• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklim Tapak Bangunan

Dalam dokumen Buku-Meteorologi.pdf (Halaman 93-98)

Iklim tapak (site) merupakan hasil dari dua faktor, yaitu iklim makro dan iklim mikro. Informasi iklim banyak di peroleh tetapi informa-si iklim mokro jarang dijumpai, karena itu perlu menggunakan priinforma-sip mikroklimatologi agar memperoleh beberapa pengetahuan. Iklim mik-ro dapat berubah menjadi iklim makmik-ro, hal ini bergantung pada relief setempat, perairan, liputan tanah, dan bangunan di sekitarnya.

Relief lokal dapat mengubah jumlah radiasi pada bangunan kare-na adanya bayangan atau pemantulan, tetapi pengaruh utama adalah aliran udara (angin). Angin mempunyai peranan mengubah pola suhu dan kelembapan udara, tetapi mungkin juga membawa pencemaran

82 Klimatologi Bangunan

dari daerah jauh meskipun efek ini kadang kadang tidak terlihat. Un-tuk bangunan dekat danau memungkinkan persyaratan berkembang biaknya populasi insekta seperti nyamuk.

Klasifikasi iklim untuk perumahan 1. Daerah tropis

Daerah tropis dapat di bedakan menjadi lima bagian utama yaitu :

• Terik lembab • Kepulauan tropis • Terik kering

• Savana atau padang rumput • Tanah tinggi

Di daerah terik lembap banyak terdapat tumbu tumbuhan yang rapat sehingga ketersediaan kayu memungkinkan penduduk mem-bangun rumah untuk melindungi diri dari binatang buas dan in-sekta. Daerah kepulauan tropis disini di pengaruhi angin darat dan angin laut. Rumah biasanya dibuat dengan bambu yang de-ngan mudah dinaikan pada waktu hujan lebat, rumah biasanya dinaikan dan terdiri atas satu kamar agar dapat memfaatkan pe-ngaruh angin. Pada daerah terik kering, setengah kering (semi-arid), dan gurun, radiasi matahri sangat kuat sehimgga perlu dilindungi. Rumah dibangun dari bata merah yang akan mem-berikan isolasi. Rumah di bangun dengan banyak loteng untuk memfaatkan angin dan mmberi bayangan pada bagian bawah. Rumah di daerah savana tempat tinggal mereka di buat dari bah-an campurbah-an bah-antara lumpur dbah-an rumput dbah-an dibagun di bawah pohon dan dikelilingi ilah duri untuk melindungi mereka dari bi-natang buas. Rumah di daerah tanah tinggi rumah mereka di bangun dengan isolasi yang baik dan terlindung dari angin. 2. Derah subtropis

Daerah subtropis dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, yaitu :

• Iklim mediteranean • Daerah pantai timur

Iklim Tapak Bangunan 83 • Daerah gurun

Daerah mediteranean merupakan daerah yang paling baik ba-gi umat manusia. Banguan di sini ada kemiripan dengan daerah terik kering di daerah tropis karena pada waktu musim panas ti-ba titi-ba menjadi terik dan kering, tetapi untuk untuk mengatasi musim dingin dibuat perlindungan yang lebih kuat. Tempat ting-gal di daerah mediteranean mempunyai halaman terbuka karena matahari tidak langsung ke dalam halaman. Bagian dari rumah ini menjaga iklim yang sesuia dan kesejukan diperoleh dari pe-makaian air mancur di halam depan rumah. Daerah pantai ti-mur mempunyai lebih banyak jumlah curah hujannya sehingga bangunan disini harus kuat agar terlindung dari hujan lebat. Gurun merupakan daerah dengan suhu tinggi sehingga tenda mereka biasanya di angkat pada sisinya sehingga memperoleh manfaat dari setiap angin yang berhembus.

3. Daerah dingin

Rumah di daerah dingin biasanya kecil sehingga ada pengawetan panas. Radiasi matahari tidak pernah menjadi masalah bahkan rumah sebaiknya dibangun dengan mengambil manfaat dari si-nar matahari.

4. Derah sangat dingin Rumah di daerah ini biasanya membuat atap runcing untuk mencegah tumpukan salju. Orang Eskimo membuat rumah dengan bentuk bergaris tengah kira kira 10 ka-ki, di buat dari balok salju atau batu. Jalan masuk berbentuk terowongan dan pada salah satu bidang dalam rumah ada ruang untuk lampu. Panas dari lampu ini akan naik sehingga menam-bah kehangatan di bagian dalam rumah.

Jadi jelas dari pembahasan di atas dalam bab ini bahwa penerapan klimatologi pada bangunan mulai menarik perhatian dan sangat pen-ting. Pemukiman sekarang baru sebagian mempertimbangkan unsur klimatologi. Di bidang klimatologi bangunan inilah ahli klimatologi dapat membantu perencanaan bangunan dalam mengambil keputus-an dengkeputus-an memperhitungkkeputus-an iklim tapak (site) bkeputus-angunkeputus-an. Akkeputus-an teta-pi dalam memberikan sumbangnnya, ahli meteorologi/klimatologi per-tama per-tama harus mengetahui tentang alamiah dari proses bangunan dan kedua mengetahui secara pasti mengenai data klimatologi yang baik dipakai dalm proses rancangan tersebut. Karena itu kerjasama

84 Klimatologi Bangunan

bidang ilmu yang melibatkan profesi rancang bangunan dan profesi kontruksi bangunan sangat diperlukan. Hal ini merupakan suatu tan-tangan bagi ahli meteorologi untuk melibatkan diri dalam menyusun interaksi antara meteorologiawan dengan spesialis lain. Kajian klima-tologi bangunan dikaitkan dengan situasi interaksi yang melibatkan pengaruh cuaca pada bangunan dan pengaruh pada cuaca di sekitar bangunan. Orientasi bangunan terhadap angin dan matahari akan mempengaruhi efek gaya angin, suhu udara, curah hujan, dan caha-ya matahari. Tanah bangunan caha-yang sempit pada daerah pemukiman akan mengurangi pilihan orientasi tempat tinggal.

14

Perubahan Iklim

Iklim cenderung berubah oleh ulah dan aktivitas manusia seperti ur-banisasi,deforestasi,industrialisasi, dan oleh aktivitas alam seperti per-geseran kontinen, letusan gunung api,perubahan orbit bumi terhadap matahari,noda matahari dan peristiwa el nino. Atmosfer di atas ko-ta besar dan di kawasan industri terasa lebih panas dan lebih kotor oleh gas buangan kendaraan bermotor dan oleh proses industri diban-dingkan dengan atmosfer di atas hutan atau di daerah pegunungan yang terasa sejuk dan lebih bersih. Beberapa pencemar yang berada di atmosfer bawah terutama di troposfer dapat mengganggu keseim-bangan radiasi yang pada gilirannya dapat mengubah iklim.

14.1 Teori perubahan iklim

Cuaca pada pagi haribiyasanya udara dingin,langit cerah dan pada si-ang hari udara panas,lsi-angit berawan. Perubahan cuaca semacam ini lebih tepat disebut fluktuasi,yaitu perubahan yang cenderung beru-lang. Akan tetapi perubahan iklim baru dapat diketahui setelah per-ioda waktu yang panjang, beberapa ahli klimatologi menggunakan is-tilah kecenderungan iklim (climatic trend). Ada beberapa teori yang menjelaskan perubahan iklim,diantaranya seperti diuraikan berikut ini.

14.1.1 Teori geologi

Teori hanyutan benua (the continental drift theory), teori ini menge-mukakan bahwa kerak bumi terdiri atas lempengan yang dapat saling bergeser. Karena pergeseran ini, bumi menjadi lempeng yang terpi-sah, seperti lempeng pasifik, lempeng amerika, lempeng nazca, lem-peng antartika, dan lemlem-peng cocos. Karena perubahan luas benua dan

86 Perubahan Iklim

lautan maka terjadi perubahan energi dan kelembaban udara yang mengakibatkan perubahan iklim.

14.1.2 Teori astronomi

Perubahan orbit bumi dan sudut sumbu bumi. Perubahan orbit bumi mengelilingi matahari dari bentuk lingkaran ke bentuk elips memer-lukan waktu sekitar 105.000 tahun. Pada waktu orbit bumi berbentuk lingkaran, radiasi matahari 20 − 30% lebih besar di banding dengan yang diterima bumi pada saat kedudukan bumi terjauh dari orbit eli-ps. Semula bumi mengelilingi matahari dengan sudut sumbu bumi 22, 1 menjadi 23, 5, hal ini menyebabkan bumi yang menghadap ke ma-tahari berubah sehingga iklim juga berubah.

14.1.3 Teori karbondioksida

Beberapa ahli menyelediki hubungan perubahan iklim dengan ragam karbondioksida (CO2) di atmosfer. CO2 menyerap radiasi gelombang panjang (radiasi bumi) pada panjang gelombang 4 sampai 5 mikron dan di atas 14 mikron terutama pada spektrum yang terletak antara 12 dan 18 mikron. Karena itu peningkatan konsentrasi CO2 akan me-ningkatkan suhu atmosfer permukaan bumi dan mengurangi jumlah radiasi bumi yang hilang ke angkasa. Alasan bahwa CO2 sebagai pen-cemar hanya karena efek rumah kaca saja. Karena itu karbondioksida merupakan salah satu faktor yang penting penyebab perubahan iklim bumi. Telah banyak usaha untuk memperkirakan perubahan iklim bumi yang di sebabkan oleh peningkatan konsentrasi CO2. Akan te-tapi karena banyak perubahan yang harus di tebak, maka tidaj ada keseragaman proyeksi yang dapat di terima.

Dalam dokumen Buku-Meteorologi.pdf (Halaman 93-98)

Dokumen terkait