• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PENELITIAN

3. Implementasi Sistem Informasi Akuntansi

Implementasi sistem bukan hanya merupakan tanggung jawab personil yang ada pada bagian tertentu, tetapi semua personil harus bertanggung jawab terhadap pengoperasian sistem. Pengoperasian sistem harus secara hati-hati dan selalu dilakukan supervisi atas sistem tersebut sebelum dioperasikan sepenuhnya.

Sistem informasi akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan akan mengalami perubahan yaitu sebagai berikut,

1. Analisis system informasi akuntansi yang terdiri dari identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan dan penentuan bagaimana sistem akan menyajikan informasi tersebut.

2. Sistem informasi akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna.

3. Sistem informasi akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan untuk melaporkan suatu statement dari informasi yang telah diterima.

4. Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi

Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi mirip dengan system informasi akuntansi manual. Keunggulan utama dari system informasi akuntansi yang terkomputerisasi adalah pencatatan serta posting transaksi secara simultan, tingkat akurasi yang tinggi, dan kecepatan pelaporan. Namun di Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kini sudah hampir keseluruhan memakai sistem informasi akuntansi secara terkomputerisasi. Jadi, sedikit ditemukan data-data di Balai I BMKG memakai sistem informasi akuntansi secara manual. BMKG mempunyai aplikasi tertentu. Aplikasi yang digunakan di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berbeda dengan Aplikasi yang digunakan diperusahaan pada umumnya. Jika di Perusahaan biasa digunakan Microsoft Excel, Microsoft word, Microsoft Access dan Myob Accounting System, maka di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menggunakan Aplikasi sebagai berikut:

1. Sistem Akuntansi Keuangan Penggunaan Anggaran (SAKPA), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk merekapitulasi Rekonsiliasi untuk dibandingkan dengan Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN)

2. Surat Perintah Membayar (SPM), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk membuat surat perintah pembayaran/pencairan dana kepada KPPN

3. Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (RKAKLDIPA), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk pembuatan revisi atau perubahan anggaran.

4. Aplikasi Forcasting Satuan Kerja (AFS), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk membuat perencanaan di BMKG

5. Sistem Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah (SAKPAW), yaitu aplikasi yang digunakan untuk merekapitulasi/mengumpulkan semua data yang ada di SAKPA di Propinsi Sumatera Utara dan data tersebut dikumpulkan di kantor balai I BMKG.

6. Aplikasi Persediaan, yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola persedian yang ada di balai I BMKG.

7. SIMA BMN, yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola harta yang ada di Balai I BMKG.

Aplikasi-aplikasi tersebut diperlukan jika ada dana yang ingin dicairkan ke Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk kebutuhan Kantor balai ataupun Gaji pegawai, misalnya.

Adapun proses pencairan dana tersebut tahapannya adalah sebagai berikut:  Perencanaan pencairan dana direncanakan jauh hari sebelumnya. Jika ingin

merencanakan pencairan dana terlebih dahulu membuat dokumen AFS di aplikasi AFS dan dikirim ke KPPN untuk disetujui.

 Lalu membuat dokumen yang disebut SPP

 Selanjutnya dikeluarkan Surat SPM untuk melakukan proses dan digunakan aplikasi SPM

 SPM tersebut diantar ke KPPN (kantor pelayanan dan perbendaharaan negara) untuk proses pencairan dana.

 Selanjutnya, dari KPPN akan mengeluarkan surat SP2D

 SP2D tersebut dimasukkan ke aplikasi SAKPA dan di rekapitulasi selama 1 bulan.  Setelah itu dilakukan Rekonsiliasi untuk menyesuaikan data dengan KPPN

 Setelah di rekonsiliasi dan tidak ada kesalahan, maka dikeluarkan BAR (berita acara rekonsiliasi) dan Pihak Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan wajib memberikan laporan keuangan ke KPPN.

5. Proses Sistem Informasi Akuntansi di BMKG

Sistem informasi akuntansi di BMKG dinamakan juga sebagai Sistem Akuntansi Instansi atau disebut SAI. Sistem akuntansi instansi tersebut bergerak di BMKG berdasarkan sesuai ketentuan SAK dan SIMAK BMN. Setiap Perusahaan/Instansi mempunyai anggaran belanja dan laporan keuangan untuk membantu dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan/instansi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses membuat laporan tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi guna memudahkan pengguna dalam menjalankan proses anggaran. Badan yang menggerakkan sistem informasi akuntansi yaitu disebut Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).

UAKPA

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja (Satker). Satker atau satuan kerja adalah kuasa pengguna anggaran/

pengguna barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.

Satker yang tergolong kedalam UAKPA adalah: 1. Satker Pemerintah Pusat

2. Satker Perangkat Daerah 3. Satker Dekosentrasi 4. Satker Tugas Pembantuan 5. Satker Pengguna BAPP

BMKG membuat sistem informasi akuntansi dibantu dengan flowchart. Ini digunakan untuk membantu memudahkan mengetahui proses berjalannya akuntansi dan anggaran itu dilakukan. Adapun proses tersebut tahapan-tahapannya ialah sebagai berikut:

 Tahap pertama ialah Input, yaitu berisi dokumen-dokumen seperti SPM, SP2D, dokumen piutang, dokumen persediaan, dan lain sebagainya dimasukkan kedalam aplikasi sistem informasi akuntansi yang telah disediakan sesuai prosedur dan posisinya.

 Setelah dokumen-dokumen tersebut tersimpan didalam aplikasi, maka selanjutnya dilakukan tahap prosess yaitu merekam, Memverifikasi, Mencetak, dan mengirim dokumen-dokumen sesuai yang dibutuhkan.

 Setelah prosess berjalan dengan sempurna, barulah masuk ketahap akhir yaitu output. Tahap ini semua file/dokumen yang telah dimasukkan keaplikasi, dan

diprosess akan dimasukkan ke laporan keuangan seperti neraca, laporan realisasi anggaran, dan terakhir catatan atas laporan keuangan.

Flowchart UAKPA

Tabel 3.1: flowchart UAKPA dan proses berjalannya akuntansi di BMKG

Kegiatan UAKPA yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Merekam dokumen sumber: DIPA/SPM/SP2D/dll dan dilakukan harian b. Mencetak Register Transaksi Harian

c. Terima ADK BMN dari SAKPB dan posting data transaksi yang valid d. Cetak dan verifikasi buku besar

e. Cetak LRA, kirim bersama ADK ke KPPN dilakukan bulanan f. Rekonsiliasi dengan KPPN, buat BAR, perbaiki laporan bila perlu

g.Cetak Neraca dan LRA, kirim bersama ADK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan dilakukan tahunan

h.Rekam dok Piutang, Persediaan, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilakukan tahunan

i. Menyusun CaLK dan SOR kirim bersama LK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan dilakukan semesteran dan tahunan.

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan adalah sebagai berikut,

1. Peninjauan atas system informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan dilakukan untuk mengetahui keadaan system informasi akuntansi pada balai tersebut.

2. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah memiliki alat-alat akuntansi yang melengkapi proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat-alat yang digunakan meliputi komputer, buku agenda, printer yang dapat membantu kelancaran proses penyelesaian pekerjaan di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan

3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan memiliki sistem informasi akuntansi yang berbeda dari lembaga perusahaan/instansi lainnya.

4. Sistem informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria kinerja yang cukup baik dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

B.Saran

Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,

1. Dalam system informasi akuntansi pada Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terutama yang mencakup alat-alat akuntansi seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi dengan konektifitas jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja kantor yang dilakukan oleh staf dan pegawai.

2. Pengamanan terhadap sistem harus terus dapat ditingkatkan termasuk dalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan otentifikasi transaksi.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama.Jilid Satu:Salemba Empat,2001,Jakarta

Widjajanto, Nugroho.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama:Erlangga,2001, Jakarta

Wilkinson, W. Joseph and Sinaga, Marianus.Sistem Akuntansi dan Informasi.Edisi Kedua:Erlangga,1994,Jakarta

Skousen, Fred, K. , Albrecht, Steve, W. , Stice, D. James, Swain, R. Monte.Akuntansi Keuangan.Edisi Pertama:Salemba Empat,2001,Jakarta Mulyadi.Sistem Akuntasi.Edisi Ketiga:Salemba Empat,2001,Jakarta

Dokumen terkait