• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Dalam dokumen ASKEP KELUARGA DENGAN TB PARU (Halaman 39-51)

SKALA PRIORITAS

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Dan Jam

No DX/ TUK

Implementasi Evaluasi (SOAP)

9 Mei 2014 Pukul 10.00 Dx.1

Bersihan Jalan Nafas tidak efektif

pada An.Si dikeluarga Tn. Sa TUK 1 :

1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang;

 Pengertian TB Paru  Penyebab TB Paru

 Tanda dan gejala TB Paru

2. Memberi pendidikan kesehatan pada keluarga tentang Pengertian TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda dan gejala TB Paru.

3. Memberi kesempatan pada keluarga untuk mengiden-tifikasi Pengertian TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda

Subjektif:

– Keluarga dapat menyebutkan kembali pengertian TB Paru yaitu penyakit yang menular, merusak paru-paru.

– Keluarga dapat menyebutkan kembali Penyebab TB Paru yaitu oleh bakteri microbacterium tuberculosis.

– Keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala TB Paru yaitu : batuk-batuk terus menerus selama kurang lebih 3 minggu dan berdahak, sesak nafas, keluar keringat dingin pada malam hari, dan berat badan menurun.

dan gejala TB Paru.

4. Memberikan reinforcement positif

seperti pujian atas kemampuan keluarga mengidentifikasi

Pengertian TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda dan gejala TB Paru.

5. Mengevaluasi pengetahuan keluarga dan memberikan kesempatan pada keluarga untuk membandingkan pengetahuan yang dimiliki keluarga dengan standar.

Objektif:

– Keluarga tampak

memperhatikan dengan seksama saat penkes dan diskusi berlangsung – Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat

– Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat berikan

– Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

Analisa:

Masalah teratasi dimana keluarga memahami tentang pengertian TB Paru, penyebab TB Paru, tanda dan gejala TB Paru.

Perencanaan: Lanjutkan TUK 2

9 Mei 2014 Pukul 16.00 Dx.1

TUK.2

1. Menjelaskan dan berdiskusi pada

keluarga mengenai akibat dari penyakit TB Paru

2. Menanyakan kembali pada keluarga akibat TB Paru

3. Motivasi keliuarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi TB Paru. 4. Memberikan reinforcement positif atas keputusan yang diambil keluarga dalam mengatasi TB Paru.

Subjektif:

– Keluarga dapat menyebutkan kembali Akibat dari TB Paru adalah pnemonia tuberkulosis, dan kematian, dan jika penderita tidak teratur minum obat penyakit akan menjadi lebih berat penyakitnya, penyakit menjadi makin sulit diobati, dan perlu waktu lebih lama untuk dapat sembuh,

– Keluarga memutuskan untuk mengatasi dan merawat An.Si yang menderita TB Paru

Objektif

– Tampak keluarga

memperhatikan dengan seksama saat diskusi berlangsung

– Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat

– Tampak keluarga sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat berikan

– Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat. – Keluarga telah mengambil keputusan untuk merawat anaknya.

Masalah teratasi dimana keluarga memahami tentang akibat dariTB Paru jika tidak segera di tangani dan bahaya dari putus obat, dan keluarga sudah mampu mengambil keputusan.

Perencanaan: Lanjutkan TUK 3

Subyektif

 Keluarga mampu menjelaskan kembali cara merawat pasien dengan cara minum obat secara teratur, makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, menjaga kebersihan

lingkungan.

 Keluarga mampu menjelaskan kembali bagaimana mencegah penularan TB Paru yaitu dengan cara dengan memisahkan perlengkapan makan anggota keluarga dengan pasien, menutup mulut saat bersin dan batuk, serta membuang dahak pada tempatnya.

10 Mei 2014

TUK 3:

1.Menjelaskan cara perawatan, pencegahan penyakit TB Paru

2.Mengajarkan klien cara batuk efektif dan membuang dahak yang benar

3.Menanyakan kembali cara perawatan, pencegahan penyakit TB Paru

4.Menganjurkan kelien mempraktekkan kembali cara batuk efektif dan membuang dahak ke tempatnya.

5.Memberikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai.

 Keluarga dan klien mampu mempraktikkan kembali cara nafas dalam untuk membantu mengeluarkan dahak dengan cara tarik nafas dalam melalui hidung dan hembuskan seperti meniup balon sebanyak 3x dan waktu yang ketiga batukkan.  Keluarga tampak

memperhatikan dengan seksama saat diskusi berlangsung

 Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat  Keluarga tampak sekali-kali

menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat berikan

 Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

Analisa

Masalah teratasi

Perenanaan Lanjutkan TUK 4

Pukul 11.00 Dx.1

Subjektif

– Keluarga dapat menjelaskan tentang modifikasi lingkungan yang dapat mendukung untuk

penyembuhan TB Paru kembali dengan cara pencahayaan ruangan yang cukup, ventilasi rumah yang cukup, jendela dibuka agar sinar matahari bisa masuk kedalam rumah, menjemur kasur, bantal minimal 1minggu sekali dijemur, tidak membuang dahak sembarangan tempat, tapi gunakan kaleng yang didalamnya sudah diisi cairan desinfektan.

Objektif:

– Keluarga tampak antusias dalam memikirkan cara yang dapat keluarga lakukan dalam memodifikasi lingkungan untuk mencegah TBC Paru.

Analisa:

Masalah teratasi dengan perwat sebagai fasilitator

Perencanaan:

Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk

memodifikasi lingkungan rumah. Lanjtkan ke TUK 5

TUK 4:

1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan yang tepat untuk mendukung penyembuhan TB Paru

2. Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi lingkungan yang tepat untuk mencegah TBC Paru

3.Memotivasi keluarga untuk

mengungkapkan kembali terhadap bahasan yang telah didiskusikan

4.Memberi reinforcement terhadap kemampuan keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah didiskusikan

5.Memberi kesempatan keluarga bertanya

Subjektif:

– Keluarga dapat menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga untuk mencegah TB Paru, yaitu : Rumah sakit, Puskesmas, praktek (klinik).

– Keluarga dapat menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan seperti: memberikan informasi kesehatan, memberikan pengobatan, memberikan pelayanan konseling, membantu meningkatakan kesehatan

– keluarga mengatakan akan membawa An. Si yang mengalami TB Paru ke fasilitas kesehatan yang ada

Objektif:

– Keluarga tampak antusias bertanya tentang manfaat fasilitas kesehatan

11 Mei 2014 Pukul 11.00 Dx.1

tentang hal yang belum jelas

– Keluarga mau memeriksakan anggota keluarganya yang sakit ke fasilitas kesehatan.

– Keluarga tampak

memperhatikan dengan seksama saat diskusi berlangsung

– Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat

– Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan yang perawat berikan

– Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

Analisa:

Masalah teratasi dengan perawat sebagai fasilitator dan keluarga mau untukmemeriksakan anggota

keluarganya ke fasilitas kesehatan.

Planning:

Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk

TUK 5:

6. Mendiskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang tersedia

7. Mendiskusikan dengan keluarga untuk menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan

8. Mendorong keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi TBC Paru

9. Memberi reinforcement seperti pujian terhadap kemampuan keluarga menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan 10. Memberi kesempatan keluarga

bertanya tentang hal yang belum jelas

melakukan kintrol untuk pengobatan TB Paru.

12 Mei 2014 Pukul 11.00 Dx.1

BAB V PENUTUP

Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.Sa khususnya kepada An.Si denganTB Paru, maka penulis menarik kesimpulan dan mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan yang diharapkan dapat berguna dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan TB Paru.

1. KESIMPULAN

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada An.Si denganTB Paru, penulis

melaksanakan secara bertahap mulai dari npengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dengan menggunakan pendekatan secara komprehensif yang mencakup bio, psiko, sosial dan spiritual.

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI, 2005).

Adapun tanda dan gejala dari TB Paru adalah Demam, Batuk disertai dahak / darah, Sesak Nafas, Nyeri dada, Malaise meliputi anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam.

Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan TB Paru adalah dengan medikasi tentunya ke fasilitas kesehatan, Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit TB Paru , pentingnya minum obat, pengawas obat (PMO). Penanganan segera penyakit yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah yaitu dengan teknik nafas dalam untuk mengeluarkan dahak, meminum air hangat hingga memberikan fisioterapi dada.

Pada kasus ini An. Si pernah mengalami putus obat, dan saat ini An.Si tengah melakukan pengobatan kembali oelh karena itu diperlukan perhatian khusus untuk kepatuhan minum obat agar tidak terjadi lagi putus obat dan perlunya PMO. Setelah dilakukan asuhan keluarga mau untuk melakukan perawatan kepada An.Si secara baik dan tuntas dengan harapan anaknya dapat sembuh total. Keluarga menyatakan keseriusannya untuk menjalani pengobatan.

1. SARAN

Setelah penulis memberikan asuhan Keperawatan Keluarga dengan TB Paru pada An.Si dikeluarga Tn.Sa, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan agar perawat dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga dengan TB Paru pada An.Si dikeluarga Tn.Sa demi meningkatkan mutu keperawatan.

2. Peningkatan support sistem dan perlihatan keluarga dalam pemberian asuhan

keperawatan sangat penting untuk meningkatkan motivasi keluarga dalam perawatan anak dan keluarganya.

Dalam dokumen ASKEP KELUARGA DENGAN TB PARU (Halaman 39-51)

Dokumen terkait