• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisi tentang implementasi sistem secara keseluruhan mulai dari implementasi data yang diperlukan, uji coba terhadap sistem yang telah selesai dibuat dan hasil dari pengujian sistem yang selanjutnya dievaluasi.

BAB V PENUTUP :

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem.

DAFTAR PUSTAKA :

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.

2.1 Tinjaua n Umum

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim Memiliki Database utama yang menggunakan DBMS Microsoft SQL Server, dimana dalam database tersebut tersimpan rapi beragam informasi yang berhubungan dengan akademik. Terdapat juga beragam aplikasi berbasis web yang berhubungan langsung dengan DBMS Ms. SQL Server tersebut, seperti halnya siamik yang menggunakan ASP.net sebagai aplikasi berbasis web yang berhubungan langsung dengan database dalam satu vendor yang sama yakni Microsoft. Tentu hal ini akan menjadi rumit apabila suatu saat diperlukan akses terhadap database tersebut namun melalui DBMS atau aplikasi lain di luar vendor microsoft, seperti database dengan DBMS PostgreSQL dan Aplikasi Web berbasis PHP.

Hubungan antar DBMS di butuhkan karena perlunya salinan data atau file copy dari database utama untuk menjaga atau menyelamatkan database atas kehilangan data maupun kerusakan database. Hal semacam ini dilakukan dengan cara Replikasi, Replikasi digunakan untuk melipat gandakan semua perubahan yang terjadi pada suatu server database ke server lain yang berbeda. Database memiliki peranan penting dalam proses pengolahan informasi dan data, namun salah satu kelemahannya adalah terdapat banyaknya jenis DBMS yang dibangun sesuai vendor-vendor penciptanya. Maka sebagai jawaban atas permasalahan diatas peneliti

memutuskan untuk menerapkan Replikasi dari database dengan DBMS yang berbeda yaitu MS.SQL Server dengan PostgreSQL menggunakan bantuan aplikasi Pentaho Data Integration yang memungkinkan terjadinya Replikasi antara DBMS berbeda tersebut, disertai peningkatan system yang ada dengan penerapan Single Sign On (SSO) pada aplikasi berbasis web PHP yang terhubung dengan database yang di Replikasi untuk memudahkan user sekaligus meminimalisir dampak buruk bagi jalannya kegiatan baik yang menggunakan aplikasi maupun database tersebut.

2.2 Landasan Teor i

Beberapa teori dasar untuk menunjang penyelesaian tugas akhir ini, antara lain teori dasar jaringan komputer, Pengertian Database dan DBMS, Replikasi serta teori dasar lain sebagai berikut :

2.2.1 Database

Gamba r 2.1 – Database Sumber : (hidayat, 2013)

Menurut Inmon (2005), database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan (biasanya dengan redudansi yang terkontrol dan terbatas) berdasarkan skema. Sebuah database dapat melayani single atau multiple applications.

Menurut Connolly dan Begg (2010), database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Menurut Gottschalk dan Saether dalam jurnal (2010), database adalah sekumpulan data yang terorganisir untuk mendukung banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengontrol data redundant.

Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Pangkalan Dataatau basis Data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basis Data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu Program komputer untuk memperoleh informasi dari basis Data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis Data disebut sistem manajemen basis Data (database management system, DBMS). Sistem basis Data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis Data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis Data komputer. Catatan yang mirip dengan basis Data

sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan Data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis Data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis Data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis Data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis Data: ini dikenal sebagai model basis Data atau model Data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel-tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari Data-Data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan Programer menggunakan istilah basis Data untuk kedua arti tersebut.

2.2.2 Asal Mula Istilah Database

Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai Database komputer. Catatan yang mirip dengan Database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan Data yang berhubungan dengan bisnis.

(http://thekicker96.wordpress.com/pengertian-database/)

2.2.3 Database Management System (DBMS)

Gambar 2.2 – Database Management System (DBMS) Sumber : (Muhammad Subhan, 2007)

Menurut Kimball dan Ross (2002), Database Management System (DBMS) adalah sebuah aplikasi komputer yang tujuan utamanya menyimpan, mengambil, dan memodifikasi data dalam cara yang sangat terstruktur. Data dalam DBMS biasanya dibagi oleh berbagai aplikasi.

Menurut Connolly dan Begg (2010), Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke database.

Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software atau aplikasi komputer yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, mengontrol akses, memodifikasi, menyimpan, dan mengambil data dalam cara yang terstruktur serta mengontrol akses ke database.

Sistem mana jemen basis Data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis Data (database) dan menjalankan operasi terhadap Data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan (C.J. Date, 2009). Contoh DBMS adalah Oracle, SQL Server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi Data dalam jumlah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi Data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS, Data pada umumnya disimpan dalam bentuk

masih ada aplikasi yang menimpan Data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan Data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd pada sistem operasi Unix dan Unix-like. File passwd pada umumnya hanya digunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan Data juga dapat dilakukan dengan menggunakan Program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan Data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :

1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori

2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian

berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.

3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.

4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan Data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada Data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.

5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel dari pada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

2.2.4 Konsep Dasa r Database

Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan (Anhar, 2010). Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database:

ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.

2.2.5 Perangka t Untuk Membua t Database

Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa disebut dengan software (perangkat lunak).Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) Database disebut Database Management System (DBMS), (Connolly, 2002). atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis Data”.

DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management System (RDBMS) dan Overview of Database Management System (ODBMS). RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.

Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan untuk membuat sebuah Database antara lain :

High Level Softwar e

Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach.

Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lain Btrieve dan Tsunami Record Manager.

2.2.6 Tipe Database

Terdapat 12 tipe Database (S. Attre,2002), antara lain :

1. Oper ational database: Database ini menyimpan data rinci yang

diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject- area databases (SADB), transaksi database, dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, akuntansi database.

2. Analytical data base: Database ini menyimpan data dan informasi

yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database sebagai database, manajemen database, atau informasi database.

3. Data war ehouse: Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat

ini dan tahun- tahun sebelumnya - data yang diambil dari berbagai database operasional dari sebuah organisasi.

4. Distr ibuted database: Ini adalah database-kelompok kerja lokal dan

departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya. Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya pada pengguna situs sendiri.

5. End-user data base: Database ini terdiri dari berbagai file data yang

dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download file.

6. Exter nal data base: Database ini menyediakan akses ke eksternal,

data milik pribadi online - tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet. 7. Hyper media databases on the web: Ini adalah kumpulan dari

halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.

8. Navigational data base: Dalam navigasi database, queries

menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain. 9. In-memor y databa ses: Database di memori terutama bergantung

pada memori utama untuk penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan. Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi.

10. Document-or iented databa ses: Merupakan program komputer yang

dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database relasional, dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya, mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa bagian data.

11. Rea l-time data bases Real-time: Database adalah sistem pengolahan

dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah terus-menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus- menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis.

Real-time processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil untuk kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data ilmiah.

12. Relational Data base: Database yang paling umum digunakan saat

ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga mudah untuk mencari.

2.3 Replikasi

Gambar 2.3 – Replikasi Database Sumber : (Nanto, 2012)

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin (Wahyuningsih, 2011), Dua hal penting dari replikasi adalah menciptakan backup dari server utama untuk menghindari kehilangan data jika master mengalami kerusakan dan untuk memiliki salinan dari server utama untuk menjalankan reporting dan analisis kerja tanpa mengganggu jalannya bisnis. Replikasi, seperti migrasi atau sinkronisasi Data, dikerjakan dalam Database, antara sumber (source) dan tujuan (target).

2.3.1 Teknik Single Master Replicated

Dengan metode ini, salah satu komputer berfungsi sebagai master dan yang lainnya berfungsi sebagai slave. Pada prosesnya, komputer yang digunakan sebagai server akan dapat read dan write ke dalam database. Sedangkan komputer yang berfungsi sebagai slave, hanya akan read saja kedalam database tersebut. Apabila kita melakukan perubahan data pada master, maka otomatis data pada slave akan berubah. Tetapi jika kita melakukan perubahan data pada slave, database pada master tidak akan berubah. (Eddy Purwanto,2012).

Gamba r 2.4 - Teknik Single Master Replication

2.3.2 Teknik Multi Master Replicated

Dengan metode ini, salah satu komputer berfungsi sebagai master server dan yang lainnya berfungsi sebagai master server juga. Pada prosesnya, setiap komputer akan dapat write dan read data didalam database. Apabila kita melakukan perubahan data pada master server 1, maka otomatis data pada

master server 2 akan berubah. Begitu juga jika kita melakukan perubahan data pada master server 2 , database pada master server 1 akan berubah . Artinya setiap master 1 dan master 2 akan dapat mengubah dan menambah data pada database yang akan didistribusikan. (Eddy Purwanto,2012).

Gamba r 2.5 - Teknik Multi Master Replication

2.3.3 Konsep Dasa r Replikasi

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. (Wahyuningsih, 2011).

Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan DSS

(Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui beberapa server.

Keuntungan replikasi tergantung dari jenis replikasi tetapi pada umumnya replikasi mendukung ketersediaan Data setiap waktu dan dimanapun diperlukan.

Adapun keuntungan lainnya adalah :

1. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini sangat berguna pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau memerlukan server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.

2. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti proses analisis database secara online, data smarts atau data warehouse.

3. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan mengcopy Data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan untuk dibuat Database baru pada saat terkoneksi

4. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan menggunakan aplikasi berbasis Web

5. Meningkatkan kinerja pembacaan

6. Membawa Data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal ini akan membantu mengurangi masalah karena modifikasi Data dan pemrosesan query yang dilakukan oleh banyak pengguna karena data

dapat didistribusikan melalui jaringan dan data dapat dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.

7. Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.

Replikasi dapat digunakan apabila sebuah organisasi atau perusahaan didukung oleh hardware dan aplikasi sofware dalam sebuah sistem yang terdistribusi. Aplikasi yang berbeda mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk otonomi dan konsistensi data. Replikasi diperlukan dalam sistem terdistibusi apabila berikut ini:

1. Mengcopy dan mendistribusikan Data dari satu atau lebih lokasi 2. Mendistribusikan hasil copy data berdasarkan jadwal

3. Mendistribusikan perubahan data ke Server lain

4. Memungkinkan beberapa pengguna di beberapa lokasi untuk melakukan perubahan dan kemudian menggabungkan Data yang telah dimodifikasi 5. Membangun aplikasi Data yang menggunakan perlengkapan online

maupun offline

6. Membangun aplikasi Web sehingga pengguna dapat melihat volume data yang besar.

2.3.4 J enis-jenis Replikasi

A. Replikasi Snapshot

Gambar 2.6 – Replication Snapshot Sumber : (MSDN Microsoft, 2003)

Replikasi yang memiliki copy-copy yang sama persis di seluruh tujuan replikasi. Replikasi ini akan bekerja secara periodik sehigga subscriber-subscriber mungkin tidak memiliki informasi yang paling baru.

Mend istribusikan da ta yang dapat dilih at p ada s a a t t e r t e n t u t a n p a m e l a k u k a n u p d a t e . B i a s a n y a d i g u n a k a n p a d a s a a t m e m e r l u k a n t a m p i l a n d a t a , seperti : d aftar h arga, katalog, data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Data-data ini sifatnya hanya ‘read only’. Replikasi ini membantu pada saat:

Data sebagian besar statis dan tidak sering berubah. • D a p a t m e n e r i m a c o p y d a t a y a n g t e l a h m e l e w a t i batas waktu yang ditentukan

• Datanya sedikit B. Replikasi Transaksional

Ga mbar 2.7 – Transactional Replication Sumber : (MSDN Microsoft, 2003)

Replikasi yang mereplikasikan transaksi-transaksi satu persatu, bukan keseluruhan kelompok data. Replikasi ini terjadi secara kontinu/periodik, yang membuat prosedur tersebut lebih baik dibandingkan Replikasi snapshot karena dapat memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.

Ga mbar 2.8 – Replication Merge Sumber : (MSDN Microsoft, 2003)

Replikasi yang memproses perubahan secara baris-per baris. Baris baris ini bisa di kelompokkan menjadi sebuah logical record. Pada Replikasi snapshot dan transaksional, subscriber-subscriber biasanya tidak melakukan perubahan data. Namun, pada Replikasi Merge dapat melakukan perubahan data pada subcriber, yaitu dengan Immediate Updating atau Queued updating.

2.4 Microsoft SQL Server

Ga mbar 2.9 – Microsoft SQL Server Sumber : (MSDN Microsoft, 2012)

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk dari Microsoft. Bahasa Query utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis Data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis Data mirroring dan clustering.

2.4.1 Seja rah Micr osoft SQL Server

Pada tahun 1988, Microsoft mengeluarkan versi pertama dari SQL Server. Pada saat itu masih didesign untuk platform OS/2 dan dan dideveloperi bersama antara Microsoft dengan Sybase. selama awal tahun1990-an, Microsoft mulai untuk membuat versi baru dari SQL Server untuk platform NT-nya. Selama proses development tersebut Microsoft memutuskan bahwa Microsoft

Dokumen terkait