• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklim Komunikasi Komunitas Suporter Aremania Malang … 61

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

B. Analisis

2. Iklim Komunikasi Komunitas Suporter Aremania Malang … 61

Penelitian yang dilakukan Redding menunjukkan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari persepsi bawahan (anggota) terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Redding (Goldhaber, 1986) mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi tersebut.

a) Supportiveness, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.

Anggota Aremania tak seluruhnya menganggap bahwa hubungan komunikasi dengan pengurus Aremania membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.

“Komunitas di sini masih sedikit, belum ada 50 orang. Kalau pengurus pusat kemarin cuman nonton bareng waktu lawan PSPS. Biasa-biasa aja kalau ada acara khusus.”27

“Baik. Kayak keluarga. Kalau ada masalah dibicarakan”28

25

Wawancara Pribadi dengan Rifani, anggota Aremania, Malang, 15 April 2011. 26

Wawancara Pribadi dengan Mukhlias Hardiyanto, Malang, 15 April 2011. 27

Wawancara Pribadi dengan Catur, anggota Aremania Pekanbaru, Jakarta 5 Juni 2011. 28

Dari dua petikan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa tingkat kepuasan dalam berkomunikasi kepada atasan berbeda-beda. Namun dari hasil pengamatan komunikasi yang terjalin di sana sudah mulai mengalami perkembangan.

b) Partisipasi membuat keputusan

Anggota Aremania selalu diberikan kesempatan untuk ikut membuat keputusan yang berkenaan dengan klub. Karena klub selalu memberi ruang publik untuk beraspirasi.

“Hal-hal seperti ini lebih banyak saya lakukan kalau saya ketemu mereka di luar. Sekarang saya jarang keluar. Kalau keluar dulu, bisa lama karena mereka sudah nunggu saya untuk ngobrol. Saya kan orangnya bukan untouchable. Terbuka. Siapapun lah. Bicara sama anak mabuk pun saya bicara. Kalu bisa ya sama-sama kita mabuk. Sehingga tidak ada jarak… Dan dulu banyak orang datang kepada saya membawa wacana pemikiran mereka. Mau seperti ini, itu dan saya tidak pernah melarang….Kalau di luar, saya datang dan dikumpulkan bakal debat kan. Kalau di stadion kan gampang, masalahnya lebih simpel. Karena yang pertama, mereka sama-sama mau nonton. Kedua, kalau dia mau begini, ini mau begitu ya mereka akan setuju aja pak. Ga punya ruang untuk membantah. Perwakilan kumpul kan sudah sepakat. Meskipun setelahnya ngedumel kan.”29

c) Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia

Komunitas Aremania bukanlah suatu organisasi yang tetutup apalagi mempunyai rahasia pribadi. Aremania adalah organisasi nirlaba yang anggotanya merupakan warga asli kota Malang, jadi hampir tidak ada suatu hal yang dirahasiakan entah itu berupa dokumen, materi, ataupun lainnya. Kalau pun ada itu berada di ruang lingkup korwil. Contohnya forum Aremania.com, yang mempunyai hak atas program BTTN (Beli Tiket Tanpa Nonton) sehingga segala bentuk kepentingan mereka harus dijaga dan dirahasiakan.

29

d) Keterbukaan dan keterusterangan

Ovan Tobing dan Lucky Zainal selalu memberikan ruang kepada anggota untuk datang dan bersilaturahmi ke rumahnya. Ia pun memberikan kebebasan bagi mereka untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran masing-masing. Asal tidak bertentangan dengan Aremania maka tidak masalah.

“Hubungan saya dengan aremania masih sangat dekat. Saya boleh tidak datang tapi tidak mengurangi kedekatan, tidak putus. Saya menganggap arema dengan aremania itu sebuah kesatuan dan saya menganggap itu sebuah karya yang harus kita jaga dan harus kita perbaiki terus”.30

e) Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi.

Pada bab sebelumnya penulis telah menyebutkan tujuan dari Aremania. Tujuan-tujuan tersebut menandakan bahwa aremania punya jalur sendiri dalam mendukung tim kesayangannya. Tujuan itu diperjelas visi dan misi organisasi yang coba diaplikasikan saat di dalam maupun luar pertandingan.

Selain pesan-pesan tersebut, Ovan Tobing juga mampu menjadi tokoh inspirasi bagi para suporter. Khususnya di dalam stadion. Beliau bisa menempatkan dirinya yang notabene seorang MC pertandingan untuk didengar dan disegani oleh para suporter. Contohnya saat pertandingan antara Arema dan PSPS Pekanbaru, saat para pemain PSPS menunjukkan aksi protes dengan berhenti bermain, Ovan Tobing langsung menyeru kepada penonton untuk tetap tertib. Seruan ini dikarenakan munculnya beberapa oknum yang mulai terpancing emosinya dan melempar benda-benda berbahaya ke lapangan.31

30

Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, pendiri Arema Fans Club, 15 April 2011. 31

3. Kinerja Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang

Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yng dapat mencapai dan mencerminkan keberhasilan pemimpin. Kinerja merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi (Gibson, 1998:179). Jadi kinerja organisasi merupakan hasil yang diinginkan organisasi dari perilaku orang-orang di dalamnya.32

Konsep kinerja (performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishtment (Rue dan Byars, 1981 dalam Kebn 1995). Hal ini berati bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan apa belum.33

Tujuan-tujuan organisasi Aremania ini adalah:

a) Menjadikan Aremania sebagai suporter yang loyal dengan hanya mendukung klub Arema saja, dengan slogan Loyalitas Tanpa Batas.34 Aremania sudah berhasil dalam mencapai tujuan mereka terutama yang ditanamkan pada anggota Aremania. Slogan Loyalitas Tanpa Batas seolah menjadi pedoman mereka dalam mencapai tujuan ini. Saat observasi di Karawang, penulis melihat sendiri bagaimana kota Karawang yang berjarak kurang lebih 800 kilometer dari Malang tidak menjadi halangan bagi mereka untuk datang mendukung klub tercinta.35 Bahkan penulis mendengar sendiri pengakuan dari

32 http://ekonomimanajemen.blogspot.com/2010/01/kinerja-organisasi.html 33 http://lawu96.multuply.com/journal/item/8 34

Wawancara Pribadi dengan Erik Yanitra, anggota Aremania, Malang, 14 April 2011. 35

mereka yang menginap demi menonton klub Arema. Ditambah lagi beberapa anggota dari Aremania yang menyebar ke berbagai kota seperti di Pekanbaru dan Hongkong. Bukti loyalitas mereka yang besar.

b) Mengatasi permasalahan kerusuhan akibat geng-geng yang ada di kota Malang.

Permasalahan kerusuhan sejatinya sudah berakhir. Geng-geng tersebut mulai runtuh sejak beberapa tahun yang lalu dan kini tidak ada lagi kerusuhan antar sesama geng. Seperti yang diungkapkan oleh Ovan Tobing:

Geng-geng tersebut akhirnya mulai runtuh setelah saya menyuruh mereka untuk bangga atas geng mereka sendiri. Saya menanamkan karakter dari masing-masing agar berbeda dan mempunyai cirri khas. sehingga tidak ada lagi yang ego ingin diakui.”36

c) Menjadi suporter teladan di Jawa Timur khususnya.

Upaya ini masih terus digalangkan. Aremania mempunyai saingan-saingan dari supporter di Jawa Timur seperti Bonek Srurabaya, Delta Mania, LA Mania, Persik Mania, dsb. Sebenarnya ada beberapa media yang justru sempat memilih Aremania sebagai suporter yang teladan.

d) Menyatukan seluruh Suporter di Indonesia dalam forum Indonesia Damai Upaya sudah dilakukan oleh Aremania. Dalam beberapa kesempatan, Aremania pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesia Damai. Dan hikmah dari kegiatan ini adalah mempersatukan antara Aremania dengan the Jak Mania.

“Untuk tiga tahun yang lalu aremania selalu mengadakan acara Indonesia Damai, jadi kita mengumpukan seluruh suporter Indonesia untuk berkumpul di Malang…. Tiap ada aksi Indonesia Damai yang dihadiri oleh seluruh suporter pun kita ada komitmen yang baik.”37

36

Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Malang, 14 April 2011. 37

Wawancara Pribadi dengan Mukhlis Hardiyanto, anggota aremania korwil belimbing, Malang 15 April 2011

e) Membangun Aremania menjadi suporter yang kreatif.

Aremania telah membuktikan kreatifitasnya sebagai suporter terbaik. Aremania mulai berbenah diri dan mulai merubah imejnya, tidak hanya damai, sportif, loyal, tapi juga atraktif. Sebagai salah satu pelopor kelompok suporter sepak bola nasional dan dikukuhkan dengan anugerah suporter terbaik oleh Menpora dan suporter terbaik Copa Indonesia 2006, Aremania telah membuktikan eksistensinya dalam membangun warna suporter sepak bola nasional.38

4. Pola Pembinaan Akhlak

Pembinaan akhlak adalah suatu pembinaan budi pekerti yang dilakukan dengan konsisten dan sungguh-sungguh agar terwujudnya akhlak yang mulia. pembinaan akhlak adalah membiasakan/ melatih seseorang untuk melakukan perbuatan yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai (norma-norma) yang berlaku di masyarakat sehingga dapat dimanifestasikan baik berhubungan dengan Allah SWT, hubungan dengan manusia dan makhluk lainnya.

Islam sangat memberi perhatian yang besar terhadap pembinaan akhlak, termasuk cara-caranya. Hubungan antara rukun Iman dan rukun Islam terhadap pembinaan akhlak adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhak.39

Pola pembinaan akhlak yang diimplementasikan oleh pengurus Aremania kepada anggotanya cukup baik. Bentuknya memang bukan dengan sebuah

38Mochammad Rijal Ilmi, “Sejarah Berdirinya Aremania”, diakses 25 April 2011 pada situs http://rijal954.wordpress.com/2010/09/04/sejarah-berdiirinya-aremania/

39

aktivitas atau kegiatan yang bersifat rutin. Bukan pula dengan kegiatan keagaman yang besar. Salah satu cara unik yang mungkin bisa dan layak diapresiasi yaitu yel-yel yang bernama Sholawat Aremania.

Wali Kota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP sampai mendukung Gerakan Membumikan Shalawat di Bhumi Arema yang dilakukan jamaah Diba Akbar. Untuk membumikan shalawat, Gerakan Shalawat Bhumi Arema menggelar Diba Akbar yang digelar setiap Rabu Pon setiap bulannya.40

Sholawat Aremania merupakan hasil karya dari salah satu komunitas di antara mereka. Sehingga tidak semua anggota mengetahui dan hafal dengan sholawat Aremania tersebut.

“Kalau tidak salah ada itu namanya satu, sholawat aremania. Ada tapi saya tidak hafal soalnya itu hanya waktu-waktu tertentu saja.”41

Sedangkan menurut Lucky Zainal, bentuk pembinaan moral terangkum dalam slogan salam khas Aremania, yaitu salam satu jiwa.

“Semuanya. Jadi begini saya rangkum menjadi satu, aremania itu punya 1 salam. Kalau umumnya salam adalah assalamu’alaikum, tapi kalau aremania ada terusannya assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, dilanjutkan salam satu jiwa. Sekarang ini saya sedang mengkampanyekan satu jiwa. Sebetulnya ini secara tidak sadar bahwa ini sebenarnya adalah satu pegangan hidup, istilahnya kalau mungkin kita ingin selamat dunia akhirat semua ada di salam satu jiwa.”42

Menurutnya pembinaan moral tersebut dilakukan secara tidak langsung melalui slogan-slogan yang dibuat oleh Ovan Tobing dan dirinya, serta sikap-sikap mereka yang menjadi inspirasi bagi para anggota. Mereka menanamkan ini di dalam stadion maupun di luar stadion. Cara ini merupakan cara yang paling

40“Wali Kota Dukung Gerakan Shalawat Bhumi Arema”, artikel diakses pada 25 Mei 2011 dari http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=30699: wali-kota-dukung-gerakan-shalawat-bhumi-arema&catid=46:tribunngalam&Itemid=71

41

Wawancara pribadi dengan Erik Yanitra, Malang, 14 April 2011. 42

ampuh dan menjadi catra klasik hingga kini, yaitu melalui keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk dengan hanya pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabi’at jiwa untuk menerima keutamaan tidak cukup dengan hanya seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari. Pembinaan ini tidak akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata.

“Sa itu sabar. Hidup ini kan harus sabar, itulah yang menjadi pemenang. Orang sabar itu kan dicintai siapapun, Allah pun mencintai orang-orang yang sabar dan orang sabar itu dia selalu mencari solusi untuk menyelesasikan permasalahan kepada Allah…. Ada ayatnya tapi saya ga tahu, mungkin kamu lebih tahu itu.”43























Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.(QS. Ali Imran: 200) Dalam proses pembinaan akhlak diperlukan suatu perhitungan dimana proses tersebut berlangsung dengan jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut maka proses pembinaan lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai karena segala sesuatunya telah direncanakan dengan matang. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Hal ini ditanamkan oleh mayoritas masyarakat Malang kepada anak-anaknya. Beberapa dari narasumber yang asli berasal dari Malang menjadi Aremania sejak lahir. Tentu saja dalam artian

43 Ibid

aremania yang pasif dan sekedar penggembira saja. Keberadaan anak-anak di stadion sering menjadi tolak ukur keamanan sebuah pertandingan sepak bola.

Namun, ada perbedaan antara Ovan Tobing, Lucky Zainal, dan para anggota Aremania perihal efektifitas pengaplikasian media dalam upaya pembinaan anggota. Ovan Tobing lebih mempercayai media radio yang kebetulan dijalaninya. Alasannya karena media radio mempunyai jadwal program yang pasti, sehingga waktu siaran dapat dipakai untuk berinteraksi dengan anggota. Media ini dapat dibenarkan karena beberapa anggota Aremania memang merasa radio adalah media yang paling efektif.

Di sisi lain, Lucky Zainal lebih menyukai cara face to face karena cara ini lebih terbuka dalam menampung ide, gagasan, saran bagi kemajuan klub Arema Indonesia. Pendapat ini juga ikut dibenarkan oleh beberapa anggota lain, karena dengan face to face mereka dapat berinteraksi dengan maksimal. Media lain yaitu situs jejaring sosial facebook, mulai diminati belakangan ini dengan alasan hubungan komunikasi dapat lebih luas dengan orang-orang yang berada di luar Malang.

70 A. Kesimpulan

Dalam suatu organisasi seperti Aremania, komunikasi jelas sangat penting sekali perannya. Mereka mempunyai anggota kelompok yang sangat banyak dan luas, sehingga tak mudah bagi mereka untuk mengkoordinir “pasukannya”. Kebanyakan organisasi suporter Indonesia bermasalah dalam hal pembinaan akhlak anggotanya, sehingga kerap mendorong terjadinya aksi kerusuhan dan tawuran antar suporter. Namun pemandangan berbeda dapat kita lihat pada Aremania Indonesia, suporter yang mulai bangkit dari keterpurukan dan menanamkan citra positif ke dalam anggota-anggotanya.

Ada empat tipe komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi yaitu komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal dan komunikasi informal. Di Aremania ini, keempat tipe komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Kebanyakan yang terjadi adalah komunikasi horizontal dimana komunikasi ini terjalin antar sesama anggota. Dari empat tipe komunikasi ini membentuk iklim organisasi, iklim komunikasi dan kinerja organisasi yang terwujud seiring dengan proses pembinaan akhlak anggota. Pandangan pimpinan organisasi seperti Ovan Tobing terhadap organisasi akan mempengaruhi arus komunikasi dalam organisasi.

1. Iklim Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang

Iklim organisasi di arema sebenarnya mengalami perbaikan. Karena keadaan iklim aremania saat ini jelas sangat berbeda jauh dengan masa lalu dimana keributan dan kerusuhan antar geng masih sering terjadi. Dimensi iklim

organisasi yang terbangun pun mulai menandakan ke arah yang positif. Mulai dari rasa tanggung jawab, harapan kualitas pekerjaan, ganjaran atau reward, persaudaraan, serta semangat tim.

2. Iklim Komunikasi Komunitas Suporter Aremania Malang

Iklim komunikasi sangat luas dan cukup lancar. Banyak media yang dapat dipakai untuk saling berkomunikasi. Dimensi iklim komunikasi pun berlangsung baik meski harus terkendala jarak dan tempat. Supportiveness, partisipasi, kepercayaan, keterbukaan, dan tujuan-tujuan dapat ditunjukkan di dalam maupun di luar lapangan

3. Kinerja Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang

Kinerja organisasi aremania dapat dibilang sudah cukup maksimal dan efektif. Tujuan-tujuan aremania dapat tercapai dengan baik mulai dari menjadikan Aremania sebagai suporter yang loyal, mengatasi permasalahan kerusuhan, menjadi suporter teladan di Jawa Timur khususnya, menyatukan seluruh Suporter di Indonesia dalam forum Indonesia Damai, membangun Aremania menjadi suporter yang kreatif.

B. Saran-saran

Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, terutama kepada pihak Aremania Indonesia.

1. Disarankan kepada pengurus Aremania yaitu Ovan Tobing agar bertindak lebih tegas kepada kelompok-kelompok atau oknum yang terlalu kasar dan kotor dalam menyanyikan yel-yel dan nyanyian saat di stadion.

2. Kepada anggota Aremania untuk lebih banyak lagi menciptakan karya-karya yang inovatif dan inspiratif, agar dapat ditiru oleh organisasi suporter lain di Indonesia.

3. Disarankan kepada masyarakat luas agar tidak memandang sebelah mata dan menjauhkan pikiran negatif tentang suporter di Indonesia. Karena tidak semua dari suporter yang ada berakhlak negatif dan meresahkan masyarakat. Ada beberapa suporter yang dapat terkoordinir dengan baik dan mulai berperan dalam menjaga persaudaraan terhadap suporter lain. 4. Kepada pihak-pihak yang berada di organisasi Persatuan Sepak bola

Seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan media untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap keberadaan organisasi suporter di Indonesia. Perhatian tersebut dapat diberikan berupa pemberian penghargaan kepada suporter terbaik, sehingga setiap suporter akan termotivasi untuk menjadi yang terbaik, dan membangun kultur sepak bola yang bersih, kondusif dan berprestasi.

73

Agustina, Farah Nurul Hikam. Skripsi Komunikasi Organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Dewan Pimpinan Wilayah Jakarta dalam Berdakwah. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ciputat. 2009

Arifin, Tatang M. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali, 1986

Azhari, Januar. Skripsi Pola Komunikasi Organisasi Nur Mahmudi sebagai Walikota Depok dalam Implementasi Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ciputat. 2008

Effendy, Onong Uchyana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000

Al-Habsyi, Husin. Kamus Al-Kautsar. Surabaya: Assegaf, tt Arifin

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1989

Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlak. Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam. Yogyakarta, 1999

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Mustofa, A. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 1997 Nasir, Sahilun A. Tinjauan Akhlak. Surabaya: Al-Ikhlas, 1991

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006

Novitanti, Dini. Skripsi Pola Komunikasi di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan Tangerang. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ciputat. 2009.

Nurudin. System Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 Pace, R. Wayne dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005

Poerwadarminta, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Poerbakawatja, Soegarda. Ensiklopedia Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung, 1976

Prayogo, Imam Suryo. Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001

Psipolatis, John. Aremania: Dari Latar Belakang Hooliganisme ke Para Suporter Sepak bola Teladan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2000 Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002

Rosyidi, T.A. Latief. Dasar-dasar Rhetorika Komunikasi dan Informasi. Medan: 1985

Sendjaja, Sasa Djuarsa, Ph. D., et al., Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005

Sindhunata. Bola di Balik Bulan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002

Surahmad, Winarmo. Dasar-Dasar Teknik Penelitian. Bandung: CV Tarsita, 1989 Susanto, Phil. Astrid S. Filsafat Komunikasi. Bandung: Binacipta, 1992

Umary, Barmawi. Materi Akhlak. Solo: Ramadhani, 1993 Ya’qub, Hamzah. Etika Islam. Bandung: Diponegoro, 1993

MEDIA CETAK

Artikel `Aremania Junjung Sportivitas' Bestari, 2001

Artikel `Aremania Sebuah Gerakan Rakyat' diterbitkan di Kompas, 1 April 2002 Artikel `Supporter Bergeser Jadi Football Minded' diterbitkan di Jawa Pos 9

Maret 2002

Artikel `Aremania Mengukir Sejarah Baru' diterbitkan di Bestari, no. 156, 2001 Berita Jakarta.Com, dikutip 16 Oktober 2009

INTERNET Buletin-al-iman. http://www.alimancenter.com/default/artikel/buletin-al-iman/79-urgensi-akhlak-dalam-kehidupan.html. http://karmansultani.blogspot.com/2008/09/urgensi-akhlak-dalam-pergaulan.html www.kompas.com www.mediaindonesia.com www.vivanews.com www.wikipedia.com www.aremania.com http://www.harunyahya.com/indo/buku/moral001.htm www.ongisnade.com http://rijal954.wordpress.com/2010/09/04/sejarah-berdiirinya-aremania/

Nama Geng Tempat Asal

Aregrek Sekitar Jl. Basuki Rachmat

Arnak (Armada Nakal) Sukun

Anker (Anak Keras) Jodipan

Argom (Armada Gombal) Kidul Dalem

Arpanja (Arek Panjaitan) Betek

Fanhalen (Federasi Anak Nakal Halangan) Celaket

Sarang Anak Setan -

Inggris Kasin

Jrot -

Ermera -

No Tema Akhlak Temuan Observasi

1. Nilai kesopanan Aremania mampu bersikap sopan saat berangkat ke stadion, tidak berisik, tidak kebut-kebutan, dan mengenakan pakaian yang pantas. Saat menyambut tim musuh pun mereka bisa bersahabat. Terlebih saat berada di Karawang yang notabene kampung orang, mereka menunjukkan sikap-sikap yang terpuji. Namun disayangkan mereka masih sering mengeluarkan kata-kata dalam bahasa Jawa yang berbau kotor dalam yel-yel dan nyanyian mereka.

2. Ketertiban Saat masuk ke stadion, mereka tidak rebutan dan mengantri. Serta masuk ke stadion melalui pentu-pintu utama tanpa memanjat dinding stadion.

3. Disiplin Sebelum pertandingan, kebanyakan sudah membeli tiket melalui kantor sekretariat Arema, sehingga praktik percaloan mulai sedikit berkurang.

4. Persaudaraan Menerima tamu dari luar yang ingin mendukung

Dokumen terkait