• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS

Dalam dokumen LK SMI Q1 2016 Final Released (Halaman 144-152)

STATEMENTS OF FINANCIAL

44. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perseroan bersama beberapa entitas anak menandatangani

perjanjian fasilitas Notional Pooling (NP) dengan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas ini

merupakan layanan Cash Management yang

menawarkan suatu mekanisme saldo konsolidasi

pooling untuk optimalisasi pengelolaan dana

internal peserta pooling dengan disertai

pemberian bunga oleh Bank kepada masing-

masing peserta pooling. Berdasarkan adendum

pertama yang ditandatangani tanggal 27 Maret 2013, jangka waktu perjanjian adalah selama 1 tahun terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian oleh para pihak dan otomatis diperpanjang setiap tahun dengan maksimum selama 5 tahun secara terus menerus sepanjang tidak dilakukan pengakhiran oleh salah satu pihak.

a. On August 2, 2012, the Company and certain subsidiaries entered into a Notional Pooling Facility Agreement (NP) with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. This facility is a cash management service that offers a pooling consolidated balance mechanism to optimize the pooling participants’ internal fund management with interest to each pooling participant. Based on the first addendum signed on March 27, 2013, term of the agreement is for 1 year after the signing of the agreement by the parties and automatically renewed every year with a maximum of 5 years as long as not terminated by each parties.

b. Pada tanggal 28 Agustus 2014, Perseroan dan

entitas anak melakukan perjanjian Cash Pooling

dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perjanjian ini mengoptimalkan dan mensinergikan dana Grup. Jangka waktu perjanjian ini adalah 1 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dan otomatis diperpanjang setiap tahun secara terus menerus dengan total maksimum jangka waktu selama 5 tahun sepanjang tidak dilakukan pengakhiran oleh salah satu pihak.

b. On August 28, 2014, the Company and its subsidiaries enters Cash Pooling agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank CIMB Niaga Tbk. The agreement optimize and synergze the Group’s funds. The period of this agreement is 1 year since the agreement were signed and it is total maximum extention of 5 years as long as there are no cancellation from last one of the third parties.

c. Pada tahun 2015 dan 2014, entitas anak, UTSG dan SEP (“pemasok”) menandatangani

perjanjian pendanaan pemasok (“Supplier

Financing Agreement”) dengan Deutsche Bank yang menyediakan jasa layanan tertentu sehubungan dengan pembelian piutang dan mengalihkan piutang kepada Deutsche Bank

berdasarkan non-recourse.

c. In 2015 and 2014, subsidiaries, UTSG and SEP (“supplier”) entered into Supplier Financing Agreement with Deutsche Bank which provides them facility to sell their receivables to Deutsche Bank and Deutsche Bank agrees to purchase such receivables on a non-recourse basis.

d. Pada tahun 2015, SP menandatangani perjanjian berupa fasilitas Mandiri Supplier Financing berupa fasilitas pembayaran atas pengadaan barang dan/atau jasa kebutuhan operasional SP kepada supplier dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai maksimum fasilitas sebesar Rp 200.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 27 Juni 2016. Jumlah fasilitas yang telah digunakan per 31 Maret 2016 adalah sebesar Rp 36.351.514.

d. In 2015, SP entered into an agreement for Mandiri Supplier Financing facility for the procurement of goods and or services operational requirements to the supplier of SP with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with maximum facility of Rp 200,000,000. This facility is valid until June 27, 2016. The facility used amounted to Rp 36,351,514 as of March 31, 2016.

e. Pada tanggal 15 September 2014, Perseroan dan Deutsche Bank menandatangi perjanjian

Pembayaran (“Payment Processing Agreement”)

dimana Deutsche Bank setuju untuk menyediakan jasa layanan pembayaran dalam kapasitasnya sebagai agen pembayar kepada Perseroan. Sehubungan dengan jumlah yang telah dibayarkan Deutsche Bank kepada pemasok Perseroan, Perseroan mempunyai kewajiban kepada Deutsche Bank untuk melunasi jumlah pembayaran tersebut paling lambat pada tanggal pembayaran transaksi. Jumlah klaim yang belum dibayar tidak boleh melebihi USD50.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2016, jumlah pembayaran yang terhutang sebesar Rp13.193.081 disajikan sebagai bagian dari hutang usaha kepada pihak ketiga (Catatan 22).

e. On September 15, 2014, the Company and Deutsche Bank entered into Payment Processing Agreement in which Deutsche Bank has agreed to provide certain payment services in its capacity as the paying agent to the Company. Regarding payment amount by Deutsche Bank to supplier, the Company has an obligation to Deutsche Bank to pay such payment amount at the latest on the transaction payment date. The outstanding amount of claims shall not exceed USD50,000,000. As at March 31, 2016, the outstanding claims amounted to Rp13,193,081 and was presented as part of trade payables to third party (Note 22).

f. Pada tanggal 28 Agustus 2015, SPB melakukan

perjanjian kerjasama operasi dengan PT Totalindo Eka Persada untuk perjanjian jual beli beton readymix sesuai dengan penjanjian No. 032/KK/TEB-MRT/SGG/7/2015 untuk proyek Midtown Residence yang berlokasi dijalan Boulevard Raya Gading Serpong blok M 5 No. 3 dengan jangka waktu kerjasama dua tahun sejak 28 Agustus 2015 sampai dengan 28 Agustus 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp54,224,445.

f. On August 28, 2015, SPB conducted cooperative agreement with PT Totalindo Eka Persada for readymix concrete purchase agreement in accordance with penjanjian No. 032/KK/TEB-MRT/SGG/7/2015 for Midtown project Residence located street Boulevard Raya Gading Serpong block M 5 No. 3 with a two-year period of co-operation since August 28, 2015 until August 28, 2017 with a contract value of Rp54,224,445.

g. Pada tanggal 22 Desember 2015, SPB

melakukan perjanjian kerjasama operasi dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk perjanjian jual beli beton readymix sesuai dengan penjanjian No. LRTSPPB-CV-PO-002 untuk proyek Prasarana Kereta Api Ringan (LRT) terintregasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi dengan jangka waktu kerjasama sejak 1 Maret 2016 sampai dengan 30 September 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp396,415,385.

g. On December 22, 2015, SPB conducted a cooperative agreement with PT Adhi Karya (Persero) Tbk for the sale and purchase agreement in accordance with the readymix concrete in line with the agreement No. LRT- SPPB-CV-PO-002 for Railway Infrastructure Project Light (LRT) integrated in Jakarta, Bogor, Depok and Bekasi with a period of cooperation since March 1, 2016 until September 30, 2017 with a contract value of Rp396,415,385.

h. Pada tanggal 21 Agustus 2015, SPB melakukan perjanjian kerjasama operasi dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk perjanjian jual beli beton readymix sesuai dengan penjanjian No.01/ SPPB/PAKUPATANPALIMA/DIV.KONSTI/VIII/20 15 untuk proyek Pembangunan Jalan Pakupatan Palima dengan jangka waktu kerjasama sejak 26 Agustus 2015 sampai dengan 18 Oktober 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp68.699.120.

h. On August 21, 2015, SPB conducted at cooperative agreement with PT Adhi Karya (Persero) Plc for the sale and purchase in the readymix concrete in line with agreement No.01/SPPB/PAKUPATANPALIMA/DIV.KONS TI /VIII/2015 to Pakupatan PALIMA Road Development project for a period of cooperation from August 26, 2015 to October 18, 2016, with a contract value of Rp68,699,120.

i. Pada tanggal 16 Februari 2015, SPB melakukan perjanjian kerjasama operasi dengan PT Hutama Karya (Persero) untuk perjanjian jual beli beton readymix sesuai dengan penjanjian No. 008/20.15.1.5770/711.1/02/2015 untuk proyek Peningkatan Pergerakan Pesawat Bandara Soekarno Hatta dengan jangka waktu kerjasama sejak 16 Februari 2016 sampai dengan 31 Januari 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp65.205.013.

i. On February 16, 2015, SPB conducted cooperative agreement with PT Hutama Karya (Persero) for the sale and purchase in the readymix concrete in line with the agreement No. 008/20.15.1.5770/711.1/02/2015 for the project Improved Aircraft Movement Soekarno Hatta Airport for a period of cooperation since February 16, 2015 until January 31, 2016 with a contract value of Rp65,205,013.

j. Pada tanggal 31 Maret 2016, Perseroan dan entitas anak (SP dan ST) memiliki beberapa ikatan untuk pembelian persediaan dari beberapa pemasok masing-masing sebesar Rp2.046.700.881, Rp431.634.126, dan Rp201.018.513. Komitmen pembelian tersebut termasuk komitmen pembelian menggunakan

fasilitas non-cash loan dari PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar USD1.780.109, EUR365.420.021, dan Rp2.312.153.390 sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 20. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu.

j. As at March 31, 2016, the Company and its subsidiaries (SP and ST) have various commitments to purchase inventories from various suppliers amounting to Rp2,046,700,881, Rp431,634,126, and Rp201,018,513, respectively. Such commitments include purchase commitments which will involve the use of non-cash loan facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in the amount of USD1,780,109, EUR365,420,021, and Rp2,312,153,390 as disclosed in Note 20. The products will be delivered within specified periods.

k. Perseroan dan entitas anak (ST) juga memiliki ikatan penjualan kepada pelanggan masing- masing sebesar Rp411.151.792 dan Rp144.863.277, pada tanggal 31 Maret 2016. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu.

k. The Company and its subsidiaries (ST) have sales commitments to customers amounting to Rp411,151,792 and Rp144,863,277, as at March 31, 2016. The products will be delivered within specified periods.

l. Pada tanggal 31 Maret 2016, Perseroan dan entitas anak (SP) memiliki beberapa ikatan pembelian batubara dari beberapa pemasok sebanyak 1.300.000 ton per tahun dengan kisaran harga antara Rp550 per ton hingga Rp730 per ton untuk periode 2013 sampai dengan 2021. Harga tersebut akan disesuaikan terhadap nilai kalori, kadar abu, sulfur dan air.

l. As of March 31, 2016, the Company and its

subsidiary (SP) have several commitments to purchase coal from several suppliers with total quantity of 1,300,000 tons per year with price range from Rp 550 to Rp730 per ton for year 2013 to 2021. This price subject to adjustments against caloritic value, ash content, sulfur and water.

Harga dasar tersebut akan ditinjau secara periodik sebelum masa berlaku perjanjian berakhir dan untuk menyesuaikan harga dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat dan harga dasar galian bahan bakar minyak untuk industri.

Such price will be renewed periodically before the agreement expires and to adjust the price against the foreign exchange rate from Rupiah to United States Dollar and basic price of HSD for Industries.

Sehubungan dengan perjanjian jual beli batubara tersebut, pemasok diwajibkan untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan.

In relation to such coal sale agreement, suppliers are obliged to submit their performance guarantee.

m. Sesuai Akta Perjanjian No. 3 tanggal 5 Agustus 2004 yang dibuat antara Nagari Lubuk Kilangan dengan SP di hadapan Dasrizal, S.H., notaris di Padang, SP mengadakan perikatan dengan masyarakat Lubuk Kilangan (Nagari Lubuk Kilangan) untuk memperoleh hak penambangan seluas 412,03 ha di tanah Bukit Karang Putih dengan termin pembayaran 30%, 30% dan 40% masing-masing di bulan Juni 2004, 2005 dan 2006.

m. Based on Deed of Agreement No. 3 dated August 5, 2004 made between the Nagari Lubuk Kilangan community and SP by Dasrizal, S.H., notary in Padang, SP entered into an agreement with the Nagari Lubuk Kilangan community (Nagari Lubuk Kilangan) to obtain mining rights covering an area of 412.03 ha in the area of Bukit Karang Putih with terms of payment of 30%, 30% and 40% to be paid in June 2004, 2005 and 2006, respectively.

Perolehan hak tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 503.545/9/EXPL/DTB-1997 tanggal 6 Juni 1997 dan hasil Peta Bidang dari BPN. Setelah dilakukan pengukuran ulang oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) sesuai Peta Bidang No. 183/2005 tanggal 12 Mei 2005 didapatkan luas sebenarnya 429 ha sehingga jumlah kompensasi diperkirakan Rp12.879.459, diluar kompensasi bentuk lain sebesar Rp2.100.000.

The acquisition of the rights was in accordance with the Decision Letter of Governor of

West Sumatera No. 503.545/9/EXPL/DTB-

1997 dated June 6, 1997 and results of mapping the area by the National Land Board. Remeasurement of the area by the National Land Board based on the area mapping No. 183/2005 on May 12, 2005 resulted in the actual area involved being 429 ha. As a result compensation is estimated to be Rp12,879,459 excluding other compensation of Rp2,100,000.

Pada tanggal 7 Juni 2006, Badan Pertanahan Nasional Kota Padang mengirim surat kepada SP yang menyatakan bahwa dari 429 ha di tanah Bukit Karang Putih, 256 ha termasuk dalam kawasan hutan lindung. Dan hal ini sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan

No. 422/KPTS-II/1999 tentang Penunjukan

Kawasan Hutan diwilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas ± 2.600.268 ha.

On June 7, 2006, the National Land Board of Padang sent a letter to SP stating that out of 429 ha in the Bukit Karang Putih area, 256 ha were included in a forest conservation area. This position was supported by a Decision Letter from the Minister of Forestry No. 422/KPTS-II/1999 on determining of forestry area in Province of West Sumatera about ± 2,600,268 ha.

Pada tanggal 16 Juni 2006, SP mengirim surat kepada Ketua Nagari Lubuk Kilangan yang menyatakan bahwa SP akan menunda pembayaran sebesar 40% yang seharusnya dibayar pada bulan Juni 2006 sampai masalah ini diselesaikan oleh masyarakat Nagari Lubuk Kilangan.

On June 16, 2006, SP sent a letter to the Nagari Lubuk Kilangan Leader stating that SP would delay the 40% payment which should have been paid in June 2006 until the forest conservation issue is resolved by Nagari Lubuk Kilangan.

Dalam usulan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sumatera Barat tahun 2009 yang dibuat oleh Pemerintah Daerah, lahan seluas 429 ha tersebut diusulkan untuk diubah statusnya dari hutan lindung menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

In the proposed Plan for Provincial Area Management of the West Sumatera province for 2009 which was prepared by the Local Government, the status of the 429 ha of land is proposed to be changed from a forest conservation area to a forest concession right. Berdasarkan hasil pengukuran terakhir yang

dilakukan oleh Dinas Kehutanan provinsi Sumatera Barat, lahan 429 ha tersebut menjadi lebih kurang 517 ha yang terdiri dari Areal Penggunaan Lain seluas lebih kurang 114 ha, Hutan Lindung seluas lebih kurang 54 ha, Hutan Suaka Alam seluas lebih kurang 107 ha dan Hutan Produksi Terbatas seluas lebih kurang 242 ha.

Based on the recent measurement taken by Forestry Section of West Sumatera province, the land of 429 ha became approximately 517 hectares, which consist of Area for other purposes of approximately 114 ha, Forest Conservation of approximately 54 ha, Natural Forest Conservation of approximately 107 hectares and Limited Production Forest of approximately 242 ha.

Perda Tata Ruang Kota Padang telah disahkan oleh walikota Padang melalui Peraturan Daerah Kota Padang No. 4 tahun 2012 tanggal 5 Juni 2012 dengan menetapkan di area 429 ha terdapat area hutan suaka alam wisata kurang lebih 69 ha, hutan produksi terbatas kurang lebih 242 ha dan area penggunaan lain kurang lebih 114 ha.

The Regulation on the city layout has been approved by the Padang City Mayor through the Mayoral Regulation of Padang City No. 4 year 2012 dated June 5, 2012, stipulating that the area of 429 ha are forest preserves tourist area of approximately 69 ha, approximately of limited production forest area of 242 ha and the other uses approximately 114 hectares. Dikarenakan adanya perubahan pada tata ruang

Kota Padang, mengenai peruntukan kawasan hutan pada area 412 ha, maka pada tanggal 31 Oktober 2012 telah dilakukan addendum terhadap perjanjian No. 03 tanggal 5 Agustus 2004 antara Nagari Lubuk Kilangan dengan SP, yang meliputi perubahan:

Due to changes in the spatial Padang, the forest areas in the area of 412 ha, an addendum has been made October 31, 2012 to the agreement No. 03, dated August 5, 2004 between SP with Nagari Kilangan Lubuk, which include changes in:

− Luas lahan yang semula 412 ha menjadi

356 ha.

− The area of land which was originally 412

ha to 356 ha.

− Nilai kompensasi lahan tahap III dari

semula Rp3.000 per m2 menjadi Rp3.990 per m2 sehingga total nilai kompensasi menjadi kurang lebih Rp13.331.760.

− Phase III land compensation value from

Rp3,000 per m2 to Rp3,990 per m2 with

the total value of compensation approximately Rp13,331,760.

Izin Pinjam Pakai atas areal hutan produksi terbatas seluas kurang lebih 242 ha telah diperoleh oleh SP berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.467/Menhut-II/2013 tertangal 28 Juni 2013. Atas dasar telah diperolehnya izin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan maka SP telah melakukan pembayaran tahap III kepada KAN Lubuk Kilangan sesuai dengan Perjanjian antara KAN dan SP berikut perubahan-perubahannya.

Usage permissions over a limited production forest area of approximately 242 ha have been acquired by SP based on the Ministry of Forestry No.SK.467/Menhut-II/2013 dated June 28, 2013. On the basis of the presentation of the use permit from the Minister of Forestry, hence SP has made phase III payments to the KAN Lubuk Kilangan in accordance with the Agreement between

KAN and SP, following the amendments. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2016, SP telah

mengeluarkan dana sebesar Rp23.230.005 untuk memperoleh hak penambangan dan Rp54.328.914 untuk penyiapan fasilitas lahan penambangan yang dicatat sebagai aset dalam penyelesaian tanah.

As of March 31, 2016, SP has spent amounting to Rp23,230,005 to obtain mining rights and Rp54,328,914 for preparation of mining area facilities which was recorded as construction in progress - land.

n. Entitas anak (TLCC) memiliki ikatan untuk sewa operasi berdasarkan kontrak. Jumlah minimum pembayaran sewa dimasa mendatang berdasarkan sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

n. A Subsidiary (TLCC) has an operating lease commitment under the contractual arrangements. The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

Ekuivalen 31 Maret 2016/ Rp 000/ Match 31, 2016 Equivalent in

VND' 000 Rp 000

Dalam 1 tahun/Within 1 year 2.577.397 1.556.748

Antara 1 dan 5 tahun/Between 1 year and 5 years 7.669.442 4.632.343

Lebih dari 5 tahun/Over 5 years 37.758.073 22.805.876

Berikut ini adalah beberapa perjanjian signifikan atas sewa operasi TLCC:

The following are the significant agreements for operating lease TLCC:

• Pada tanggal 27 Pebruari 2002, TLCC

memiliki ikatan dengan Hiep Phuoc Joint Venture Company untuk menyewa tanah

seluas 100.000 m2 untuk Grinding Plant

selama 50 tahun di Area Industrial Hiep

Phuoc sejak tanggal 18 September 2002 hingga 16 September 2052.

• On February 27, 2002, TLCC enters

commitment with Hiep Phuoc Joint Venture Company to rent land of 100,000 m2 for the Grinding Plant for 50 years at Hiep Phuoc Industrial Zone from September 18, 2002 to September 16, 2052.

Porsi belum dibayar termasuk di dalam table di atas dari total sebesar USD20/m2 yang dipecah dalam 15 kali cicilan tahunan, setiap cicilan ekuivalen dengan USD1,74/m2 yang terdiri atas biaya sewa dan bunga. Cicilan pertama jatuh tempo pada tahun ketiga sejak tanggal kontrak.

A portion of unpaid rental fee is included in above table amounting to USD20/m2 which is payable in 15 annual installments, each equivalent to USD1.74/m2 representing the rental fee and interest. The first installment was due on 3rd year from the rental contract date.

• Pada tanggal 30 September 2006, TLCC

memiliki ikatan dengan Quang Ninh’s People Committee untuk menyewa tanah seluas 1.680.239 m2 di Le Loi Commune, Distrik Hoanh Bo, Propinsi Quang Ninh untuk pabrik utama, jalan dan stasiun. Sewa selama 50 tahun dari 18 September 2002 sampai dengan 18 September 2052.

• On September 30, 2006, TLCC enters

commitment with Quang Ninh’s People Committee to rent land with area of 1,680,239 m2 at Le Loi Commune, Hoanh Bo District, Quang Ninh province for main plant, road and stations. The rent is for 50 years from September 18, 2002 to September 18, 2052.

Biaya Sewa dibayarkan tahunan dan dihitung mulai dari 22 Agustus 2006. Tarif biaya sewa 5 tahun pertama adalah sebesar VND540/m2/tahun untuk pabrik utama dan VND67,5/m2/tahun untuk jalan dan stasiun.

Rental fee is payable annually and is calculated from August 22, 2006. The rental fee rates for the first 5 years are VND540/m2/year for the main plant and VND67.5/m2/year for road and stations.

• Pada tanggal 14 Mei 2010, TLCC memiliki

ikatan dengan Quang Ninh’s People Committee untuk menyewa tanah seluas 172.289,4 m2 di Le Loi dan Son Duong Communes, Distrik Hoanh Bo, Propinsi Quang Ninh untuk jalan, pengolahan kapur, dan transportasi untuk tanah liat. Sewa selama 50 tahun dari 18 September 2002 sampai dengan 18 September 2052.

• On May 14, 2010, TLCC enters

commitment with Quang Ninh’s People Committee to rent land with area of 172,289.4 m2 at Le Loi and Son Duong Communes, Hoanh Bo District, Quang Ninh province for road, lime processing and clay transportation. The rent is for 50 years from September 18, 2002 to September 18, 2052.

Biaya sewa dibayarkan tahunan dan dihitung mulai tahun 2008 dengan tarif tetap untuk lima tahun pertamannya antara VND363 - VND720/m2/tahun.

Rental fee is payable annually and is calculated from 2008 at the fixed rates for first 5 years of between VND363 - VND720/m2/year.

• Pada tanggal 14 Mei 2010, TLCC memiliki

ikatan dengan Quang Ninh’s People Committee untuk menyewa tanah seluas 819.846,8 m2 di Thong Nhat dan Son Duong Communes, Distrik Quang Ninh untuk jalan, pengolahan kapur, dan transportasi untuk tanah liat. Sewa selama 30 tahun dari 18 Desember 2009 sampai

Dalam dokumen LK SMI Q1 2016 Final Released (Halaman 144-152)

Dokumen terkait