• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing m. Foreign Currency Transactions and Balances

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional setiap entitas dalam Kelompok Usaha. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masing dan laporan keuangannya masing-masing diukur menggunakan mata uang fungsional tersebut.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is also the functional currency of each entity within the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and their financial statements are measured using that functional currency.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan, dan laba rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.

Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode tahun yang bersangkutan, masing-masing yaitu Rp14.269 dan Rp14.105 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”, “USD”), Rp10.534 dan Rp10.644 untuk 1 Dolar Singapura (“Dolar Singapura”), Rp12 untuk 1 Won Korea Selatan (“Won Korea Selatan”) dan Rp10.344 untuk 1 Dolar Australia (“Dolar Australia”) pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the period year of Rp14,269 and Rp14,105, for 1 United States Dollar (“US Dollar”,

“USD”), Rp10,534 and Rp10,644 for 1 Singapore Dollar (“Singapore Dollar”), Rp12 for 1 Won South Korea (“South Korea Won”) and Rp10,344 for 1 Dolar Australia (“Australia Dollar”) December 31, 2021 and 2020, respectively, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

(lanjutan) POLICIES (continued)

n. Sewa n. Lease

Mulai tanggal 1 Januari 2020, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 73 “Sewa”, yang mensyaratkan pengakuan liabilitas sewa sehubungan dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai “sewa operasi”.

Kebijakan ini berlaku untuk kontrak yang disepakati atau diamendemen, pada atau setelah 1 Januari 2020.

From 1 January 2020, the Group have adopted PSAK 73 “Leases”, which sets the requirements for recognition of lease liabilities in relation to leases which had previously been classified as “operating leases”. This policy is applied to contracts entered into or amended, on or after January 1, 2020.

Pada tanggal insepsi suatu kontrak, Kelompok Usaha menilai apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa. Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan suatu aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan. Untuk menilai apakah suatu kontrak memberikan hak untuk mengendalikan suatu aset identifikasian, Kelompok Usaha menilai apakah:

At inception of a contract, the Group assess whether a contract is, or contains, a lease. A contract is, or contains, a lease if the contract conveys the right to control the use of an identified asset for a period of time in exchange for consideration. To assess whether a contract conveys the right to control the use of an identified asset, the Group assess whether:

a) Kontrak melibatkan penggunaan suatu aset identifikasian - ini dapat ditentukan secara eksplisit atau implisit dan secara fisik dapat dibedakan atau mewakili secara substansial seluruh kapasitas aset yang secara fisik dapat dibedakan. Jika pemasok memiliki hak substitusi substantif, maka aset tersebut tidak teridentifikasi;

a) The contract involves the use of an identified asset - this may be specified explicitly or implicitly and should be physically distinct or represent substantially all of the capacity of a physically distinct asset. If the supplier has the substantive substitution right, then the asset is not identified;

b) Kelompok Usaha memiliki hak untuk memperoleh secara substansial seluruh manfaat ekonomik dari penggunaan aset selama periode penggunaan; dan

b) The Group have the right to obtain substantially all of the economic benefits from use of the asset throughout the period of use; and

c) Kelompok Usaha memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset identifikasian. Kelompok Usaha memiliki hak ini ketika hak pengambilan keputusan yang paling relevan untuk mengubah bagaimana dan untuk tujuan apa aset tersebut digunakan. Dalam kondisi tertentu di mana semua keputusan tentang bagaimana dan untuk tujuan apa aset digunakan telah ditentukan sebelumnya, Kelompok Usaha memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset tersebut jika:

c) The Group have the right to direct the use of the identified asset. The Group has this right when it has the decision-making rights that are most relevant to changing how and for what purpose the asset is used. In certain circumstances where all the decisions about how and for what purpose the asset is used are predetermined, the Group has the right to direct the use of the asset if either:

- Kelompok Usaha memiliki hak untuk mengoperasikan aset; atau

- The Group have the right to operate the asset; or

- Kelompok Usaha mendesain aset dengan cara menetapkan sebelumnya bagaimana dan untuk tujuan apa aset akan digunakan.

- The Group designed the asset in a way that predetermines how and for what purpose the asset will be used.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Sewa (lanjutan) n. Lease (continued)

Sewa Operasi - sebagai Lessee (lanjutan) Operating Lease - as Lessee (continued) Pada tanggal insepsi atau pada penilaian

kembali atas kontrak yang mengandung sebuah komponen sewa, Kelompok Usaha mengalokasikan imbalan dalam kontrak ke masing-masing komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif dari komponen sewa dan harga tersendiri agregat dari komponen non sewa.

At the inception or on reassessment of a contract that contains a lease component, the Group allocate the consideration in the contract to each lease component on the basis of the relative stand-alone prices and the aggregate stand-alone price of the non-lease components.

Pada tanggal permulaan sewa, Kelompok Usaha mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa. Aset hak guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk membongkar dan memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima.

The Group recognize a right-of-use assets and a lease liability at the lease commencement date. The right-of-use assets is initially measured at cost, which comprises the initial amount of the lease liability adjusted for any lease payment made at or before the commencement date, plus any initial direct cost incurred and an estimate of costs to dismantle and remove the underlying asset or to restore the underlying asset to the condition required by the terms and conditions of the lease, less any lease incentives received.

Aset hak-guna kemudian disusutkan menggunakan metode garis lurus dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih pendek antara umur manfaat aset hak-guna dan akhir masa sewa, sebagai berikut:

The right-of-use assets is subsequently depreciated using the straight-line method from the commencement date to the shorter of the useful life of the right-of-use assets and the end of the lease term, as follow:

Persentase Penyusutan/ biaya perolehan mencerminkan pelaksanaan opsi beli, penyusutan dihitung dengan menggunakan estimasi masa manfaat aset.

If ownership of the leased asset transfers to the Group at the end of the lease term or the cost reflects the exercise of a purchase option, depreciation is calculated using the estimated useful life of the asset.

Liabilitas sewa diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan, didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa atau jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, maka menggunakan suku bunga pinjaman inkremental. Secara umum, Kelompok Usaha menggunakan suku bunga pinjaman inkremental sebagai tingkat bunga

The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at the commencement date, discounted using the interest rate implicit in the lease or, if that rate cannot be readily determined, use the incremental borrowing rate. Generally, the Group use its incremental borrowing rate as the discount rate.

(lanjutan) POLICIES (continued)

n. Sewa (lanjutan) n. Lease (continued)

Sewa Operasi - sebagai Lessee (lanjutan) Operating Lease - as Lessee (continued) Pembayaran sewa yang termasuk dalam

pengukuran liabilitas sewa meliputi pembayaran tetap, termasuk pembayaran tetap secara substansi dikurangi dengan piutang insentif sewa.

Lease payments included in the measurement the lease liability comprise fixed payments, including in-substance fixed payments less any lease incentive receivable.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai beban keuangan dan pengurangan liabilitas sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa.

Each lease payment is allocated between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant interest rate on the outstanding balance of the liabilities.

Sewa jangka-pendek dan sewa aset bernilai-rendah

Short-term leases and leases of low-value assets

Kelompok Usaha menerapkan pengecualian untuk pengakuan sewa untuk sewa jangka-pendek yang memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang dan sewa atas aset bernilai-rendah.

Kelompok Usaha mengakui pembayaran sewa terkait dengan sewa ini sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

The Group apply lease recognition exemption to short-term leases that have a lease term of 12 months or less and leases of low-value assets. The Group recognize the lease payments associated with these leases as an expense on a straight-line basis over the lease term.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition Pada 1 Januari 2020, Kelompok Usaha

menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, yang mensyaratkan pengakuan pendapatan untuk memenuhi 5 (lima) langkah analisis sebagai berikut:

On January 1, 2020, the Group have adopted PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”, which requires revenue recognition to fulfill 5 (five) steps of assessment as follows:

1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan. 1. Identify contract(s) with a customer.

2. Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan.

2. Identify the performance obligations in the contract. Performance obligations are promises in a contract to transfer to a customer goods or services that are distinct.

3. Menetapkan harga transaksi, setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan dan pajak pertambahan nilai, yang berhak diperoleh suatu entitas sebagai kompensasi atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan di kontrak.

3. Determine the transaction price, net of discounts, returns, sales incentives and value added tax, which an entity expects to be entitled in exchange for transferring the promised goods or services to a customer.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

o. Revenue and Expense Recognition (continued)

Pada 1 Januari 2020, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, yang mensyaratkan pengakuan pendapatan untuk memenuhi 5 (lima) langkah analisis sebagai berikut: (lanjutan)

On January 1, 2020, the Group have adopted PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”, which requires revenue recognition to fulfill 5 (five) steps of assessment as follows: (continued)

4. Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin.

4. Allocate the transaction price to each performance obligation on the basis of the relative stand-alone selling prices of each distinct goods or services promised in the contract. When these are not directly observable, the relative standalone selling price are estimated based on expected cost plus margin.

5. Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut).

5. Recognise revenue when performance obligation is satisfied by transferring a promised goods or services to a customer (which is when the customer obtains control of those goods or services).

Penerimaan kas dari pelanggan sehubungan dengan transaksi penjualan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan, dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka Pelanggan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Cash received from customer related to the sales transactions which have not fulfilled the criteria for revenue recognition are recorded as part of “Advances from Customers” in the consolidated statement of financial position.

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).

Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).

SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

o. Revenue and Expense Recognition (continued)

Pertimbangan dibutuhkan dalam menentukan apakah Kelompok Usaha adalah sebagai prinsipal atau agen dalam transaksinya.

Kelompok Usaha mengevaluasi penyajian pendapatan dengan basis kotor atau bersih berdasarkan apakah Kelompok Usaha mengendalikan jasa yang disediakan kepada konsumen dan itu sebagai prinsipal (“kotor”), atau Kelompok Usaha mengatur untuk pihak lain untuk menyediakan jasa kepada konsumen dan itu sebagai agen (“bersih”).

Judgment is required in determining whether the Group is the principal or agent in its transactions. The Group evaluates the presentation of revenue on a gross or net basis based on whether it controls the service provided to the customer and is principal (“gross”), or the Group arranges for other parties to provide the service to the customer and is an agent (“net).

Di bawah ini merupakan jenis pendapatan dari Kelompok Usaha:

Below are the type of revenues of the Group:

a) Marketplace

Pendapatan Marketplace Kelompok Usaha berasal dari komisi dengan tarif yang ditelah ditetapkan dan disepakati.

Pendapatan komisi diakui saat kewajiban pelaksanaan telah selesai dilakukan.

a) Marketplace

The Group’s revenue from Marketplace comes from commission fee with a fixed and agreed rate. Commission revenues are charged when the transactions are completed and settled.

Untuk jasa logistik (BukaExpress, Bukasend dan COD), tanggung jawab Perusahaan adalah untuk menyediakan jasa pengiriman kepada konsumen.

Perusahaan menyimpulkan bawah untuk transaksi BukaExpress, Bukasend dan COD Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan mengakui pendapatan atas basis kotor, karena perusahaan memeroleh kendali atas barang atau jasa sebelum barang atau jasa tersebut dialihkan kepada pelanggan. Pendapatan jasa logistik diakui sepanjang waktu dikarenakan pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang diberikan Perusahaan saat Perusahaan melaksanakan kewajiban pelaksanaannya.

For logistic service (BukaExpress, Bukasend and COD), the Company’s role is to provide service delivery to the customer. The Company concluded that in providing services through BukaExpress, Bukasend and COD, the Company acts as a principal and recognizes revenue on a gross basis, as the Company obtains control over the specified goods or services before the goods or services are transferred to customers. Revenue from logistics service is recognize overtime as the customers simultaneously receive and consume the benefits provided by the Company as the Company perform its performance obligations.

b) BukaPengadaan

Kelompok usaha mengakui pendapatan dari penjualan barang pada saat pengendalian aset dialihkan kepada pelanggan, umumnya pada saat penyerahan barang.

b) BukaPengadaan

The Group recognizes revenue from sales of goods at the point in time when the customer obtains control of the goods, which generally occurs upon delivery to the customer.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) o. Revenue and Expense Recognition (continued)

Di bawah ini merupakan jenis pendapatan dari Kelompok Usaha (lanjutan):

Below are the type of revenues of the Group (continued):

c) Mitra

Pendapatan Mitra Kelompok Usaha berasal dari penjualan barang dan komisi atas transaksi yang terjadi di Mitra Bukalapak.

Komisi diakui saat kewajiban pelaksanaan telah selesai dilakukan.

c) Mitra

The Group’s revenue from Mitra comes from sales from goods and commission fee of transactions in Mitra Bukalapak. Fees are charged when the transactions are completed and settled.

Biaya pemasaran insetif, potongan harga dan voucher Kelompok Usaha yang diberikan kepada konsumen diakui sebagai bagian dari beban pejualan dan pemasaran jika pembayaran tersebut untuk layanan yang berbeda dan tidak atas transaksi penjualan yang lalu, sekarang ataupun dimasa akan datang. Dan diakui sebagai pengurang pendapatan jika kriteria tesebut tidak terpenuhi.

Marketing expense incentives, discounts and vouchers of the Group are recognized as part of selling and marketing expenses, if the payment is for a distinct service and for a past or current or future sale transaction, and recognized as revenue deduction if the definitions are not met.

p. Imbalan Kerja p. Employee Benefits

Kelompok Usaha mengakui penyisihan liabilitas imbalan kerja berdasarkan peraturan Kelompok Usaha dan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.

The Group recognize provisions for employee benefits liabilities under the Group regulations and Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”).

The provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit”

method.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, efek dari plafon aset, tidak termasuk jumlah yang termasuk dalam bunga bersih atas liabilitas manfaat pasti bersih dan pengembalian aset program (tidak termasuk jumlah yang termasuk dalam bunga bersih atas liabilitas imbalan pasti bersih) segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, the effect of the asset ceiling, excluding the amounts included in the net interest on the net defined benefit liability and the return on plan assets (excluding the amounts, included in net interest on the net defined benefit liability) are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through OCI in the period in which they occur.

Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

(lanjutan) POLICIES (continued)

p. Imbalan Kerja (lanjutan) p. Employee Benefits (continued) Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban

pada saat yang lebih awal antara:

Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier between:

i) ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi, dan

ii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

i) the date of the plan amendment or curtailment, and

ii) the date the Group recognizes related restructuring costs.

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Kelompok Usaha mengakui perubahan berikut pada liabilitas obligasi neto pada akun “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Umum dan Administrasi” pada laba rugi konsolidasian:

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. The Group recognizes the following changes in the net defined benefit

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. The Group recognizes the following changes in the net defined benefit