• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap-tahap Implementasi dan Mengkaji Metodologi Desain PSS Langkah pertama dalam penelitinan implementasi dan kajian dari

METODOLOGI PENELITIAN

1.2 Tahap-tahap Implementasi dan Mengkaji Metodologi Desain PSS Langkah pertama dalam penelitinan implementasi dan kajian dari

metodologi adalah harus melalui tahap-tahap secara terstruktur, apabila terdapat langkah-langkah yang terlewatkan akan tidak mendapatkan hasil sesuai harapan. Berikut langkah-langkah implementasi metodologi adalah: 1. Studi pendahuluan, melakukan pengamatan dan penjelasan variabel-variabel dari studi literatur kepada pelanggan dan perusahaan. Hasil dari studi pendahuluan digunakan sebagai desain kuisioner. 2. P enyebaran kuisioner, dilakukan pada pelanggan dan perusahaan (respon teknis). 3. Proses FAHP, dilakukan untuk mendapatkan nilai bobot tingkat prioritas pada masing-masing variabel kebutuhan pelanggan dan perusahaan. 4. Q FD multi layer, terdapat empat tahapan yaitu: 4.1). Matrik resolusi konflik digunakan untuk menyatukan bobot prioritas antara pelanggan dan perusahaan yang menghasilkan bobot cross-synthesis (cs). 4.2). HoQ pelanggan, nilai bobot cs pelanggan sebagai masukan proses HoQ yang menghasilkan nilai prioritas respon teknis untuk pelanggan. 4.3). HoQ perusahaan, nilai bobot cs perusahaan sebagai masukan proses HoQ yang menghasilkan nilai prioritas respon teknis untuk perusahaan. 4.4). Langkah terakhir dari QFD multi layer adalah desain objektif, langkah terakhir ini untuk menyatukan bilai bobot prioritas respon teknis untuk pelanggan dan perusahaan. 5. Studi perbandingan, merupakan langkah terakhir dari implementasi dan kajian dari sisi studi pendahuluan, prioritas kebutuhan pelanggan dan perusahaan AB, strategi PSS, dan desain Product Service Blueprint. Langkah terakhir tersebut dilakukan tahap perbandingan, analisa secara objektif, dan masukan-masukan perbaikan. 3.2.1 Observasi dan Studi Lapangan

Tahap ini, penulis menentukan obyek penelitian dan sebaran kuisioner. Data yang diambil dari perusahaan salah satunya adalah data konsumen aktif

36

PT A (perusahaan manufaktur karoseri box aluminium) dan PT B (perusahaan manufaktur karoseri dump truck). Konsumen PT A dan PT B adalah usaha perorangan atau perusahaan. Untuk mempermudah pengambilan sampel, jumlah dan segmentasi pelanggan ditentukan dengan rumus Slovin. Hasil rumus Slovin dijadikan acuan minimal kuisioner yang disebar pada pelanggan kedua perusahaan. Selanjutnya tahap wawancara ke pihak perusahaan untuk mendapatkan respon teknis pada QFD. Di bawah ini variabel kebutuhan pelanggan dan perusahaan serta strategi yang ditawarkan.

Tabel 3.1 Variabel kebutuhan pelanggan, perusahaan dan strategi

No Keb. Pelanggan PT X Keb. Pelanggan CV Y Sumber

1 1. Harga karoseri yang terjangkau (1. HKT) 1. Harga karoseri yang terjangkau_HKT

Shenkl et al., 2014, Shih dan Chou., 2010, Kim et al.,

2012

2 karoseri terdapat tambahan komponen 2. Desain inovatif dalam hal model dll (2. DIK)

Kim et al., 2012, sumber dari

perusahaan

3 3a. Kuat, tahan terhadap kondisi

lingkungan dan cuaca (3a. KTKL)

2a. Kuat, tahan terhadap konsisi lingkungan dan cuaca_KTKL

Shih dan Chou., 2010, Kim et al.,

2012

4 3b. Umur karoseri yang panjang (3b. UKP) 2b. Umur Karoseri yang panjang_UKP

5 3c. Maintanance yang rendah (3c. MR)

6 4a. Bahan untuk karoseri dapat diolah kembali (4a. BKK) 3. Bahan untuk karoseri dapat diolah kembali_BKK Kim et al., 2012,

Manzini dan Vezzoli., 2015

7 mencemari lingkungan (4b. BKL) 4b. Bahan untuk karoseri tidak

8 5a. Pelayanan yang baik pada saat pembelian karoseri (5a. PBK) 4a. Pelayanan yang baik pada saat pembelian karoseri_PPK

Shenkl et a., 2014, Kim et al., 2012

9 menjual karoseri ke pihak perusahaan 5b. Pelayanan yang baik pada saat (5b. PKP)

10 5c. Kecepatan dalam pelayanan informasi dan pembelian untuk pelanggan (5c. KPP)

4b. Kecepatan dalam pelayanan informasi dan pembelian untuk pelanggan_KPP

37

11 6. Model karoseri sesuai permintaan konsumen (6. MPK) 5. Model karoseri sesuai permintaan konsumen_MPK Kim et al., 2012, sumber dari perusahaan

12 7. Karoseri mudah digunakan (7. KM) Kim et al., 2012

No. Kebutuhan Perusahaan PT X Kebutuhan Perusahaan CV Y Sumber

1 Kualitas dan ketersediaan bahan baku yang baik dan tepat waktu (KTB) Kualitas dan ketersediaan bahan baku yang baik dan tepat waktu (KKBB) sumber dari perusahaan 2 Harga pasaran yang sesuai dengan produk (HP) Harga pasaran yang sesuai dengan produk (HPP) sumber dari perusahaan

3 Kesetiaan konsumen terhadap produsen (KKP) Kesetiaan konsumen terhadap produsen (KKP)

sumber dari perusahaan dan

Schenkl et al., 2014

4 Perawatan yang mudah (PM) Perawatan yang mudah (PM) Duru et al, 2011

5 Pengoperasian yang mudah (PYM) Duru et al, 2011

6 Selalu berinovasi (SB) sumber dari perusahaan

7 Resiko persewaan produk sesuai kerusakan (RPK) Resiko persewaan produk sesuai kerusakan (RPK) sumber dari perusahaan 8 Adanya hubungan yang komunikatif antara perusahaan, pelanggan dan

partner (AHP)

sumber dari perusahaan

9 Kemudahan dalam mengelola keuangan (KM) Duru et al, 2011

10 Harga material dan peralatan yang terjangkau (HM) Harga material dan peralatan yang terjangkau (HM) Duru et al, 2011

11 Kualitas peratan yang baik (KPB) Duru et al, 2011

12 Memiliki daya tahan produk yang baik (MDB) Memiliki daya tahan produk yang baik (MDB) Duru et al, 2011

No. Strategi PT X Strategi CV Y Sumber

1 Perawatan dan reparasi karoseri Perawatan dan reparasi karoseri sumber dari perusahaan

38

2 Pembelian kembali karoseri dari pihak perusahaan

Studi literatur dan sumber dari

perusahaan

3 Redisain Redisain sumber dari perusahaan

4

Persewaan karoseri Persewaan karoseri

sumber dari perusahaan dan Shih dan Chou,

2010

Tabel 3.1 berisi tentang variabel-variabel kebutuhan pelanggan dan perusahaan yang diambil dari beberapa literatur jurnal dan studi lapangan diperusahaan, setelah itu masuk tahap studi pendahuluan kepada pelanggan dan perusahaan dan digunakan untuk pertanyaan dalam kuisioner pelanggan dan perusahaan serta strategi PSS yang ditawarkan kepada pelanggan. Strategi PSS tersebut sekaligus sebagai respon teknis.

1.2.2 Kuisioner Model Bisnis PSS

Kuisioner model bisnis PSS di bagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama kuisioner untuk konsumen dan yang kedua kuisioner untuk internal perusahaan. Bagian-bagian kuisioner di bagi menjadi sub bagaian, diantaranya: Tabel 3.1 berisi penjelasan bagian-bagian pertanyaan pada kuisioner yang di desain dengan konsep PSS dan kuisioner FAHP.

Tabel 3.2 Penjelasan Bagian-bagian Kuisioner

No Kuisioner Bagian Bagian Sub Penjelasan

1 Kuisioner untuk pelanggan

Bagian

1 Berisi tentang pertanyaan umum adalah nama perusahaan, jenis usaha, kesetiaan konsumen, dan layanan yang di inginkan konsumen. Bagian

2 Penilaian tinkat kepentingan variabel kebutuhan konsumen, kualitas produk perusahaan dan kompetitor. Bagian

3 Penerimaan konsumen terhadap model bisnis PSS dan segmentasi PSS (produk karoseri, product oriented dan use oriented). Bagian

4

Penjelasan strategi PSS yang ditawarkan kepada konsumen, penilaian tingkat kepentingan dari strategi yang ditawarkan, pertanyaan setiap strategi yang ditawarkan (kecenderungan konsumen terhadap keinginan

untuk memilih strategi, frekuensi perawatan karoseri, kemampuan konsumen dalam hal biaya untuk layanan dari PT A (Perusahaan karoseri

box aluminium) dan PT B (Perusahaan karoseri dump truck) dll. Bagian Penilaian PSS dapat mengurangi dampak lingkungan dan kesesuaian

39

5 biaya pada penambahan layanan.

2

Kuisioner untuk internal perusahaan

- Berisi tentang penilaian tingkat kepentingan dari kebutuhan perusahaan dengan mengunakan kuisioner Fuzzy Analitycal Hierarchy Process (F-AHP).

3.2.3 Penyebaran Kuisioner

Objek dari penelitian ini adalah konsumen dari PT A dan PT B. Konsumen PT A dan PT B sebagian besar adalah perusahaan/ usaha perorangan. Jumlah sampel penelitian akan ditentukan dengan menggunakan dengan perhitungan manual dengan rumus slovin.

Rumus Slovin 2 ) ( 1 N e N n + = Dimana: n = ukuran sampel N N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%. Pengambilan sampel konsumen menggunakan rumus slovin:

1. PT A (perusahaan manufaktur karoseri box aluminium)

Pelanggan dari PT X di seluruh Indonesia adalah ± 600 pelanggan yang terdiri dari semua jenis karoseri (karoseri box 4 standar, 4 roda long, 6 roda dan lain-lain). Untuk mempermudah pengambilan sampel konsumen, area dan jenis kendaraan dibatasi. Diambil data pelanggan khusus wilayah Jawa Timur untuk pemesanan box 4 roda (standart dan long) yang sejumlah ± 49 pelanggan. Untuk area Surabaya dan Sidoarjo terdapat ± 27 pelanggan.

2 ) ( 1 N e N n + =  1 27(0.1) 21 27 2 = + = n

Jadi, minimal sampel yang diambil adalah n = 21 pelanggan. 2. PT B (perusahaan manufaktur karoseri dump truck)

Pelanggan dari CV Y di seluruh Indonesia adalah ± 31 pelanggan yang terdiri dari semua jenis karoseri dump truck. Untuk mempermudah

40

pengambilan sampel pelanggan, area dibatasi. Diambil data pelanggan khusus wilayah Jawa Timur (Surabaya dan Sidoarjo) untuk pemesanan dump truck yang sejumlah ± 10 pelanggan.

2 ) ( 1 N e N n + =  1 10(0.1) 9 10 2 = + = n

Jadi, minimal sampel yang diambil adalah n = 9 pelanggan. 3.2.4 Proses FAHP

Data yang valid akan berlanjut ke proses QFD Multi Layer. Proses dari QFD Multi Layer adalah HOQ untuk pelanggan dan HOQ untuk perusahaan dari dua perusahaan karoseri. Mengukur tingkat pentingnya setiap kebutuhan pelanggan dengan menggunakan F-AHP, dan kepentingan yang berbeda ditentukan oleh penilaian prioritas dengan Fuzzy AHP. Dalam proses FAHP, data hasil kusioner diproses dahulu dengan AHP dengan uji konsistensi CR < 0.1. pada penelitian ini menggunakan skala AHP 1-5 (bisa dilihat pada tabel 2.5 pada bab 2) da n skala TFN untuk FAHP menggunakan skala 1-5 (bisa dilihat pada tabel 2.6 dan 2.7 pada bab 2). Proses FAHP meliputi bobot criteria fuzzy, bobot akhir criteria (Ni), setelah didapat hasil bobot setiap kriteria maka dilakukan penggabungan setiap pelanggan menjadi satu nilai Ni (rata-rata geometris), hasil FAHP adalah nilai bobot tingkat prioritas kebutuhan pelanggan dan perusahaan pada perusahaan A dan B.

3.2.5 QFD Multi Layer

Ada beberapa tahap dalam proses QFD Multi Layer: pertama, matrik dari kebutuhan pelangan dengan proses FAHP. Kedua, matrik dari kebutuhan perusahaan dengan proses FAHP. Ketiga, Bobot dari kedua kebutuhan hasil dari FAHP masuk pada imputan matrik resolusi konflik (matrik antara kebutuhan pelanggan dan perusahaan). Keempat, hasil dari bobot matrik resolusi konflik (bobot kebutuhan pelanggan dan perusahaan) masuk pada proses QFD dengan dua HoQ (masing-masing kebutuhan pelanggan dan perusahaan beserta respon teknis). Terakhir, proses QFD Multi Layer adalah

41

dengan Analisis Cross Synthesis (untuk resolusi konflik kepentingan serta menjelaskan hubungan antara pelanggan dan perusahaan yang berbeda kebutuhan). Hasil aplikasi akan dikaji untuk mendapatkan perbedaan pada aplikasi dari kedua perusahaan manufaktur karoseri.

3.2.6 Desain Product Service Blueprint

Product Service Blueprint sebagai sarana model PSS merupakan cara

baru dan sistematis untuk menjelaskan hubungan antara produk dan jasa serta pemakaian dan proses produksi yang berkelanjutan. Product Service Blueprint sebuah gambaran dari sistem proses PSS pada kedua perusahaan.

3.2.7 Desain PSS

Pengembangan desain PSS, diperoleh dari integrasi QFD Multi Layer dan Product-service blueprint. QFD Multi layer menunjukkan kepuasan pelanggan dan perusahaan. Product-service blueprint menunjukkan customer

action dan alur hubungan produk da n jasa serta alur proses PSS pada

perusahaan. Output dari integrasi kedua metode berupa desain PSS. 3.2.8 Perbandingan pada Dua Perusahaan A dan B

Tahap terakhir dari penerapan metodologi desain PSS adalah perbandingan implementasi dan mengkaji metodologi desain PSS. perbandingan tersebut dilihat dari segi studi pendahuluan pada perusahaan A dan B, tingkat prioritas kebutuhan pelanggan dan perusahaan A dan B, Strategi PSS perusahaan A dan B, dan desain Product Service Blueprint perusahaan A dan B.