• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi tentang perancangan sistem ke dalam bentuk program serta penjelasan program yang dibuat disertai dengan hasil dan pembahasan algoritma serta kelebihan dan kekurangan programnya.

BAB V PENUTUP

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK)

Keputusan adalah aktivitas pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif untuk memecahkan masalah (Daihani, 2001). Pengambilan keputusan adalah aktivitas manajemen berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan masalah atau konflik dalam manajemen (Daihani, 2001). Sistem pendukung pengambilan keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang interaktif, fleksibel, dapat beradaptasi, dan secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah-masalah yang semi terstruktur atau tidak terstruktur.

Ada berbagai tipologi keputusan yang disusun berdasarkan berbagai sudut pandang, antara lain tingkat kepentingan, regularitas dan tipe persoalan. Menurut Simon (1980), keputusan berdasarkan tingkat regularitas dibagi lagi menjadi keputusan terstruktur yaitu keputusan-keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang telah diketahui sebelumnya, dengan proses pengambilan keputusan didasarkan pada teknik tertentu dan sudah dibuat standarnya, serta keputusan tidak terstruktur yaitu keputusan-keputusan yang berkaitan dengan persoalan baru.

Karakteristik dan manfaat dari SPPK adalah sebagai berikut:

1. SPPK dapat membantu untuk pengambilan keputusan pada permasalahan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.

2. Memberikan bantuan pada berbagai tingkatan manajer, dari manajer eksekutif sampai pada manajer yang terbawah.

3. Memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan individu maupun kelompok.

4. Memberikan dukungan untuk keputusan yang saling berhubungan dan berurutan.

5. Mendukung semua tahap dari proses pengambilan keputusan yaitu : penelusuran (intelligence), desain, pemilihan, dan implementasi.

6. SPPK mendukung berbagai jenis gaya dan variasi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga ada kesesuaian antara SPPK dengan atribut-atribut yang digunakan individu pembuat keputusan.

7. SPPK dapat beradaptasi setiap waktu. 8. SPPK mudah untuk digunakan.

9. SPPK dapat meningkatkan keberhasilan dari pembuatan keputusan berdasarkan keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas efisiensinya.

10.Pembuat keputusan harus dapat mengontrol seluruh langkah proses pengambilan keputusan. SPPK secara khusus hanya bertujuan untuk mendukung, tapi tidak menggantikan pembuat keputusan. Pembuat keputusan dapat menghapus rekomendasi komputer setiap saat.

11.Pengetahuan SPPK dapat terus bertambah, terutama ketika muncul tuntutan baru dan pengetahuan sistem, penambahan pengetahuan yang terus menerus akan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SPPK itu sendiri.

13.Sebuah SPPK biasanya menggunakan model-model (standar atau buatan khusus) untuk menganalisa situasi-situasi dimana keputusan diambil.

SPPK tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang memungkinkan solusi yang efisien dan efektif dari permasalahan yang sangat sulit.

SPPK disusun dalam beberapa komponen subsistem yaitu: 1. Manajemen data

Manajemen data berupa basis data yang berisi data yang saling terkait satu sama lain dan dikelola oleh software yang disebut database management system (DBMS).

2. Manajemen model

Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang meliputi keuangan, statistik, pengetahuan manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan untuk menganalisa dan mengatur perangkat lunak yang sesuai. Manajemen model ini terdiri dari beberapa komponen yaitu: basis model, sistem manajemen basis model, bahasa pemodelan, direktori model serta eksekusi, integrasi dan perintah model.

3. Komunikasi (dialog antara subsistem)

Melalui subsistem ini, pemakai dapat berkomunikasi dan memberi perintah kepada SPPK. Subsistem ini juga menyediakan fasilitas antar muka pemakai (user interface) dan fungsi yang dapat mengontrol keluar masuknya arus informasi.

4. Manajemen pengetahuan.

Subsistem ini dapat mendukung subsistem-subsistem SPPK lainnya yang tidak mampu lagi menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur maupun semi terstruktur atau dapat pula berdiri sendiri. Subsistem manajemen pengetahuan disusun dari satu atau lebih sistem pakar. Sepeti manajemen data dan manajemen model, subsistem ini juga menyediakan kebutuhan eksekusi dan integrasi sistem pakar. Hubungan komponen SPPK tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.

SISTEM BERBASIS KOMPUTER LAINNYA

MANAJEMEN DATA MANAJEMEN MODEL

MANAJEMEN PENGETAHUAN USER/MANAJER MANAJEMEN DIALOG DATA EKSTERNAL DAN INTERNAL

Gambar 2.1 Hubungan komponen SPPK

2.2. Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus-menerus dari keseluruhan

organisasi. Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan keputusan yang terbaik. Sebagaimana dikutip oleh Daihani (2001), proses pengambilan keputusan menurut Simon (1980) terdiri dari 4 tahap yaitu :

1. Penulusuran (Intelligent)

Merupakan tahap pendefinisian masalah dan identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. Langkah ini sangat menentukan ketepatan keputusan yang diambil, sebelum suatu tindakan diambil, persoalan yang dihadapi harus dirumuskan dahulu secara jelas.

2. Perancangan (Design)

Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

3. Pemilihan (Choice)

Proses selanjutnya adalah memilih alternatif solusi yang paling sesuai dengan tujuan serta hasil yang diharapkan. Pemilihan ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memiliki nilai kuantitas tertentu.

4. Implementasi (Implementation)

Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila dibutuhkan perbaikan-perbaikan.

Proses pengambilan keputusan ini dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini. Realitas Tahapan Penelusuran Penemuan masalah Klasifikasi masalah Dekomposisi masalah Tahapan Perancangan Menformulakaan model Menentukan kriteria pilihan Pencarian alternatif

Tahapan pemilihan

Solusi untuk model Menyeleksi alternatif terbaik Merencanakan implementasi Menperancangan kontrol sistem Implementasi solusi Gagal Sukses Validasi model Verifikasi, pengujian Penyederhanaan Asumsi

2.3. Metode Electre III

Electre merupakan suatu metode pemecahan multiple kriteria yang dikembangkan oleh Bernart Roy (1968,1991). Dengan semakin berkembangnya Electre maka ada banyak versi yang dikembangkan yaitu Electre I, II, III, IV dan TRI. Semua versi didasarkan pada konsep pokok yang sama tetapi berbeda dalam hal operasional dan menurut jenis masalahnya. Electre I dirancang untuk pemilihan permasalahan, Electre II, III, dan IV untuk mengatur /perangkingan permasalahan. Electre III merupakan metode penentuan prioritas untuk analisis multikriteria dalam pembuatan kriteria dalam pembuatan sistem pendukung keputusan.. Electre III mengkonsepkan nilai threshold untuk tiap – tiap kriteria yaitu indifferent threshold (q) dan preference threshold (p) untuk menentukan rentang nilai yang diabaikan atau yang diperhitungkan. Pemilihan threshold juga tergantung kepada pembuat keputusan dengan mempertimbangkan angka – angka pada kriteria yang digunakan.

Langkah- langkah utama dalam Electre III :

1. Membangun sebuah concordance matrix C(a,b) untuk setiap pasang alternatif (a,b) ε A. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai dari masing masing alternatif didapatkan dari sebuah performance matrix yang dihasilkan berdasarkan perhitungan program yang inputannya berasal admin. Juga harus membuat tabel threshold (p,q dan v) dan weight. Threshold dan weight ditentukan secara subjektif oleh pembuat keputusan. Koefisien weight berguna umtuk menentukan nilai pentingnya tiap – tiap kriteria.

2

.

Membangun sebuah discordance matrix d(a,b) untuk setiap pasang alternatif (a,b) ε A. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Membuat credibility matrix untuk tiap pasangan (a,b) dengan rumus:

Keterangan:

a= alternatif pertama b = alternatif kedua

j= nilai per kriteria k = jumlah bobot

c= nilai concordance d = nilai discordance s= nilai credibility

j

q = indifferent threshold untuk kriteria j j

p = preference threshold untuk kriteria j j

w = weights/ bobot untuk kriteria j j

v = veto threshold untuk kriteria j

) (a

gj = nilai alternatif pertama untuk kriteria j

) (b

gj = nilai alternatif kedua untuk kriteria j

4. Membuat perankingan dari credibility matrix

Membuat matrix T dari credibility matrik dengan rumus T(a,b)= 1 jika S(a,b) > λ –s(λ )

T(a.b)= 0 untuk hasil yang lain

Diman λ=1 yaitu nilai maksimal untuk semua nilai S dan s(λ )= 0.15

Setelah didapatkan matrik T maka tinggal menjumlahkan nilai pada masing baris dan kolom untuk masing alternatif. Dan nilai untuk masing-masing alternatif merupakan hasil pengurangan untuk masing-masing-masing-masing baris dikurangi kolom . Setelah didapat hasilnya maka dihilangkan baris dan kolom dengan hasil terbesar. Ini dinamakan desending distillation dan dilakukan sampai semua selesai untuk semua pasang alternatif. Dihitung juga untuk yang nilai pengurangan antar baris dan kolom yang terkecil atau disebut Ascending distillation. Dilakukan untuk semua pasang alternatif. Hasil akhirnya yaitu kombinasikan semua hasil yang didapat dari keduanya. Contoh didapatkan hasil

Desending distillation P1 - P2 - P3 P4 P5 Ascending distillation

P1 P4 -P2 P3 P5

Maka hasil akhir yang didapat yaitu :

P1 – P2 – P2 – P4 –

P3 P5

2.4.E R Diagram (Entity Relationship Diagram / ERD)

E R Diagram menggambarkan hubungan antara obyek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktifitas pemodelan data dan digunakan untuk menunjukkan himpunan entitas apa saja yang terlibat dalam sebuah sistem dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek – objek tersebut. Atribut dari masing – masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data.

Simbol Keterangan Menyatakan himpunan entitas

Merupakan link, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas, dan himpunan entitas dengan atributnya.

Menyatakan himpunan relasi

Menyatakan atribut

BAB III

PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Umum

Perancangan umum sistem merupakan tahap untuk mendefinisikan kebutuhan fungsional sebagai persiapan rancangan implementasi. Bagan alir umum dari perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.1

Input jumlah motor yang dipilih

ya

tidak Jml

motor>1

Output perangkingan motor

selesai Metode Electre III

Input nilai subkriteria yang diinginkan

Input alternatif motor

mulai

3.2 Survey Lapangan 3.2.1 Form Kuesioner

Survey dilapangan digunakan untuk mendapatkan data – data kriteria yang akan digunakan dalam metode ini . Hal ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada masyarakat baik yang awan tentang kriteria – kriteria yang berhubungan dengan sepeda motor maupun yang tahu banyak tentang kriteria – kriteria yang berpengaruh terhadap pemilihan akan sepeda motor. Responden yang dipilih sebanyak 50 orang yang terdiri dari mekanik, mahasiswa, umum, dan remaja, Contoh Form Kuesioner dapat dilihat pada lampiran.

3.2.2 Kriteria Yang Ditanyakan

Kriteria – kriteria tersebut juga dibagi dalam beberapa subkriteria. Berikut adalah kriteria yang ditanyakan dan nilai hasil survey:

1. Merk

Merk Sepeda Motor (9,3) 2. Jenis

Jenis Sepeda Motor (9,3) 3. Keamanan dan Kenyamanan

a) Kenudahan Kredit Sepeda Motor (8,83) b) Banyaknya Dealer Sepeda Motor (7,83) c) Banyaknya tempat service yang tersedia (8,83) d) Kemudahan dan Ketersediaan suku cadang (9,67) e) Kenudahan Perawatan Sepeda Motor (8,5)

4. Model

a) Bodi Sepeda Motor (8,67)

b) Striping / Warna Sepeda Motor (8,67) 5. Kehandalan

a) Konsumsi Bahan bakar (10) b) Kecepatan (9)

c) Ketahanan dan Usia Pemakaian (8,67) 6. Finansial

a) Harga beli Sepeda Motor (9,16) b) Harga Purna Jual Sepeda Motor (8,83) c) Harga Suku Cadang Sepeda Motor(9,33) 7. Spesifikasi

a. Dimensi dan Berat

1) Panjang Keseluruhan Sepeda Motor (9) 2) Lebar Keseluruhan Sepeda Motor (8.83) 3) Tinggi Keseluruhan Sepeda Motor (9) 4) Tinggi Tempat Duduk (7,83)

5) Jarak Antara as roda (7,33) 6) Jarak Mesin ke Tanah (7,5) 7) Berat Sepeda Motor (7,5) b. Mesin

1) Jenis Mesin (2 Tak / 4 Tak) (9,33) 2) Sistem Pendingin (6,67)

3) Jumlah Silinder (7,67) 4) Diameter Silinder (8,16) 5) Langkah Piston (7,83) 6) Isi Silinder (9,16) 7) Perbandingan Kompresi (8,16) 8) Daya maksimum (7,67) 9) Torsi maksimum (8) 10)Karburator (7,5) 11)Saringan Udara (7) 12)Sistem Starter (6,83) 13)Sistem Pelumasan (6) c. Transmisi 1) Kopling (8,3) 2) Transmisi (7,67)

3) Pola Pemindahan Gigi (8,16) 4) Rantai Penggerak (8,5) d. Rangka 1) Suspensi Depan (9,16) 2) Suspensi Belakang (9.16) 3) Sudut Kemudi (8,5) 4) Rem Depan (9,5) 5) Rem Belakang (9,5) 6) Ukuran Ban Depan (5,83)

7) Ukuran Ban Belakang (6,3) e. Kelistrikan 1) Jenis Pengapian (8) 2) Busi (8,5) 3) Aki / Accu (8,3) f. Kapasitas

1) Tangki bahan bakar + cadangan (7,67) 2) Bagasi dibawah jok (7)

3) Penggantian oli (7,3) 4) Pembongkaran oli (7,3) 3.2.3 Ringkasan Hasil Kuesioner

Berdasarkan kuesioner yang diedarkan akan didapatkan kriteria dan subkriteria apa saja yang paling banyak berpengaruh dalam pemilihan sepeda motor. Berdasarkan kuesioner yang diedarkan maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Keamanan dan Kenyamanan a) Ketersediaan suku cadang b) Tempat service yang tersedia c) Proses Kredit

2. Model

a) Bodi Sepeda Motor b) Warna Sepeda Motor

3. Finansial

a) Harga Beli b) Harga Purna Jual c) Harga Suku Cadang 4. Kehandalan

a) Konsumsi Bahan Bakar b) Kecepatan

c) Ketahanan dan Usia Pemakaian 5. Spesifikasi a) Dimensi b) Rem Depan c) Rem Belakang d) Jenis Mesin e) Suspensi Depan f) Suspensi Belakang g) Volume Silinder

3.3 Perancangan Basis Data 3.3.1 E R Diagram

Dalam pembentukan ER Diagram ada 5 entitas yaitu Motor, Kriteria, Subkriteria, Nilai, dan Merk. Primary key untuk entitas Motor terletak pada atribut Kode_Motor. Entitas Kriteria mempunyai primary key Kode_Kriteria. Entitas Subkriteria memiliki primary key Kode_Subkriteria, sedangkan Entitas Nilai memiliki primary key Kode_Nilai. Primary key untuk entitas Merk yaitu Kode_Merk. E R Diagram dapat dilihat pada gambar 3.2

3.3.2 Context Diagram

SPPK Pemilihan Sepeda Motor

0

Data Sepeda Motor, Data Kriteria,Data Merk. Data Nilai, Data Subkriteria

Data nilai sub kriteria pilihan, data sepeda motor pilihan

b. Pengguna a. Admin Perangkingan dan rekomendasi sepeda motor. data sepeda motor

Gambar 3.3 Context Diagram 3.3.3 Diagram Arus Data

1P

a. Admin

Data Sepeda Motor

Data Kriteria Setup Data Sepeda Motor Data Sepeda Motor terupdate 2P

Setup Data Kriteria

b. Pengguna

D1 Motor

3P

Setup Data Subkriteria

D2 Kriteria Data Kriteria

terupdate

Data Sub Kriteria

Data Sub Kriteria

terupdate D3 SubKriteria

D4 Merk

D5 Nilai

4P

Setup Data Merk

5P

Setup Data Nilai Data Merk

Data Nilai

Data Merk terupdate

Data Nilai terupdate

6P

Perhitungan Electre III

Sepeda Motor yang direkomendasikan, data sepeda motor Pilih Sepeda Motor, pilihan Nilai subkriteria

Detail Data Kriteria Detail Data Sepeda Motor Detail Data Merk Detail Data Subkriteria

Detail Data Nilai

Terdapat 6 proses utama yaitu yaitu setup data Sepeda Motor, setup data Kriteria, setup data Subkriteria, setup data Merk, setup data Nilai dan Perhitungan Electre III. Pada proses setup data Sepeda Motor data disimpan pada tabel Motor. Pada proses setup data Kriteria data disimpan pada tabel Kriteria. Pada proses setup data Subkriteria data disimpan pada tabel Subkriteria, sedangkan untuk proses setup data Merk data disimpan pada tabel Merk. Pada proses setup data Nilai data disimpan pada tabel nilai. Untuk proses perhitungan Electre III, input berasal dari pengguna yaitu berupa pilihan jumlah , nama, dan merk sepeda motor serta pilihan nilai subkriteria dari pengguna. Kemudian data-data yang diperlukan diambil dari tabel Motor, tabel Kriteria, tabel Subkriteria, tabel Merk, dan tabel Nilai. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Electre III didapatlah perangkingan sepeda motor. Sepeda Motor Dengan nilai tertinggi / rangking paling kecil yang paling direkomendasikan oleh sistem.

3.3.4 Relasi Antar Tabel

Relasi antar tabel dalam SPPK pemilihan sepeda motor dengan metode Electre III dapat dilihat pada gambar 3.5 Relasi ini menunjukan hubungan antara satu tabel dengan yang lain dalam proses input-output data atau informasi yang dibutuhkan.

Gambar 3.6 Rancangan Tabel Motor

1. Tabel Subkriteria

Nama Tabel : Subkriteria Kunci Primer : Kode_Subkriteria Kunci Foreign : Kode_Kriteria

Gambar 3.7 Rancangan Tabel Subkriteria

2. Tabel Kriteria

Nama Tabel : Kriteria Kunci Primer : Kode_Kriteria

Gambar 3.8 Rancangan Tabel Kriteria

3. Tabel Merk

Nama Tabel : Merk Kunci Primer : Kode_Merk

Gambar 3.9 Rancangan Tabel Merk

4. Tabel Nilai

Nama Tabel : Nilai Kunci Primer : Kode_Nilai Kunci Foreign : Kode_Subkriteria

5. Tabel Pilihan

Nama Tabel : Pilihan

Kunci Foreign : Kode_Pemilih, Kode_motor, Kode_Subkriteria.

Gambar 3.11 Rancangan Tabel Pilihan

6. Tabel Pemilih

Nama Tabel : Pemilih

Kunci Primer : Kode_Pemilih

Gambar 3.12 Rancangan Tabel Pemilih

7. Tabel Login

Nama Tabel : Login

3.4 Perancangan Antar Muka

Data Sepeda Motor, Data Merk, Data Nilai dan Data Kriteria diinputkan kedalam sistem oleh admin, sedangkan pengguna menginputkan jumlah, nama dan merk sepeda motor yang akan dibandingkan yang disediakan oleh sistem, serta menentukan nilai subkriteria yang diinginkan.

Hasil output sistem berupa urutan rangking alternatif sepeda motor yang direkomendasikan oleh sistem berdasarkan nama sepeda motor dan nilai kriteria yang diinginkan oleh pengguna. Hasil penilaian ditentukan dengan hasil perhitungan menggunakan metode Electre III.

3.4.1 Form Menu Utama

Tampilan ini merupakan rancangan tampilan utama program. Pada tampilan ini terdapat menu-menu utama. Menu utama yang aktif adalah menu Login, Menu Help dan Menu Exit. Jika masuk sebagai admin menu yang aktif yaitu Login, Data, Evaluasi, Help, HelpAdmin dan Exit. Jika masuk sebagai pengguna maka menunya sama dengan admin tetapi untuk pengguna tidak bisa melakukan pilihan menu Data.

Dat

Login Help Exit

Pemilihan Keputusan Menggunakan Metode Electre III

3.4.2 FormLogin

Gambar 3.15 merupakan form login yang akan muncul jika pengguna memilih menu Login. Jika user sebagai pengguna username dan passwordnya dapat diisi maupun tidak. Karena jika username tidak diisi langsung didefault sebagai pengguna. Jika sebagai admin maka username dan passwordnya harus diisi sebagai admin supaya dapat masuk ke menu untuk admin.

PASSWORD : USERNAME :

LOGIN AREA>>>

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SPPK Pemilihan Sepeda Motor dengan

ELECTRE III

Gambar 3.15 Rancangan Form Login

3.4.3 Form Help

Form Help merupakan form bagi admin maupun user yang berisi tentang penjelasan menu- menu dan penggunaan program.

Tentang Input pilihan data motor yang akan dibandingkan

TUTUP Tentang Setup Data Kriteria, Merk dan Motor

Tentang Menu Help

3.4.4 Tampilan Form Untuk Pengguna 3.4.4.1 Form Halaman Utama untuk Pengguna

Jika user masuk sebagai pengguna maka ia akan masuk ke halaman utama untuk pengguna. Disini terdapat menu Login, Evaluasi, Help dan Exit.

Login Evaluasi Help Exit

Pemilihan Keputusan Menggunakan Metode Electre III

Gambar 3.17 Rancangan Form Halaman Utama Untuk Pengguna

3.4.4.2 FormInput Data Pilihan untuk Pengguna

Dalam form pada gambar 3.18 pengguna diminta untuk menginputkan Jumlah sepeda motor yang akan dibandingkan. Jumlah maksimal sepeda motor yang dapat dipilih adalah 5 dan minimalnya adalah 2. Pengguna juga diminta untuk memilih merk dan nama sepeda motor yang akan dibandingkan. Kemudian pengguna menginputkan nilai syarat subkriteria yang diinginkan dengan menekan tombol input nilai syarat dari user. Setelah menekan tombol tersebut maka pengguna dihadapkan pada 3 menu yaitu menu Standar Nilai, menu Syarat User dan menu Data Yang Sesuai. Menu Standar Nilai digunakan untuk menampilkan nilai – nilai subkriteria untuk tiap – tiap motor yang dipilih oleh pengguna. Nilai –

nilai tersebut merupakan nilai yang diberikan oleh admin untuk tiap alternatif sepeda motor. Dan pengguna hanya dapat melihat tanpa bisa merubah. Sedangkan menu Syarat User berisikan daftar nama kriteria, nama subkriteria, dan pilihan combobox yang dapat dipilih oleh pengguna untuk menentukan nilai masing – masing subkriteria. Disini pengguna dapat menentukan sendiri nilai untuk masing – masing subkriteria berdasarkan apa yang diinginkan. Setelah pengguna mengisi menu Syarat User maka selanjutnya pengguna harus masuk ke menu Data Yang Sesuai. Disini akan ditampilkan sepeda motor apa saja yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat berdasarkan masukan nilai subkriteria dari pengguna. Untuk sepeda motor yang tidak memenuhi syarat dapat diikutkan dan dapat tidak diikutkan dalam perhitungan. Hal ini tergantung dari keinginan pengguna karena disini disediakan suatu checkbox yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sepeda motor –sepeda motor yang tidak memenuhi syarat dapat diikutkan atau tidak dalam perhitungan. Tombol proses digunakan untuk masuk ke form hasil perangkingan.

Input Data Pilihan Jumlah Motor Pilih motor

Merk Nama Kode Motor

Kriteria Subkriteria NamaMtr Nama_Mtr Merk Merk

1. Standart nilai 2. Syarat User

keluar

3.Data Yang Sesuai

Input Syarat dari user Batal Lihat motor Kriteria

Gambar 3.18 Rancangan Form Input Data Pilihan Untuk Pengguna

1. Standar nilai 2. Syarat User 3.Data Yang Sesuai

kriteria subkriteria nilai

keluar

proses

1. Standar nilai 2. Syarat User 3.Data Yang Sesuai

Keluar

Motor yang tidak memenuhi syarat diikutkan

Motor yang tidak memenuhi syarat

Motor yang memenuhi syarat

3.4.4.3 Form Detail Data Sepeda Motor

Sebelum mengisikan pilihan nilai kriteria untuk masing – masing alternatif sepeda motor yang dipilih pengguna dapat melihat detail data sepeda motor yang sudah dipilih dengan mengklik tombol Lihat Motor. Selanjutnya akan tampil form seperti tampak pada gambar 3.21.

MERK KODE MOTOR TIPE MOTOR NAMA MOTOR GAMBAR Browse NAMA MOTOR JENIS MESIN DIMENSI REM DEPAN REM BELAKANG SUSPENSI DEPAN SUSPENSI BELAKANG VOLUME SILINDER HARGA BELI

Detail Data Motor

3.4.4.4 Form Hasil Perangkingan dengan Metode Electre III

Jika pengguna menekan tombol proses maka akan masuk ke Form Hasil Perangkingan. Dalam gambar 3.22 dapat dilihat bahwa dalam form ini terdapat nama sepeda motor dan hasil perangkingannya. User juga bisa melihat detail data sepeda motor dengan mengklik nama dari sepeda motor yang diinginkan.Di form ini juga terdapat tombol yang bisa digunakan untuk mengetahui detail perhitungan.

Jika tombol detail perhitungan diklik maka akan muncul detail hasil perhitungan dari tiap-tiap langkah seperti pada gambar 3.23. Pengguna dapat melihat performance matrik, matrik threshold dari masing-masing kriteria, credibility matrik, concordance matrik, discordance matrik dan matrik T. Pengguna juga dapat melihat hasil perangkingan dari nilai besar ke kecil atau

Dokumen terkait