BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.2 Implementasi Sistem 51
Tahap implementasi sistem dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan sistem. Tahap ini merupakan tahapan penerjemahan sistem kedalam bahasa pemrograman atau yang lebih sering disebut sebagai pengkodean. Sistem ini akan diimplementasikan pada bahasa C dengan menggunakan IDECodeBlocks.
Semua proses pada aplikasi akan terhubung pada file squid.conf sebagai berikut yang dibuat secara manual.
http_port 3128 transparent icp_port 0
#memory dan harddisk
cache_dir ufs /var/spool/squid 1000 16 256 cache_mem 64 MB maximum_object_size 1 MB maximum_object_size_in_memory 30 KB cache_swap_low 90 cache_swap_high 99 cache_log /var/log/squid3/cache.log cache_access_log /var/log/squid3/access.log cache_store_log /var/log/squid3/store.log cache_mgr seijuurou.setio.hiko@gmail.com #acl address pemakai
acl useraddress src 192.168.2.0/24 #acl blok konten dan situs
acl blokkonten url_regex -i "/etc/squid3/blacklist/konten.txt" acl bloksites url_regex -i "/etc/squid3/blacklist/situs.txt" http_access deny blokkonten
http_access deny bloksites http_access allow useraddress #bandwidth control
delay_pools 1 delay_class 1 1
delay_parameters 1 15000/100000 delay_access 1 allow useraddress delay_access 1 deny all
Gambar 4.1 Squid.conf
4.2.1. Halaman Menu Utama
Halaman menu utama merupakan Halaman yang pertama kali muncul pada saat aplikasi dijalankan. Halaman utama memiliki empat menu pilihan yaitu proses IP Address, Alokasi cache pada Memory dan Harddisk, Blokir, dan Kontrol Bandwidth.. Berikut adalah tampilan dari Halaman menu utama:
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Menu Utama
Jika memasukkan pilihan no 1 maka sistem akan menampilkan halaman untuk proses pengaturan IP Adress, jika memilih no 2 maka sistem akan menampilkan halaman untuk pengaturan memory,disk dan seterusnya.
4.2.2. Halaman IP Address
Pada Halaman ini dilakukan proses pengaturan IP Address yang terdiri dari subnetmask
dan network id. Jika pengaturan telah selesai dilakukan maka user harus melakukan pemilihan apakah settingan yang telah dibuat akan disimpan (Y), tidak disimpan (N), atau membatalkan settingan (C). Tampilan Halaman IP Address dapat dilihat pada gambar 4.3:
Gambar 4.3 Tampilan Halaman IP Adress
Pada saat menginput subnetmask, maka secara automatis ACL (access control list) pada halaman squid.conf akan berubah. Misalnya inputkan pada subnetmask (prefix) adalah 24 maka akan berubah menjadi acl useraddress src 192.168.2.0/24 .
useraddress 192.168.2.0/24.
4.2.3. Halaman Pengalokasian cache pada memory dan harddisk
Halaman Pengalokasian cache pada memory dan harddisk merupakan tempat dilakukannya proses konfigurasi kebutuhan memory dan harddisk yang dipakai oleh squid. Semua konfigurasi diinputkan oleh user. Tampilan Halaman Pengalokasian cache pada memory dan harddisk dapat dilihat pada Gambar 4.4:
Gambar 4.4Tampilan Halaman Pengalokasian Cache pada Memory dan Harddisk
Pada pemilihan “0.Alokasi Harddisk” diinputkan misalnya 1000 maka akan terhubung pada halaman squid.conf yang akan mengalami perubahan. Seperti pada bagian ini :
cache_dir ufs /var/spool/squid 1000 16 256
Pada pemilihan “1.Alokasi Memory” diinputkan misalnya 64 maka akan terhubung pada halaman squid.conf yang akan mengalami perubahan. Seperti pada bagian ini :
cache_mem 64 MB
Pada pemilihan “2.Maksismum objek cache” diinputkan misalnya maksimum objek pada memory 30 KB dan pada Harddisk 1 MB maka akan terhubung pada halaman squid.conf yang akan mengalami perubahan. Seperti pada bagian ini :
maximum_object_size 1 MB
Pada pemilihan “3.Batas hapus otomatis” diinputkan misalnya batas bawah atau cache low 90 dan pada batas atas atau cache high 99 maka akan terhubung pada halaman squid.conf yang akan mengalami perubahan. Seperti pada bagian ini :
cache_swap_low 90
cache_swap_high 99
Pada pemilihan “4.Email manager” diinputkan email yang akan dihubungi jika terjadi masalah pada proses squid, misalnya email adalah seijuurou.setio.hiko@gmail.com
maka akan terhubung pada halaman squid.conf yang akan mengalami perubahan. Seperti pada bagian ini :
cache_mgr seijuurou.setio.hiko@gmail.com
4.2.4. Halaman Blocking
Halaman ini digunakan untuk konfigurasi situs dan konten-konten yang akan diblokir. Tampilan Halaman Blocking dapat dilihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Blocking
Pada pilihan “3.Blokir” terdapat pilihan blok situs dan konten yang semua terhubung ke
squid.conf. Situs-situs dan konten-konten ditampung pada file situs.txt dan konten.txt
jika user memilih menu situs maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.6:
Gambar 4.6 Tampilan Halaman untuk memblokir situs.
terdapat empat menu pilihan pada Halaman ini. Menu 'daftar situs' berfungsi untuk melihat situs-situs apa saja yang telah diblok. Menu 'hapus situs' berfungsi untuk melakukan pengahapusan situs yang diblok dari daftar yang ada. Menu 'tambah situs' berfungsi untuk menambah daftar situs yang akan diblok.
Kemudian jika user memilih menu kedua maka sistem akan menampilkan tampilan untuk memblokir konten seperti pada gambar 4.7 berikut:
Gambar 4.7 tampilan halaman untuk memblokir konten
sama seperti halaman untuk memblokir situs, halaman untuk memblokir konten juga terdiri dari menu untuk melihat daftar konten, menghapus dan menambah daftar konten yang akan diblok.
Misalnya ingin blok situs seperti xxx.com, playboy.com, redtube.com, dll, maka
juga apabila ingin menghapus situs. Proses implementasi situs dan konten hampir mempunyai langkah-langkah yang sama, perbedaannya hanya pada masukan, pada konten inputan yang dimasukan berupa extensi file yaitu : exe, mp3, avi, dll. Situs dan konten semua terdapat pada file text yang berada pada /etc/squid3/situs.txt dan /etc/squid3/konten.txt.
4.1.5 Halaman Kontrol Bandwidth
Halaman Bnadwith berfungsi untuk mengatur bandwith yang dipakai oleh client pada jaringan. Tampilan Halaman Kontrol Bandwidth dapat dilihat pada gambar 4.8:
Gambar 4.8 Halaman Bandwith Control
Pada implementas ini proses kontrol bandwidth terletak pada perintah squid.conf pada baris :
delay_pools 1 delay_class 1 1
delay_parameters 1 15000/100000 delay_access 1 allow useraddress
delay_access 1 deny all
Misalkan user memasukkan bandwitdh untuk setiap user sebesar 10 KBps, maka yang berubah pada squid.conf bagian:
delay_parameter 1 10000/15000
dan user memasukkan besar file maksimum untuk pembatasan bandwidth sebesar 15 KB, maka yang berubah pada squid.conf bagian:
delay_parameter 1 10000/15000
4.1.6 Restart dan Stop Squid
Untuk menjalankan konfigurasi baru perlu dilakukan proses restart agar squid proxy server dapat mengupdate susunan terbaru dari apa yang telah diatur. Proses restart dapat dilihat seperti gambar 4.9 berikut:
Gambar 4.9 Tampilan proses restart squid
Gambar 4.10 Tamplian proses stop squid
Gambar diatas merupakan proses saat user melakukan proses restart, yang mana untuk menjalankan proses ini user memasukkan pilihan 5 pada menu utama. Proses restart diperlukan agar semua konfigurasi baru yang dilakukan user dapat berjalan sebagaimana inputan-inputan dapat berjalan semestinya.
Fungsi stop dilakukan apabila user tidak ingin menjalankan aplikasi squid,
sehingga semua proses-proses yang di konfigurasi pada squid proxy server berhenti yang mengakibatkan user tidak dapat mengakses apapun melewati web browser. Proses
4.3. Pengujian Sistem
Tampilan laporan berfungsi untuk menampilkan hasil pengujian dari aplikasi yang telah dijalankan. Tampilan laporan hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.11 Gagal Akses Situs Yang di Blok
Gambar diatas menyatakan bahwa situs xxx.com telah diblok, sehingga user yang mengakses tidak dapat membuka situs tersebut .
Proses terjadinya blok situs berasal ketika user membuka suatu situs melalui
web browser dimana situs yang dibuka user telah diblok oleh proxy, sehingga situs-situs yang berada pada file text yang ditempatkan di /etc/squid3/situs.txt tidak dapat dibuka dan user diarahkan ke halaman “ERROR the requested URL could not be retrieved”.
Isi dari situs-situs yang telah diblok dapat dilihat juga dengan membuka Aplikasi
Gambar 4.12 Gagal Akses IP Address Yang di Batasi
Gambar diatas menyatakan bahwa IP Address diluar dari yang dikonfigurasi tidak dapat mengakses internet. Sehingga tidak dapat membuka situs dan diarahkan ke halaman “ERROR the requested URL could not be retrieved”.
Pada percobaan ini Network address topologi adalah “192.168.2.0/23” jadi IP
Address yang bisa dipakai user dalam satu jaringannya adalah “192.168.2.1 – 192.168.3.254”, tetapi untuk koneksi keluar yang melewati proxy misalnya koneksi ke internet, telah dibatasi oleh proxy server dimana IP Address yang dapat koneksi keluar dikonfigurasi yaitu 1”92.168.2.0/24”. Jadi hanya client yang mempunyai IP Address
Gambar 4.13 Pembatasan download proses kontrol bandwidth
Gambar diatas menyatakan download telah dibatasi sebesar 10 KBps pada saat file di
download sebesar 200KB.
Pada gambar tersebut merupakan contoh download memakai Internet Download Manager,
a) file yang di download sebesar 4,116 KB.
b) telah di download sebesar 225,815 KB yaitu 5,35 % dari keseluruhan besar file. c) Transfer rate merupakan kecepatan pindah data yaitu sebesar 10,552 KBps. Pada
transfer rate ini adalah pembuktian dari pembatasan yang telah dilakukan. d) Time left adalah perkiraan sisa waktu dari lamanya download akan berlangsung.
Dalam konfigurasi bandwidth control menggunakan aplikasi wizard ini, proses
download tidak stabil.. Terkadang kecepatan download bisa sesuai dengan aturan yang diterapkan, dan tidak jarang pula kecepatan download bisa jebol atau lewat dari aturan.
4.4. Evaluasi
Evaluasi yang dapat diperoleh dari penelitian ini :
4.4.1. Perbandingan Aplikasi Wizard dengan CommandLineInterfaceManual
Dari segi tampilan aplikasi ini lebih user friendly dibandingkan dengan command line manual, karena pada tampilannya telah terdapat fungsi-fungsi yang akan dikonfigurasi. Aplikasi wizard juga lebih mudah digunakan daripada command line manual, karena
user tidak perlu menghafal tag-tag pada squid, yang pada aplikasi telah diubah menjadi bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti.
Tabel 4.1 Perbandingan Wizard dan Command Line
AplikasiWizard Commandlinemanual
Berbasis text Berbasis Text
Lebih userfriendly Tidak userfriendly
Melakukan konfigurasi tanpa menghafal perintah, hanya mengikuti perintah yang dikeluarkan sistem.
Konfigurasi dengan mengetikkan tag-tag perintah squid sesuai konfigurasi
4.4.2. Perbandingan Aplikasi Wiziard dengan Webmin
Webmin merupakan suatu interface berbasiskan web yang dapat digunakan untuk administrasi sistem pada Unix. Dengan menggunakan browser apa saja yang mendukung tabel, dan form (dan Java untuk modul file manager), dapat dibuat user account, Apache, DNS, filesharing, dan sebagainya .
Hampir semua pengembangan Webmin dilakukan oleh Jamie Cameron. Meskipun begitu banyak orang yang melakukan konstribusi patches dan menerjemahkannya ke bahasa lain. Terdapat juga third-party modules yang dikembangkan oleh orang lain secara terpisah.
Aplikasi Wizard Webmin
Berbasis text Berbasis web
Konfigurasi telah diubah dalam bahasa manusia yang lebih dimengerti.
Konfigurasi memerlukan pengetauan lebih, karena bahasa yang digunakan masih sulit dimengerti.
Hanya bisa satu alamat jaringan dan ACL telah diatur sebelumnya
Alamat jaringan dan ACL dapat disesuaikan.
4.4.3. Perbandingan Sebelum dan Setelah Memakai Aplikasi Wizard
Pengkonfigurasian squid memerlukan pengalaman dan pengujian yang tidak hanya satu atau dua kali, tapi dapat berkali-kali. Jadi, sebelum adanya aplikasi ini konfigurasi dilakukan dengan mengetik satu-persatu tag-tag yang ada, dan apabila user menggunakan webmin, mereka harus mengetahui kata-kata yang terdapat dalam
webmin tersebut, sehingga pengkonfigurasian squid memerlukan waktu yang lama untuk memahaminya.
Setelah dibuatnya aplikasi ini, pengkonfigurasian Squid dapat terbantu karena pengkonfigurasian telah dibuat sebelumnya dan user dapat membuat setting-an sesuai dengan jaringan topologi yang dibuatnya.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan evaluasi sistem pada aplikasi, penulis dapat menarik kesimpulan: 1. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi squid proxy server pada
fungsi pengaturan jaringan, pemblokiran situs, pengaturan besar alokasi cache
memory dan harddisk, sertakontrol bandwidht yang diinstalasi pada Ubuntu Server
11.10 dan menggunakan Squid v3.1.19
2. Aplikasi pengaturan jaringan untuk membatasi IP Address dapat dilakukan, sehingga
user bisa memberi batasan mana saja IP Address yang bisa koneksi ke internet.
3. Pemblokiran situs bermanfaat untuk memblokir website apa saja yang tidak dapat dibuka oleh client.
4. Pengaturan alokasi cache pada memory dan disk digunakan untuk memberikan alokasi besar objek yang di simpan di harddisk ataupun memory yang dimaksud proses caching.
5. Pengaturan bandwidth control dapat menghemat bandwidth yang digunakan oleh masing-masing client didalam jaringan.
5.2 Saran
1. Aplikasi dapat membuat setting-an setiap client harus melewati proxy server.
2. Aplikasi dapat digunakan lebih dari satu alamat jaringan dan dapat menambahkan ACL (Access Control List).
Daftar Pustaka
[1] Balukh, Benjamin Anton. 2008. Analisis Log dan Metode Cache Replacement untuk Optimalisasi Proxy Server. Universitas Gunadarma. Depok.
[2] Dean, Tamara. 2010. Network + Guide To Networks, Fifth Edition. Boston, United State of America.
[3] Emma; Gunawan, Willy. 2011. Web Wizard Untuk Konfigurasi Squid Proxy Server .
Universitas Bina Nusantara. Jakarta
[4] Mada, Alter Gajah; Basri, Hasan. 2012. Buku Panduan Penggunaan Proxy Server Perpaduan Squid, Fedora, Dan Webmin. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
[5] Majid, Nur Kholis. 2009. Pengenalan Jaringan Komputer Serta Aplikasinya di GNU/Linux . Lab. B201 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember . Surabaya
[6] Maryanto, Dodi. 2001. Optimasi Akses Internet dengan Squid. Pt Gramedia, Jakarta .
[7] Micro, Andi. 2011. dasar-dasar Jaringan Komputer. ClearOssIndonesia. Banjarbaru.
[8] Raharjo, F.X Bayu Cahyo; Wasmana, Panji; Bukhari, Fahren. 2006. Pemodelan simulasi http traffic jaringan komputer lokal. Bogor:Institut Pertanian Bogor
[9] Saini, Kulbir. 2011. Squid Proxy` Server 3.1. 2011. Packt Publishing Ltd . Birmingham.
[10] Sarosa, Moechammad; Anggoro, Sigit. 2000. Jaringan Komputer, Datalink, Network & Issue. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Medan.
[12] Stallings, William. 2000. Data & Computer Communications. 6th Edition. Prentice- Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey .
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Nama : Setyo M Syamsuddin Noor
Alamat Sekarang : Jl. Asrama, Perumahan Bumi Asri, Blok G-171, Medan, Sumatera Utara.
Alamat Orang Tua : Perumahan PT INALUM, Blok P-13-04, Batu Bara, Sumatera Utara.
Telp/Hp : 087869085355
Email : seijuurou.setio.hiko@gmail.com
Riwayat Pendidikan
SD Negeri 016396 Tanjung Gading dari Tahun 1996 s/d Tahun 2002 SMP Negeri 1 Sei Suka dari Tahun 2002 s/d Tahun 2005 SMA Negeri 1 Tebing Tinggi dari Tahun 2005 s/d Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara dari Tahun 2008 s/d Tahun 2013 Keahlian/Kursus yang diikuti
1. Mampu mengoperasikan aplikasi Ms.Word, Ms. Excel, Ms. Power Point, Open Office, Libre Office
2. Mampu mengoperasikan aplikasi Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator.
3. Mampu membangun jaringan dan maintenance banyak komputer. 4. Mampu menggunakan Sistem Operasi Windows, Ubuntu, Mac, dll