• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

A. Identitas Responden

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang

berjumlah 30 orang. Data identitas responden yang akan disajikan adalah data yang mencakup menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan perbulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N0. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Perempuan 11 37,93

2 Laki- Laki 18 62,07

Jumlah 29 100

sumber : Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 29 orang, yang terdiri dari 18 orang atau sejumlah 62,07% berjenis kelamin laki-laki. Kemudian selebihnya berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 11 orang atau 37,93%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan. Dari data diatas penulis akan meneliti apakah dalam proses pengawasan lebih mudah terhadap responden yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan dan dalam hal ini penulis akan mencari perbandingan tentang disiplin antara responden berjenis kelamin laki-laki dengan responden berjenis kelamin perempuan.

Tabel 2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

N0. Usia Jumlah Persentase

1 ≤ 17 tahun - - 2 18 - 25 tahun - - 3 26 - 35 tahun 3 10,34 4 36 - 45 tahun 9 31,03 5 > 45 17 58,63 Jumlah 100 Sumber : Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 29 responden dari segi usia, mayoritas dari responden adalah berusia 45 tahun keatas, dengan persentase sebesar 58.62% dan sisanya responden yang berusia 36-45 tahun sebanyak 9 orang (31.03%), yang berusia 26- 35 tahun sebanyak 3 orang (10.34%), yang berusia 25 tahun kebawah tidak ada sama sekali. Dari data diatas penulis juga akan mencoba meneliti apakah faktor usia berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai.

Tabel 3

Identitas Responden Berdasarkan Golongan

N0. Golongan Jumlah Persentase

1 I a s.d I d - - 2 II a s.d II d 10 34,48 3 III a s.d III d 17 58,62 4 IV a s.d IV d 2 6,90 5 - - Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 29 responden dari segi golongan diantaranya , golongan IIa s.d 11d sebanyak 10 orang atau 34,48%, golongan 111a s.d 111d sebanyak 17 orang atau 58,62% dan golongan IVa s.d IVd hanya 2 orang atau 6,90%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di FISIP USU mayoritas berada pada golongan III.

Tabel 4

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir N0. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 SMP - - 2 SMA 14 48,28 3 DIPLOMA 1 3,45 4 S1 12 41,38 5 S2 2 6,90 6 S3 - Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Dari tabel diatas terlihat bahwa, mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir S2 yakni sebanyak 2 orang atau sebesar 6,90%. Data selanjutnya yakni sekitar 12 orang (41,38%) responden memiliki pendidikan terakhir S1, dan 1 orang (3,45%) berpendidikan Diploma, dan sebanyak 14 orang responden atau 48,28% memiliki

Tabel 5

Identitas Responden Berdasarkan Masa Jabatan

N0. Masa Jabatan Jumlah Persentase

1 01 s.d 10 Tahun 12 41,38 2 11 s.d 20 Tahun 3 10,34 3 21 s.d 30 Tahun 12 41,38 4 31 Tahun Keatas 2 6,90 Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Dari tabel diatas terlihat bahwa masa kerja pegawai di FISIP USU bervariasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden yang memiliki masa jabatan antara 01 s.d 10 tahun memiliki jumlah yang besar yaitu 12 orang atau 55,2%. 11 s.d 20 tahun 3 orang atau 10.34%. Masa jabatan 21 s.d 30 tahun sebanyak 12 orang atau 41,38%. Dan masa jabatan 31 tahun keatas sebanyak 2 orang atau 6.90%. Masa jabatan ini biasanya berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dalam hal ini penulis akan meneliti apakah masa jabatan mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Biasanya mereka yang berada pada masa kerja yang cukup lama kedisiplinan nya semakin rendah.

B. Pengawasan sebagai Variabel Bebas (X )

Untuk mengatur variabel pengawasan diagunakan 10 pertanyaan yang di peroleh dari indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada setiap pertanyaan diberikan 5 alternatif jawaban, dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dari kelima alternatif tersebut. Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang diberikan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan variabel bebas ( Pengawasan ) maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengawasan Dalam Lingkungan Organisasi

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 19 65,52 2 Kadang-kadang 10 34,48 3 Jarang 4 Jarang sekali 5 Tidak pernah Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden mempunyai jawaban yang berbeda mengenai pengawasan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan organisasi, sebanyak 19 orang responden atau 65,52% menjawab bahwa atasan selalu mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugas organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa

pegawainya dengan tugas yang diberikan, dan juga para bawahan yang selalu aktif meminta petunjuk kepada atasan nya dalam mengerjakan tugas, serta ada nya kesesuaian antara pegawai dan tugas yang diberikan. Selain itu ada 10 orang responden atau 34,48 % yang menjawab bahwa atasan kadang-kadang saja mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam megerjakan tugas. Ini menunjukkan bahwa masih adanya pimpinan yang kurang melakukan komunikasi dengan bawahannya dalam memecahkan masalah yang dikarenakan kesibukan-kesibukan yang lain seperti adanya tugas luar sehingga kurang mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh bawahan.

Tabel 7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Pengawasan Atasan Saat Proses Kerja Sedang Berlangsung

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 17 58,62 2 Kadang-kadang 11 37,93 3 Jarang 1 3,45 4 Jarang sekali 5 Tidak pernah Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU mempunyai jawaban yang berbeda mengenai adanya pengawasan atasan saat proses kerja sedang berlangsung. Ada sebanyak 17 orang responden atau 58,62 % menjawab

menunjukkan bahwa atasan selalu proaktif dalam membantu bawahannya ketika mengerjakan tugas. Akan tetapi ada juga responden yang menjawab bahwa atasan hanya kadang-kadang saja melakukan pengawasan saat proses kerja sedang berlangsung yaitu sebanyak 11 orang atau 37,93 %. Ini berarti bahwa masih ada saja pegawai yang kurang mendapat perhatian sehingga tujuan dari pengawasan tidak dapat dicapai dengan baik. Dan ada 1 orang responden atau 3,45 % yang menjawab bahwa atasan jarang melakukan pengawasan saat proses kerja sedang beralngsung.

Tabel 8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Langkah Perbaikan Oleh Atasan Apabila Terjadi Masalah Atau Penyimpangan Dalam Pelaksanaan Tugas

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 22 75,86 2 Kadang-kadang 6 20,69 3 Jarang 1 3,45 4 Jarang sekali 5 Tidak pernah Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU mempunyai jawaban yang berbeda yaitu ada sebanyak 22 orang responden atau 75,86 % menjawab bahwa atasan selalu melakukan tindakan perbaikan apabila bawahannya melakukan kesalahan dalam melakukan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa

memperhatikan pekerjaan bawahannya dengan mengkoreksi bahkan memberikan kritikan dan saran perbaikan yang diperlukan oleh pegawai. Dan ada sebanyak 6 orang responden atau 20,69% menjawab bahwa atasan hanya kadang-kadang saja melakukan tindakan perbaikan apabila bawahannya melakukan kesalahan dalam melakukan tugas. Ini berarti bahwa responden tidak seluruhnya pernah mengalami tindakan perbaikan pada pelaksanaan tugasnya jika terjadi penyimpangan. Dan 1 orang responden atau 3,84 % menjawab bahwa atasan jarang melakukan tindakan perbaikan apabila bawahannya melakukan kesalahan dalam melakukan tugas. Hal ini merupakan bentuk kurang pedulinya atasan terhadap bawahannya sehingga tidak ada nya tindakan perbaikan saat bawahan melakukan kesalahan dalam melakukan tugas.

Tabel 9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemeriksaan Tugas Yang Dilakukan Oleh Atasan

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 25 80,21 2 Kadang-kadang 3 10,34 3 Jarang 1 3,45 4 Jarang sekali 5 Tidak pernah Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel ini menunjukkan bahwa responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU mempunyai jawaban yang positif tentang pemeriksaan tugas-tugas yang dilakukan oleh atasan. Yaitu sebanyak 25 orang responden atau 80,21% menjawab bahwa atasan selalu melakukan pemeriksaan tugas-tugas yang dikerjakan oleh pegawai. Ini menunjukkan bahwa atasan selalu berusaha untuk mepelajari serta melihat kekurangan kinerja bawahan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kemudian ada sebanyak 3 orang responden atau 10,34% menjawab bahwa atasan hanya kadang-kadang saja melakukan pemeriksaan terhadap kinerja yang dilakukan oleh bawahan. Dalam hal ini atasan kemungkinan telah yakin terhadap kinerja yang dilakukan oleh bawahannya sehingga tidak perlu diperiksa kembali. Dan 1 orang responden atau 3,45 % menjawab bahwa atasan jarang melakukan pemeriksaan terhadap tugas yang dilakukan oleh bawahan.

Tabel 10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Peninjauan Ke Tempat Kerja Oleh Atasan Dalam Pelaksanaan Tugas Sehari-Hari

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 11 37,93 2 Kadang-kadang 10 34,48 3 Jarang - - 4 Jarang sekali 8 27,59 5 Tidak pernah - - Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU mempunyai jawaban yang berbeda tentang peninjauan ke tempat kerja oleh atasan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Yaitu ada sebanyak 11 orang responden atau 37,93 % menjawab bahwa atasan sering melakukan peninjauan ketempat kerja dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Dan sebanyak 10 orang responden atau 34,48 % menjawab bahwa atasan hanya kadang-kadang saja melakukan peninjauan ketempat kerja. Hal ini di mungkin dikarenakan pimpinan mempunyai kesibukan pekerjaan sehingga jarang sekali melakukan peninjauan ketempat kerja dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan mungkin juga jarak yang berjauhan antara satu tempat ketempat yang lain. Selain itu ada 8 orang responden atau 27,59 % yang menjawab bahwa atasan jarang sekali melakukan peninjauan ketempat kerja dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Tabel 11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelaporan Hasil Kerja Sesuai Dengan Kenyataan Atau Ketentuan Yang Ada Kepada Atasan

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 24 82,76 2 Kadang-kadang 5 17,24 3 Jarang - - 4 Jarang sekali - - 5 Tidak pernah - - Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 24 orang responden atau 82,76 % Pegawai di FISIP USU selalu melaporkan hasil kerja sesuai dengan kenyataan atau ketentuan yang ada kepada atasan. Hal ini dikarenakan pimpinan selalu sigap dan teliti dalam memeriksa setiap laporan kerja bawahannya. Dan sebanyak 5 orang responden atau 17,24 % menjawab bahwa mereka hanya kadang-kadang saja melaporkan hasil pekerjaan nya. Hal ini merupakan kurang adanya keterbukaan antara atasan dan bawahan sehingga masih ada pegawai yang jarang melaporkan hasil kerja nya sesuai dengan kenyataan yang ada.

Tabel 12

Distribusi Jawaban Responden Tentang Inspeksi Atasan Terhadap Laporan Yang Dibuat

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 10 34,48 2 Kadang-kadang 12 41,38 3 Jarang 2 6,90 4 Jarang sekali - - 5 Tidak pernah 5 17,24 Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak10 orang responden atau 34,48 % Pegawai di FISIP USU menjawab bahwa atasan sering melakukan insfeksi terhadap laporan yang dibuat. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan selalu teliti dan korektif dalam mengecek setiap laporan bawahannya dan berusaha untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi untuk mengetahui perkembangan dan tugas-tugas bawahannya. Dan sebanyak 12 orang responden atau 41,38 % menjawab bahwa atasan hanya kadang-kadang saja melakukan insfeksi terhadap laporan yang dibuat. Dan 2 orang responden atau 6,90 % yang menjawab bahwa atasan jarang melakukan insfeksi terhadap laporan yang dibuat. Selebihnya ada 5 orang responden atau 17,24 % menjawab bahwa atasan tidak pernah melakukan insfeksi terhadap laporan yang dibuat Ini disebabkan karena pimpinan menganggap bahwa bawahannya sudah cukup mengerti tugas-tugasnya tanpa perlu dicek kebenarannya.

Tabel 13

Distribusi Jawaban Responden Tentang Penelitian/Penyelidikan Atasan Terhadap Suatu Masalah Yang Belum Pasti kebenarannya

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 25 86,20 2 Kadang-kadang 3 10,34 3 Jarang - - 4 Jarang sekali - - 5 Tidak pernah 1 3,45 Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 25 orang responden atau 86,20 % Pegawai di FISIP USU menjawab bahwa atasan sering melakukan penyelidikan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya jika ada laporan yang belum pasti kebenarannya. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan selalu berusaha untuk mencari solusi yang terbaik dalam menangani masalah, dan juga pimpinan mengiginkan adanya hubungan yang baik dengan bawahan Dan sebanyak 3 orang responden atau 10,34 % menjawab kadang-kadang. Dan selebihnya ada 1 orang responden atau 3,45 %menjawab bahwa atasan jarang melakukan Penyelidikan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya jika ada laporan yang belum pasti kebenarannya. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan tidak mengikutsertakan dirinya dalam mengatasi semua masalah bawahannya, terkadang pimpinan melimpahkannya kepada pegawai lain yang cukup mampu karena adanya kesibukan tertentu.

Tabel 14

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pentingnya Bagi Atasan Sejumlah Data, Analisa Data dan Penelitian atas Data Untuk Mengetahui Suatu Masalah Yang

Dilaporkan

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 15 51,72 2 Kadang-kadang 10 34,48 3 Jarang - - 4 Jarang sekali - - 5 Tidak pernah 4 13,79 Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang responden atau 51,72 % Pegawai di FISIP USU menjawab bahwa sejumlah data, analisa dan penelitian selalu di dilakukan atasan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang dihadapi. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan selalu proaktif dalam mencari penyebab setiap permasalahan yang dihadapi oleh bawahan. Dan sebanyak 10 orang responden atau 34,48 %menjawab bahwa atasan hanya kadang-kadang saja melakukan analisa dan penelitian data untuk mengetahui masalah yang dihadapi. Ini lebih disebabkan karena adanya anggapan bahwa masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan sendiri oleh bawahan tanpa adanya campur tangan atasan. Dan 4 orang responden atau 13,79 % menjawab bahwa atasan tidak pernah melakukan analisa dan penelitian data untuk mengetahui masalah yang dihadapi.

Tabel 15

Distribusi Jawaban Responden Tentang Peringatan, Teguran dan Pengembalian Tugas Untuk Perbaikan Oleh Atasan Tehadap Pelaksanaan Tugas Yang Salah

N0. Kategori Jumlah Persentase

1 Selalu 28 96,55 2 Kadang-kadang - - 3 Jarang - - 4 Jarang sekali 1 3,45 5 Tidak pernah - - Jumlah 29 100 Sumber : Penelitian 2011

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang ada di FISIP USU keseluruhan nya mempunyai jawaban yang positif tentang adanya peringatan , teguran dan pengembalian tugas untuk perbaikan oleh atasan terhadap pelaksanaan tugas yang salah. Yaitu sebanyak 28 orang responden atau sekitar 96,55 % menjawab bahwa pimpinan selalu memperingati, menegur dan mengembalikan tugas yang salah untuk diperbaiki. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan bekerja sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga setiap ada kesalahan selalu diperbaiki kembali, hal ini juga menunjukkan bahwa pimpinan mengajarkan kepada bawahan agar selalu teliti dalam melaksanakan tugas dan selalu bertanggung jawab terhadap yang dilakukan oleh bawahan. Dan ada 1 orang responden atau sekitar 3,45 % yang menjawab bahwa pimpinan jarang sekali memperingati, menegur dan mengembalikan tugas yang salah untuk diperbaiki

Dokumen terkait