• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.4 Pengalamatan Jaringan

2.4.1. TCP/IP

IP adalah sebuah protocol jaringan, secara umum dijalankan bersama protocol TCP, sehingga sering disebut TCP/IP. Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer internet di dunia. Seluruh client (komputer) yang terhubung ke internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal client pada network.

Secara logika, internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub

network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang

berbeda.

Penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral

internet yang di kenal dengan IANA (Internet Assigned Numbers Authority) di www.iana.org IP Address ada dua macam , IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). [7]

2.4.2. Layanan Pada TCP/IP

Layanan-layanan pada protokol TCP/IP : a)FileTransfer

FileTransferProtocol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.

b)RemoteLogin

Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan .

c)ComputerMail

Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail, Protokol yang digunakan:

1) SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email .

2) POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email .

3) MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks.

d)Network File System (NFS)

Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan client untuk mengakses file

pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.

e) Remote Execution

f) NameServer

Nama database alamat yang digunakan pada internet.

g)Internet Relay Chat (IRC) Memberikan layanan chat .

h) Stream (Layanan Audio dan Video)

Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim. [5]

2.4.3. Port

Dalam komunikasi jaringan komputer, selain menggunakan protokol IP, juga digunakan protokol TCP/UDP. Kedua protokol ini bekerja bersamaan sesuai dengan layer masing-masing, oleh karena itu dikenal sebagai protokol TCP/IP. Untuk koneksi, TCP

(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) mengggunakan sistem port. Port adalah mekanisme yang mendukung beberapa sesi koneksi antar komputer atau antar program. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Oleh karena itu protokol TCP/UDP akan menambahkan port asal dan port tujuan, didalam header paket nya. Komputer atau program akan menggunakan gabungan port dan ip address untuk saling berkomunikasi dalam jaringan, hal ini disebut socket address. Socket adalah program yang dibentuk oleh sistem operasi dan digunakan untuk mengatur jalannya transport koneksi dalam jaringan dengan menggunakan metode identifikasi socket address. Port menggunakan kombinasi 16bit, yang dikenal sebagai port number. Total jumlah port yang ada adalah sebanyak 65536 port, dibagi menjadi 3 kelompok :

a) Well-known Port

Well-knownport adalah port antara 0 – 1023 yang telah ditetapkan oleh Internet AssignedNumberAuthority (IANA), yang digunakan untuk aplikasi- aplikasi yang telah ditentukan. Well-knownport bersifat tetap untuk aplikasi- aplikasi tersebut. Tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan port untuk aplikasi-aplikasi yang umum.

Contoh : 21: FTP 22: SSH 23: Telnet

25: SimpleMailTransferProtocol (SMTP) 53: DomainNameSystem (DNS)

80: WorldWideWeb (HTTP)

110: PostOffiveProtocolversion 3 (POP3) 119: NetworkNewsTransferProtocol (NNTP) 161: SimpleNetworkManagementProtocol (SNMP)

443: HTTP overTransportLayer Security/Secure Sockets Layer (HTTPS) 445: microsoft-ds, Server Message Block over TCP (SMB)

b) Registered Port

Registered port adalah port antara 1024 – 49151. Port-port ini yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama.

c) Dynamic,Private, dan Ephemeral Port

Berada pada alamat port 49152 – 65536. Port ini tidak ditentukan oleh IANA, digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh vendor (private), alokasi otomatis oleh suatu program (dynamic) , dan untuk port-port yang digunakan sementara waktu oleh suatu program (ephemeral) .

2.4.4. IPV4

Agar komputer bisa terhubung dengan benar memerlukan adanya IP Address di setiap komputer. IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 – 255. Range address yang bisa digunakan adalah 00000000.00000000.00000000.00000000 -11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang

bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address

yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. [5]

Beberapa contoh IP Address adalah :

202.95.151.129 202.58.201.211 172.16.122.204

Ilustrasi IP Address dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 IP Address dalam desimal dan biner

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni :

1. Bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit).

Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, 2. Bagian host, yang berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi,

seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama.

Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni :

1. Kelas A: 8 bit pertama merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan

bit host.

2. Kelas B: 16 bit pertama merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan

bit host.

3. Kelas C: 24 bit pertama merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan

bit host. [5]

Gambar 2.4 Kelas TCP/IP

Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicastaddress yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. [5]

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

1. Broadcast Address.

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan.

Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host

yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host

pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address

tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua . adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. [5]

Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

2. Alamat loopback

Alamat loopback digunakan oleh komputer untuk menunjuk dirinya sendiri. Alamat ini berawalan 127 sehingga tidak boleh digunakan untuk keperluan lainnya.

3. IP private

Adalah ip yang boleh digunakan oleh tiap-tiap orang ketika membuat jaringan. Ip private terdiri dari 3 buah. yaitu:

• 10.0.0.0-10.255.255.255 netmask 255.0.0.0 (Kelas A) • 172.16.0.0-172.31.255.255 netmask 255.240.0.0 (Kelas B) • 192.168.0.0–192.168.255.255 netmask 255.255.0.0 (Kelas C)

2.4.5. Subnetting

Subnetting memungkinkan untuk menciptakan multiple logical network yang terdapat dalam sebuah jaringan kelas A, B, atau C. Jika subnetting tidak dilakukan, maka hanya akan dapat digunakan satu jaringan dari sebuah jaringan kelas A, B, atau C.

Setiap datalink pada sebuah jaringan harus memiliki sebuah network ID yang unik, dengan setiap node pada link tersebut merupakan anggota dari jaringan yang sama. Jika sebuah jaringan besar (jaringan dengan kelas A, B, atau C) dibagi menjadi sub jaringan yang lebih kecil, maka akan memungkinkan terciptanya sebuah jaringan yang di dalamnya terdapat interkoneksi antara subjaringan yang ada. Setiap 18 data link pada jaringan ini kemudian akan memiliki sebuah unique network ID atau subnetwork ID. Sebuah alat maupun gateway yang menghubungkan jaringan atau subjaringan sejumlah n memiliki IP address sejumlah n, masing-masing untuk setiap jaringan / subjaringan yang saling berinterkoneksi.

Untuk melakukan subnetting pada sebuah jaringan dapat dilakukan dengan cara memperluas natural mask menggunakan beberapa bit dari bagian host ID pada IP address untuk menciptakan sebuah subnetwork ID.

Jika terdapat sebuah jaringan kelas C dengan network address 204.15.5.0 yang memiliki sebuah natural mask 255.255.255.0, maka dapat dibuat subjaringan seperti di bawah ini:

204.15.5.0 - 11001100.00001111.00000101.00000000 255.255.255.224 - 11111111.11111111.11111111.11100000 ---|sub|---

Gambar 2.5 Biner Subnetmask

(yang diindikasikan oleh kata sub) dari bagian host pada IP address dan menggunakannya untuk membuat subjaringan-subjaringan baru.

Dengan 3 bit ini, terdapat kemungkinan untuk menciptakan subjaringan baru sebanyak 8 subjaringan. Dengan sisa 5 bit host ID, masing-masing subjaringan dapat memiliki host address hingga 32 host address, dengan jumlah host address efektif adalah 30. Hal ini disebabkan karena host ID yang seluruhnya bernilai 0 dan 1 tidak digunakan. [5]

2.4.6. IPV6

Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 1038 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen. Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar. Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Contoh IPv6 :

FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A

2.4.7. NAT (Network Address Translation)

Pengertian dan jenis-jenis NAT sangat luas, tetapi intinya NAT adalah memetakan IP tertentu ke IP yang lain. Secara umum, NAT digunakan untuk mengkoneksikan IP

Private ke internet melalui IP Public. Keuntungan sistem ini adalah, hanya diperlukan sebuah/sedikit IP Public untuk menangani banyak IP Private. Hal ini menghemat kebutuhan akan IP Public yang jumlahnya terbatas dan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk mendapatkannya. ClearOS mendukung teknik NAT, baik untuk port

2.4.8. ICMP (Internet Control Massage Protocol)

ICMP bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan ICMP dikirim ketika terjadi masalah pada layer IP dan layer di atasnya (TCP/UDP). seperti matinya host tujuan atau putusnya koneksi. Sehingga sangat membantu mengetahui kondisi jaringan. [5]

2.4.9. ARP (Address Resolution Protocol)

Berfungsi memetakan IP address ke MAC address. Karena dalam pengiriman data diperlukan MAC address tujuan. ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP

address yang ingin diketahui ke alamat broadcast. Semua host dalam jaringan akan mengetahui, dan akan dijawab oleh yang cocok saja dengan menyertakan IP dan MAC

address. Kebalikan dari ARP adalah RARP (Reverse Address Resolution Protocol). [5]

Dokumen terkait