• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi etika profesi keguruan di SMK N 1 Salatiga

104 10 XII Administrasi Perkantoran

1. Implementasi etika profesi keguruan di SMK N 1 Salatiga

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa seorang guru

harus menjunjung etika profesi keguruannya baik dalam kegiatan belajar

mengajar dengan peserta didik, dengan rekan sejawat maupun ketika berada

di lingkungan masyarakat. Etika profesi seorang guru sangat berpengaruh

terhadap perkembangan peserta didiknya, tugas seorang guru yang dituntut

untuk mengajar dan mendidik bukan hanya mengajarkan bidang akademik

namun juga bidang akhlak dan kepribadian yang membuat seorang guru

harus dapat menjadi sosok yang digugu dan ditiru oleh peserta didiknya.

Sesuai dengan wawancara dengan Bapak Wakil Kepala Bagian Kurikulum

M:

Setiap bentuk pekerjaan/jabatan memiliki etika mbak. Dan sebelum seseorang memangku jabatannya maka akan disumpah sesuai dengan kode etik masing-masing pekerjaan/jabatan. Demikian pula untuk seorang guru. Dengan demikian kode etik guru merupakan landasan moral (ruh) dan pedoman dalam perilaku dimanapun ia berada. terutama ketika berada dilingkungan sekolah, guru menjadi panutan bagi para peserta didiknya dalam segi apapun. Baik ketika mengajar dikelas, ketika dijalan, dikantor, dan dimanapun guru harus bisa menjaga etika nya. Dengan etika yang baik maka peserta didik dapat mencontoh hal yang baik yang nantinya akan digunakan dalam kehidupan mereka diwaktu yang akan datang.

Sehubungan dengan adanya tuntutat etika profesi keguruan ini maka kami sebagai orang yang kebettulan berprofesi sebagai guru senantiasa berusaha mentaati kode etik sorang guru dengan baik dimanapun berada. di lingkungan sekolah ini kami juga memasang visi,misi dan tata tertib baik untuk guru, karyawan dan siswa agar senantiasa tercipta lingkungan yang harmonis dan sesuai dengan kode etik kita dalam bekerja ”. (24 Agustus 2017)

Ibu Ida selaku guru Bahasa Inggris Juga menyatakan bahwa:

“Guru yang professional dalam mengimplementasikan etika profesinya dengan peserta didik harus melakukan hal-hal dibawah ini. Menghormati bahwa peserta didik merupakan pribadi yang berkembang, mereka memiliki potensi, keunikan kepribadian yang berbeda-beda. Bila seorang guru dapat menghormati dan menyayangi mereka maka mereka juga akan dapat menghormati dan menyayangi guru. Dengan sabar dan bijaksana bangun keterbukaan sikap dan empati terhadap orang lain dan biasakan untuk dapat mendengarkan siswa bukan siswa saja yang dituntut untuk mendengarkan guru. Ibu Ida selalu berusaha untuk menjaga sikap baik dengan atasan, teman sesame guru, maupun dengan siswa dan masyarakat disekitar ibu Ida tinggal. Kalau kita selalu berusaha baik dan menjaga sikap kita maka ibu Ida percaya bahwa lawan kitapun akan begitu sehingga nanti terciptalah lingkungan yang baik dan teratur dengan begitu akan tercapai tujuan bersama ”. (24 Agustus 2017)

Memang dalam menerapkan etika profesinya, guru juga diatur dengan

adanya beberapa peraturan yang dibuat dan diberlakukan sebagai tata tertib

profesi keguruan. Tata tertib ini akan menjadi salah satu penunjang seorang

guru berprilaku baik dengan siswa dengan rekan sejawat maupun dengan

masyarakat. Peraturan bagi guru dianggap perlu untuk menjadi pegangan

dan acuan agar terciptanya tujuan yang di cita-citakan bersama.

Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Bapak Kepala Bagian

Ketenagakerjaan SMK N 1 Salatiga AMS.

selain tata tertib siswa, kami juga memiliki tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua guru dan karyawan yang berada dibawah instansi SMK N 1 Salatiga. Selain etika profesi keguruan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yang tertulis dalam Kode Etik Keguruan, setiap guru dan pegawai disini memiliki tata tertib yang harus dipatuhi dan dijalankan. Tata tertib sesuai dengan keputusan bersama dan sudah disetujui oleh kepala sekolah dan sudah dilaksanakan selama bertahun-tahun lamanya. Tata tertib bagi guru dan karyawan dianggap perlu untuk mengatur serta menjadi pedoman bagi semua guru dan karyawan dalam bertindak dan berperilaku demi tercapainya tujuan bersama”. (24 Agustus 2017)

Implementasi etika profesi keguruan tidak hanya diterapkan ketika

proses belajar mengajar dengan peserta didik, namun juga ketika

berinteraksi dengan teman sejawat, atasan maupun dengan masysrakat.

Agar keharmonisan dalam suatu lembaga dapat terjaga dengan baik

berkesinambungan. Komunikasi harus selalu terjaga antara satu dengan

lainya. Tidak terkecuali juga di SMK N 1 Salatiga.

Sesuai dengan wawancara dengan guru SMK N 1 Salatiga TR:

“Interaksi yang berlangsung di dalam lingkungan sekolah salah satunya adalah intraksi antar guru. Hubungan antarguru SMK Negeri 1 Salatiga terjalin dengan baik. Setiap guru saling menyapa antar satu dengan lainnya sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis. Hubungan social antara murid dan gurupun terjalin dengan baik. Di lingkungan sekolah juga terdapat jadwal piket bagi guru yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu piket di ruang loby dan piket menyambut warga sekolah bersama Kepala Sekolah. Menjaga ruang loby untuk melayani siswa maupun tamu yang berkunjung di SMK Negeri 1 Salatiga. Piket menyambut warga sekolah dilakukan saat pagi hari sebelum jam pelajaran di mulai”. (24 Agustustus 2017)

Diperkuat dengan keterangan dari Bapak AS:

Bentuk interaksi antara kepala sekolah dengan guru-guru yaitu kepala sekolah menerapkan 3S (senyum, salam, dan sapa) kepada setiap guru yang dijumpai baik di dalam limgkungan sekolah maupun di luar sekolah. Kepala sekolah setiap hari berdiri menyambut para guru, karyawan, dan siswa di halaman sekolah. Komunikasi terjalin dengan baik antara kepala sekolah dengan guru. Kepala Sekolah sering berbincang-bincang dan salin tegur sapa dengan guru, karyawan maupun siswa.” (24 Agustus 2017).

Civitas akademika SMKN 1 Salatiga terjalin baik, seperti halnya

interaksi guru dengan staff TU, maupun kepala sekolah dengan staff TU,

dari hasil observasi yang kami dapatkan setiap hari guru mengunjungi

ruang TU guna menyapa para karyawan dan staff TU atau mengambil

keperluan yang terkait dengan proses belajar mengajar seperti daftar

absen siswa maupun keperluan lain yang berkaitan dengan administrasi.

2. Kendala yang dihadapi guru SMK N 1 Salatiga dalam mengimplementasikan etika profesi keguruan.

Dalam penerapan etika profesi keguruan perlu adanya evaluasi guna

mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang perlu diperbaiki.

Biasanya kekurangan tersebut berupa kendala-kendala yang muncul

selama proses pelaksanaan penerapan etika profesi keguruan. Dari hasil

pengamatan penelitian kendala tersebut berupa karakteristik guru yang

berbeda, perbedaan pola fikir antar sesama guru dalam menerapkan etika

profesi keguruan serta kurangnya pengetahuan guru tentang etika profesi

keguruan.

Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Bp M.

“ada beberapa kendala yang sering kali dihadapi guru dalam melaksanakan tata tertib dalam rangka mengimplementasikan etika profesi keguruan. Biasanya kendala kendala berasal dari karakteristik guru itu sendiri mbak dan dari pemahaman yang berbeda pada setiap guru mengenai etika profesi keguruan. Latar belakang guru yang berbeda-beda memiliki kondisi social yang beraneka ragam membuat setiap guru

memiliki kepribadian berbeda pula. Dengan kepribadian yang berbeda inilah yang membuat cara penerapan dari etika profesi keguruan di tiap guru berbeda”. (24 Agustus 2017)

Ditambah dengan keterangan dari hasil wawancara dengan guru SMK 1

Salatiga Ibu Ida:

kadang ada beberapa guru yang bertindak tidak sesuai dengan etika profesi seharusnya, namun karena faktor tidak enak untuk menegur sesama teman sejawat sehingga kejadiannya berlanjut terus menerus”. (24 Agustus 2017)

Dalam pelaksanaan tata tertib terkadang masih ada beberapa guru yang

melanggar tata tertib yang sudah disepakati bersama. Hal ini dikarenakan

kurangnya kesadaran untuk melaksanakan tata tertib yang ada sehingga

masih ada beberapa guru yang dengan sengaja melanggar tata tertib. Selain

kurangnya kesadaran, hal ini juga dikarenakan pihak atasan yang kurang

tegas dalam menindak oknum guru yang melanggar tata tertib.

Hal ini sesuai dengan wawancara dengan bapak AMS:

masih ada beberapa guru yang dengan sengaja dan sadar terkadang melanggar tata tertib dengan berbagai alasan mbak. Pelanggaran biasaya akan terus berlanjut dikarenakan kurangnya kesadaran para guru juga karena tidak ada tindakan yang dilakukan sebagai sangsi pelanggaran. Jadi, oknum guru yang biasanya melanggar tata tertib dan berperilaku tidak sesuai dengan etika professi keguruan seakan tidak sadar dan tidak memiliki niat untuk memperbaiki sikapnya”. (24 Agustus 2017)

Ditambah lagi dengan karakter peserta didik yang bermacam-macam

terkadang mempengaruhi tindakan para guru. Tidak jarang guru dengan

tidak sadar melakukan hal-hal yang kurang sesuai dengan etika profesi

keguruan karena tindakan peserta didik yang diluar batas. Hal ini sesuai

wawancara dengan ibu TR:

kadang para guru dibuat bingung dalam menghadapi tingkah peserta didik. Apalagi untuk peserta didik yang sudah duduk di bangku SMK, tingkat kenakalannya sudah pasti berbeda sehingga membuat guru kadang kewalahan untuk menghadapinya. Kadang ada guru yang sampai tersinggung dengan tingkah peserta didik sehingga tersulut amarahnya dan dengan tidak sadar melakukan tindakan atau mengeluarkan perkataan yang kurang pas dengan etika profesi keguruan” (24 Agustus 2017)

Hasil Temuan Penelitian Observasi

Penelitian yang dilakukan ini akan mengamati (observation) mengenai

Implementasi Etika Profesi Keguruan Guru SMK N 1 Salatiga, yang di

antaranya meliputi :

Melakukan pengamatan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di

kelas.

Melakukan pengamatan dalam kegiatan keprofesian di sekolah baik dengan

teman sejawat, dengan atasan maupun dengan bawahan.

Melakukan pengamatan pada penerapan pembiasaan/keseharian di

No Aspek yang Diamati Ket A Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Dokumen terkait