fans sepak bola baik untuk koleksi maupun untuk dipakai saat menonton pertandingan.
e. Pencarian informasi yang dilakukan fans untuk mendapatkan asesoris terbaru.
Untuk mengukur variabel independen, responden diminta mengisi kuesioner yang jawabannya telah disediakan. Skala yang digunakan yaitu model skala Likert, dengan menggunakan 4 pilihan jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Untuk mengukur variabel dependen, responden diminta mengisi kuesioner yang jawabannya telah disediakan. Skala yang digunakan yaitu model skala Likert, dengan menggunakan 4 pilihan jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
F. Data
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner mengenai tingkat fanatisme fans sepak bola terhadap perilaku membeli asesoris sepak bola.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi tentang obyek yang diteliti.
G. Pengumpulan Data 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel ini menggunakan metode Purposive Sampling, maksudnya pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri- ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi:2000). Ciri-ciri atau sifat-sifat populasi adalah memiliki salah satu asesoris sepak bola. Jumlah sampel yang diambil sekitar 100 orang.
3. Metode pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode kuesioner karena kuesioner mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data (Suharsimi:1989).
H. Validasi 1. Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Adapun rumus yang digunakan dalam hal ini adalah korelasi product moment (Sugiyono:2005) :
rxy
(
) (
)( )
(
) (
)
(
) ( )
2 2 2 2∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − − = Y Y n X X n Y X XY nKeterangan :
rxy : koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
x : jumlah alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan
y : jumlah total seluruh alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan n : jumlah responden
Instrumen penelitian dianggap valid bila r hitung > r tabel dengan menggunakan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%)
2. Reliabilitas
Skala atau alat ukur yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah skala yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya dan reliabel. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2001).
Dalam penelitian ini, estimasi reliabilitas akan diuji dengan pendekatan konsistensi internal melalui prosedur Alpha Cronbach. Pendekatan ini dipilih dengan alasan mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi karena hanya didasarkan pada pengukuran satu kali dari sekelompok individu sebagai subjek atau “single trial administration”. Prinsip pengujian tunggal adalah pengujian konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk tes secara keseluruhan (Azwar, 2001).
Azwar (1999) mengatakan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.
I. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis Regresi Linier Sederhana dengan bantuan SPSS. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh fanatisme fans sepak bola terhadap perilaku membeli asesoris sepak bola dengan rumus sebagai berikut ( Algifari, 2000: 14 ): Y = a + bX dimana : b
(
) (
)( )
(
2) (
)
2∑
∑
∑
∑
∑
− − = X X n Y X XY n a =Y −bX keterangan Y = variabel tergantung X = variabel bebas a = konstanta b = koefisien regresiUntuk melakukan pengujian hipotesis apakah memang fanatisme fans sepak bola dapat mempengaruhi perilaku membeli asesoris sepak bola, maka dipergunakan uji-t, yaitu :
t hitung Sb
b
=
dimana :
b = kemiringan garis regresi Sb = standard error dari X
Untuk itu, sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dirumuskan hipotesis dan hipotesis statistik sebagai berikut :
Ho : Variabel fanatisme fans sepak bola tidak mempunyai pengaruh tang signifikan terhadap perilaku membeli asesoris bola.
Ha : Variabel fanatisme fans sepak bola mempunyai pengaruh tang signifikan terhadap perilaku membeli asesoris bola.
Hipotesis Statistiknya adalah sebagai berikut : Ho : β = 0
Ha : β ≠0
Keterangan : β =b = koefisien regresi
Dari pengujian tersebut jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya memang terbukti ada pengaruh yang signifikan bahwa fanatisme fans sepak bola mempengaruhi perilaku membeli asesoris sepak bola dengan menggunakan asumsi tingkat kepercayaan sebesar 95% atau tingkat kesalahan 5% (=0,05) dan df = n – 2.