• Tidak ada hasil yang ditemukan

melengkapi jawaban kelompok tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban, dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-kesalahan.

5) Tahap Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual

Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan bekerja sama.

6) Tahap Pemeriksaan Hasil Tes

Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor kelompok. Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.

7) Tahap Penghargaan Kelompok

Setelah diperoleh hasil tes, kemudian dihitung skor peningkatan individual berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu (skor dasar) dengan skor tes terakhir.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interprioner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.

Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial” (IPS), merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi identik dengan istilah “social studies”.

Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para murid diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial tersebut.

Pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” dari pada transfer konsep karena dalam pembelajaran IPS murid diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. IPS juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat dan dihadapkan pada berbagai permasalahan di lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS sebagai proses belajar yang mengintegrasikan konsep-konsep terpilih dari berbagai ilmu-ilmu sosial dan humaniora murid agar berlangsung secara optimal.

b. Manfaat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Secara umum manfaat pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah:

1) Sebagai pendidikan nilai (value education), yakni:

(a) Mendidik nilai-nilai yang baik merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat.

(b) Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang dimiliki murid.

(c) Nilai-nilai inti (core value) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, serta martabat manusia harus dimiliki sebagai upaya dalam membangun kelas yang demokratis.

2) Sebagai pendidikan multicultural (multicultural education), yakni:

(a) Mendidik murid bahwa perbedaan itu wajar.

(b) Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang merupakan kekayaan budaya bangsa.

(c) Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas.

3) Sebagai pendidikan global (global education), yakni:

(a) Mendidik murid akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia.

(b) Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa.

(c) Menanamkan kesadaran terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia.

(d) Mengurangi kemiskinan, kebodohan, perusakan lingkungan, serta bertanggung jawab menjadi warga dunia yang cinta damai.

c. Tujuan Pembelajaran IPS

IPS penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar karena bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap positif terhadap perbaikan segala masalah sosial, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang memimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.

Trianto (2009: 128) “Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat dicapai manakala program-program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah diorganisasikan secara baik”. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah kebudayaan dan kebudayaan masyarakat;

b) Mengetahui dan memahani konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat menggunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial;

c) Mampu menggunakan strategi dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat;

d) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat;

e) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri dan kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

d. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS di sekolah dasar mempunyai ruang lingkup meliputi aspek-aspek berikut:

1. Manusia, tempat dan lingkungan;

2. Waktu, keberlanjutan dan perubahan;

3. Sistem sosial dan budaya;

4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

e. Materi dalam Pembelajaran IPS

Pada penelitian kali ini penulis akan mengangkat bahasan materi pada pembelajaran IPS kelas IV SD Inpres Tommo II yaitu “ Peta Lingkungan Kabupaten/Kota dan Provinsi“. Berikut adalah penjelasan tentang peta linkungan kabupatan/kota dan provinsi pada buku paket kelas IV SD Inpres Tommo II.

1) Pengertian Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang dibuat pada bidang datar dengan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi. Kumpulan peta-peta yang dibukukan disebut atlas.

2) Jenis Peta

Peta ternyata sangat beragam. Berdasarkan kegunaannya peta dibedakan menjadi dua, yakni:

(a) Peta umum adalah pea yang memberikan gambaran umum tentang suatu daerah atau wilayah. Misalnya: peta topografi, peta chorografi dan peta dunia.

(b) Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu dari suatu wilayah. Misalnya: peta iklim dan peta curah hujan.

3) Komponen-Komponen Peta

Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami.

Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen peta antara lain sebagai berikut:

(a) Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta.

(b) Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta.

(c) Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.

(d) Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam atau buatan.

(e) Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.

(f) Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi.

(g) Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan batas peta tersebut.

(h) Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat.

(i) Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis batas peta.

(j) Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya.

4) Menggambar Peta

Menggambar peta dapat menggunakan cara menjiplak atau menggunakan teknik kotak. Dengan teknik menjiplak hanya dengan menjiplak gambar asli dengan karbon dan kertas putih. Sedangkan dengan teknik kotak dapat dilakukan sesuai langkah-langkah berikut :

1. Bukalah Atlas, lalu tentukan peta yang akan digambar!

2. Amatilah letak kota, sungai, danau, gunung, laut, batas-batas lainnya!

3. Buatlah garis-garis melintang dan membujur pada gambar peta asli dengan menggunakan pensil. Luas kotak = p x l = 1 x 1 cm.

4. Berilah nomor pada setiap garis lintang! Berilah huruf pada setiap garis yang membujur! Nomor dan huruf dibuat pada pinggir garis tepi.

5. Selanjutnya siapkan kertas yang akan digunakan untuk menggambar. Lebih baik ukuran kertas sama dengan ukuran peta aslinya.

6. Buatlah kotak-kotak dengan ukuran sama seperti pada peta asli. Berilah nomor dan huruf pada garis lintang dan garis bujur!

7. Gambarlah peta di atas kertas! Perhatikan setiap goresan pensil harus sesuai dengan alur garis atau kotak pada peta!

8. Setelah selesai mencontoh peta, pertebal lagi dan berilah warna-warna seperti yang ada pada peta di atlasmu!

9. Hapuslah kotak-kotak yang tadi dibuat dengan pensil beserta huruf dan nomornya!

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut !

5) Menghitung Jarak Tempat dengan Skala Peta

Pada penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa peta harus dibuat dengan perbandingan tertentu atau skala. Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala biasanya menggunakan satuan cm. Skala peta ada 2 macam yaitu:

Dokumen terkait