• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) Summary of significant accounting policies

(continued)

c. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) c. Principles of consolidation (continued)

Jika kehilangan pengendalian atau suatu entitas anak, maka Grup :

- Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

- Menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap kepentingan non pengendali;

- Menghentikan pengakuan akumulasi selisih

penjabaran yang tercatat di ekuitas, bila ada;

- Mengakui setiap sisa investasi pada nilai

wajar;

- Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan

sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

- Mereklasifikasi bagian induk atau komponen

yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba sebagaimana mestinya.

If the loss of control or a subsidiary, the Group: - Terminate recognizing of assets (including

each goodwill) and liabilities of subsidiaries;

- Terminate the recognition of the carrying

amount of each non controlling interest;

- Terminate recognizing the accumulated

recorded-in translation of equity, if any; - Recognize any remaining investment at fair

value;

- Recognize any resulting differences as gains or losses in the income statement; and

- Reclassify parent or component parts

previously recognized as comprehensive income to the income statement, or transfer directly to retained earnings as appropriate.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash, bank and short-term investments maturing within three months or less from the date of acquisition and no collateral and are not restricted its use.

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other payables

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan bukti obyektif bahwa saldo piutang mengalami penurunan nilai.

Trade receivables and other receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, unless the effect of discounting is immaterial, net of allowance for impairment is established based on objective evidence that a receivable balance is impaired.

49

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

f. Penyisihan piutang usaha dan piutang lain-lain f. Allowance for trade and other receivables

Penyisihan penurunan nilai piutang dibentuk bila terdapat bukti obyektif bahwa Perseroan tidak dapat menagih sesuai dengan persyaratan awal piutang karena debitur mengalami kesulitan keuangan, wanprestasi atau sudah dinyatakan pailit. Jumlah penyisihan adalah sebesar selisih antara jumlah tercatat dengan nilai kini arus kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan bunga efektif di pasar. Indikasi penurunan nilai ditetapkan pada setiap individu secara terseleksi dengan mempertimbangkan risiko dari tertagihnya aset keuangan tersebut.

Allowance for impairment of receivables is established when there is objective evidence that the Company is not able to charge in accordance with the requirements of the initial receivables because the debtor is experiencing financial difficulties, default or has been declared bankrupt. The allowance is equal to the difference between the carrying amount and the present value future cash flows discounted at the effective interest on the market, indications of impairment are assigned to each individual selected by considering the risk of uncollectible financial assets.

Setiap akhir tahun dilakukan pencadangan penghapusan piutang ragu-ragu dan dibebankan ke laba (rugi) tahun berjalan. Terhadap piutang yang sudah tidak dapat ditagih, Direksi menetapkan penghapusannya untuk dikompensasikan dengan cadangan penghapusan setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris/Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Each end of the year to do a backup deletion for doubtful accounts and charged to income (loss) for the year. Against receivables that are uncollectible, the Board of Directors set the bad debt to be compensated by the elimination of reserves after the approval of the Board of Commissioners / General Meeting of Shareholders (RUPS).

g. Beban dibayar dimuka g. Prepaid expenses

Beban dibayar dimuka merupakan beban yang mempunyai masa manfaat satu tahun yang akan disajikan sebagai beban dibayar dimuka dalam kelompok aset lancar.

Prepaid expenses represent expenses which has a useful life of one year to be presented as prepaid expenses in the current assets group.

h. Piutang pengembangan perkebunan rakyat h. Development of smallholder plantations receivable.

Biaya-biaya yang terjadi dalam pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan tersebut siap diserahterimakan dikapitalisasi sebagai aset pada akun Piutang Pengembangan Perkebunan Rakyat. Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau pembiayaan sendiri. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan dengan nilai bersih setelah dikurangi dengan kredit investasi perkebunan plasma yang diterima sebagai aset/piutang pengembangan perkebunan rakyat -

bersih atau liabilitas/ utang pengembangan

perkebunan rakyat - bersih.

Costs incurred in the development of plasma plantations until the estate is ready for handover capitalized as assets on accounts receivable Smallholders Development. The development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from banks or finance themselves. Accumulated development costs of plasma plantations presented net of the value of plantation investment credits received as asset/ receivable community plantation development – clean or liabilities/ debts community plantation development - net.

50

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

h. Piutang pengembangan perkebunan rakyat

(lanjutan)

h. Development of smallholder plantations receivable. (continued)

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma dengan nilai kredit investasi perkebunan plasma yang diterima dibebankan pada laporan laba - rugi komprehensif.

The difference between the accumulated development costs of plasma plantations with the value of plantation investment credits earned charged to comprehensive income statements.

i. Sewa i. Lease

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Untuk sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Determining whether an arrangement is a lease agreement or agreements containing leases is based on the substance of the agreement at inception date and whether the fulfillment of the agreement depends on the use of an asset and the agreement provides a right to use the asset. A lease is classified as an operating lease, if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards associated with ownership of the asset to the lessee. Leases that transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as finance leases. For an operating lease, the Company recognized lease payments as an expense on a straight-line basis (straight-line basis) over the lease term.

j. Aset sewa j. Lease asset

Aset tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaannya disajikan sejumlah uang tunai dari pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah dengan harga opsi pada awal periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasikan sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama dengan aset yang dimiliki, dan pada saat aset sewa guna usaha tersebut lunas dibayar, maka aset sewa guna usaha tersebut dipindahkan ke kelompok aset tetap, demikian juga dengan akumulasi penyusutan sewa guna usaha dipindahkan ke akumulasi penyusutan aset tetap.

Fixed assets acquired by leasing their financing are presented as cash sum of the minimum lease payments plus the purchase option at the beginning of the lease period. Related liabilities are also recognized and each installment is allocated as debt repayment and interest payments. Leased assets are depreciated using the same method with the owned assets, and at the time of the leased asset is paid, then the assets of the lease is transferred to the group of fixed assets, as well as accumulated depreciation of lease transferred to accumulated depreciation of assets permanent.

51

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi k. Transaction with related parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan

menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),

“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK revisi

ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,

transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Effective 1 January 2011, the Company adopted SFASNo. 7 (Revised 2010), "Related Party Disclosures" This revised SFAS requires disclosure of relationships, transactions and balances related party commitments in the financial statements. There is no significant impact from the adoption of SFAS revised to the financial statements.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangan (dalam hal ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”). 1. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

- Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

- Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau

- Personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk dan entitas pelapor.

A related party is a person or entity related to the entity that prepares financial statements (in this case referred to as the 'reporting entity').

1. The person or the member's family is related to a reporting entity if that person:

- Have control or joint control over the reporting entity;

- Having a significant influence over the reporting or the reporting entity; or

- Key management personnel of the reporting entity or the parent entity and the reporting entity.

2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

- Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). - Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

- Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

2. An entity is related to a reporting entity if it meets one of the following:

- The entity and the reporting entity are members of the same group (meaning a parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

- One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group, which the other entity is a member).

- Both entities are joint ventures of the same third party.

52

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) k. Transaction with related parties (continued)

3. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

- Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

- Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja karyawan untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

- Entitas dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

- Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

3. An entity is related to a reporting entity if it meets one of the following:

- One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

- The entity is an employee benefits program for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

- Entities controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

- A person identified in subparagraph (a) (i) has significant influence over the entity or key management personnel of the entity (or the parent of the entity).

Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at the rate or price, terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the financial statements.

l. Transaksi dengan Petani Tebu Rakyat (PTR) l. Transaction with smallholder sugar cane farmers

Pola kerjasama antara Perseroan dengan PTR adalah bagi hasil dimana petani menanam tebu di lahan sendiri dengan dibiayai pinjaman Bank dan pinjaman dana PKBL BUMN lain. Perseroan sebagai avalis (Penjamin) menyediakan sarana dan prasarana. Hasil tebu PTR digiling di pabrik gula berdasarkan sistem bagi hasil sesuai dengan tingkat rendemen yang diperoleh.

Patterns of cooperation between the Company and PTR are profit sharing where farmers grow sugarcane on their own land with a loan financed by the Bank and other state-owned loans of PKBL. Company as avalist (Guarantor) to provide facilities and infrastructure. Results on PTR milled cane sugar factory based on profit sharing system in accordance with the recovery rate obtained.

53

3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 3. Summary of significant accounting policies

(continued)

l. Transaksi dengan Petani Tebu Rakyat (PTR)

(lanjutan)

l. Transaction with smallholder sugar cane farmers (continued)

Pencatatan transaksi pinjaman/ pelunasan kepada/ oleh PTR untuk keperluan pelaksanaan tanaman tebu dalam rangka ketahanan pangan dari pemberi dana (bank) yang dilakukan melalui Perseroan dicatat sebagai Piutang PTR pada akun piutang

lain-lain. Sedangkan transaksi penerimaan/pembayaran dana dari/ ke pemberi

dana untuk keperluan pinjaman PTR disajikan sebagai Paket Kredit Modal Kerja pada akun utang lain-lain.

Transaction recording loan/ repayment to/ by the PTR for the purposes of the implementation of the sugar cane crop in the context of food security of the financing firms (banks) are conducted through the Company recorded as account of receivable PTR on other account. While the transaction receipt/ payment of funds from/ to the donors for lending purposes PTR presented as Working Capital Loan Package on other payables.

m. Persediaan m. Inventories

1) Persediaan barang perlengkapan,