• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KARYA

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 65-80)

4.1 . Implementasi Karya

Print out mulai opening – closing beserta diskripsi gambar

Gambar 4.1 TUNE BUKA

Gambar 4.3 Narasi pembuka Host (Opening).

Gambar 4.4 Insert acara DC 2013

Gambar 4.6 Host menjelaskan acara DCF 2013.

Gambar 4.7 Insert Kegiatan DCF.

Gambar 4.9 Prosesi Pemotongan Rambut Gimbal.

Gambar 4.10 Host menunjukan Rambut Gimbal yang telah dipotong.

Gambar 4.12 Insert gambar Gunung Pakuwaja.

Gambar 4.13 Host mewawancari warga Dieng.

Gambar 4.15 Host Menjelaskan Mengenai Buah Carica.

Gambar 4.16 Host Mencicipi BlackBerry.

Gambar 4.18 Host Mewawancarai Turis Asal Italia.

Gambar 4.19 Host Mecicipi Makanan Khas Dieng.

4.2 . Analisa Karya

Membahas tentang positioning, kelebihan khusus, keuntungan dan kelemahan bagi khalayak, kesempatan dan ancaman dibandingan dengan progam yg telah ada, pembahasan karya secara menyeluruh termasuk karya ini akan diterapkan atau di impemetasikan kepada siapa, dimana, dan seperti apa, termasuk akan disiarkan dimana dan possitioningnya. Program acara Jelajah Wisata akan dianalisis lebih lanjut menggunakan sistem SWOT yang dijelaskan sebagai berikut :

4.2.1 Positioning

Progam acara Jelajah Wisata memiliki gender Feature, hal ini dikarenakan menyesuaikan dengan konten maupun isi yang terdapat didalam progam acara Jelajah Wisata yang diharapkan mampu di nikmati oleh segala golongan dan usia baik pria maupun wanita, berikut ini adalah positioning progam Jelajah Wisata : Sasaran Audience : Usia 10 – 55 tahun

Gender : Pria / Wanita

SES : Segala golongan

4.2.2 SWOT

STRENGHT / Kelebihan Progam :

1. Menginformasikan refrensi sebuah destinasi yang belum diketahui masyarakat pada umumnya.

2. Mengexplor kebudayaan, kuliner dan keaneka ragaman yang dimiliki oleh indonesia pada masyarakat luas dalam bentuk progam acara televisi.

3. Diharapkan setelah menyasikan progam acara Jelajah Wisata dapat meningkatkan pemasukan daerah karena meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

WEAKNESS / Kelemahan Progam :

1. Dalam proses pembuatan progam kekurangannya adalah lokasi yang berpindah-pindah sehingga memerlukan waktu dan biaya extra hal itu disebabkan progam acara Jelajah Wisata memiliki sifat outdor, terlebih jika mengalami kendala seperti faktor alam.

2. Progam Jelajah Wisata selalu berpindah pindah lokasi shotting, hal inilah yang menjadi tantangan para crew dalam menyiapkan tenaga, fisik dan mental dalam pembuatan prgam ini, karena dalam setiap lokasi berbeda pula medan yang dihadapi

3. Dalam pembuatan progam tentu bukan hanya Jelajah Wisata yang menyajikan acara sejenis, ada banyak acara televisi lainnya yang menyajikan acara sejenis, hal inilah yang menjadikan kekurangan dalam pembuatan progam acara ini

OPPORTUNITY / Keuntungan Progam :

1. Dalam Proses pembuatan progam keuntungannya adalah minimnya biaya yang dikelurkan pada saat produksi karena membutuhkan sedikit alat dan crew

2. Banyaknya bantuan dan kemudahan dari masyarakat setempat dalam membantu kelncaran produksi karena masyarakat sangat antusias dengan progam semacam ini sehingga masyaraakat terkadang malah membantu secara cuma-cuma karena masyarakat sekitar sadar dengan adanya progam seperti ini secara tidak langsung akan mengenalkan potensi daerah ke dunia luar sehingga diharapkan akan mendongkrak pendapatan daerah di kemudian hari

THREATMENT

1. Ancaman atau bahaya yang ada pasca tayangnya program

ini adalah perbedaan sudut pandang dalam penyampaian sebuah informasi, sehingga dalam mencari informasi dan narasumber harus secara hati hati dan benar-benar mengerti mengenai objek yang dibahas

2. Dengan berdatangan wisatawan ke daerah yang ditayangkan dalam progam ini diharapkan dinas terkait dan masyarakat sekitar bekerja sama untuk melestarikan dan menjaga potensi wisata yang ada, sehingga meminimalisir ulah tangan jahil wisatawan yang melakukan corat-coret, membuang sampah sembarangan hingga aksi perusakan.

4.2.3. Prospek

Program acara JELAJAH WISATA dengan berbagai macam kekurangan serta kelebihannya tersebut, memiliki begitu besar prospek untuk direalisasikan pada episode-episode selanjutnya setelah epiode di Dieng ini. Hal ini berdasarkan keunikan dari program acara JELAJAH WISATA yang menawarkan suatu informasi, dengan pengemasan bahwa sesuatu yang berbau informasi itu tidak harus membosankan karena didalam kemasannya tidak monoton (lebih

entertaint).

Berikut daftar tema-tema yang bisa dijadikan next episode setelah JELAJAH WISATA EDISI DIENG dengan Tema Negri para Dewa yang Kaya Budaya :

1. Jelajah Wisata Danau Toba : Budaya leluhur di Desa Jangga 2. Jelajah Wisata Edisi Surabaya : Kota Metropolis Sejuta Budaya 3. Jelajah Wisata Edisi Pulau Madura : Berpacu Dengan Lumpur 4. Jelajah Wisata Edisi Karimunjawa : Hidden Paradise

5. Jelajah Wisata Edisi Madiun : Berburu Sarang Walet di Selatan Pulau Jawa

7. Jelajah Wisata Edisi Jakarta : KeElokan Kepulauan 1000 8. Jelajah Wisata Edisi Bandung : Mode Dari Tanah Parahyangan 9. Jelajah Wisata Edisi Ambon : Ambon Manise

4.3 . Laporan Penciptaan

No Perubahan Konsep Awal Proses Produksi Teknis / Non Teknis 1. Jadwal produksi 3 Hari Rencana awal produksi dilakukan selama 3 hari pada 13 Mei 2013 – 15 Mei 2013 3 Hari Proses Produksi dilakukan selama 2 hari, lamanya produksi berubah karena lokasi pengambilan gambar yang berdekatan. Melakukan pengambilan gambar acara Dieng Culture Festifal 2013 pada tangal 30 Juni 2013 Teknis 2. Lokasi Syuting 5 Lokasi Pengambilan gambar di lakukan di Gunung Pakuwaja, Candi arjuna, Kawah 5 Lokasi Pada proses produksi tidak mengalami perubahan dan tetap seperti saat

Sikidang dan Telaga Warna. Pengambilan gambar seluruh lokasi dilakukan pada hari yang sama direncanakan yaitu di 5 tempat yang berbeda. Namun pada tanggal 30 Juni 2013 dilakukan lagi pengambilan gambar di komplek Candi Arjuna pada saat acara Dieng Culture Festifal 3. Pengambilan Gambar Proses Produksi Proses Pengambilan gambar saat Host

opening dilakukan

dikawasan Dieng Pletau

Proses pengambilan gambar saat Host

opening dilakukan

dikawasan alun alun Banjarnegara, hal ini dikarenakan pada saat pengambilan di kawasan Dieng Pletau terkendala cuaca hujan Teknis 4. Konsep Penataan Hasil gambar Saat Golden Sunrise di puncak Gunung pakuwaja di tempatkan di belakang Penempatan tatanan Golden Sunrise di puncak Gunung pakuwaja di tempatkan di depan, dengan tujuan menjadi Teknis

pendobrak agar penonton semakin penasaran dan inggin menonton progam Jelajah Wisata hingga akhir. 5. Konsep Backsound Hanya mengunakan musik Etnik Mengunakan perpaduan musik Etnik dan musik yang hits saat ini

Teknis

6. Akomodasi Hitungan semula Rp. 4.570.000

Hitungan Akhir Rp. 3.470.000

Teknis

Tabel 4.1 : Laporan Penciptaan

4.4 Karya Pendukung dan Strategi Progam

Untuk mendukung promosi progam Jelajah Wisata, kami memiliki cara tersendiri untuk mepromosikan progamnya salah satunya yaitu dengan cara membuat poster, stiker dan mengunakan konsep penayangan yang menarik sehingga audience terkesan dengan progam acara jelajah wisata dan diharapkan audience tetap menonton progam ini. Berikut contoh media pemasaran jelajah progam wisata jelajah wisata :

Gambar 4.21 : Poster Progam Acara Jelajah Wisata

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis utarakan dalam laporan ini adalah bahwa apa yang sudah penulis jabarkan semua tentang permasalahan yang terdapat dalam laporan ini mampu dan layak dijadikan suatu progam acara feature. Sebab penulis menciptakan progam acara feature tersebut bukan semata-mata untuk melengkapi kewajiban penulis saja tapi juga dapat menciptakan suatu progam acara feature yang bermutu, menginspirasi dan dapat memberikan motivasi kepada orang yang menonton tayangan ini, serta menciptakan sebuah inovasi atau kreatifitas baru.

Kameramen merupakan seseorang yang bertugas merekam unsur audio visual dengan kamera, baik mekanik maupun elektronik dalam pembuatan prodak televisi maupun film, serta bertanggung jawab atas kualitas teknis,artistik dan dramatik rekaman tersebut. Kameramen juga harus memastikan bahwa kamera yang akan digunakan dalan kondisi baik dan siap digunakan.

Kameramen harus memiliki keterampilan merekam sebuah objek dengan berbagai angel dan shoot, kameramen dalam bertugas harus patuh dan memahami tentang SOP seorang kameramen di dalam sebuah instansi penyiaran. Seorang kameramen harus santun saat peliputan serta bertanggung jawab atas hasil kerjannya

Semoga ilmu yang penulis dapatkan selama menempuh pendidikan di Udinus ini mampu memenuhi harapan seluruh orang yang terkait baik selama masa pendidikan maupun masa-masa penulis menyelesaikan laporan ini.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 65-80)

Dokumen terkait