• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dana mandiri untuk kegiatan

ANALISIS DATA MANAJEMEN KEUANAGAN PADA LEMBAGA DEWAN DAKWAH INDONESIA LAMPPUUNG

A. Implementasi Manajemen Keuangan Lembga Dakwah

1. Implementasi Fungsi Perencanan, Pengorganisasian, Penggerakan dan Pengawasan Manajemen Keuangan Lembaga Dakwah

Organisasi dakwah yang ideal ialah organisasi yang memunyai tujuan untuk kemaslahatan umat dan bangsa, apabila ingin mencapai hasil yang memuaskan tentunya hal tersebut tidak sertamerta datang begitu saja harus dicapainya dengan sungguh - sungguh agar pelaksanaan dakwah berjalan dengan baik dan benar.

Untuk mencapai tujuan dakwah yaitu menegakan syiar agama Islam mewujudkan kebagaiaan dunia dan akhirat, maka untuk merealisasikan tujuan mulia itu diperlukan manajemen yang baik, dimana organisasi dakwah harus terus bekerjasama secara teratur dan terarah. Oleh karena itu manajemen sangat diperlukan didalam semua kegiatan terutama kegiatan dakwah yang terimplikasi kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Lampung yang mempunyai jaringan yang baik dengan pemerintah baik provinsi, kota dan daerah, serta banyak berbagai cabang yang dimiliki diberbagai provinsi di Indonesia, lembaga yang masih konsisten pada saat awal didirikan oleh KH. M. Natsir hingga saat ini masih terus menegkan syiar Islam tentunya meski didorong dengan manajemen dakwah yang

baik agar kegiatan dakwah dan marwah lembaga sebagai lembaga dakwah Islam terus terjaga eksistensinya ditopang dalam bingkai manajemen yang baik.

Berdasarkan hasil wawancara, penelitian, pengamatan penulis yang di lakukan di DDII Provinsi Lampung mengenai manjemen keuangan lembaga dakwah dari proses rapat kerja dilakukan, program kerja Lazis dibahas dan dibicarakan, serta proses-proses yang akan dilakukan atau telah dilakukan agar termanajemen dengan baik. Penulis akan menganalisis fugsi-fungsi manajemen dalam proses manajemen keuangan lembaga dakwah, juga agar terlihat nampak DDII Provinsi Lampung didalam mengelola organisasi.

2. Implementasi Fungsi Perencanaan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Lazis

Perencanaan ialah pemilihan sekumpulan kegiatan dan keputusan. Selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa rencana itu akan dilakukan. Sebelum melangkah ke tahap yang berikutnya, terlebih dahulu menyusun rencana - rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi terutama dalam proses pembinaan muallaf. Hal yang terpenting dalam proses perencanaan adalah kehadiran atau keikutsertaan seluruh anggota sebuah organisasi dalam menentukan perencanaan kerja organisasi.

Setiap usaha apapun jenisnya, akan dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila sebelumnya sudah direncanakan secara matang. Karena dengan menyusun perencanaan secara matang, maka penyelenggaraan segala kegiatan akan berjalan lebih terarah dan teratur. Di samping itu, perencanaan juga memungkinkan dipilihnya tindakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dengan merencanakan segala

sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan, maka akan lebih mudah dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap DDII Provinsi Lampung, disetiap tahunya DDII melakukan pembugaran stuktural organisasi baik melakukan menambahan bidang atau pengurangan bidang yang tugas dan fungsinya tumpang tindih, proses perencanaan dilakukan disetiap awal tahun melakuakn rapat kerja. bidang-bidang atau pengurus bekerja sesuai dengan tugas dan peranya.

Planning (perencantaan) tujuan arah apa yang ingin dicapai organisasi baik itu tujuan jangka pendek, sedang, dan panjang yang akan dilakukan satu tahun kepengurusan. Ini merupakan sangat efektif sekali didalam pembugaran lembaga / organisasi agar lembaga tetap berjalan dengan baik.

Dalam proses keuanagan di DDII Provinsi Lampung berdasarkan hasil wawancara yang DDII selalu melihat terlebih dahulu hasil evaluasi tahun sebelumnya, ada berapa dana yang ada dan digunakan sesuia dengan kegiatan program program DDII Provinsi Lampung yang ada.

3. Implementasi Fungsi Pengorganisasian Dalam Pelaksanaan

Dalam suatu organisasi terdapat proses yang berguna untuk merancang, mengelompokkan, mengatur dan membagi-bagi tugas pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, pengorganisasian memiliki arti penting bagi proses keuangan, sebab dengan dibagi-baginya kegiatan dalam tugas-tugas yang lebih rinci kepada petugas akan terhindar dari adanya penumpukan tugas berada pada satu atau dua

orang saja. Jadi, pengorganisasian mengandung unsur koordinasi untuk menemukan kepastian dari berbagai perbedaan - perbedaan berbagai unsur demi terciptanya harmonisasi.

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan, dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri, akan tetapi dengan team work yang baik yang bekerja sama akan dapat mencapai hasil lebih dari pada yang dilakukan perseorangan. Seperti halnya dilakukan pada DDII Provinsi Lampung dimana untuk mencapai tujuan yang dikehendaki selalu melibatkan orang-orang yang kompeten dibidangnya yaitu Lazis yang kontinyu. Kegiatan - kegiatan keuangan dan pengelola zakat yang dilaksanakan tidak luput dari pengawasan pengurus DDII Provinsi Lampung terutama bidang yang bersangkutan bidang dakwah atau pengurus yang ditujung untuk mementoring bidang Lazis selama minimal satu tahun.

Berdasarkan data wawancara yang penulis peroleh, pengorganisasian yang dilakukan yaitu mendiskusikan konsep, merumuskan kegiatan yang ada, mendiskusikan konsep petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, pedoman kegiatan, maka konsep kegiatan yang akan disampaikan mendapatkan masukan dan perbaikan dari pengurus serta dewan syuro

4. Implementasi Fungsi Pengerakan/Pelaksanaan Dalam Pelaksanaan

Setelah rencana dan pengorganisasian dakwah ditetapkan oleh pengurus baik bidang yang bersangkutan pada saat penyusunan program atau rapat kerja. Maka Penggerakan sebagai salah satu fungsi manajemen sangat memegang peranan penting, sebab tanpa adanya penggerakan maka fungsi-fungsi manajamen lainnya

seperti perencanaan, pengorganisasian dan evaluasi/pengawasan tidak akan dapat berjalan secara efektif. Pentingnya penggerakan ini karena langsung berhubungan dan bersangkut paut dengan tenaga manusia, yang tidak dapat disamakan sumber-sumber lainnya seperti mesin, uang, peralatan, dan sebagainya, karena manusia di samping memiliki sifat-sifat emosi, seperti perasaan dan keinginan, terutama karena manusia memiliki kebutuhan untuk hidup dan mempertahankan hidupnya sehingga para pelaku dakwah perlu diperhatikan kesejahterannya.

Dalam penggerakan dakwah proses kegiatan manajemen keuangan ialah menjadi Institusi pengelola zakat terdepan dengan penekanan pada upaya mendorong peningkatan mutu dan penyebaran dakwah di Indonesia yang semestinya dilakukan oleh bidang biro Lazis.

5. Implementasi Fungsi Pengawasan Dalam Pelaksanaan

Fungsi manajemen yang terakhir yang dilakukan oleh DDII Provinsi Lampung ialah pengawasan/evaluasi kegiatan proses pembinaan muallaf. Untuk mengukur tujuan dakwah agar mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan berhasil atau tidak dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Evaluasi, pengendalian dan penilaian, di samping ditujukan pada pelaksanaan kegiatan dakwah yang sedang berjalan, juga ditujukan kepada proses yang sudah selesai. Apabila evaluasi, pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan untuk pencegahan terhadap kemungkinan - kemungkinan terjadinya penyimpangan, maka evaluasi, pengendalian dan penilaian terhadap proses yang sudah selasai

sebagai peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses dakwah untuk masa yang akan datang.

Pada akhirnya pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan pembinaan harus ditujukan kepada semua fungsi manajemen lainnya, sebab ia merupakan unsur-unsur yang saling keterkaitan. Dengan kata lain, controling harus bisa menjawab mengapa rencana yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana, mengapa organisasi yang telah disusun tidak dapat menjamin mencapai tujuan, serta mengapa fungsi penggerakan tidak dapat menggerakkan pelaksana pembinaan sehingga tidak dapat melakukan tugasnya secara baik.

Menurut Penulis, proses pengawasan atau evaluasi pelaksanaan kegiatan dakwah dalam Manjemen keuangan yang dilakukan DDII Provinsi Lampung. Pertama, mengadakan penilaian atau mengevaluasi. Dalam hal ini, penilaian atau pengevaluasian disusun dengan instrument penilaian dan pengevaluasian pelaksanaan program kegiatan yanga ada di DDII Propinsi Lampung. Kemudian instrument tersebut dilampirkan dalam laporan pertanggung jawaban. Adapun laporan pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan kegiatan dakwah pembinaan muallaf dibuat secara tertulis, yaitu laporan tentang keadaan para muallaf, laporan hasil konsultasi dan laporan hasil kegiatan-kegiatan pembinaan muallaf atau mentoring baik dilakuan satu bulan satu kali atau tiga bulan satu kali dengan kurun waktu selama minimal satu tahun yang telah disepakati baik itu ketika proses pembinaan sedang sedang berjalan atau telah dilaksanakan. Penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan pembinaan dilakukan setiap minggu. Laporan tersebut disampaikan dan dipertanggung jawabkan secara lisan pada saat rapat atau

musyawarah yang dihadiri oleh seluruh pengurus DDII Provinsi Lampung. Laporan pertanggung jawaban ini disampaikan setahun sekali. Kedua, tindakan perbaikan. Setelah pelaksanaan evaluasi akhir dilaksanakan DDII Provinsi Lampung segera mengambil tindakan perbaikan bila terjadi kesalahan/mengproyeksi. Maksud dari kesalahan ini adalah apabila salah satu atau beberapa program kegiatan dakwah yang sudah direncanakan tidak terlaksana. Dan DDII Provinsi Lampung menyusun data tentang kajian arah kebijakan pengembangan pembinaan yang bersifat pembaharuan atau penyempurnaan. Dengan tujuan mengproyeksi program yang telah terlaksana dipengurusan yang telah berjalan dan dproyeksi dipengurusan yang akan datang baik itu program yang belum maksimal terlealisasi juga program yang tidak berjalan.

Dokumen terkait