Bab II Pengelolaan Kasus
2.3 Asuhan Keperawatan Kasus
2.3.5 Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal No.
Diagnosa
IMPLEMENTASI EVALUASI
Rabu 02/07/16
1 1. Meminta pasien menggerakkan atau mengangkat kaki bagian kiri dan melihat ekspresi wajah pasien.
2. Memberikan pasien waktu luang untuk menonton TV, membaca Koran dan mengobrol dengan keluarga dan teman
3. Mengajarkan pasien untuk melatih otot atau sendi pada jari-jari kaki dan pergelangan kaki 4. Membantu pasien saat
ingin mandi dan bercukur
5. Melakukan program latihan dan Bekerjasama dengan ahli terapi fisik agar mobilitas
meningkat
S:
Klien mengatakan sulit beraktivitas.
O:
1. Tanda-tanda vital:
2. TD : 130/80 8. Tingkat mobilisasi: 3 9. Kekuatan ekstremitas
atas kanan 4, kiri 5 Kekuatan ekstremitas bawah kanan 4, kiri 2.
10. Klien tampak antusias mempertahankan latihan rentang gerak yang diajarkan perawat.
A:
Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Tindakan keperawatan dilanjutkan
Jumat 03/07/2016
2 1. Memberikan anjuran kepada pasien untuk menggunakan sarung ataupun kain
2. Merapikan tempat tidur pasien
3. Membasuh kulit pasien dengan kain, untuk
menjaga kulit pasien agar tetap kering
4. Memiringkan tubuh pasien setiap 2 jam sekali 5. Memberikan lotion pada
daerah yang terjadi dekubitus termasuk dibagian sakrum
S: Klien tampak
kooperatif saat diterapkan beberapa tindakan
perawatan O :
1. Pasien sering memiringkan
punggungnya, dibantu oleh keluarga.
P : Intervensi dilanjutkan
BAB 3
Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan prioritas masalah dekubitus dengan melakukan pembahasan antara teoritis dengan kasus, maka pada kesempatan ini penulis menarik beberapa kesimpulan dan memberikan beberapa saran sesuai dengan penerapan proses keperawatan yang penulis lakukan pada klien sebagai berikut :
3.1 Kesimpulan
Dekubitus adalah terjadinya kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus-menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Setalah dilakukan tindakan asuhan keperawatan pada pasien Ny. R dengan diagnosa medis Close Fraktur Tibia-Fibula maka penulis mendapatkan pengalaman nyata tentang pemberian asuhan keperawatan pada pasien tersebut. Data yang didapat saat pengkajian Rabu 1 Juni 2016 jam 10:00 WIB, pasien mulai masuk rumah sakit tanggal 28 mei 2014.
Pasien mengatakan merasakan panas di daerah punggung disertai gatal dan kulit nampak memerah. TD 120/80 mmHg, RR : 22x/i, HR : 80 x/i. Pada kasus Ny. R dengan diagnosa medis Close Fraktur Tibia-Fibula.
Maka muncul masalah keperawatan Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal ditandai dengan Klien mengatakan sulit untuk bergerak khususnya pada daerah betis sebelah kiri, klien tampak tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat, dan juga masalah keperawatan luka dekubitus berhubungan dengan keterbatasan mobilisasi ditandai dengan warna kulit sakrum dan scium memerah, pasien gelisah, keadaan umum lemah. Yang menjadi prioritas masalah dalam kasus ini adalah luka dekubitus.
Pada rencana tindakan keperawatan meliputi kriteria, tujuan, tindakan, rasional, yang dalam penyusunan disesuaikan dengan teori dan memodifikasi tindakan keperawatan melihat kondisi pasien dengan mengikut sertakan keluarga pasien.
Rencana keperawatan dx. 2 yang telah dilaksanakan memantau seluruh keadaan dengan baik, agar keefektifan pennyembuhan dapat berjalan lancar. Perawatn menyarankan agar klien selalu merubah posisi setiap 2 jam. Klien dan keluarga pasien juga diajarkan untuk membasuh kulit pasien khususnya didaerah sakrum dan tumit agar tetap kering untuk mencegah terjadinya dekubitus. Tanda – tanda vital klien dipantau selalu dalam melaksanakan tindakan keperawatan klien.
Dalam pelaksanaan keperawataan ini didapati bahwa skor yang dihasilkan dalam pengukuran tingkat dekubitus adalah 10 yang berarti terjadi dekubits grade 1.
Karena semua perencaan dilaksanakan dengan baik dan klien merespon positif juga kooperatif dengan tindakan keperawatan yang dilakukan seperti pasien yang awalnya tidak mau bergerak atau merubah posisi, kini selalu merubah posisi tidurnya setiap 2 jam sekali.
3.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut : 1. Bagi rumah sakit
- Diharapkan lebih mengutamakan perhatian pada masalah integritas kulit
2. Bagi Perawat
- Diagnosa keperawatan yang ditegakkan hendaknya diberitahukan kepada klien untuk mempermudah melaksanakan intervensi keperawatan.
- Dalam merencanakan pemecahan masalah hendaknya klien dan keluarga di ikutsertakan, sehingga terjalin kerja sama yang baik untuk mempermudah pemecahan masalah
- Menilai tingkat kebersihan terhadap pemecahan masalah, diharapkan kepada perawat untuk melakukan implementasi yang jelas direncakan sesuai dengan prioritas masalah kesehatan klien, untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga masalah teratasi
3. Bagi klien dan keluarga
- Perlu memperhatikan mobilisasi klien agar klien dapat selalu bergerak
DAFTAR PUSTAKA
Arisanty, Irma P, (2013). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall, (1995). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik. Edisi 6. Jakarta : EGC
Hidayat, A.A, (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Morison, M.J. (1995).Manajemen Luka. Jakarta: EGC.
Morison, M.J. (2003). Manajemen Luka. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.
Price, S.
Potter & Perry, (2010). Fundamental keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Suriadi, (2004). Perawatan Luka. Cetakan I.Jakarta : Sagung Seto Vaughans, Bennita W, (2013). Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Andi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Hari mengangkat kaki bagian kiri dan melihat ekspresi wajah pasien.
7. Memberikan pasien waktu luang untuk menonton TV, membaca Koran dan mengobrol dengan keluarga dan teman
8. Mengajarkan pasien untuk melatih otot atau sendi pada jari-jari kaki dan pergelangan kaki 9. Membantu pasien saat
ingin mandi dan bercukur 10. Melakukan program
latihan dan Bekerjasama dengan ahli terapi fisik agar mobilitas meningkat
S:
Klien mengatakan sulit beraktivitas.
O:
1. Tanda-tanda vital:
2. TD : 130/80
latihan rentang mobilitas fisik belum teratasi
kepada pasien untuk mengg unakan sarung ataupun kain 2. Merapikan tempat tidur
pasien
3. Membersihkan kulit pasien dan menjaga kulit pasien agar tetap kering 4. Memiringkan tubuh
pasien setiap 2 jam sekali 5. Memberikan lotion pada
daerah yang beresiko terjadi dekubitus
S: Klien tampak kooperatif saat diterapkan beberapa tindakan
No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Hari
mengangkat kaki bagian kiri dan melihat ekspresi wajah pasien.
2. Memberikan pasien waktu luang untuk menonton TV, membaca Koran dan
mengobrol dengan keluarga dan teman
3. Mengajarkan pasien untuk melatih otot atau sendi pada jari-jari kaki dan pergelangan kaki
4. Membantu pasien saat ingin mandi dan bercukur
5. Melakukan program latihan dan Bekerjasama dengan ahli terapi fisik agar mobilitas meningkat
9. Klien tampak
2 1. Memberikan anjuran
kepada pasien untuk menggunak an sarung ataupun kain
2. Merapikan tempat tidur pasien
3. Membersihkan kulit pasien dan menjaga kulit pasien agar tetap kering
4. Memiringkan tubuh pasien setiap 2 jam sekali
5. Memberikan lotion pada daerah yang beresiko terjadi dekubitus
S: Klien tampak kooperatif saat diterapkan
No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Hari mengangkat kaki bagian kiri dan melihat ekspresi wajah pasien.
2. Memberikan pasien waktu luang untuk menonton TV, membaca Koran dan mengobrol dengan keluarga dan teman 3. Mengajarkan pasien untuk
melatih otot atau sendi pada jari-jari kaki dan pergelangan kaki 4. Membantu pasien saat
ingin mandi dan bercukur 5. Melakukan program
latihan dan Bekerjasama dengan ahli terapi fisik agar mobilitas meningkat
S:
Klien mengatakan masih sulit beraktivitas.
O:
1. Tanda-tanda vital:
2. TD : 130/70 7. Tingkat mobilisasi: 3 8. Kekuatan
ekstremitas atas kanan 4, kiri 5 Kekuatan ekstremitas bawah kanan 4, kiri 2.
9. Klien tampak antusias
mempertahankan latihan rentang gerak yang diajarkan perawat
A:
Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Tindakan keperawatan dilanjutkan
2 1. Memberikan anjuran
kepada pasien untuk menggu nakan sarung ataupun kain 2. Merapikan tempat tidur
pasien
3. Membersihkan kulit pasien dan menjaga kulit pasien agar tetap kering
4. Memiringkan tubuh pasien setiap 2 jam sekali
5. Memberikan lotion pada daerah yang beresiko terjadi dekubitus
S: Klien tampak
kooperatif saat diterapkan beberapa tindakan
perawatan O :
6. Pasien sering menggerakan punggungnya 7. TD : 130/80 8. HR : 75x/i 9. RR : 28x/i 10. T : 35 C A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan