Encouraging
Investment
,
Accelerating Infrastructure Development
Di tengah keterpurukan ekonomi global yang juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian
Indonesia, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla justru mencanangkan
program percepatan pembangunan infrastruktur.
Percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri
diharapkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi
sehingga akan mendorong perusahaan di bidang
keuangan, konsumer, properti, serta infrastruktur mencari
dana tambahan untuk ekspansi.
Di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan
sekarang ini, baik secara internasional maupun nasional,
peran dan kehadiran PT PII yang memiliki kredibilitas
tinggi bagi penjaminan keamanan investasi di bidang
pembangunan infrastruktur, diharapkan mampu
memberikan kepercayaan dan minat yang bagus bagi
para investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini.
Dengan semakin tingginya minat investor, maka percepatan
pembangunan infrastruktur juga diharapkan dapat
benar-benar diwujudkan sehingga pertumbuhan ekonomi
Indonesia diharapkan juga bisa semakin stabil, kokoh dan
mengukirkan pertumbuhan yang membanggakan.
Mempertimbangkan keberlanjutan dari tema-tema laporan
tahunan PT PII sebelumnya, maka tema “Memacu
Investasi Demi Percepatan Pembangunan Infrastruktur”
merupakan pilihan yang tepat untuk memayungi laporan
tahunan 2015 sekarang.
In the midst of global economic downturn which also
affects Indonesia’s economic growth, the Government of
Indonesia under the President Joko Widodo - Jusuf Kalla
just launched an infrastructure development acceleration
program. The acceleration of infrastructure development in
the country will have an impact on the economic growth
which will encourage companies in the financial, consumer,
property and infrastructure sectors to seek additional funds
for expansion.
In the midst of current unfavorable economic conditions,
the role and presence of highly credible IIGF for investment
security guarantee in infrastructure development, both
internationally and nationally, is expected to provide
investor with confidence and great interest to invest their
capital in this sector. With increasing investor interest,
then the acceleration of infrastructure development is fully
accomplished so that Indonesia’s economic growth is likely
to be more stable, strong, and able to record commendable
growth.
Based on the aforementioned data and considering the
continuity of our annual report themes on the previous years,
then the theme “Encouraging Investment, Accelerating
Infrastructure Development” is the right option for the 2015
annual report.
“Internalizing The Externalizing”
dimana untuk menghadapi
kendala-kendala eksternal yang di luar kendali, PT PII
fokus untuk mengembangkan dan memperkuat kapasitas
internal perusahaan pada arah yang tepat dan proaktif untuk
memberikan kontribusi internal.
Selanjutnya di tahun 2014, laporan tahunan PT PII
mengangkat tema, ”Kesiapan Penuh Mendukung
Infrastruktur Indonesia” dimana pada laporan tahunan
ini digambarkan PT PII mendukung pembangunan
infrastruktur Indonesia dengan mengembangkan skema
KPBU sehingga dapat menarik partisipasi swasta untuk
menjembatani kesenjangan pendanaan yang ada.
Tema “Menarik Investasi Demi Percepatan Pembangunan
Infrastruktur” yang diangkat untuk memayungi Laporan
Tahunan 2015 ini merupakan progres dari tema-tema
tahun sebelumnya. Dimana setelah pengembangan dan
penguatan sektor internal perusahaan di tahun 2013 dan
dilanjutkan dengan pengembangan skema KPBU di tahun
2014, maka di tahun 2015 sekarang PT PII benar-benar
mulai beraksi dalam memacu investasi demi berhasilnya
program percepatan pembangunan infrastruktur yang
telah dicanangkan pemerintah dengan mengerahkan
segala kemampuan dan layanan yang dimiliki.
Externalizing” wherein to face external constraints beyond
our control, IIGF focused on developing and strengthening
Company’s internal capacity in the right direction and
proactively contributing internally.
Subsequently in 2014, the IIGF annual report theme was,
“Maximum Readiness to Support Indonesian Infrastructure”
at which point the annual report illustrated that IIGF
supported infrastructure development in Indonesia by
developing PPP scheme so that it may attract private
sector participation in bridging the existing funding gap.
BAB 1 - IKHTISAR DATA KEUANGAN
PENTING
KEY FINANCIAL DATA HIGHLIGHTS
8 Kilas Kinerja 2015
2015 Performance Flashback
9 Keunggulan Kami Our Excellence
12 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
BAB 2 - LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS
20 Laporan Dewan Komisaris
Report of The Board of Commissioners
28 Profil Dewan Komisaris
Profile of The Board of Commissioners
32 Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
40 Profil Direksi Profile of Directors
44
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas Isi Laporan Tahunan 2015
Statement of Responsibility for 2015 Annual Report
BAB 3 - PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
48 Identitas Perusahaan Company Identity
50 Riwayat Singkat Perusahaan Brief History of The Company
52 Tonggak Sejarah Milestones
55 Perubahan Nama Perusahaan Change of Company Name
55 Visi, Misi dan Nilai-nilai Utama Perusahaan Vision, Mission and Core Values of The Company
58 Bidang Usaha Business Fields
58 Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan Objectives, Targets and Strategy of The Company
62 Proses Bisnis Perusahaan Company Business Processes
64 Struktur Organisasi Perusahaan Organization Structures
66 Profil Kepala Divisi PT PII Head of IIGF Division Profiles
75 Profil Sumber Daya Manusia Profile of Human Resources
76 Struktur dan Komposisi Pemegang Saham Structure and Composition of Shareholders
77
Daftar Entitas Anak, Entitas Asosiasi, Joint Venture Dan Special Purpose Vehicle Company
List of Subsidiaries, Associated Entities, Joint Ventures and SPVS
77 Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Shares Listing
77 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Chronology of Other Securities Listing
77 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Professional Institutions Supporting The Company
78 Informasi Mengenai Website Perusahaan Information on The Companys Website
79 Penghargaan Tahun 2015 Award 2015
85 Peristiwa Penting 2015 Important Events in 2015
BAB 4 - SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
88 Struktur Pengelola SDM HR Management Structure
93 Kesempatan yang Sama Pada Seluruh Pegawai Equal Opportunity for All Employees
93 Pengembangan Kompetensi SDM Development of HR Competency
98 Sistem Manajemen Kinerja Performance Management System
98 Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare
99 Hubungan Industrial Industrial Relations
BAB 5 - ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS KINERJA
PERUSAHAAN
MANAGEMENT DISCUSSION
AND ANALYSIS OF THE COMPANY
PERFORMANCE
111. Sektor Transportasi Transportation Sector 113. Sektor Telekomunikasi
Telecommunication Sector
114. Pendapatan Segmen Usaha Penjaminan Revenue from Guarantee Segment 115. Kapasitas Penjaminan
Guarantee Capacity
115. Segmen Usaha Pengelolaan Dana Fund Management Segment
118. Pendapatan Segmen Usaha Pengelolaan Dana
Revenue from Fund Management Segment 118. Kegiatan Capacity Building Stakeholders Stakeholders Capacity Building Activities 121. IIGF Institute
IIGF Institute
123 Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance
124. Kinerja Posisi Keuangan Financial Position Performance
128. Kinerja Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Income Performance 128. Pendapatan
Revenue 129. Beban Usaha
Operating Expenses 131. Laba Bersih
Net Income 131. Laba Komprehensif
Comprehensive Income 131. Kinerja Arus Kas
Cash Flows Performance
135 Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya Other Financial Information Review
136. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment on Capital Expenditures
136. Investasi Barang Modal Capital Goods Investment
136. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Fact Subsequent to The Audit Reporting Date
137. Prospek Usaha Perusahaan The Companys Business Prospects 139. Aspek Pemasaran
Marketing Aspect 141. Kebijakan Dividen
Dividend Policy
142. Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/ MSOP)
Company Shares Ownership by Employee or Management (ESOP/MSOP)
142. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realization of Use of Proceeds from Public Offering
142. Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang
Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Debt Restructuring 142. Transaksi Material Yang Mengandung
Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Material Transactions Involving Conflicts of Interests and/or Affiliated Party Transactions 145. Perubahan Peraturan Perundang-
Undangan
Changes in Laws and Regulations 145. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies 146. Informasi Kelangsungan Usaha
Going Concern Information
BAB 6 - TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
150 Pernyataan Komitmen GCG Statement of GCG Commitment
151 Prinsip-prinsip GCG GCG Principles
152 Tujuan Penerapan GCG
The Objectives of GCG Implementation
153 Dasar Penerapan dan Roadmap GCG
155. Mekanisme Tata Kelola Governance Mechanism
162 Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali Information on Major and Controlling Shareholder
163 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
168 Dewan Komisaris Board of Commissioners
168. Komposisi Dewan Komisaris The Composition of The Board of Commissioners
168. Program Pengenalan Induction Program
169. Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
The Diversity of The Composition of The Board of Commissioners
169. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
The Appointment and Dismissal of The Board of Commissioners
170. Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
The Independence of The Board of Commissioners and Independent Commissioners
170. Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan
Concurrent Positions and Conflict of Interest 170. Pedoman Kerja Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Work Guidelines
171. Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
Board of Commissioners Duties and Responsibilities
171. Program Kerja dan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2015
Work Programs and Duties of The Board of Commissioners in 2015
173. Rapat Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Meetings 173. Agenda Rapat Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Meeting Agenda
175. Pendelegasian Wewenang Delegation of Authority
175. Program Pelatihan/Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Board of Commissioners Training/ Competence Development Program 175. Rekomendasi Dewan Komisaris
Recommendation of The Board of Commissioners
176 Uraian Mengenai Komisaris Independen Description of Independent Commissioner
177. Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
The Appointment and Dismissal of The Directors
178. Independensi Direksi
The Independence of The Directors 178. Rangkap Jabatan dan Benturan
Kepentingan
Concurrent Positions and Conflicts of Interest
178. Pedoman Kerja Direksi The Directors Work Guidelines 179. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Board of Directors Duties and Responsibilities
179. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab Direksi
Division of Duties and Responsibilities Among The Board of Directors 180. Rapat Direksi
The Board of Directors Meetings 180. Agenda Rapat Direksi
The Board of Directors Meeting Agenda 182. Pendelegasian Wewenang
Delegation of Authority
182. Program Pelatihan/Pengembangan Kompetensi Direksi
Training Program/Competency Development of The Board of Directors
183 Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Relationship of Board of Commissioners and Directors
184
Hubungan Afiliasi Antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama/Pengendali
Affiliation Relationship Between The Board of Commissioners, Directors and Major/Controlling Shareholders
185
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration of The Board of Commissioners and Directors
187 Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
Assessment of Boards of Commissioners and Directors
188 Komite Audit Audit Committee
188. Independensi Komite Audit Audit Committee Independence 188. Komposisi Personalia Komite Audit
Composition of The Audit Committee 190. Tugas Komite Audit
The Task of The Audit Committee 190. Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Audit Committee Task-Implementation 191. Rapat Komite Audit
Audit Committee Meetings 192. Pedoman Kerja Komite Audit
The Audit Committees Work Guideline
198. Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary
199. Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan Resume of Corporate Secretary
199. Pelatihan dan Pengembangan Sekretaris Perusahaan
Training and Development of Corporate Secretary
200. Aktivitas Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Activities
203 Akses Data dan Informasi Perusahaan Access to Corporate Data and Information
204 Satuan Pengawasan Internal Internal Audit Unit
204. Tugas dan Tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
204. Kedudukan dan Proses Pemilihan Ketua Satuan Pengawasan Internal
Position and Election Process of Internal Audit Unit Head
205. Sumber Daya Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Unit Resources
205. Profil Pemimpin Unit Satuan Pengawasan Internal
Head of Internal Audit Unit Profile 206. Program Kerja Satuan Pengawasan
Internal
Internal Audit Unit Work Program 206. Sertifikasi Profesi Satuan Pengawasan
Internal
Professional Certification of Internal Audit Unit
206. Pelatihan dan Pengembangan Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Unit Training and Development 207. Pelaksanaan Kegiatan Spi Tahun 2015
Implementation of IA Unit Activities in 2015
208 Audit Eksternal External Audit
209 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
210 Manajemen Risiko Risk Management
210. Pengelolaan Risiko Perusahaan Company Risk Management 211. Unit Kerja Terkait Penerapan ERM
Work Units Related to ERM Implementation 213. Tujuan, Misi dan Filosofi Penerapan
Sistem ERM
Objectives, Mission and Philosophy of ERM System Implementation
214. Kerangka Kerja ERM PT PII IIGF Enterprise Risk Management Framework
215. Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluation of Risk Management System Effectiveness
219. Tinjauan Tahun 2015 2015 Overview
220. Fokus Utama Kami Pada Tahun 2015 (Risiko Utama)
Our Priorities in 2015 (Major Risk) 220. Fungsi Kepatuhan Prosedur
Procedural Compliance Function 221. Fokus Utama Kami Pada Tahun 2015 (Isu
Kepatuhan)
Our Priorities in 2015 (Compliance Issue) 221. Sorotan Pencapaian Tahun 2015 (Metode
Mitigasi)
Highlight of 2015 Achievements (Mitigation Method)
223. Ruang Lingkup Kode Etik Scope of The Code of Conduct 223. Jenis Sanksi
Type of Sanctions
224 Whistleblowing System Whistleblowing System
224 Rencana Pengembangan GCG Tahun 2016 2016 GCG Development Plan
225 Praktik Bad Corporate Governance Practice of Bad Corporate Governance
BAB 7 - TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
228 Filosofi Kami Our Philosophy
230 CSR – Lingkungan Hidup CSR – Environment
231
CSR – Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
CSR – Employment, Occupational Health And Safety (OHS)
236 CSR – Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan CSR – Social and Community Development
240 CSR – Konsumen CSR – Consumer
BAB 8 - LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT
LAMPIRAN : REFERENSI SILANG
PERATURAN BAPEPAM-LK NO X.K.6
KILAS KINERJA 2015
2015 PERFORMANCE FLASHBACK
Pencapaian Penting 2015
1
PT PII telah menerbitkan 3 (tiga) pernyataan kesediaan penjaminan (In-Principle Approval/IPA) untuk sektor telekomunikasi, yaitu proyek broadband Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
IIGF has issued three (3) In-Principle Approval/IPA for the telecommunication sector, namely Palapa Ring West, Central, East Packages broadband project, developed by Ministry of Communication and Informatics.
2
PT PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan (In-Principle Approval/IPA) untuk sektor transportasi, yaitu proyek Jalan Tol Soreang-Pasir Koja di Bandung, Jawa Barat yang dikembangkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPERA.
IIGF has issued an In-Principle Approval/IPA for the transport sector, namely Soreang-Pasir Koja Toll Road project in Bandung, West Java, developed by the Indonesian Toll Road Authority/Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ministry of Public Works and Public Housing.
3
PT PII menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun dari APBN-P tahun 2015 yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan dananya telah diterima oleh PT PII pada tanggal 31 Desember 2015 sehingga total ekuitas PT PII mencapai Rp6 triliun.
IIGF received a State Capital Injection (PMN) of Rp1.5 trillion from the 2015 State Budget approved by the House of Representatives. The fund has been received by IIGF on December 31, 2015 so that IIGF total equity became Rp6 trillion.
4
PT PII memperoleh rating BBB- atau setara dengan sovereign rating Pemerintah Republik Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional FitchRatings.
IIGF obtained BBB- rating or equivalent with the Government of the Republic of Indonesia sovereign rating from the International rating agency Fitch Ratings.
5
PT PII telah menerbitkan 2 (dua) pernyataan kesediaan penjaminan (In-PrincipleApproval/IPA) untuk sektor Air Minum, yaitu proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung dan Umbulan, Jawa Timur. IIGF has issued two (2) In-Principle Approval/IPA for the Drinking Water sector, namely Bandar Lampung and Umbulan Drinking Water Management System (SPAM) project, East Java.
6
PT PII telah dipercaya oleh World Bank untuk menerbitkan buku Panduan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (PPP Reference Guide) dalam versi Bahasa Indonesia.
IIGF has been entrusted by the World Bank to publish the Guide of Public Private Partnership (PPP Reference Guide) in Indonesian language version.
7
PT PII telah menerbitkan 3 (tiga) pernyataan kesediaan penjaminan (In-Principle Approval/IPA) untuk sektor kelistrikan, yaitu proyek PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9a, 9b, dan 10.
IIGF has issued three (3) In-Principle Approval/IPA for the electricity sector, namely Mine-mouth 9a, 9b, and 10 power plant project in South Sumatera.
KEUNGGULAN KAMI
OUR EXCELLENCE
1
Satu-satunya BUMN yang bertugas untuk memberikan penjaminan atas proyek infrastruktur Pemerintah yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
IIGF is the only SOE that is responsible for providing guarantee on government infrastructure projects developed under Public Private Partnership (PPP) scheme.
2
Kehadiran Penjaminan PT PII dapat meningkatkan kelayakan proyek infrastruktur di mata perbankan (bankable) sehingga menarik partisipasi swasta untuk pembiayaan proyek infrastruktur.
IIGF’s guarantee can increase the bankability of infrastructure projects thus attracting private sector participation for financing the infrastructure projects.
3
Bekerjasama dengan lembaga multilateral internasional untuk meningkatkan kapasitas penjaminan untuk proyek-proyek infrastruktur nasional berskala besar.
KEUANGAN PENTING
01
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
LABA RUGI KOMPREHENSIF (dalam Ribuan Rupiah) COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT
(In Thousand Rupiah)
2015 2014* 2013* 2012* 2011*
Pendapatan Operasi
Operating Income 533.064.678 529.991.942 392.961.435 312.240.468 228.349.244
Beban Operasi
Operating Expenses (213.973.206) (207.383.200) (163.562.813) (111.555.015) (73.821.743)
Laba Sebelum Pajak
Profit before tax 319.091.472 322.608.742 229.398.622 201.085.453 154.527.501
Laba Bersih**
** Net profit 339.455.477 346.043.363 249.759.988 213.378.069 157.141.089
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
a. Attributable to equity holders of the parent entity; and
- - - - -
b. D i a t r i b u s i k a n k e p a d a kepentingan nonpengendali b. Attributable to non-controlling
interests
- - - - -
Laba Bersih Komprehensif**
Comprehensive Net Income ** 335.548.323 303.574.440 232.322.909 214.778.786 157.657.468
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
a. Attributable to equity holders of the parent entity; and
- - - - -
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali b. Attributable to non-controlling
interests
- - - - -
Laba per Saham (Rp)
Earnings per Share 56.576 76.899 55.502 47.417 44.897
*Direklasifikasi
**PT PII merupakan perusahaan dengan kepemilikan saham 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia dan bukan perusahaan terbuka, sehingga tidak terdapat laba yang diatribusikan baik kepada pemilik entitas induk maupun kepentingan non pengendali.
* Reclassified
Grafik Laba Rugi Komprehensif
Comprehensive Income Statement Graph
Laba Bersih
Net Income(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
213.378.069
157.141.089
249.759.988
345.043.363
339.455.477
2011 2012 2013 2014 2015
Laba Bersih Komprehensif
Net Comprehensive Income(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
303.574.440
232.322.909 214.778.786
157.657.468
335.548.323
2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan
Revenue(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
312.240.468
228.349.244
392.961.435
529.991.942
533.064.678
2011 2012 2013 2014 2015
Laba per Saham
Net Income per Share(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
76.899
55.502 47.417
44.897
75.364
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam Ribuan Rupiah) Statement of Financial Position (in Thousand Rp)
2015 2014 2013 2012 2011
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents 1.616.841.306 806.051.513 1.218.009.773 2.746.643.432 2.632.388.309
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in Associates
5.522.138.542 4.554.802.800 3.861.052.807 2.142.262.853 1.078.119.828
Jumlah Aset Lainnya
Other Assets 242.427.356 160.956.452 117.405.527 77.931.051 28.122.990
Aset
Assets 7.381.407.204 5.521.810.765 5.196.468.107 4.966.837.336 3.738.631.127
Kewajiban
Liabilities 94.294.267 70.246.151 48.477.933 49.720.071 34.842.648
Ekuitas
Equity 7.287.112.937 5.451.564.614 5.147.990.174 4.917.117.265 3.703.788.479
LAPORAN ARUS KAS (dalam Ribuan Rupiah) Cash Flows Statement (in Thousand Rp)
2015 2014 2013 2012 2011
Arus Kas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
273.398.923 317.795.449 212.207.977 179.653.661 176.871.698
Arus Kas Investasi Cash Flows from Financing Activities
(974.250.343) (738.397.635) (1.740.531.391) (1.064.620.365) (1.050.423.285)
Arus Kas Pendanaan Cash Flows from Investing Activities
1.511.641.213 8.643.926 (310.245) 999.221.827 1.499.992.765
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
810.789.793 (411.958.260) (1.528.633.659) 114.255.123 626.391.178
Kas dan setara kas awal tahun
Cash and cash equivalents at beginning of year
806.051.513 1.218.009.773 2.746.643.432 2.632.388.309 2.005.997.131
Kas dan setara kas akhir tahun
Cash and cash equivalents at end of year
Grafik Posisi Keuangan
Likuiditas
Liabilities(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
49.720.071
34.842.648
48.477.933
70.246.151
94.294.267
2011 2012 2013 2014 2015
Ekuitas
Equity(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
4.917.117.265
3.703.788.479
5.147.990.174
5.451.564.614
7.287.112.937
2011 2012 2013 2014 2015
Aset
Assets(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
4.966.837.336
3.738.631.127
5.196.468.107
5.521.810.765
7.381.407.204
2011 2012 2013 2014 2015
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in Associates(dalam Ribuan Rp/ in Thousand Rp)
2.142.262.853
1.078.119.828
3.861.052.807
4.554.802.800
5.522.138.542
2011 2012 2013 2014 2015
RASIO-RASIO KEUANGAN (dalam %)
Financial Ratios (in %)
2015 2014* 2013 2012 2011
Marjin Laba Operasi
Operating Profit Margin 59,86 60,87 77,54 64,40 67,67
Marjin Laba Bersih
Net Profit Margin 63,68 65,29 63,60 68,30 68,80
ROE
ROE 5,99 6,51 4,96 5,47 7,00
BOPO
BOPO 20,95 20,20 22,30 16,30 16,30
Grafik Rasio-Rasio Keuangan
Financial Ratio Graph
Rasio Marjin Laba Operasi
Operating Profit Margin Ratio(dalam %/ in %)
64,40
77,54
60,87
59,86
2011 2012 2013 2014 2015
Rasio Marjin Laba Bersih
Net Profit Margin Ratio(dalam %/ in %)
68,30
63,60
65,29
63,68
2011 2012 2013 2014 2015
BOPO
BOPO(dalam %/ in %)
16,30
22,30
20,20 20,95
2011 2012 2013 2014 2015
ROE
ROE(dalam %/ in %)
5,47
4,96 6,51
5,99
2011 2012 2013 2014 2015
67,67
7,00
16,30 68,80
IKHTISAR SAHAM
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) merupakan Perusahaan yang kepemilikan sahamnya dimiliki 100% oleh Negara Republik Indonesia dan bukan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
IKHTISAR OBLIGASI, SUKUK ATAU
OBLIGASI KONVERSI
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) tidak menerbitkan obligasi, sukuk atau obligasi konversi, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasi/sukuk.
STOCK HIGHLIGHTS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund is a Company 100% owned by the Republic of Indonesia and the Company’s shares is not traded at the Indonesia Stock Exchange.
BONDS, SUKUK OR CONVERTIBLE
BONDS HIGHLIGHTS
As of the end of 2015, Indonesia Infrastructure Guarantee Fund did not issue bonds, sukuk or convertible bonds, so there is no information regarding:
1. Amount of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds;
TINjAUAN USAHA
Business Review
Perusahaan semakin memantapkan posisinya sebagai yang terdepan
dalam pembiayaan perumahan. Dalam rangka mewujudkan visi dan
misi-nya, Perusahaan memperkenalkan budaya Perusahaan yang baru.
Perusahaan semakin memantapkan posisinya sebagai yang terdepan
dalam pembiayaan perumahan. Dalam rangka mewujudkan visi dan
misi-nya, Perusahaan memperkenalkan budaya Perusahaan yang baru.
02
LAPoRAN DEwAN
KomISARIS DAN DIREKSI
02
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
“Upaya Direksi di dalam menyiapkan
Perusahaan atas perluasan sektor dan
mandat yang diterima pada tahun 2015
mewarnai pelaksanaan tugas pengawasan
yang dilakukan oleh Dewan Komisaris”.
“The Board of Directors’ effort in preparing for
both sector and mandate expansion in 2015
evince the implementation of the supervisory
function of IIGF’s Board of Commissioners”.
Pemegang Saham yang Kami Hormati,
Sebagaimana kita maklumi bersama, Pemerintahan Presiden Joko Widodo menetapkan beberapa sasaran strategis pembangunan di dalam masa Pemerintahannya. Salah satunya adalah mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi 7% selama lima tahun ke depan. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, percepatan penyediaan infrastruktur merupakan salah satu yang harus dipenuhi. Pembangunan infrastruktur penting untuk mencapai peningkatan produktivitas maupun daya saing ekonomi Indonesia.
Terkait pembangunan infrastruktur tersebut penyediaan dana merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Salah satu pendekatan yang dikembangkan Pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut adalah meningkatkan keterlibatan swasta, baik dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) maupun non KPBU.
Pada tahun 2015 Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan keterlibatan swasta, salah satunya memperluas cakupan sektor dan maupun skema penjaminan yang dapat dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/ PT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI). Perluasan cakupan sektor yang dapat dijamin oleh PT PII, tercermin dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur pada tanggal 20 Maret 2015. Berdasarkan Perpres ini terdapat 19 (sembilan belas) sektor infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan dan dapat diberikan penjaminan dari sebelumnya hanya 8 (delapan) sektor.
Sementara perluasan cakupan skema penjaminan yang dapat dilakukan oleh PT PII dapat dicermati dengan diterbitkannya Perpres Nomor 82 tahun 2015 pada tanggal 15 Juli 2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat Atas Pembiayaan Infrastruktur Melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada Badan Usaha Milik Negara. Dengan terbitnya Perpres ini skema penjaminan yang dapat dilakukan oleh Perseroan menjadi bertambah, tidak hanya risiko infrastruktur pada proyek KPBU akan tetapi juga pada skema Direct Lending. Direct Lending
merupakan fasilitas pembiayaan infrastruktur berbentuk pinjaman yang disediakan oleh Lembaga Keuangan Internasional secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara Infrastruktur dan/ atau Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Milik Negara yang akan diteruspinjamkan kepada BUMN. Skema penjaminan Direct Lending merupakan bagian dari fasilitas credit guarantee yang diberikan Pemerintah, diantaranya, melalui BUPI.
Respected Shareholders,
As we all understand, the Government of President Joko Widodo set some strategic development goals during his administration. One of them is to achieve an average economic growth of 7% over the next five years. To achieve those goals, the acceleration of infrastructure provision is a must. Infrastructure development is critical to increase productivity and competitiveness of the Indonesian economy.
The provision of fund is one of the challenges that must be faced in relation to infrastructure development. One of the Government’s approach to address those challenge is by increasing the private sector involvement, both in the Public Private Partnership (PPP) as well as non PPP schemes.
In 2015, the Government has issued several policies to increase private sector participation, one of them was to expand the scope of infrastructure sectors along with the guarantee scheme that can be implemented by IIGF as Infrastructure Guarantee Business Entity. The expansion of sector coverage that can be guaranteed by IIGF, reflected by the issuance of the Presidential Decree No. 38 of 2015 on Public Private Partnership in the Provision of Infrastructure on March 20, 2015. Based on this Presidential Decree, there are 19 (nineteen) economic and social infrastructure sectors which can be cooperated and guaranteed from the previously only 8 (eight) sectors.
Upaya Direksi di dalam menyiapkan Perusahaan atas perluasan sektor dan mandat yang diterima pada tahun 2015 mewarnai pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, di samping tentunya pelaksanaan mandat utama yang telah diterima selama ini yaitu penjaminan atas risiko infrastruktur pada proyek-proyek KPBU. Kegiatan lain yang menjadi fokus pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2015 adalah peningkatan Good Coorporate Governance (GCG) sebagai implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/ PMK.06/2015.
Pemegang Saham yang Kami Hormati,
Dalam usianya yang masih relatif muda, PT PII telah mencatatkan berbagai kemajuan penting dalam rangka mewujudkan mandat yang diamanatkan oleh Pemerintah, yaitu sebagai pelaksana satu pintu untuk pelaksanaan evaluasi usulan penjaminan, penyusunan struktur penjaminan, serta penyediaan jaminan proyek infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Dengan kapasitas yang dimiliki sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI), PT PII mempunyai peran penting dalam memobilisasi dana dari sektor swasta, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari pasar internasional, untuk pengembangan infrastruktur Indonesia.
Peran tersebut semakin bertambah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden yang menjadi landasan hukum bagi perluasan sektor dan mandat yang diterima Perusahaan. Dengan perluasan sektor dan mandat ini, Kami merasa hal itu merupakan salah satu wujud pengakuan atas keberadaan Perusahaan serta kepercayaan dan harapan yang telah terbangun sejak berdirinya PT PII. Hal ini juga merupakan momen strategis yang harus dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Perusahaan dalam menunjukkan kiprah dan kontribusinya di masa mendatang, guna mendukung pembangunan infrastruktur.
Atas kepercayaan yang diterima dari stakeholder tersebut, Kami, Dewan Komisaris memberikan appresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Direksi dan Karyawan, yang tetap bersikap optimis dan bekerja dengan semangat yang tinggi sehingga dapat mencapai kinerja yang patut untuk dibanggakan baik dari sudut keuangan maupun operasional. Kinerja tersebut dapat dicapai meskipun di tengah meningkatnya tantangan dalam kondisi perekonomian domestik yang belum kondusif, serta belum optimalnya perangkat peraturan perundangan yang terkait erat dengan pembangunan infrastruktur pada umumnya dan proyek KPBU pada khususnya.
Hence for the implementation of its supervisory duty, the Board of Commissioners focused toward the Board of Directors’ efforts in preparing the Company for the sector and mandate expansion in 2015, meanwhile continue to supervise toward the execution of the primary mandate carried which is guarantee provision for PPP project infrastructure risk. Other activity that also become the focus of the Board of Commissioners’ supervision in 2015 was the improvement of Good Corporate Governance (GCG) practice for the implementation of the Minister of Finance Regulation No.88/ PMK.06/2015.
Respected Shareholders,
In its relatively young age, IIGF has recorded various important progresses towards fulfilling the mandate set by the government as a single window entity for the evaluation of the proposed guarantees, forming guarantee structure, as well as providing infrastructure project guarantee with Public Private Partnership (PPP) scheme. With the capacity as Infrastructure Guarantee Business Entity, IIGF has an important role in mobilizing funds from the private sector, not only from domestic but also from international markets, for infrastructure development in Indonesia.
That role is increasing with the issuance of the Presidential Decree that became the legal foundation for the expansion of the sector and mandate of the Company. We believe the sector and mandate expansion is the recognition of the Company’s existence as well as belief and expectation that have been built since the establishment of IIGF. It is also a strategic moment which shall be utilized by the Company to demonstrate the progress and contribution in the future, to support infrastructure development.
Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Oleh
Dewan Komisaris
Pembahasan Laporan Bulanan
Selanjutnya, dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris secara rutin telah melakukan pengawasan atas pengelolaan Perusahaan dengan secara aktif, atas kegiatan penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban RKAP 2015. Kami, secara rutin setiap bulannya telah bertemu dengan Direksi untuk membahas laporan manajemen bulanan yang berisi perkembangan pelaksanaan RKAP dan informasi-informasi lain terutama terkait mandat yang diberikan kepada Perusahaan yang perlu dibahas bersama Dewan Komisaris.
Pada pertemuan-pertemuan tersebut atau dalam berbagai kesempatan lain, Dewan Komisaris selalu memberikan arahan-arahan yang diperlukan untuk dapat membantu Direksi dalam rangka mencapai target-target yang ditentukan di RKAP maupun Kontrak Manajemen. Kami juga secara konsisten melaksanakan pemantauan terhadap penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sesuai peruntukannya.
Di samping itu, Kami juga selalu melakukan pemantauan atas pelaksanaan strategi Perusahaan, termasuk membantu manajemen PT PII dalam mengupayakan solusi atas masalah-masalah yang masih menghambat realisasi proyek-proyek infrastruktur selama ini.
Implementasi PMK Nomor 88 /PMK.06/2015
Lebih jauh, Dewan Komisaris memfokuskan juga perannya pada pengawasan pelaksanaan pengelolaan PT PII agar tetap berjalan sesuai dengan tata kelola Perusahaan yang baik (GCG). Terkait dengan tata kelola ini, pada tanggal 28 April 2015, Menteri Keuangan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 88/PMK.06/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perusahaan (Persero) di Bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan.
Dalam rangka penerapan PMK tersebut, Kami senantiasa mendorong Direksi untuk dapat melakukan perubahan/penyesuaian atas dokumen-dokumen yang terkait. Melalui beberapa kali rapat pembahasan dengan Direksi untuk menyesuaikan Pedoman
Good Corporate Governance (GCG) dan Board Manual sebagai implementasi dari PMK tersebut, ditargetkan kedua dokumen ini dapat diselesaikan dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada Kuartal I 2016 dan dapat diimplementasi secara penuh dalam tahun 2016 yang akan datang.
Implementation of the Board of
Commissioners Supervisory Function
Discussion of Monthly Report
Furthermore, in carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners routinely carries out supervision of the Company management, actively supervises the development, implementation, and the report on the 2015 Company’s work and budget plan. Every month, the Board of Commissioner regularly meet with the Board of Directors to discuss the monthly management reports on the progress of the work and budget plan and other information as well, in particular related to the mandate given to the Company that needs to be discussed with the Board of Commissioners.
In these meetings, or in any other occasions, the Board of Commissioners always gives the necessary directions to assist the Board of Directors to meet the targets specified by either the work and budget plan or the Management Contract. We also consistently monitor the use of State Capital Injection (PMN) according to their designated purpose.
Moreover, We also constantly monitor the execution of the Company strategy, including assisting the management in its efforts to resolve any problems hampering the infrastructure projects development over the years.
Implementation of the Regulation of Minister of
Finance Number 88/PMK.06/2015
Furthermore, the Board of Commissioners likewise focuses on the supervision of IIGF governance to ensure it complies with Good Corporate Governance (GCG) principles. In relation to this governance, on April 28, 2015, the Minister of Finance issued the Minister of Finance Regulation Number 88/PMK.06/2015 on Implementation of Good Corporate Governance for State Owned Companies Under the Guidance and Supervision of the Minister of Finance.
Pengawasan atas Kinerja Keuangan dan
Operasional
Dalam rangka pengawasan atas kinerja keuangan dan operasional, Kami dengan dibantu oleh Komite Audit, telah mengusulkan KAP kepada RUPS yang akan ditunjuk untuk melakukan audit keuangan atas Laporan Keuangan PT PII tahun 2015. Sesuai dengan usulan Kami, KAP yang ditunjuk oleh RUPS adalah KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC). Audit keuangan atas Laporan Keuangan PT PII tahun 2015 telah diselesaikan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) pada tanggal 7 Maret 2016 dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Terkait dengan pelaksanaan RKAP tahun 2015, secara umum dapat dikatakan kinerja keuangan Perusahaan sedikit lebih rendah, dibandingkan dengan target-target keuangan yang ditentukan dalam RKAP 2015 maupun dengan kinerja keuangan tahun 2014. Secara lebih rinci dapat kami sampaikan realisasi angka-angka pendapatan, beban maupun laba.
Realisasi pendapatan tahun 2015 yang mencapai Rp533,064 miliar pencapaiannya lebih rendah dari yang dianggarkan, yaitu sebesar Rp708,900 miliar. Selisih kurang ini disebabkan tidak terealisasinya penerimaan penjaminan yang sebelumnya telah dianggarkan sebesar Rp225,605 miliar. Namun demikian, pendapatan tahun 2015 ini sedikit mengalami kenaikan yaitu sebesar 1% apabila dibandingkan pendapatan tahun 2014, yaitu sebesar Rp529,991 miliar.
Di sisi lain, beban usaha yang dianggarkan sebesar Rp205,232 miliar realisasinya hanya mencapai Rp111,667 miliar atau hanya 46% dari yang dianggarkan. Realisasi beban usaha tahun 2015 ini naik sebesar 5% dibandingkan beban usaha tahun 2014, yaitu sebesar Rp106,173 miliar. Realisasi beban usaha yang lebih rendah ini akibat tingkat kemajuan proyek-proyek yang akan dijamin tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan.
Dengan capaian tersebut, realisasi laba tahun berjalan mencapai Rp339,455 miliar, atau sedikit lebih rendah dari target anggarannya sebesar Rp407,535 miliar atau terdapat deviasi negatif sebesar 17% di bawah anggarannya. Realisasi laba tahun berjalan ini mengalami sedikit penurunan sebesar 2% apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014, yaitu sebesar Rp346,043 miliar.
Total aset PT PII pada akhir tahun 2015 telah mencapai Rp7,381 triliun. Dengan demikian aset PT PII telah tumbuh 3,5 kali lipat sejak PT PII berdiri. Hasil ini dapat dicapai karena selama lima tahun ini PT PII secara konsisten terus menerus dapat menghasilkan laba. Sementara itu modal PMN yang telah disetor sebesar Rp6 triliun. Dari total angka PMN Rp6 triliun tersebut, terdapat tambahan PMN sebesar Rp1,5 triliun sebagaimana telah dialokasikan pada APBN-P 2015. Tambahan PMN ini diharapkan dapat memperkuat
Supervision of Financial and Operational
Performance
In the supervision framework on financial and operational performance, with the assistance of the Audit Committee, We have proposed the public accountant to be appointed by the GMS to carry out a financial audit for the IIGF 2015 Financial Report. In accordance with our proposal, the public accountant appointed by the GMS was Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC). The Financial audit for the IIGF 2015 Financial Report was completed by Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) on March 7, 2016 with “unqualified opinion”.
In relation of the implementation of 2015 work and budget plan, in general, the Company’s financial performance is slightly lower than the financial targets defined in the 2015 work and budget plan, as well as the financial performance in 2014. We shall deliver the realization of income, expenses and profit in more details as follow.
Realized income of 2015 is at Rp 533.064 billion, lower than the budget allocation of Rp 708.900 billion. The difference is due to unrealized revenue from guarantee provision which has previously been budgeted at Rp 225.605 billion. However, the revenue in 2015 slightly increased by 1% at Rp 529.991 billion compared to the 2014.
On the other hand, from the budgeted operating expenses of Rp 205.232 billion, the realization reached only Rp 111.667 billion, or only 46% of the budget. The realization of operating expenses in 2015 rose by 5% from 2014, or by Rp 106.173 billion. The realization of lower operating expenses is due to the projects that would be guaranteed did not move as planned.
This achievement realized a profit that reached Rp 339.455 billion, slightly lower than the budget target of Rp 407.535 billion or showing a negative deviation of 17% under budget. This current year profit experienced a slight decrease of 2% from 2014, or Rp 346.043 billion.
struktur permodalan di dalam rangka perluasan sektor dan mandat yang akan diterima Perusahaan.
Kegiatan Operasional
Salah satu capaian penting dalam bidang operasional di tahun 2015 yang patut dicatat adalah kemajuan dalam Proyek Telekomunikasi Palapa Ring yaitu dengan telah diterbitkannya IPA untuk Paket Barat dan Paket Tengah. Proyek Palapa Ring ini merupakan salah satu Proyek Infrastruktur Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No 3 Tahun 2016, yang juga dikategorikan sebagai Proyek Prioritas Nasional dan salah satu proyek dengan progres tercepat, dengan penandatanganan Guarantee Agreement akan dilakukan pada kuartal pertama tahun 2016.
Sebagai informasi, Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment (AP). Skema AP ini diprakarsai Kementerian Keuangan dan sumber dana AP berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO). Lebih lanjut, skema AP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Progres yang menjanjikan dari Proyek Palapa Ring dengan skema AP diharapkan menjadi katalis bagi percepatan proyek-proyek infrastruktur lainnya dan juga tentunya bagi kinerja keuangan Perusahaan.
Sementara itu, Proyek Central Java Power Plant (CJPP) telah mengalami beberapa kemajuan diantaranya pelaksanaan
Construction Kick-Off oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 Oktober 2015. Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada tanggal 5 Oktober 2015 telah memutuskan menolak seluruh gugatan atas surat Penetapan Lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah, saat ini proses pembebasan telah selesai, sehingga diharapkan financial closed dapat dilaksanakan pada akhir kuartal kedua.
Kemajuan lainnya juga telah dicapai oleh Proyek Air SPAM Umbulan dengan telah diterbitkannya IPA pada tanggal 29 September 2015 dan ditetapkannya pemenang lelang, yaitu, Konsorsium Medco-Bangun Cipta.
Sebagai catatan kita bersama, Proyek KPBU SPAM Bandar Lampung realisasinya belum sesuai dengan rencana awal. Meskipun IPA telah diterbitkan pada tanggal 15 September 2015, namun hingga akhir tanggal bid submission yang ditetapkan, tidak ada peserta lelang yang mengajukan dokumen penawaran dikarenakan besaran Viability Gap Fund (VGF) yang dianggap terlalu rendah oleh para calon investor.
the sector and mandate expansion carried by the Company.
Operational activities
One important achievement in the operational year 2015 that is worth for being recorded is the progress in Palapa Ring Telecommunications Project, with the In Principle Approval for Guarantee issuance for the West and Central Packages. The Palapa Ring Project is one of the National Strategic Infrastructure Projects as stated in the Presidential Decree No.3 of 2016, which is also classified as a National Priority Project and considered among the projects with the fastest progress, of which the Guarantee Agreement signing will be conducted in the first quarter of 2016.
For information, the Palapa Ring Project is the first Public Private Partnership (PPP) project in the telecommunications sector implementing the Availability Payment (AP) scheme. The AP scheme was initiated by the Ministry of Finance and the AP source of funds comes from the Universal Service Obligation (USO) Funds. Furthermore, the AP scheme governed by the Minister of Finance Regulation No.190/PMK.08/2015 is a payment on a regular basis during the concession period based on the availability of infrastructure services that have been constructed by the enterprise. The promising progress of the Palapa Ring Project with the AP scheme is expected to be a catalyst for the acceleration of other infrastructure projects and also obviously for the Company’s financial performance.
Meanwhile, the Central Java Power Plant (CJPP) Project has undergone several advances including the commission of the Construction Kick-Off by President Joko Widodo on October 5, 2015. The Administrative Court decided to reject the entire lawsuit to the Location Determination Letter issued by the Central Java Governor on October 5, 2015. At present, the land acquisition process has been completed therefore the financial closed stages is expected to be executed by the end of the second quarter.
Other progress also achieved by the Umbulan Drinking Water Supply (SPAM) Project. The In-Principle Approval (IPA) was issued on September 29, 2015 and the Medco-Bangun Cipta Consortium as the winning bidder enacted.
Pencapaian Kinerja
Dari sisi pencapaian kinerja keuangan dan kinerja operasional sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Kontrak Manajemen dapat kami sampaikan bahwa PT PII telah berhasil memenuhi delapan belas dari dua puluh Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dengan skor akhir yang dicapai adalah 102,33% (dari target 100%). Sehingga secara umum dapat dikatakan PT PII telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Pengangkatan Organ Dewan Komisaris
Dalam rangka memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan sebagai langkah pendahuluan dalam rangka pembentukan Komite Pemantau Risiko sebagaimana dimaksud di dalam PMK Nomor 88/PMK.06/2015, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2015, Dewan Komisaris telah mengangkat Dr. Ferry Irawan sebagai Tenaga Ahli Dewan Komisaris Bidang Manajemen Risiko.
Sementara itu, dalam rangka mendukung tugas dan operasional Dewan Komisaris, terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2015, Dewan Komisaris juga telah mengangkat Saudara Indra Safri sebagai Sekretaris Dewan Komisaris.
Pengangkatan kedua organ Dewan Komisaris ini diharapkan dapat membantu upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan arahan/nasihat di masa yang akan datang serta antisipasi peningkatan aktifitas penjaminan di Perusahaan dengan adanya perluasan sektor maupun penjaminan untuk Direct Lending.
Penyiapan Organisasi dalam Rangka Perluasan
Sektor dan Mandat
Dikeluarkannya Peraturan Presiden mengenai perluasan sektor dan mandat tersebut di atas, merupakan peluang sekaligus tantangan untuk dapat memperluas dan memperbesar peran Perusahaan ke depan dalam mendukung dan mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia. Oleh karenanya, Dewan Komisaris memandang PT PII harus terus meningkatkan kapasitas internal agar dapat melaksanakan fungsinya secara lebih efektif dan siap memanfaatkan peluang pertumbuhan usaha yang semakin terbuka di masa mendatang. Hal ini perlu dijawab oleh PT PII dengan menyiapkan strategi dan mengalokasikan sumber daya cukup.
Dalam upaya menyiapkan strategi dan alokasi sumber daya tersebut, selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah beberapa kali melakukan pembahasan serta memberikan arahan kepada Direksi agar melakukan penyesuaian strategi jangka panjang Perusahaan termasuk di dalamnya penyiapan sumber daya manusia baik jumlah maupun kompentesinya, struktur organisasi, model bisnis serta proses bisnis yang diperlukan.
Achievement of Performance
As for the financial and operational performance, as stipulated in the Management Contract, We can convey that IIGF has successfully met eighteen out of twenty determined Key Performance Indicators with a score of 102.33% (out of 100% target). So in general it can be said that IIGF has achieved the set targets.
Appointment of The Board of Commissioners’
Organ
In order to strengthen the supervisory function of the Board of Commissioners and as a preliminary step of the Risk Monitoring Committee establishment referred to the MoF Regulation No.88/ PMK.06/2015, the Board of Commissioners has appointed Dr. Ferry Irawan as the Expert of the Board of Commissioners in the Risk Management field commencing July 1, 2015.
Meanwhile, to support the duties and operations of the Board of Commissioners, Indra Safri has been appointed as the Secretary of the Board of Commissioners commencing August 1, 2015.
The appointment of both organs of the Board of Commissioners is expected to improve the quality of supervision and guidance/advice in the future as well as the anticipation of growth of the Company’s underwriting activities due to the sector expansion and the Direct Lending guarantee.
Preparation of the Organization for Sector and
Mandate Expansion
The aforesaid Presidential Decree on the sector and mandate expansion provides both an opportunity and a challenge to widen and enlarge the Company’s future role in supporting and accelerating the infrastructure development in Indonesia. Therefore, the Board of Commissioners views that it is necessary for IIGF to continuously pursue its internal capacity enhancement to perform its function more effectively, and equipped to take advantage of the more open business growth opportunities in the future. This needs to be addressed by IIGF by constructing strategies and allocating sufficient resources.
Dewan Komisaris juga terus mendorong Direksi untuk berpartisipasi aktif dan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait di dalam penyiapan landasan hukum yang diperlukan, yaitu dalam bentuk perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan-Perusahaan (Persero) di Bidang Penjaminan Infrastruktur. Di dalam usulan perubahan yang masih dalam proses pembahasan ini, maksud dan tujuan PT PII diharapkan cukup fleksibel sehingga tidak hanya dapat mencakup skema penjaminan untuk proyek-proyek KPBU akan tetapi juga untuk skema yang lain, antara lain Direct Lending. Revisi PP ini apabila telah disetujui oleh Presiden akan memformalkan perluasan mandat yang telah diterima oleh Perusahaan sebagai BUPI. Sehingga dengan demikian, Perusahaan dapat mengoperasionalkan skema Direct Lending di samping skema penjaminan pada proyek-proyek KPBU seperti yang selama ini telah dilaksanakan.
Ke depan, kami telah dan akan terus mendorong Direksi untuk menyiapkan/mengimplemetasikan strategi jangka panjang Perusahaan untuk menciptakan kondisi yang mendukung perluasan sektor/mandat serta berbagai hal yang dibutuhkan seperti penyiapan landasan hukum, model bisnis, aspek keuangan serta kesiapan sumber daya manusia, organisasi dan sumber daya lainnya.
Ucapan Terima Kasih
Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, sekali lagi kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Direksi, manajemen dan seluruh jajaran karyawan PT PII atas kerja keras, dedikasi dan prestasi yang telah dilakukan dan dicapai sepanjang tahun 2015. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham serta semua pemangku kepentingan di sektor publik maupun swasta, atas kepercayaan, dukungan dan kerja sama yang terus diberikan kepada PT PII dalam mewujudkan misi yang diamanatkan, demi semakin meningkatnya laju pembangunan ekonomi Indonesia dimasa mendatang.
Jakarta, Maret 2016 Jakarta, March 2016
Luky Alfirman Komisaris Utama President Commissioner
Further, the Board of Commissioners continues to encourage the Board of Directors to actively participate and strengthen the coordination with the relevant stakeholders in preparation for required legal basis, as mentioned in an amendment of Indonesian Government Regulation No.35 of 2009 on State Capital Injection for the Establishment of a State-Owned Enterprise in Infrastructure Guarantee Provision. In the process of proposed changes discussion, it is expected that IIGF’s aim and objective will be flexible enough to not only cover the guarantee scheme for PPP projects but also for other scheme, including Direct Lending. The Government Regulation revision if approved by the President will formalize the expansion of mandate of the Company as Infrastructure Guarantee Business Entity. Therefore, the Company can operate the Direct Lending scheme in addition to the guarantee scheme of PPP projects which have been implemented so far.
Next, we have and will continue to encourage the Board of Directors to prepare/ implement the long term strategy of the Company to create favorable conditions to the sector/mandate expansion including a variety of other required matters such as the preparation of legal basis, business model, financial aspects as well as the readiness of human resources, organization and other resources.
Expression of Gratitude
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Luky Alfirman
Komisaris Utama President CommissionerAyu Sukorini
Komisaris CommissionerLuky Alfirman, 46 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sejak 19 Agustus 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Harmonisasi dan Kebijakan Kementerian Keuangan (PUSHAKA), setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Beliau mulai bekerja pada Kementerian Keuangan sejak tahun 1995, dengan penugasan pertama pada Direktorat Jenderal Pajak, dan kemudian bergabung dengan Badan Kebijakan Fiskal.
Beliau memiliki gelar Doktor (PhD) dan Master (MA) dalam bidang ekonomi dari University of Colorado, Boulder, Amerika Serikat, dan gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejak tahun 2004 sampai sekarang, beliau juga aktif mengajar di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi.
Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan dalam bidang Perpajakan, Manajemen Risiko, Good Governance dan Leadership, yang diselenggarakan berbagai institusi, seperti University of Chicago Booth School of Business, John F. Kennedy School of Government, Harvard University, IMF, dan ADBI. Selain itu beliau telah diundang sebagai pembicara di berbagai forum atau seminar internasional, di antaranya IMF, ADFIMI, Economist, IFN, dan Indonesia Investor Forum.
Luky Alfirman, 46 years old, domiciled in South Jakarta. Has served as President Commissioner of IIGF since August 19, 2013. He currently serves as the Head of Center for Analysis and Policy Harmonization of Secretariat-General, Ministry of Finance, after his previous position as the Head of Macro Economic Policy unit at the Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance. He has worked at the Ministry of Finance since 1995, first at the Directorate General of Taxation, later moved to the Fiscal Policy Agency.
He obtained a Doctorate and a Master degree in Economics from the University of Colorado, Boulder, US, and a Bachelor’s degree in Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB). Since 2004, he has been active in teaching at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
He also participated in several training and secondary education in tax, risk management, good governance and leadership organized by various institutions, including the University of Chicago Booth School of Business, the John F. Kennedy School of Government, Harvard University, IMF and ADBI. He has also been invited as speaker at various international forum and seminars, among others IMF, ADFIMI, Economist, IFN and Indonesia Investor Forum.
Ayu Sukorini, 49 tahun, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Selain menjabat sebagai Komisaris PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) saat ini juga, menjabat sebagai Direktur Pinjaman dan Hibah di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Beliau telah bertugas selama hampir 22 tahun di Kementerian Keuangan dan ditugaskan di berbagai posisi di area Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Pengelolaan Obligasi serta Pengelolaan Utang terutama pada bidang Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan. Beliau terlibat secara langsung dalam eksekusi penerbitan Obligasi Negara sejak tahun 2003 sampai 2007 baik di pasar domestik dan internasional.
Beliau memiliki gelar Master of Arts (MA) dalam bidang ekonomi dari Universitas Colorado, Denver, Amerika Serikat, dan gelar sarjana dalam bidang ekonomi dari Universitas Satya Wacana, Salatiga. Beliau juga telah mengikuti berbagai pendidikan profesional lanjutan yang diselenggarakan beberapa institusi di Singapura, Washington DC, Sydney dan Tokyo dalam area Kebijakan Fiskal, Manajemen Risiko dan Pasar Keuangan. Beliau juga berpartisipasi aktif sebagai penyaji dalam berbagai forum internasional seperti pertemuan pengelola utang di London, Washington, Tokyo dan kawasan regional.
Ayu Sukorini
Komisaris CommissionerAyu Sukorini, 49 years old, domiciled in Depok, West Java. In addition to her role as a Commissioner at IIGF, she currently serves as Director of Grant and Loan at Directorate General of Financing and Risk Management, Ministry of Finance. She has worked for almost 22 years at the MoF, serving in several positions in the areas of Fiscal Policy, Bond Management Policy and Loan Management, especially with regard to Planning and Policy Formulation. She was directly involved in the issuing of state bonds from 2003 to 2007, both in the domestic and international markets.
Iskandar, 62 tahun, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Beliau menjabat sebagai komisaris pada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), pernah bertugas di Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Beliau lama bertugas sebagai Kepala Kantor wilayah di beberapa provinsi di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan juga di kantor pusat sebagai Direktur Sistem Perbendaharaan pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Pada masa-masa awal dimulainya reformasi manajemen keuangan pemerintah di Indonesia, beliau terlibat langsung baik sebagai penyelenggara maupun sebagai narasumber di berbagai Kementerian dan Lembaga, termasuk bagi para duta besar Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Palembang, dan telah mengikuti berbagai pendidikan kedinasan baik di dalam maupun di luar negeri.
Iskandar, 62 years old, domiciled in Depok, West Java. Serves as a Commissioner of IIGF. He formerly worked at the Directorate General of Budget and the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance. He served for an extensive time as Regional Office Head in provinces across Sumatera, Java, Bali and Sulawesi and also as Treasury System Director in the Head Office of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance.
He has involved in Indonesia’s government financial management reform since the early stage, both as the organizer and the resource person for various ministries and agencies, including for Indonesian ambassador in the Middle East and Africa.
He completed his education at Sriwijaya University Faculty of Economics in Palembang and participated in various trainings both in Indonesia and abroad.
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Dengan potensi yang ada, dan dukungan
seluruh pemangku kepentingan dan
Pemerintah selaku pemegang saham, kami
yakin PT PII mampu berperan secara
signifikan dalam percepatan pembangunan
infrastruktur di Indonesia.
We believe that IIGF is able to contribute significantly to the
acceleration of infrastructure development in Indonesia,
by having the existing potential and support from all
stakeholders along with the Government as shareholder
Sinthya Roesly
Direktur Utama