• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam dokumen Askep Menarik Diri Lawang (Halaman 28-39)

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826 NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2. mendiskusikan dengan keluarga tentang : a perilaku menarik diri

“sekarang saya akan menjelaskan pada bapak tentang gejala orang menarik diri, diantaranya: aktivitas menurun, suka menyendiri, tidak mau / sukar berhubungan dengan orang lain, bicaranya pelan dan lambat, cuek terhadap lingkungan, ekspresi wajah murung, dll. Nah apakah anak bapak memiliki gejala yang saya sebutkan tadi?”

b. penyebab menarik diri

“menurut bapak, kira-kira apa yang menyebabkan anak bapak seperti itu?”

c. akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak segera ditangani? Begini ya pak, jika mbak S menyendiri terus, nanti ditakutkan akan terjadi halusinasi lihat / dengar yaitu anak bapak akan melihat atau mendengar sesuatu dimana orang lain tidak melihat / mendengarnya”

d. cara keluarga menghadapi klien menarik diri

“jika anak bapak suka menyendiri sebaiknya dia diajak aktivitas atau diajak ngobrol agar tidak terjadi halusinasi seperti yang saya jelaskan tadi”

3. menganjurkan pada keluarga agar tetap memberikan

dukungan pada klien dan tetap menjenguk klien. “demi kesembuhan anak bapak sebaiknya dia tetap diberi motivasi untuk sembuh”

O :

- ekspresi wajah keluarga (ayah klien) bersahabat

- keluarga dapat menceritakan / menjawab pertanyaan yang diajukan perawat (mahasiswa) - keluarga sanggup untuk tetap

menjenguk klien 2 minggu sekali

A :

TUK VI tercapai

Keluarga dapat membinja hubungan saling percaya dengan perawat (mahasiswa) dan klien mendapat dukungan dari keluarga

P :lanjutkan ke TUK V

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826 NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2 1 13-12-04 11.00 15-12-04 08.30 TUK II

1. mendiskusikan dengan klien kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

“menurut mbak, kemampuan apa saja yang mbak miliki/bisa lakukan selama di rumah? misalnya memasak, menyapu, mencuci menjahit, atau yang lain”

2. memberikan reinforcement atas kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

“bagus sekali mbak, mbak bisa menyebutkan kemampuan yang mbak miliki selama dirumah”

TUK III

1. mengkaji pengetahuan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain

“menurut mbak, apasih keuntungannya jika mbak mau berkenalan/bergaul dengan orang lain?

2. memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

3. mendiskusikan dengan klien manfaat bergaul dengan orang lain

“jika mbak mau berhubungan dengan orang lain, maka jika ada masalah mbak bisa

menceritakan masalah tersebut pada orang lain sehingga beban yang mbak rasakan akan sedikit berkurang

S :

- klien dapat menyebutkan kemampuan yang dimilikinya “sebenarnya kerika dirumah saya bisa memasak, berbelanja, mencuci, mengepel, dan saya juga suka main bulutangkis” O :

- klien bercerita dengan nada pelan dan klien tampak malu-malu

- kadang-kadang klien masih menunduk saat berbicara - klien dapat tersenyum A :

TUK II tercapai

Klien dapat menyebutkan kemampuan / aspek positif yang dimiliki

P : lanjutkan TUK III S :

- klien menjawab “iya saya senang dengan ibu R karena dia baik sekali, mau bicara dan berteman dengan saya sehingga saya punya teman untuk ngobrol”

O :

- kontak mata ada - klien dapat tersenyum

- nada bicara klien masih pelan A :

TUK tercapai

Klien dapat menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain

P :lanjutkan TUK IV

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826 NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 1 2 15-12-04 10.00 15-12-04 TUK IV

1. melakukan interaksi dengan klien secara sering dan singkat 2. memotivasi klien untuk

berkenalan dengan teman yang lain

3. meningkatkan interaksi klien secara bertahap

“mbak S sudah kenal dengan teman yang lain?

“Kalau begitu perkenalkan nama mbak S kepada teman lainnya

“saya minta tolong, coba sebutkan lagi nama mbak?

TUK III

1. mendiskusikan dengan klien kegiatan yang bisa dilakukan klien di RS

“ini daftar kemampuan yang kemarin mbak S sebutkan : menyapu, mengepel ruangan, mencuci piring dan baju” nah dari kegiatan yang telah mbak catat tadi, yang mana yang kira-kira mbak S dapat

melakukan kegiatan tersebut di RS?

2. menurut mbak, kegiatan tersebut dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan di RS” 3. kalau kegiatan tersenut

dilakukan di RS, sebaiknya mulai sekarang dilatih sedikit demi sedikit ya..!”

S :

- klien mengatakan “nama saya SM dan saya senang dipanggil SM”

O :

- klien belum mau berjabat tangan

- nada bicara masih pelan - klien tampak malu-malu

menyebutkan namanya A :

TUK IV belum tercapai

Klien belum mampu melakukan hubungan sosial secara bertahap

P :ulangi TUK IV S :

- klien mengatakan “kalau disini saya bisa melakukan kegiatan seperti menyapu, mencuci alat-alat makan dan mengepel” O :

- klien dapat menyebutkan kegiatan / kemampuan yang dapat di lakukan di RS - klien dapat sedikit berbicara

lancar

- klien tampak tersenyum A :

TUK III tercapai

Klien dapat memberikan penilaian terhadap

kemampuan yang dapat dilakukannya

P :lanjutkan TUK IV

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826 NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 1 1 17-12-04 08.00 17-12-04 10.00 TUK IV

1. melakukan interaksi dengan klien secara singkat dan sering 2. tetap memotivasi klien untuk

berkenalan dengan teman yang lain

3. membantu klien tetap

berhubungan dengan yang lain secara bertahap

“ selamat pagi mbak S, bagaimana kabarnya hari ini, apakah semalam bisa tidur?” “sekarang bagaimana kalau sekarang mbak mencoba berkenalan dengan yang lain pertama perkenalakan nama mbak, terlebih dahulu sambil berjabat tangan lalu teman mbak tersebut akan

menyebutkkan namanya” 4. memberikan reinforecment

positif atas keberhasilan yang telah dilakukan “bagus mbak sekarang sudah bisa

menyebutkkan dan kenal dengan teman-teman yang ada disini”

TUK V

1. mendorong klien untuk emngungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain

“bagaimana perasaan mbak S setelah berkenalan dengan orang lain. Apakah mbak merasa senang atau malah sedih”

2. memberikan reinforcement positif atas keberhasilan yang dilakukan

“mbak S akan lebih pintar lagi kalo banyak teman”

S :

- klien menjawab salam “selamat pagi, khabar saya baik dan semalam saya bisa tidur” “nama saya S, saya berasal dari surabaya”

O :

- klien mau berkenalan dan berjabat tangan dengan Ny. B - klien dapat menyebutkan

nama-nama temen yang sudah

dikenalnya yaitu Ny. D, M, S, T - klien mau tersenyum

- kontak mata ada A :

TUK IV tercapai

Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap

P :lanjutkan ke TUK V

S :

- klien mengatakan

“saya sekarang senang kenal dengan ibu B karena

sebelumnya saya takut padanya”

O :

- kontak mata ada - ekspresi wajah senang A :

TUK V tercapai klien dpt mngungkapkn perasaan setelah brhubngn dgn orang lain

P :lanjutkan TUK lain IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826 NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2 2 17-12-04 12.00 18-12-04 07.15 TUK IV

1. Membantu klien menentukan kegiatan di RS

“mbak, kemarin mbak menyebutkan kemampuan yang dapat dilakukan di RS. Nah mumpung sekarang sudah waktunya makan siang dan waktunya untuk menyapu, bagaimana kalau sekarang mbak S melatih kegiatan tersebut?”

2. Tetap memotivasi klien untuk dapat melatih kemampuan yang dimiliki

“ayo mbak, kita lakukan bersama-sama, katanya mbak S dapat melakukannya”

TUK IV

1. memberikan dukungan pada klien untuk tetap melakukan kegiatan sesuai

kemampuannya

“mbak, agar mbak punya aktivitas dan tidak tiduran terus, bagaimana kalau sekarang mbak membantu perawat yang ada di sini untuk membersihkan ruangan

(menyapu)” “ayo mbak, mbak S kok malah tiduran terus, apakah mbak saat ini sedang sakit?”

S :

- klien mengatakan “nggak mau mbak”

O :

- klien kembali ke tempat tidur setelah makan siang

- klien tidak mau diajak menyapu - klien menggelengkan

kepalanya A :

- TUK IV belum tercapai

klien belum mampu melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuannya

P: ulangi TUK IV

S : -O :

- klien tidak mau diajak membersihkan ruangan

- klien terdiam dan tiduran diatas tempat tidur

- klien tidak bicara apa-apa A :

- TUK IV belum tercapai

Klien tidak mampu melakukan kegiatan sesuai kemampuannya P :ulangi TUK IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826 NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2 2 20-12-04 12.00 21-12-04 08.30 TUK IV

1. memotivasi klien untuk melakukan kegiatan dengan kemampuannya yang lain “ mbak S, jika mbak S tidak

mau menyapu, bagaiman kalau sekarang mbak S menepel lantai saja

2. memberikan reinforecement positif atas keberhasilan klien “wah, bagus sekali mbak,

sekarang mbak S sudah bisa melakukan kegiatan sesuai kemampuan mbak. Bagaimana kalau kegiatan ini terus mbak lakukan di RS agar nanti di rumah sudah lancar?” TUK V

1. memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan lain

“nah, kemarin mbak S sudah bisa mengepel lantai, sekarang mbak S bisa melakukan

apalagi?” “apakah mbak sudah bisa merapikan tempat tidur sendiri setelah bangun tidur? Kalau sudah bisa ayo

dipraktekkan, ikuti saya ya..!” 2. mendiskusikan jadwal kegiatan

harian atas kegiatan yang telah dilakukan

“bagaimana kalau mbak S setiap hari merapikan tempat tidur sebagai jadwal harian mbak S?”

S :

- klien mengatakan bisa O :

- klientidak mau mengikuti instruksi dari perawat - klien duduk diruang makan - ekspresi wajah tampak murung A :

- TUK V tidak tercapai

klien belum mampu melakukan kegiatan secara mandiri

P :ulangi TUK V

S : klien mengatakan “bisa” O :

- klien tidak mau mengikuti instruksi dari perawat - klien duduk di ruang makan - ekspresi wajah tampak murung A :

- TUK V tidak tercapai klien belum mampu melakukan kegiatan secaa mandiri

P :ulangi TUK V

A. PENGKAJIAN

Pada pengkajian Ny. N, didapatkan data-data yang sesuai dengan tinjauan teori yaitu ditemukan tanda-tanda pada klien menarik diri diantara adalah respon kurang spontan, ekspresi wajah kurang berseri, tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri. Komunikasi verbal menurun, menyendiri, aktivitas menurun, kurang energi dan harga diri rendah. Sementara tanda-tanda yang tidak dijumpai pada klien adalah retensi urine dan feces, dan pemasukan makanan dan minuman yang terganggu.

Untuk pengkajian faktor predisposisi dan presipitasi pada Ny. N terdapat kesesuaian antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus yaitu pada tinjauan teori faktor predisposisinya adalah berasal dari faktor perkembangan, biologis dan sosial budaya. Dan pada kasus ditemukan adanya

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut tinjauan teori Diagnosa Keperawatan yang sering muncul pada klien dengan menarik diri adalah :

2. Resiko perubahan sensori persepsi : halisinasi berhubungan dengan menarik diri 3. Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Sedangkan Diagnosa Keperawatan yang muncul pada tinjauan ksus adalah lima diagnosa, dua diagnosa diantaranya sesuai dengan tinjauan teori sementara diagnosa yang lain adalah diagnosa baru yaitu :

1. resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar

2. gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan interaksi sosial : MD 3. gangguan konsep diri : HDR berhubungan dengan koping keluarga tidak efektif,

koping individu tidak efektif, respon pasca trauma : keputusasaan C. PERENCANAAN

Pada perencanaan tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus. Semua intervensi yang ada sudah sesuai dengan tinjauan teori.

Pada implementasi, tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan intervensi yang ada dan pelaksanaannya juga disesuaikan dengan situasi, kondisi serta kemampuan klien. E. EVALUASI

Evaluasi dilakukan secara formatif dengan melihat respon yang ada pada klien dan didapatkan hasil :

1. perilaku klien berubah secara bertahap 2. kontak mata sering

3. klien dapat memulai percakapan

4. klien mampu mengambil keputusan dan mengemukakan pendapat sehinga harga diri dan ras percaya diri klien meningkat.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam asuhan keperawatan yang dilakukan selama praktek keperawatan di Ruang Flamboyan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, masalah yang muncul pada Ny SM adalah kerusakan interaksi sosial : menarik diri

Dari sini dapat disimpulkan bahwa perawatan psikiatri adalah merupakan usaha untuk menolong klien untuk dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang berguna dn mandiri. Hal ini dapat dicampur melalui komunikasi dan pendekatan yang baik untuk menolong klien agar dapat menerima dirinya, memperbaiki hubungan dengan orang lain, dan megusahakan agar klien dapat mandiri.

Dalam perawatan dititik beratkan pada jiwanya disamping juga fisiknya. Partisipasi keluarga juga berperan di dalamnya. Partisipasi keluarga dan pengobatan yang teratur sangat penting dalam menunjang kesembuhan klien dan mencegah kekambuhan penyakit.

B. Saran – saran 1. Kepada klien

a. mau mentaati peraturan RS dan peraturan ruangan b. mau menjalani terapi pengobatan yang baik dan rutin c. melakukan aktivitas sesuai kemampuan

d. terapi interaksi dengan petugas dan klien lain 2. Untuk perawat

a. dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien hendaknya harus kemprehensif

b. melaksanakan perawatan secara teliti, cepat tepat, terpadu dengan upaya pengobatan, pencegahan, pemulihan dan peningkatan kesehatan.

c. menjalin komunikasi yang baik dengan klien

d. mengikuti klien dalam kegiatan di rumah sakit antara lain menyapu, mengepel, mencuci tempat makan sendiri

3. Untuk keluarga

a. mau menerima klien apa adanya atau tidak membedakan satu sama lainnya b. menyempatkan waktu untuk mengunjungi klien secara rutin

d. membawa klien tepat waktu dan mengingatkan klien bila lupa minum obat 4. Untuk masyarakat

a. Dapat menerima kembali klien apa adanya sebagai anggota masyarakat b. Memberikan kesempatan kerja pada klien sesuai kemampuannya

Demikian kesimpulan dan saran kami, semoga berguna bagi klien, perawat/ petugas kesehatan, keluarga, dan masyarakat serta dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang optimal.

Dalam dokumen Askep Menarik Diri Lawang (Halaman 28-39)

Dokumen terkait