• Tidak ada hasil yang ditemukan

IIGF Institute

Dalam dokumen laporan tahunan pt pii 2015 (Halaman 121-123)

IIGF Institute (IIGFI) merupakan inisiatif untuk mendorong kapasitas pemangku kepentingan atas skema KPBU sehingga diharapkan dapat menghasilkan komunitas yang mengembangkan dan menerapkan pembangunan infrastruktur, membantu para pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan publik terkait percepatan pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU.

Di tahun 2015, IIGFI memiliki tujuan untuk membangun fondasi sebagai pusat pengembangan kapasitas profesi pengembang infrastruktur untuk sektor publik, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat. Pembangunan fondasi ini dilakukan dengan mengembangkan standar kurikulum dan materi untuk profesi pengembang infrastruktur maupun yang secara khusus untuk sumber daya manusia pada lembaga yang berwenang sebagai PJPK. Untuk mencapai tujuan diatas, maka di tahun 2015 IIGFI memiliki 3 program kerja sebagai berikut: penelitian, peningkatan kapasitas dan advokasi/outreach. Berikut adalah pencapaian pelaksanaan rencana kerja tersebut:

A. Program Penelitian

IIGFI telah menyusun rencana penelitian selama 5 (lima) tahun ke depan berdasarkan Rencana Strategis Institute yang telah disetujui Direksi yang mencakup rancangan penelitian sebagai sumber daya kunci dalam model bisnis riset. Pada tiga tahun pertama, dependensi terhadap periset eksternal masih tinggi. Dalam hal ini, kompetensi periset eksternal merupakan pertimbangan penting bagi kegiatan penelitian yang akan dilakukan dalam tiga tahun tersebut. IIGFI juga melaksanakan stakeholdersengagementresearch dengan tema “Value for Money Assessment Tools” untuk memberikan kontribusi kepada pembuat dan pelaksana kebijakan terkait dengan pemilihan cara penyediaan infrastruktur. Kegiatan tersebut melibatkan peneliti dari berbagai kementerian, akademisi, dan internal PT PII dengan output berupa model assessment yang telah diselesaikan pada tanggal 15 Desember 2015.

IIGFI juga menjalin kerjasama penelitian dengan Korea Development Institute (KDI) untuk memperoleh gambaran mengenai risiko institusional yang dihadapi oleh investor yang ingin terlibat dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia.

IIGF Institute

IIGF Institute (IIGFI) aims to enhance stakeholders capacity in PPP scheme and is expected to generate community that develops and implements infrastructure development, to help the decision makers in formulating public policy related to the acceleration of infrastructure development through PPP scheme.

In 2015, IIGFI objective was to build a foundation as a center for capacity development of infrastructure professional in the public sector, private and non-governmental institutions. This foundation building is accomplished by developing curriculum standards and materials for the infrastructure professionals and especially for human resources in the competent institutions as CAs as well. To achieve the above objective, in 2015 IIGFI had 3 work programs as follows: research, capacity improvement, and advocacy/outreach. Following is the achievement of the work plan implementation:

A. Research Program

IIGFI has developed a research plan for the next 5 (five) years based on the Institute Strategic Plan approved by the Board of Directors which includes research draft as a key resource in research business model. In the first three years, the dependency on external researchers was still high. In this case, the competency of external researcher was an important consideration for research activities to be conducted within three years. IIGFI also implemented stakeholders engagement research by the theme “Value for Money Assessment Tool” to contribute to the policy makers and implementers related to the selection of infrastructure provision means. The activities involved researchers from various ministries, academia, and internal IIGF with a completed assessment model as an output on December 15, 2015.

IIGFI also established a research collaboration with the Korea Development Institute (KDI) to obtain a picture of risks faced by institutional investors who wish to get involved in the provision of infrastructure in Indonesia.

Laporan Dewan Komisaris Dan Direksi

Report Of The Board Of Commissioners And Directors

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Proil Perusahaan

Company Proile Sumber Daya ManusiaHuman Resources

122

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Jumlah Total Biaya Program Research, Bantuan Biaya Penelitian dan Publikasi : Rp1.294.530.000,-

B. Progam Peningkatan Kapasitas

IIGFI menyusun kurikulum modul umum GALP yang didesain untuk ditujukan kepada stakeholder umum dengan bantuan pedagogic dari Indonesia International Institute for Life Science (I3L) dan masukan substansi dari internal PT PII untuk kemudian dituangkan ke dalam workshop yang diikuti oleh peserta dari Universitas Hasanuddin dan perwakilan Pemkot Makassar. Selain itu, IIGFI juga menjalin kerjasama dengan Tripartit (ITB-UI-UGM) untuk pembuatan kasus dan diskusi mengenai pengembangan infrastruktur di Indonesia melalui

Indonesian Infrastructure Roundtable (IIR) ke 9 hingga ke 12:

a. IIR 9 : Perkeretaapian (railways), 9 April 2015 b. IIR 10 : Risiko investasi pembangunan tol

dengan perkiraan lalu lintas rendah, 10 Juli 2015 c. IIR 11 : Urgensi rekonstruksi pungutan negara untuk

mendorong percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, 12 November 2015 d. IIR 12 : Aspek pembiayaan pada pembangunan

Bandar Udara, 16 Desember 2015

Jumlah Total Biaya Program Peningkatan Kapasitas : Rp690.150.000,-

C. Advokasi/Outreach

Kegiatan advokasi/outreach IIGFI diwujudkan melalui penandatanganan MoU dengan 20 universitas per Desember 2015 yang akan dikembangkan dalam naungan UNIID yang difasilitasi PT PII dengan rencananya akan mencakup 33 universitas nasional. Adapun beberapa publikasi yang telah dihasilkan oleh IIGFI seama tahun 2015 antara lain:

a. Buku Panduan Kemitraan Pemerintah dan Swasta versi 2.0; saduran dalam Bahasa Indonesia dari PPP

Reference Guide yang diterbitkan oleh The World Bank, Asian Development Bank, dan Inter-American Development Bank.

b. Buku Kompendium Policy Brief dari Indonesia

Infrastructure Roundtable ke 9 sampai ke 11

c. Buku Kompendium Policy Brief dari Indonesian Infrastructure Roundtable ke 1 hingga ke 8, dalam bahasa Inggris

d. Buku Laporan penelitian bersama IIGF Institute dan KDI: Critical Review of Indonesia PPP Regulations and Frameworks: Challenges and Ways Forward

e. Buku profile IIGF Institute f. Brosur IIGF Institute

Total Cost of Research Program, Research Costs Aid and Publication: Rp1,294,530,000.

B. Capacity Building Program

IIGFI developed general curriculum modul for GALP which was designed to address to the general stakeholders and to give significant input from internal IIGF to be conveyed into the workshop followed by participants from University and representatives of Municipal Government. First GALP was held in Makassar attended by lecturer from Hassanudin University and officials from Makassar City Government. In addition, IIGF Institute had a Tripartite cooperation (UI-UGM- ITB) for case construction and discussion on Indonesia infrastructure development through the 9th to 12th Indonesian Infrastructure Roundtable (IIR):

a. IIR 9 : Railways, 9 April 2015

b. IIR 10 : Investment Risk of toll road construction with low traffic forecasts, July 10, 2015 c. IIR 11 : Urgency of State collection reconstruction

to accelerate telecommunication infrastructure development, November 12, 2015

d. IIR 12 : Financing aspects on Airport construction, December 16, 2015

Total Cost of Capacity Building Program was at Rp690,150,000.

C. Advocacy/Outreach

IIGF advocacy/outreach activities realized through the MoU with 20 universities by December 2015 which will be developed under the UNIID facilitated by IIGF with plans to cover 33 national universities. Some publications were produced by IIGFI during 2015 including:

a. Public Private Partnership Reference Guide version 2.0; translated in Indonesian from PPP Reference Guide published by The World Bank, Asian Development Bank, and the Inter-American Development Bank.

b. Compendium Policy Brief Book from 9th to 11th Indonesia Infrastructure Roundtable

c. Compendium Policy Brief Book from 1st up to 8th Indonesian

d. Infrastructure Roundtable, in English Joint research report of IIGF Institute and Korea Development Institute (KDI) Book: Critical Review of Indonesia PPP Regulations and Frameworks: Challenges and Ways Forward e. Profile Book of IIGF Institute

123

Dalam dokumen laporan tahunan pt pii 2015 (Halaman 121-123)

Dokumen terkait